Anda di halaman 1dari 7

RUMAH ADAT

BADAK HEUAY
SUKABUMI - JAWABARAT
PENDAHULUAN

Rumah adat badak heuay merupakan salah satu jenis rumah panggung milik suku Sunda. Sesuai
dengan namanya, rumah ini merupakan tempat tinggal yang memiliki tumpuan pada tiang agar
tidak tidak menyentuh tanah. Hal ini sesuai dengan filosofi masyarakat sunda yang menggunakan
struktur bagian atas, tengah, dan bawah.
Sebagian besar rumah adat suku Sunda adalah memiliki bentuk bangunan rumah panggung. Hal
ini memiliki alasan bahwa masyarakat di tanah Pasundan sebagian besar hidupnya berada di hutan,
sehingga untuk melindungi diri dibuatlah rumah panggung agar tidak ada binatang buas yang
masuk dengan mudah.

Bangunan rumah adat badak heuay memiliki arsitektur dengan ciri khas pada bagian atas
atau hulu. Sebutan badak heuay karena jika dilihat dari samping seperti badak menguap. Sebab,
atap rumah ini menyerupai mulut badak yang terbuka lebar. Oleh karena itu, tempat tinggal suku
Sunda ini tidak memiliki wuwungan atau sambungan atap depan dan belakang.
Bangunan rumah tradisional Badak Heuay merupakan cerminan dari adaptasi masyarakat Sunda
terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Konsep rancangan rumah tradisional ini juga
sangat menyatu dengan alam. Struktur rumah yang terdiri dari tiga bagian adalah perwujudan dari
sistem kosmologi alam semesta, yaitu ambu luhur, ambu tengah, dan ambu handap
• Ambu luhur (bagian atap) : menggambarkan posisi yang tinggi, agung, mulia, dan terhormat atau
sering disebut sebagai tempat tinggal para dewa
• Ambu tengah (bagian tengah) : bermakna keseimbangan (area netral) yang digunakan sebagai
tempat tinggal manusia
• Ambu handap (bagian bawah) : mencerminkan tempat tinggal bagi para roh dari alam lain
sekaligus simbol kematian Bentuk rumah panggung khas Sunda ini pada awalnya dibuat untuk
melindungi diri dari binatang buas di tengah hutan.
Namun, kebiasaan ini juga merupakan bentuk penghormatan untuk tidak menyentuh tanah tempat
orang yang telah meninggal. Meskipun terlihat sederhana, rumah tradisional Badak Heuay memiliki
nilai filosofis yang tinggi, yaitu menggambarkan keharmonisan dengan alam, kesopanan, dan
kekeluargaan. Terlihat bahwa rumah adat badak heuay sangat sederhana, meskipun itu tetap memiliki
nilai filosofis yang tinggi. Seperti melambangkan kekeluargaan, kosmologis dengan alam,
keharmonisan, ramah, dll. Sehingga, kita perlu melestarikan rumah adat badak heuay dan
menjadikannya sebagai wisata edukasi masyarakat.
BENTUK RUMAH BADAK HEUAY
1. Bentuk Atap Seperti namanya, atap rumah Badak Heuay memiliki bentuk yang menyerupai badak heuay (badak
dengan mulut terbuka). Bagian atap terbagi menjadi dua sisi, yaitu sisi panjang yang merendah ke belakang dan
sisi pendek yang berada di bagian depan rumah. Perbedaan dua atap ini membuat bagian atas rumah Badak Heuay
terlihat tidak simetris.
2. Bentuk badan Rumah Badak Heuay berbentuk panggung dengan kolong setinggi 0,5 sampai 1,8 meter. Bagian
badan rumah Badak Heuay umumnya terbuat dari anyaman bambu sederhana yang dikenal dengan sebutan bilik.
3. Bentuk kaki Rumah Badak Heuay dilengkapi dengan golodog atau bagian kaki berupa tangga kayu yang berfungsi
untuk menghubungkan tanah dengan lantai rumah.

Bagian atas adalah kepala atau hulu. Masyarakat Sunda menganggap bahwa kepala merupakan posisi yang tinggi,
agung, mulia, terhormat. Biasanya, bentuk kepala yang paling sering ditemukan dalam tempat tinggal suku Sunda
adalah bentuk pelana dan jure/suhunan. Bagian kepala ini tentunya dapat tersusun dengan dua komponen utama, yaitu
kuda-kuda yang memiliki bentuk segitiga serta materialnya dari kayu dan bambu, kemudian ada juga langit-langit.
Bagian tengah merupakan badan atau awak yang memiliki makna keseimbangan (area netral) dan kehidupan. Ruangan
ini juga berfungsi sebagai tempat istirahat sekaligus sebagai pusat dunia. Terdapat dua komponen juga yang menyusun
bagian tengah ini. Pertama struktur dinding tersusun dari tihang pangadeg, panaggeuy dan tihangnu ngabagi yang
terbuat dari bilik bambu yang dianyam. Komponen kedua adalah lantai.
Bagian kaki atau suku merupakan bagian yang paling bawah. Masyarakat Sunda mempercayai bahwa bagian ini
merupakan tempat tinggal bagi para roh-roh jahat yang dapat mengganggu manusia. Perlu disadari juga bahwa tanah
merupakan simbol kematian, sehingga lantai tidak dibuat menempel langsung dengan tanah. Lantai rumah adat suku
Sunda biasanya juga ditinggikan dengan menggunakan umpak.

Anda mungkin juga menyukai