shofiyah (22105052) anjani putri khoiriyah (22105059) siti natik chumairo (22105073) Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Islam di Jawa Menurut Teori Evolusi Herbert Spencer Biografi Herbert Spencer (1820-1903) Dan Teori Evolusi Herbert Spencer lahir pada tanggal 27 April 1820 di Derby Inggris. Spencer memperjuangkan penafsiran- penafsiran keagamaan digantikan dengan penafsiran ilmiah yang alami. Spencer mengatakan bahwa masyarakat adalah organisme, yang berdiri sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari kematian dan bertanggung jawab anggotanya, dan dibawah kuasa hukum agama disetarafkan olehnya dengan keterbelakangannya. Herbert Spencer meninggal dunia di kota Brighton pada tanggal 8 desember 1903. Pengertian Sosial Budaya Sosial budaya adalah sebuah hubungan dan tatanan pada lingkungan masyarakat. Sosial budaya mencakup komponen moral, keyakinan, pengetahuan, dan adat istiadat. Sosial budaya mengalami perubahan dan perkembangan. Adanya perkembangan dan perubahan sosial budaya menunjukkan kehidupan manusia yang dinamis. Semua itu bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sosial Budaya Masyarakat Islam Jawa Pada Zaman Dahulu Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang tidak mau melupakan jasa orang lain (orang tua, tokoh masyarakat, ulama, dan sebagainya) walaupun orang tersebut sudah meninggal, bahkan akan lebih menghormati jika orang tersebut sudah meninggal. Secara sosiologi, Agama Islam mengalami perubahan terhadap ritual yang dilakukan masyarakat karena adanya pengaruh budaya Indonesia. Agama, budaya dan masyarakat akan selalu berjalan beriringan sesuai dengan apa yang di interpretasikan masyarakat bahwa budaya dan agama adalah satu kesatuan yang tidak akan pernah terpisahkan. Daerah Jawa terdapat kelompok Kejawen. Kejawen adalah sebuah corak kepercayaan yang terutama yang dianut di pulau Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Kejawen sebenarnya adalah nama sebuah kelompok kepercayaan yang mirip satu sama lain dan bukan sebuah agama yang terorganisir seperti agama Islam atau agama Kristen. Ciri khas dari Kejawen adalah adanya perpaduan antara animisme, agama Hindu dan agama Budha. Tepatnya adalah sebuah kepercayaan sinkretisme. Secara umum disebut dengan "Slametan". Slametan berasal dari kata slamet (Arab: salamah) yang berarti selamat, bahagia, sentausa. Selamat dapat dimaknai sebagai keadaan lepas dari insiden- insiden yang tidak dikehendaki. Sebelum Islam masuk ke Indonesia, slametan identik dengan sesajen yang di persembahkan untuk roh-roh halus. Setelah masuknya islam di indonesia slametan mulai diisi dengan hal-hal yang berbau islam seperti tahlilan. Sosial Budaya Masyarakat Islam Jawa Pada Zaman Sekarang Adanya budaya tahlilan dan slametan pada zaman dahulu masih banyak sekali pertentangan-pertentangan, terutama pertentangan dari umat islam sendiri. Menurut pandangan Ibnu Hajar al-Haitami. Dalam al- Fatawi al-Kubra, Ibnu Hajar berpendapat bahwa peringatan hari ketiga, ketujuh, dan lain-lain yang telah membudaya di masyarakat, termasuk bid’ah madzmumah (bid’ah tercela), akan tetapi tidak diharamkan, selama bukan untuk meratapi kematian si mayit. Sementara kalangan yang mendukung tradisi tahlilan menilai, bahwa tradisi ini sama saja dengan ajaran membacakan ayat suci alQur’an untuk orang mati, dimana hal itu merupakan anjuran Islam. dapat dikaji melalui sejarah tentang awal mulanya muncul tradisi Tahlilan dan slametan di Indonesia. Jika pada zaman dahulu memakai sesajen, maka zaman sekarang sesajen itu diwujudkan dengan berkat, sebagian besar orang-orang yang hadir biasanya diberikan jinjingan atau berkat. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa tradisi nenek moyang masih tetap dipakai, tetapi pada zaman sekarang pelaksanaannya telah diubah agar berterima oleh masyarakat. HARI INI CUKUP SEKIAN KAWAN!! TERIMA KASIH