Anda di halaman 1dari 21

PEMBIASAAN PHBS BAGI IBU HAMIL DAN

BADUTA

Disampaikan oleh :
Eka Handayani, ST
Perw. BKKBN Prov. Sumsel

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Hasil Belajar
• Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan
pelatihan
mampu mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi
Ibu Hamil dan Baduta.
b. Indikator Hasil Belajar
• Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat:
a. Menjelaskan konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b. Menjelaskan kesehatan dan keselamatan lingkungan
c. Menjelaskan cara menjaga kesehatan diri
d. Mempraktikkan PHBS

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


OUTLINE KONSE
P
PHBS

PHBS IBU
PRAKTIK KESEHATAN &
PHBS HAMIL KESELAMATAN
LINGKUNGAN

&
BADUTA
MENJAGA
KESEHATA
N DIRI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KONSEP PHBS
1) Pengertian
Program PHBS adalah bentuk pemberdayaan masyarakat bersifat preventif dan promotif dengan
cara yang sangat mudah dan murah, namun hasilnya sangat luar biasa serta akan berdampak
kepada kuantitas dan kualitas Indeks Keluarga Sehat (IKS) dan Indeks Individu Sehat (IIS).

2) Tujuan
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu dalam menjalani perilaku kehidupan
sehari–hari yang bersih dan sehat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di keluarga adalah tercapainya
keluarga yang sehat.
3) Manfaat
Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan
memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga
kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


10 PERILAKU
PHBS IBU HAMIL DAN
BADUTA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


10 Perilaku PHBS
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki
standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan
bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

2. Pemberian ASI eksklusif

Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator
keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.

3. Menimbang bayi dan balita secara berkala

Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak
bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan
kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

4. Makan buah dan sayur setiap hari

Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh
optimal dan sehat.

5. Menggunakan air bersih


Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Lanjutan…

6. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih


Praktik ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat
tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
7. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.

8. Menggunakan jamban sehat


Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan
pembersihan.

9. Memberantas jentik nyamuk


Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam
pencegahan berbagai penyakit.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya
tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan

RUTIN
BEROLAHRAGA

KESEHATAN DIRI,
DI ANTARANYA; KESEHATAN DIRI CUKUP ASUPAN CAIRAN
ISTIRAHAT CUKUP

MAKANAN BERGIZI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan

KESEHATAN DIRI, RUMAH BERSIH

DI ANTARANYA;
MEMBUANG SAMPAH
PADA TEMPATNYA

TERBEBAS DARI ASAP


ROKOK

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

AIR
BERSIH
PENGHIJAUAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga
lingkungan yang bersih dan sehat yaitu:
1 Mengelola Sampah
⋅ Membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke dalam aliran sungai
⋅ Mengelompokkan sampah organik dan anorganik
⋅ Mengubur sampah organik agar kualitas tanah meningkat
⋅ Sampah organik di bakar sebelum di kubur dalam tanah

2. Melakukan penghijauan
⋅ Melakukan pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan membuat apotek hidup
⋅ Melakukan penanaman pohon di halaman rumah
3. Melakukan Jum’at bersih (Jumsih)
4. Menjaga sanitasi air sungai (tidak tercemar dengan bahan kimia berbahaya)
5. Menaati pemerintah tentang larangan merokok di tempat umum yaitu Undang-undang No. 32 Tahun 2010 dengan merokok
tidak di tempat umum, tidak merokok di dekat anak, dan membuat area untuk merokok di tempat kerja.

KESADARAN MULAI DARI DIRI SENDIRI, MULAI


DARI SEKARANG, MULAI DARI HAL YANG
KECIL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
AIR SEHAT
1) Syarat-syarat Air Bersih yang perlu Diperhatikan
• Tidak Keruh atau Tidak Berwarna
• Tidak Terasa Lengket Setelah Digunakan
• Tidak Berbau
• Tidak Berasa

• 2) Sumber Air Bersih yang Digunakan


• Mata air
• Air permukaan (sungai, danau, waduk, dan lain-lain)
• Air tanah (sumur gali, sumur pompa)
• Penampungan air hujan
• Air kemasan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


3) Manfaat Menggunakan Air Bersih
• Memenuhi cairan dalam tubuh
• Membantu kegiatan sehari-hari
• Terhindar dari berbagai penyakit

4) Kelestarian air dapat dijaga dengan cara antara lain:


• Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air
• Melakukan kegiatan penghijauan atau penanaman pohon yang dapat berfungsi sebagai penahan
dan penyimpan air
• Menggunakan air sesuai kebutuhan
• Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung meresap ke dalam tanah, tetapi dialirkan ke
saluran pembuangan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pencemaran air tanah.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Jamban Sehat
Jamban adalah tempat pembuangan kotoran manusia,

Jamban sangat berguna bagi manusia dan merupakan bagian

dari kehidupan manusia, karena jamban dapat mencegah

berkembangbiaknya berbagai penyakit yang disebabkan oleh

kotoran manusia yang tidak dikelola dengan baik. Jika

pembuangan tinja tidak baik dan sembarangan dapat

mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi

sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi

kesehatan, karena penyakit yang tergolong water borne

disease seperti diare, kolera, dan kulit akan mudah berjangkit

(Notoatmodjo, 2010).

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Menurut Depkes RI (2009), jamban keluarga sehat adalah
jamban yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a) Sumber air minum tidak tercemar, lubang penampung memiliki jarak 10 hingga 15 meter dari sumber
air minum
b) Tidak memiliki bau dan tinja tidak dapat dijamah oleh tikus maupun serangga
c) Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di
sekitarnya
d) Saat dibersihkan mudah dilakukan dan penggunaannya aman
e) Memiliki dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
f) Memiliki penerangan yang cukup
g) Lantai kedap air
h) Ventilasi cukup baik
i) Tersedia air dan alat pembersih

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Menjaga Kesehatan Diri
a) Cuci tangan pakai sabun
b) Sikat gigi setelah makan dan di malam hari
c) Jaga kebersihan kuku
d) Jaga kebersihan kaki
e) Jaga kebersihan pakaian
f) Mandi setiap hari
g) Menjaga kebersihan organ reproduksi
h) Menjaga kebersihan rambut
i) Menjaga kebersihan hidung
j) Menjaga kebersihan telinga
k) Pilih makanan yang bersih
l) Memastikan rumah selalu bersih
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun
a) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b) Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, typhus, hingga cacingan
c) Mencegah penyakit kulit, Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), flu burung, Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-
Cov)
d) Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik

Peran Keluarga dalam Mendorong Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun


e) Menyediakan air bersih yang mengalir dan sabun kepada anggota keluarga untuk mencuci tangan,
misalnya wastafel air pancuran dari gentong atau ember, gayung
f) Memanfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk menanamkan kebiasaan cuci tangan dan
meningkatkan pemahaman tentang pentingnya cuci tangan.
g) Mengadakan kegiatan cuci tangan bersama ketika akan makan atau setelah
bekerja membersihkan rumah untuk mengingatkan dan menanamkan kebiasaan cuci tangan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Waktu-waktu Mencuci Tangan
a) Sebelum makan dan memasak
b) Setelah menggunakan kamar mandi
c) Setelah bersih-bersih di rumah
d) Setelah menyentuh hewan, termasuk hewan peliharaan
e) Setelah mengunjungi atau merawat keluarga atau kerabat yang sakit
f) Setelah membersihkan hidung, batuk, atau bersin
g) Saat kembali ke rumah setelah bermain, berkebun, bekerja, atau yang lainnya.

Langkah-langkah cuci tangan pakai sabun


1. Telapak dengan telapak tangan
2. Telapak kanan di atas tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan
3. Telapak dengan telapak dan jari terkait
4. Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.
5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
6. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan
sebaliknya.
7. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, gerakan
memutar.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


DISKUSI KELOMPOK

Kelompok 1 : Persalinan di Faskes & Air Bersih


Kelompok 2 : ASI Ekslusif & Cuci Tangan
Kelompok 3 : Menimbang Bayi & Memberantas sarang nyamuk
Kelompok 4 : Makan Buah dan Sayur & Jamban Sehat
Kelompok 5 : Aktifitas Fisik & Tidak Merokok
Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1) Contoh Praktik PHBS Bagi Ibu Hamil


Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam
upaya merawat dan menjaga kesehatan pribadinya yakni memelihara
kebersihan pribadi, memilih makanan yang tepat, lakukan tes kesehatan
sebelum dan mengalami kehamilan, tidak melakukan kegiatan senggama
sembarangan, usahakan berat badan normal, selalu menggunakan air
bersih, menggunakan jamban yang bersih, mencuci tangan dengan
sabun, tidak mengkonsumsi alkohol, narkotika, dan zat berbahaya
lainnya, tidak merokok di rumah, serta perhatikan lingkungan kerja.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


2) Contoh Praktik PHBS pada Baduta

Mengajak Baduta BAB dan BAK pada tempatnya


Untuk mengetahui tanda awal seorang anak siap untuk diberikan toilet training adalah dengan
melihat kesiapan fisik dan emosionalnya. Tanda-tanda anak siap secara fisik adalah ketika dia
mampu mengontrol keinginan untuk BAK dan BAB. Hal ini jarang terjadi sebelum usia 1 tahun 6
bulan. Orang tua bisa mengetahui kesiapan fisik ini jika:
• Anak memperlihatkan ekspresi saat menahan BAK atau BAB.
• Popok kering saat bangun tidur atau setelah dua jam pemakaian.
• Tidak BAB di popok saat malam hari.
• BAB terjadi pada waktu yang sama tiap harinya atau pada waktu yang tidak bisa diprediksi.
• Anak mampu melepas dan memakai pakaian serta mampu berkomunikasi dengan Anda
tentang pemakaian toilet. Berbeda dengan kesiapan fisik, kesiapan secara emosional butuh
waktu yang lama.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TERIMA KASIH

BERENCANA ITU KEREN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai