Anda di halaman 1dari 75

PENGELOLAAN

KELOMPOK
BKB
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta
diharapkan mampu Mempraktikkan
Pengelolaan Kelompok BKB
INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Menjelaskan tentang Konsep dasar Kelompok BKB

2. Mempraktikkan Pengelolaan kelompok BKB


LATAR BELAKANG
Undang-Undang No. 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga

Kebijakan pembangunan keluarga dilakukan


melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga dan dilaksanakan
dgn cara peningkatan kualitas anak dgn
pemberian akses informasi,
penyuluhan pendidikan, dan
perawatan, pelayanan tentang
anak (pasal 48)
pengasuhan dan perkembangan
Pe r at ur an P re s i d e n R e p u b l i k
I n d o n e s i a Nomor 6 0 Tahun 2 0 1 3
t e n t a n g P e n g e m b a n g a n Anak Usia
Dini Holistik-Integratif

Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif


adalah :
Upaya pengembangan anak usia dini yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial
anak yang beragam dan saling terkait secara
simultan, sistematis, dan terintegrasi.
Implementasi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
(PAUD HI) terkait dengan hak dasar anak yaitu :
ASAH, ASIH, ASUH
 ASUH terpenuhinya kebutuhan biomedis : Gizi, tempat tinggal
kesehatan;
 ASIH terpenuhinya kebutuhan emosional : Kebutuhan
anak akan kasih sayang, diperhatikan dll;
 ASAH terpenuhinya kebutuhan akan stimulasi mental
dini melalui proses pembelajaran, pendidikan
dll
berpengaruh yang
pada peningkatanakan
perkembangan mental
psikososial anak, seperti kecerdasan, kreativitas, kepribadian
anak.
BINA KELUARGA BALITA

BKB ADALAH ....

Wadah kegiatan keluarga yang


mempunyai balita-anak, yang
bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
orang tua (Ayah dan Ibu) &
anggota keluarga lainnya untuk
mengasuh & membina tumbuh
kembang anak
SASARAN BKB
LANGSUNG

1. Orangtua y g p u n y a a n a k umur 0 - 6 th
2. A n g g o t a k e l u a r g a l a i n
(kakek,nenek, bibi d a n lainnya)

TIDAK
LANGSUNG
1. P e n e n t u k e b i j a k a n d i s e m u a t i n g k a t
wilayah (Pusat s/d Desa-kelurahan)
2. Mitra kerja ( Dharma Pertiwi,
B h a y a n g k a r i , PKK, KWI, M u s l i ma t NU,
A i s y i y a h , Dharma Wanita, dll)
3. Tokoh A g a ma , Tokoh M a s y a r a k a t
TUJUAN UMUM BKB

Meningkatkan peranan ibu dan anggota keluarga lainnya


untuk sedini mungkin memberikan stimulasi pada tumbuh
kebang anak yang menyeluruh dalam aspek fisik, mental
(intelektual dan spiritual) dan sosial, yaitu terbentuknya
manusia Indonesia seutuhnya yang menghayati dan
dapat mengamalkan Pancasila.
TUJUAN KHUSUS BKB

A. Meningkatkan pengetahuan ibu dan kesadaran ibu dan anggota


keluarga lainnya tentang pentingnya: Proses tumbuh kembang anak
balita dalam aspek fisik, mental dan sosial. Pelayanan yang tepat
dan terpadu yang tersedia bagi anak, misalnya di Posyandu.

B. Meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya dalam


mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain
dengan stimulasi mental dengan menggunakan Alat Permainan
Edukatif (APE) dan memanfaatkan pelayanan yang tersedia
CIRI – CIRI PROGRAM BKB

• Menitikberatkan pada pembinaan ibu dan anggota keluarga


lainnya yang memiliki balita;
• Membina tumbuh kembang balita, dan pemantauan tumbuh
kembang anak dengan menggunakan Kartu Kembang
Anak (KKA);
• Menggunakan alat bantu seperti Alat Permainan Edukatif
(APE), dongeng, nyanyian sebagai perangsang tumbuh
kembang anak ;
• Menitikberatkan perlakuan orangtua yang tidak membedakan
anak laki-laki dan perempuan.
MANFAAT BKB
BAGI ORANGTUA 1. P a n d a i me r a w a t a n a k
2. Memiliki p e n g e t a h u a n t e n t a n g p o l a a s u h
anak yang baik
3. Memiliki ketrampilan d a l a m h a l m e n g a s u h
d a n me n d i d i k a n a k
4. M e m p e r k u a t i k a t a n b a t i n a n t a r a o r a n g t u a
dan anak
5. P e n c e g a h a n S t u n t i n g

BAGI ANAK
Anak a k a n t u m b u h d a n k e m b a n g s e c a r a
optimal, s e h a t , c e r d a s d a n trampil,
b e r t a q w a d a n b e r k e p r i b a d i a n luhur.
Pelaksanaan kegiatan BKB di
lapangan dibagi menurut kelompok
usia anak, yaitu:
 1. Kelompok ibu dengan usia anak 0-1 tahun
 2. Kelompok ibu dengan usia anak 1-2 tahun
 3. Kelompok ibu dengan usia anak 2-3 tahun
 4. Kelompok ibu dengan usia anak 3-4 tahun
 5. Kelompok ibu dengan usia anak 4-5 tahun
 6. Kelompok ibu dengan usia anak 5-6 tahun
MATERI PERTEMUAN
No Pertemuan Materi

Perencanaan hidup berkeluarga dan harapan orang tua terhadap


1 I
masa depan anak
2 II Memahami konsep diri yang positif dan konsep pengasuhan
3 III Peran orang tua dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan
4 IV Menjaga kesehatan anak usia dini
5 V Pemenuhan gizi anak usia dini
Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada
6 VI
anak usia dini
Stimulasi rangsangan perkembangan gerakan kasar dan gerakan
7 VII
halus
MATERI PERTEMUAN

No Pertemuan Materi

8 VIII Stimulasi (rangsangan) perkembangan komunikasi


aktif, komunikasi pasif dan kecerdasan
9 IX Stimulasi (rangsangan) perkembangan kemampuan menolong diri
sendiri dan tingkah laku sosial
10 X Pengenalan kesehatan reproduksi anak usia dini
11 XI Perlindungan anak
12 XII Menjaga anak dari pengaruh media
13 XIII Pembentukan karakter anak usia dini
1. Perencanaan Perencanaan Membangun
Hidup Berkeluarga Keluarga

Menciptakan
Keluarga Berkualitas

Melaksanakan
Fungsi Keluarga
Konsep Pengasuhan

Tujuan Pengasuhan

Tipe Pola Asuh

Pola Asuh Efektif


2. Konsep Diri
Positif dan Konsep Faktor Penting Pengasuhan
Pengasuhan
Pengaruh Pengasuhan

Membentuk
Tingkah Laku Positif
Tanggung jawab antara ayah
dan ibu
Pengetahuan dan
Keterampilan Ayah dalam
Pengasuhan
Manfaat Keterlibatan Ayah
dalam Pengasuhan

3. Peran dan
Keterlibatan Ayah
Jenis Penyakit Umum pada
anak dan cara penanganannya

Kesehatan dasar pada Ibu


hamil dan bayi baru lahir

Manfaat Imunisasi dan


4. Kesehatan Pemberian Vitamin
Anak Usia Dini
Manfaat Posyandu sebagai
fasilitas kesehatan dasar
Pemenuhan gizi selama
hamil hingga anak usia dini

IMD, ASI, ASI Ekslusif dan


MP ASI

Praktek Pemberian Gizi


Seimbang

5. Pemenuhan gizi
anak usia dini
Pengetahuan tentang
PHBS

Keterampilan dalam penerapan


PHBS pada anak usia dini

Pembiasaan PHBS

6. PHBS Pada
anak usia dini
Keterampilan orangtua dalam melatih
gerakan kasar dan gerakan halus
pada anak

Stimulasi gerakan kasar dan halus


sesuai perkembangan usia

Memantau perkembangan
balita menggunakan KKA
7. Rangsangan
Perkembangan
Gerakan Kasar dan
Gerakan Halus Mencari rujukan jika terjadi
keterlambatan perkembangan
Melatih kemampuan
berkomunikasi Aktif dan pasif

Melatih Kemampuan
Keerdasan

Memantau perkembangan
anak melalui KKA
8. Stimulasi
Perkembangan Cara Merujuk ke petugas
Komunikasi Aktif dan kesehatan bila tumbuh
Komunikasi Pasif kembang anak terhambat
Kemampuan menolong diri sendiri pada
anak usia dini

Kemampuan bergaul dan bersosialisasi


pada anak usia dini

9. Menolong diri
Stimulasi kemampuan tingkah laku
sendiri dan sosial pada anak usia dini
tingkah laku sosial
10. Pengenalan Kesehatan Tentang Kesehatan
Reproduksi pada Anak Usia Dini
Reproduksi Anak

Mencegah Kekerasan Seksual


Pada Anak

Pengetahuan tentang fungsi


dan kesehatan reproduksi
anak usia dini
11 . PERLINDUNGAN ANAK

Pengetahuan Hak Anak

Ancaman Bahaya Fisik dan


Non Fisik Anak Usia Dini

Kekerasan dan Perlindungan


Anak Usia Dini

Prosedur Pelaporan
Kekerasan terhadap Anak
12. Menjaga Anak dari Pengaruh Media

Dampak Positif dan Negatif Teknologi


Terhadap Anak

Memberikan Keterampilan Kepada


Orangtua Menggunakan Teknologi
secara Bijak

Membatasi dan Mengawasi Anak


dalam penggunaan Media Teknologi
13. Mengenali Karakter Anak
Pembentukan Karakter
Anak Usia Dini Mengembangkan Karakter Anak

Mengamati Perilaku Anak

Penguatan Karakter Anak

Pembiasaan dalam Kehidupan

Catatan dan Aktifitas Anak


Sehari-hari
K e g i a t a n BKB
 Penyuluhan
Penyuluh bertugas untuk menyebarkan pesan dan menanamkan
keyakinan kepada klien atau masyarakat agar mereka tau dan mau
melakukan anjuran yang sudah diberikan oleh penyuluh.
 Bermain APE
Adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan
untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak.
 P e n c a t a t a n Kartu K e m b a n g Anak (KKA)
Kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orangtua atau ibu
dan tumbuh kembang anak. KKA memiliki fungsi ganda yaitu sebagai alat
pemantau dan sebagai alat komunikasi dalam membahas perkembangan
anak
SARANA & PRA
SARANA
 Sarana penyuluhan yang ada di kelompok BKB terdiri
dari:
a. Materi penyuluhan, berupa lembar balik,
poster/leaflet, kantong wasiat (sebagai
pemandu setiap kegiatan peyuluhan BKB);
b. Media BKB, berupa APE, buku dongeng dan cerita,
musik dan lagu.
KADER BKB

Kader BKB merupakan anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela


dalam membina dan menyuluh orangtua balita tentang cara mengasuh
tumbuh kembang anak yang baik dan benar
 Syarat-syarat Kader
a. Laki-laki atau perempuan yang tinggal di lokasi kegiatan, dan
mempunyai minat terhadap anak;
b. Paling sedikit dapat m e m ba c a dan menulis, menguasai Bahasa
Indonesia dan bahasa setempat;
c. Bersedia bekerja secara tenaga sukarela;
d. Bersedia dilatih sebelum mulai melaksanakan tugas;
e. Mampu berkomunikasi dengan orangtua balita secara baik.
SIKAP KADER BKB

 Ramah, menghargai para orangtua / peserta BKB;


 Mendorong dan mengajak orangtua/ peserta BKB untuk menerapkan bahan-
bahan yang telah dipelajari;
 Tidak bersikap menggurui, bersama orangtua/ peserta BKB mencari cara
terbaik yang dapat diterapkan;
 Mendorong orangtua/ peserta BKB untuk berbagi pengalaman mengenai cara-
cara pembinaan balita.
 Tidak membedakan antara peran ayah dan peran ibu dalam mengasuh dan
mendidik anak.
TUGAS KADER BKB

 Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah


ditentukan;
 Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan
anak balitanya;
 Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan
rumah;
 Memotivasiorangtua untuk merujuk anak yang mengalami
masalah tumbuh kembang;
 BersamaPLKB membuat catatan dan laporan kegiatan dari
masing-masing kelompok pada formulir yag disediakan.
KADER BKB

Pembagian Tugas Kader Kader dalam satu kelompok BKB terdiri dari 12-18
orang dan dibagi dalam 6 kelompok umur yang dibina oleh 2-3 kader.
Berdasarkan jumlah kader tersebut dapat dipilih:
a. Kader inti bertugas sebagai penyampai/penyuluh yang menyampaikan
materi kepada orangtua peserta BKB dan bertanggung jawab atas
jalannya penyuluhan;
b. Kader piket merupakan kader yang bertugas mengasuh anak balita yang
kebetulan ikut orangtuanya datang ke penyuluhan. Dalam hal ini
diharapakan anak tidak mengganggu orangtua peserta maupun jalannya
penyuluhan;
c. Kader b a n t u merupakan kader yang bertugas membantu tugas kader
inti dan kader piket demi kelancaran tugas mereka, dan dapat
menggantikan tugas apabila kader inti/ piket berhalangan hadir.
KEMAMPUAN KADER BKB

1. Menguasai bahan penyuluhan;


2. Ke m a m pua n merencanakan penyuluhan;
3. Kesanggupan berkomunikasi dan memotivasi peserta;
4. Ke m a m pua n berkomunikasi dengan orang/
lembaga/ pihak-pihak lain yang erat kaitannya
dengan BKB;
5. Kesanggupan mempersiapkan bahan penyuluhan
APE;
6. Ke m a m pua n mengatasi masalah yang timbul diantara
ibu peserta da la m hal bahan penyuluhan;
7. Disiplin diri.
B K B HI

PENGELOLA AN BKB
WAKTU
 Pertemuan penyuluhan dilaksanakan setiap satu atau dua minggu sekali (2
kali/sebulan) sehingga dapat diselesaikan dalam jangka waktu 4 s/d 6
Bulan
 Waktu penyuluhan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat atau sesuai
dengan kesepakatan antara kader dengan peserta BKB. Lama penyuluhan
kurang lebih 90 menit atau 1,5 jam.
 Penyuluhan untuk masing-masing kelompok umur dapat diadakan pada
waktu yang sama, dapat pula diatur secara bergantian.
 Apabila ada orang tua yang memiliki 2 (dua) balita, maka orang tua
tersebut dapat mengikuti kedua kelompok umur atau mengikuti salah satu
kelompok umur anak yang kecil.
TEMPAT
 Tempat kegiatan ditentukan secara musyawarah antara kader dengan peserta.

TATALAKSANA KEGIATAN
a. Bagian Permulaan (lebih kurang 20 menit)
1. Kegiatan pemanasan diikuti pembukaan
2. Pemantapan hasil pertemuan sebelumnya
3. Diskusi pekerjaan rumah
b. Bagian Inti (lebih kurang 50 menit)
1. Penjelasan bahan baru dan demonstrasi/peragaan pembinaan anak
2. Penentuan pekerjaan rumah
c. Bagian Penutupan (lebih kurang 20 menit)
1. Kesimpulan hasil pertemuan
2. Pengisian laporan/catatan
3. Pertemuan Khusus
PENJELASAN BAGIAN PERMULAAN

A. KEGIATAN PEMANASAN DIIKUTI PEMBUKAAN


Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pengisi waktu sambil menunggu kedatangan
paling sedikit 2/3 peserta pertemuan.

Kegiatan ini juga dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman peserta dengan
kegiatan yang menarik, serta bertukar pengalaman/keahlian diantara peserta.
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain:

 Peningkatan disiplin waktu


 Perhatian dari kader terhadap peserta yang betul-betul ingin belajar.
Kegiatan dalam waktu pemanasan hendaknya tidak berkaitan dengan materi
baru yang akan disampaikan. Apabila kegiatan pemanasan belum selesai tetapi
jumlah peserta telah mencukupi maka kegiatan pemanasan sebaiknya disudahi dan
dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan:
 Kegiatan yang berguna bagi diri orang tua terutama untuk meningkatkan konsep
diri orang tua, misalnya;
 Cara memakai kain panjang dengan tepat dan rapih membuat konde yang baik,
dsb
 Mendiskusikan bersama suatu kesukaran dalam menghadapi balita.

 Kegiatan yang berguna bagi anak atau anggota keluarga lain, misalnya :
 Membuat mainan sederhana bagi balita yang bila perlu dapat diselesaikan
sendiri di rumah, diantaranya; alat permainan gantungan berupa bunyi-bunyian
untuk bayi, topi dari koran bekas, manik-manik dari kertas untuk latihan
meronce dan sebagainya.
 Mendiskusikan bersama suatu kesukaran menghadapi balita
Penyampaian materi kegiatan pemanasan dapat dilakukan oleh kader maupun salah
seorang peserta. Perlu dingat bahwa materi pemanasan tidak boleh terlalu lama
atau lebih menonjol dari bahan inti yang akan diberikan.

Setelah 2/3 dari orang tua peserta berkumpul kader memulai pembukaan.
Berikut ini beberapa contoh pembukaan yang dapat dilakukan :

 Kata selamat datang dan saling tukar berita tentang keadaan masing-masing.

Berdo’a bersama menurut agama masing-masing

Setelah berdo’a, kader dapat mengajak orang tua agar selalu peka terhadap
peristiwa yang ada kaitannya dengan pembinaan kesejahteraan keluarga mereka,
misalnya penjelasan tentang :
 Terjangkitnya penyakit menular
 Pendirian Posyandu baru
 Musibah yang menimpa salah seorang anggota kelompok
 Anjuran agar orang tua mengikuti kegiatan PKK dalam rangka peringatan
Hari Besar Nasional dan sebagainya
 Gangguan lain yang dapat dialamai oleh balita dan keluarganya dalam
mengahadapi musibah hujan, dll

Hal-hal yang perlu diperhatikan kader dalam pembukaan :


 Membedakan acara “Pembukaan” dengan penyampaian “bahan baru”
 Mengambil prakarsa untuk memulai dan selanjutnya peserta aktif
berpartisipasi
 Menegaskan tujuan pertemuan saat itu dengan cara menjelaskan kembali
topik pertemuan
B. Pemantapan hasil pertemuan sebelumnya
Untuk mengingatkan kembali hal-hal penting yang telah disampaikan
pada pertemuan sebelumnya sambil menjelaskan sambil menjelaskan
keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan diberikan hari
ini.

c. Diskusi Pekerjaan Rumah


Diskusi ini penting dan dimaksudkan untuk menyegarkan dan
mengembangakan pengetahuan/pengalaman yang didapat pada
pertemuan yang lalu. Peserta yang masih malu berpartisipasi, harus
mendapatkan perhatian khusus dari kader.
Pertanyaan-pertanyaan yang dibahas dalam diskusi dapat dihubungkan
dengan bahan baru yang akan disajikan pada pertemuan tersebut.
PENJELASAN BAGIAN INTI
A. Penjelasan bahan baru dan demonstrasi cara pembinaan anak
Pada bagian ini kader memberi penjelasan mengenai bahan baru, yaitu materi
pertemuan yang akan dibahas pada saat itu. Misalnya ; pada pertemuan ke-7
materi atau bahan baru yang dibicarakan adalah perkembangan, kecerdasan.
Langkah-langakah yang harus dilakukan kader :
1. Penjelasan
1) Apa yang dimaksud dengan kecerdasan dengan memberikan contoh yang
sesuai dengan kelompok umur yang diasuhnya
2) Kemampuan kecerdasan apa saja yang harus dimiliki anak pada kelompok
umur tertentu dan bagaimana cara melatihnya
3) Keterkaitan antara kemampuan tersebut dengan kemampuan-kemampuan
lainnya.
2. Kader memperagakan dengan bermain peran menjadi orang
tua dan balita. Jika perlu kader yang berperan sebagai orang
tua juga mencontohkan untuk menyanyi sambil melompat,
melempar dan sebagainya sesuai dengan tahap dan
kemampuan yang dilatihnya. Setelah contoh diberikan oleh
akder, peserta diminta mencoba sendiri menggunakan APE atau
alat lain yang sesuai.

3. Kader memperagakan penggunaan berbagai alat permainan


buatan sendiri atau benda-benda yang mudah didapat dari
sekitar serta dongeng, lagu maupun gerakan untuk
merangsang perkembangan anak.
B. Penentuan Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rumah (PR) dimaksudkan untuk memantapkan serta
mempratekkan materi yang baru saja dijelaskan dan disesuaikan dengan
pengalaman pribadi dalam keluarga masing-masing. Cara ini diharapkan
mendorong orang tua untuk membawa suasana belajar dalam pertemuan
ke lingkungan keluarga masing-masing. Selain itu dapat mendorong orang
tua untuk benar-benar melaksanakan keterampilan baru bersama anak
maupun anggota keluarga lainnya.

PR sebaiknya ditentukan bersama dengan memperhatikan usul peserta.


Apabila peserta tidak bisa mengusulkan PR, kader dapat memberikan
beberapa usul untuk dipilih. Jadi peserta boleh memilih sendiri PR yang
diinginkannya sesuai dengan usia dan kemampuan balitanya.
PENJELASAN BAGIAN PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan dimaksud untuk mendapatkan pengetahuan yang baru diajarkan


maupun keterampilan yang perlu dilatihkan di rumah. Disamping itu dalam
kesimpulan kader hendaknya mengecek kembali apakah bahan baru yang
dibahas selama pertemuan tersebut sudah dipahami oleh peserta. Jika ada
yang belum paham, kader sebaiknya mengulas kembali dengan ringkas yang
jelas.

Sebaiknya juga dibentuk kelompok piket diantara peserta. Peserta yang


mendapat giliran piket membantu kader membersihkan tempat yang baru
saja digunakan. Demikian seterusnya secara bergiliran.
B. Pengisian Laporan

Pengisian laporan hendaknya dilakukan sesegera setelah pertemuan penyuluhan


selesai diselenggarakan. Hal ini penting diperhatikan karena:
 Menunda pengisian laporan akan mengganggu kegiatan rumah tangga kader
disamping kemungkinan ada hal-hal yang terlupa
 Dapat memelihara tertib administrasi di lingkungan kader

C. Pertemuan Khusus/Pribadi
Pertemuan ini dimaksud untuk memberikan kesempatan secara pribadi kepada
peserta yang memerlukan nasehat khusus dari kader maupun pembina. Pertemuan
Khusus dapat dilakukan dengan cara kunjungan rumah maupun pada saat usai
pertemuan penyuluhan.
 Persiapan Penyuluhan
Sebaiknya kader membuat persiapan yang memadai meliputi penguasaan materi yang akan disajikan,
contoh-contoh yang akan diberikan, alat peraga yang dipergunakan, pengisian kegiatan pemanasan.
Persiapan penyuluhan ini hendaklah dituangkan dalam bentuk rencana penyuluhan sesuai kerangka
pola penyuluhan.
CONTOH RENCANA PERTEMUAN PENYULUHAN
RENCANA PERTEMUAN PENYULUHAN KE VI
KELOMPOK UMUR 2-3 TAHUN

A. BAGIAN PEMBUKAAN

1. Kegiatan pemanasan dan pembukaan cara pembinaan anak: cara


menggosok yang benar
 Ambil sikat gigi, oleskan odol secukupnya (dengan cara memanjang)
 Berkumur terlebih dahulu
 Sikat gigi digerakkan lurus ke atas, ke bawah, bukan kesamping
 Paling sedikit dilakukan 2 x sehari (sehabis makan pagi dan sebelum
tidur malam)

2. Pemantapan Pertemuan yang lalu


3. Diskusi PR yang lalu :

a. Peserta diminta menceritakan pengalamannya dalam melatih balita


untuk melakukan gerakan kasar dan gerakan halus antara lain:
 Lari tanpa jatuh
 Lompat ditempat dengan kedua kaki jatuh bersamaan
 Berdiri pada satu kaki
 Mengatur dan merangkai benda-benda
 Membalik halaman buku
b. Kader menanyakan kesulitan peserta untuk melatih balitanya
c. Diskusi/pemecahan masalah antara peserta dan kader
B. BAGIAN INTI
1. Bahan baru dan demonstrasi :
a. Secara lisan kader menjelaskan topik/kegiatan dibahas pada pertemuan
ke VI ini yaitu tentang komunikasi pasif dan komunikasi aktif.
Komunikasi fasif dan aktif yang perlu dimiliki balita umur 2-3 tahun
adalah:
 Menunjukkan gambar dan benda
 Dapat mengenal benda kalau diberitahukan kegunaannya
 Mengerti untuk pertanyaan apa dan dimana
 Mengerti kata larangan
 Senang mendengarkan cerita sederhana
 Membuat kalimat dua kata
 Menggunakan kata tanya apa dan dimana
 Membuat kalimat sangkal
 Menunjukkan kesalahan/kejengkelan karena tidak mengerti
b. Kader menjelaskan mengapa kemampuan komunikasi pasif dan
aktif tersebut harus dilatihkan kepada anak 2-3 tahun
c. Untuk memperjelas bagaimana melatih kemampuan tersebut,
kader dapat memperagakan dengan menggunakan gambar-
gambar, benda sekitar, majalah, buku bergambar dengan
melibatkan sebanyak mungkin peserta.

3. Penentuan PR
a. Melatih balita untuk mampu melakukan komunikasi pasif dan
aktif seperti tersebut di atas dengan menggunakan alat bantu
b. Mengajak Bapak untuk bermain dan membina balita
C. BAGIAN PENUTUP
Kesimpulan :
a. Anak balita perlu dilatih agar mampu melakukan
komunikasi pasif dan aktif sesuai dengan kemampuan dan
usianya. Hal ini dilakukan sebagai dasar kemampuan
komunikasi selanjutnya.
b. Untuk melatih keterampilan tersebut dapat digunakan alat
bantu yang mudah diperoleh disekitar tempat tinggal
peserta
c. PR agar dilakukan oleh orang tua dan balita masing-
masing.
d. Tempat dan waktu pertemuan ke VII yang akan datang
e. Salam / do’a penutup
HAYUK KITA PRAKTEKKAN !!!

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


RENCANA KIE/PENYULUHAN
RENCANA
KIE/PENYULUHAN
Desa : …………………………………
PKB : …………………………………
Tema : …………………………………
Waktu : …………………………………
Tempat : …………………………………
Sasaran : …………………………………
Tujuan : …………………………………

No. Tahapan Kegiatan Kegiatan Metode Media Alokasi Waktu


Penyuluh KB Sasaran
1. Pembukaan

2. Penyampaian Isi
Pesan

3. Penutup

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PRAKTIK KIE/PENYULUHAN
PRAKTIK KIE/PENYULUHAN
 KELOMPOK I : “PENERAPAN 8 FUNGSI KELUARGA 1000 HPK”

 KELOMPOK II : “KESEHATAN FISIK & MENTAL IBU MASA 1000 HPK”

 KELOMPOK III : “KESEHATAN FISIK & MENTAL BADUTA”

 KELOMPOK IV : “STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK MASA 1000HPK”

 KELOMPOK V : “PERAN AYAH & KELUARGA LAIN MASA 1000 HPK”


B K B HI

PENGELOLA AN BKB
36
PENGELOLAAN BKB

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management ”, istilah


tersebut di Indonesiakan menjadi manajemen.
 Secara etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa Prancis Kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
 bahasa Inggris, to manage artinya mengelola, membimbing dan
mengawasi.
 bahasa Italiaa maneggiare yang berarti mengendalikan, terutamanya
mengendalikan kuda.
 bahasa Latin , manus yang berarti tangan dan kata agere yang berarti
melakukan yang mana jika digabungkan memiliki arti menangani.
Fungsi Manajemen

Perencanaan,

Pengorganisasian,

Pengarahan,

Pengawasan.
41
PENGELOLAAN BKB

 Pengelolaan Bina Keluarga Balita berarti suatu upaya


untuk mengelola kegiatan BKB melalui kerjasama
antara pengelola kelompok BKB dan orangtua balita
atau anggota keluarga lainnya yang memiliki anak
balita dengan terencana untuk tercapai tujuan
kegiatan BKB secara efektif dan efisien
42
POKOK-POKOK PELAKSANAAN
PENGELOLAAN BKB

1. P e n g e m b a n g a n K e b i j a k a n d a n Strategi
Operasional
• Penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis
pengelolaan Program Ketahanan Bina Keluarga Balita dan Anak.
• Penyusunan dan pengembangan peta kerja. Peta kerja berisikan
tentang informasi-informasi yang diperlukan dalam rangka
penajaman segmentasi sasaran yang meliputi jumlah keluarga
yang mempunyai anak usia 0-10 tahun, jumlah anak per
kelompok usia, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), jumlah kader
BKB dll
43
2. Pembentukan dan Pengembangan Kelompok BKB

 Pembentukan Kelompok BKB dilakukan sebagai wadah


pembinaan keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak. Pengembangan kelompok BKB dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
kelompok melalui kerjasama dengan mitra terkait baik sektor
pemerintah maupun swasta. Salah satu bentuk
pengembangannya adalah keterpaduan BKB-Posyandu-PAUD
(pendidikan) dan pembentukan kelompok BKB percontohan di
setiap kecamatan.
3. Pengembangan kelompok BKB 44
Holistik Integratif (BKB HI)

 Adalah upaya pengembangan kelompok BKB menuju pelayanan yang dilakukan


secara utuh, menyeluruh dan terintegrasi dengan lembaga pelayanan yang ada
antara lain dengan Posyandu dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar anak beragam dan saling terkait secara simultan,
sistematis dan terintegrasi, untuk dapat memudahkan pemberian pelayanan dasar
terhadap anak usia dini sekaligus memperkuat kegiatan BKB agar semakin eksis.
 Pengembangan kelompok BKB Holistik Integratif diperlukan agar dapat memenuhi
semua kebutuhan anak dan untuk lebih meningkatkan kualitas program BKB.
Pembentukan kelompok BKB Holistik Integratif dilakukan dari BKB yang sudah ada.
 Penentuan BKB Holistik Integratif dilakukan melalui identifikasi kriteria kelompok
(terlampir).
4. Pengembangan dan penyediaan 45
s a r a n a BKB Kit

 BKB Kit adalah alat bantu penyuluhan berisi


materi dan media penyuluhan sebagai sarana
dalam menstimulasi seluruh aspek
perkembangan anak. Penyediaan BKB Kit
diperuntukkan bagi kelompok BKB guna
meningkatkan upaya pembinaan dan
pengasuhan tumbuh kembang anak.
46
5. Pelatihan dan orientasi

 Pelatihan untuk pelatih (ToT), pelatihan


teknis dan orientasi dilaksanakan secara
berjenjang dari tingkat Pusat sampai
dengan Kabupaten dan Kota, dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan dan
wawasan bagi pengelola dan pelatih
dalam pembinaan BKB
47
6. SOSIALISASI

 Sosialisasi Program Ketahanan Bina


Keluarga Balita dan Anak dapat
dilakukan melalui berbagai upaya
yaitu seminar, pemanfaatan
mo me n t u m (Rakernas, Hari Keluarga,
Hari Anak, Peringatan Hari Ibu dan lain
lain), tatap muka pada forum-forum
pertemuan, Bimbingan Teknis secara
langsung kepada para pelaksana dan
pengelola program.
48
7. Kerjasama d e n g a n lintas
sektor d a n mitra kerja

 Kerjasama dengan lintas sektor dan mitra-mitra


kerja terkait yang menangani keluarga dan
anak dimaksudkan untuk meningkatkan
koordinasi dalam menyusun kesepakatan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi. Selain dengan mitra kerja, perlu
meningkatkan peran serta Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSOM), tokoh a g a m a (TOGA),
tokoh masyarakat (TOMA), masyarakat dan
keluarga dalam upaya m engem ba n gka n
Program ketahanan Bina Keluarga Balita dan
Anak.
8 . P e m b i n a a n , Monitoring d a n 49
Evaluasi

 Pembinaan, monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan


operasional dan keberlangsungan program serta melakukan evaluasi
terhadap hasil-hasil pencapaian dan hambatan-hambatan yang muncul
didalam pelaksanaannya.
 Pembinaan BKB dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan baik
pada Tim Pokja, Kader pelaksana, maupun 50 pembinaan kader
terhadap keluarga binaannya.
 Monitoring dalam rangka pembinaan terhadap kelompok BKB dapat
dilakukan langsung oleh petugas lapangan KB/ PKB kepada kelompok
kelompok BKB di setiap pertemuan sedangkan
 Evaluasi untuk melihat sejauh mana pengembangan kelompok BKB
dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan
kota hingga kecamatan/ desa/ kelurahan
50
9. Pencatatan d an Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan kegiatan BKB dilakukan oleh kader BKB,


meliputi:
1). Kartu Data Potensi Kelompok Kegiatan BKB (K/0/BKB/15)
Kartu ini (K/0/BKB/15) dibuat oleh Ketua kelompok BKB,
digunakan sebagai sarana untuk mencatat data potensi
kelompok BKB dan dilakukan setiap awal tahun anggaran (bulan
Januari). Kartu ini dilaporkan kepada PLKB/PKB/Petugas KB
Desa/ Kelurahan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Januari
setiap tahun.
51
9. Pencatatan d an Pelaporan

2) Register Keluarga yang Mempunyai Balita (R/I/BKB/15)


Register ini (R/I/BKB/15) dibuat oleh Ketua kelompok BKB,
digunakan sebagai sarana untuk mencatat kegiatan pertemuan
penyuluhan yang dilakukan dalam satu bulan serta keaktifan
anggotanya. Kartu ini dilaporkan kepada PLKB/PKB/Petugas KB
Desa/Kelurahan selambat-lambatnya pada tanggal 3 bulan lapor
selanjutnya.
3). Buku catatan kegiatan meliputi: buku absensi/ registrasi,
catatan pelaksanaan kegiatan, rencana kerja, buku kas, dan
catatan kesertaan ber-KB anggota.
SIMPULAN “PENGELOLAAN BKB”

Pendamping :
Fasilitator:
Sasaran : • PKB/PLKB
Keluarga • Tenaga
Kade r BKB
(bukan anak) p e n y u lu h
terlatih
la p a n g a n

Kegiatan : Media:
Penyuluhan KB, APE, lemb ar b a l i k ,
bimbingan cara beberan, Media 1 . SOP BKB
pengasuhan dan i n t era k s i d a n 2.Alat p a n t a u
pembinaan tumbuh media penyuluhan dan
kembang balita dan dl l
anak
evaluasi,

Si s t e m P e n g e l o l a a n BKB
S a l a m BKB:
Oran g tua
He bat,

Balita
Cerda s ,

Ke lu a rg a
Bahagia
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai