Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

PERANG
BADAR
FAKULTAS
TEKNIK
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR
SYIFA NURFADILLAH
41223110025
A. Perang badar

Perang Dahsyat di Bulan Ramadhan Bagi kaum muslimin, Ramadan


tidak hanya memiliki arti bulan suci semata. Di bulan tersebut, umat
Islam diwajibkan untuk menahan diri dari rasa lapar, haus serta menahan
emosi. Bulan Ramadan merupakan saat pentingnya di mana Al-Quran
diturunkan. Tidak hanya itu, bulan Ramadan juga menjadi pengingat
bahwa pernah terjadi peperangan yang sangat dahsyat bagi umat Islam,
yaitu perang badar. Perang Badar adalah pertempuran besar pertama kali
dalam sejarah Islam. Perang yang berlangsung pada 17 Ramadan tahun
ke-2 Hijriyah pada pagi hari dimenangkan oleh kaum muslimin yang di
pimpin oleh nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah, perang badar
merupakan kemenangan agung karena para pejuang Islam berhasil
menentang kemusyrikan dan kebatilan
B. Pra Perang badar

Rasulullah Saw tidak mempersiapkan secara matang, sebab ini hanyalah


rombongan dagang bukan orang orang yang akan pergi ke medan perang.
Perang tersebut bisa terjadi karena adanya ketidak adilan yang dilakukan
oleh orang orang yang kafir quraisy kepada kaum muslimin. Kaum
muslimin yang dipimping langsung oleh nabi Muhammad saw yang
beranggota 313 orang dengan persenjataan yang jauh memadai untuk
peperangan sedangkan kaum quraisy di pimpin oleh abu jahal dengan
beranggota 1000 orang dengan senjata yang sangat lengkap ditambah 700
ekor unta dan 200 ekor kuda
C. Hari pertempuran

sejak awal Nabi Muhammad SAW telah merencanakan pengerahan


pasukan muslim untuk peperangan biasa, bukan perang besar. Oleh sebab
itu, pasukan umat Islam hanya berjumlah 313 orang. Saat melihat
banyaknya tentara kaum kafir Quraisy berserta kelengkapan
persenjataan, zirah, tombak, pedang, dan alat tempur lainnya, Nabi
Muhammad SAW sempat menangis. Dia lantas berdoa kepada Allah
SWT. “Ya Allah. Jika kalau rombongan yang bersamaku ini ditakdirkan
untuk binasa, maka tidak akan ada seorang pun setelah aku yang akan
menyembah-Mu. Semua orang yang beriman akan meninggalkan agama
Islam nan sejati ini.” Setelah berdoa, Nabi Muhammad SAW merancang
strategi peperangan.
Nabi Muhammad SAW menjajarkan pasukan kaum muslim dalam formasi
rapat. Dia juga memerintahkan agar sumur-sumur segera dikuasai untuk
memutus pasokan air ke kaum kafir Quraisy. Selain itu, perang juga diawali
dengan pertempuran jarak jauh. Saat pasukan kafir Quraisy bertolak untuk
menyerang, umat Islam tidak segera menyambutnya dengan adu fisik
secara langsung. Mereka terlebih dahulu menembakkan anak-anak panah
dari kejauhan. Kemudian, barulah mereka menghunus pedang dan
melakukan pertempuran. Lewat tengah hari, sebanyak 50 pemimpin
pasukan kafir Quraisy tewas, termasuk Abu Jahal. Sementara itu, banyak
sisanya yang lari tunggang-langgang. Sementara itu, korban dari kaum
muslim hanya 14 orang. Selain memukul mundur 1000 tentara dari
Quraisy, umat Islam juga berhasil mengambil rampasan 600 persenjataan
lengkap, 700 unta, 300 kuda, serta perniagaan milik kafilah Abu Sufyan.
Dengan kecerdikan Nabi Muhammad dan kedisiplinan pasukannya, umat
Islam berhasil membalikkan keadaan yang membuat kehormatan dan
kemuliaan Islam makin tegak di Jazirah,Perang Badar Dimenangkan oleh
Umat Islam Pada akhirnya, perang badar dimenangkan oleh pasukan dari
umat Islam. Kemenangan pada perang badar tersebut membuat posisi Islam
di kawasan Madinah kian kuat. Sementara, kaum Quraisy yang kalah di
perang badar harus menelan kekecewaan mendalam
Bagi umat Islam, perang badar adalah peristiwa besar, apalagi terjadinya
pada bulan suci Ramadan. Perang badar menjadi pertempuran besar
pertama umat Islam dalam melawan musuh. Melalui pertolongan Allah
lah kaum muslim berhasil menang meskipun kalah jumlah. Bahkan, Allah
SWT menamai perang badar sebagai Yaum Al-Furqan alias hari
pembeda. Sebab, pada hari itu telah dibedakan mana saja yang haq dan
yang batil. Saat itu Allah SWT menurunkan pertolongan besar untuk umat
Islam dan memenangkan mereka atas musuh-musuhnya, yaitu kaum kafir
Quraisy
D. Penyebab terjadinya perang
badar
Kebencian Abu Jahal
Nabi Muhammad Lahir dari keluarga bani hasyim dan suku quraisy. Perjalanan
dakwan Nabi Muhammad saw sejak pertama menerima wahyu pada usia 40 tahun
kemudian dilindungi oleh pamannya, pemimpin dari bani hasyim dan suku
quraisy yaitu Abu Thalib

Setelah kematian Abu thalib pada tahun 619 M Sayangnya kepemimpinan bani
hasyim diteruskan kepada amr bin hisyam atau abu jahal merupakan salah satu
musuh nabi Muhammad SAW. Kemunculan nabi Muhammad saw telah
mengancam posisi abu jahal sebagai penguasa mekkah begitu juga dengan sisa
kaum quraisy lainnya yang melihat kaum muslim sebagai penjahat yang
mengancam lingkungan dan kewibawaan mereka.

Umat islam ditindas perlakuan buruk terhadap kaum muslim tidak hanya
berlangsung dikota mekkah saja namun kaum kafir quraisy juga menekan kaum
muslim hingga kemadinah. Kaum quraisy melakukan terror yang sama dengan
menyerang dan menguasai harta benda kaum muslimin karena takut banyaknya
hasil perdagangan yang akan berpinda kepada kaum muslim. Bahkan kaum
quraisy yang memeluk agama islam menerima akibat dikeluarkan dari sukunya,
yang dimana hal tersebut merupakan suatu penghinaan yang amat serius bagi
seseorang pada masa itu sehingga sanggup menjadi pemicu atau penyebab perang
badar
Hikmah dari perang Badar ini, bukan berarti kita sebagai umat Islam lebih
suka berperang daripada perdamaian. Namun di sini, yang akan kita bahas
adalah semangat Perang Badar dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

1. Dari kekuatan doa mengubah yang tak mungkin menjadi mungkin.

2. Sebagai umat muslim harus benar benar memegang teguh agama serta
aqidah dan memperjuangkan agama islam.

3. Menjadi pemuda yang tangguh dan siap mengadapi rintangan dan di


sertai dengan doa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai