Anda di halaman 1dari 11

EKSTRADISI DALAM

PENEGAKAN HUKUM
PIDANA
INTERNASIONAL
Kelompok 2 – Kekhususan Pidana 5 A
Materi Presentasi

04 Sumber Hukum Internasional


01 Definisi Ekstradisi
Dalam Ekstradisi

02 Unsur – Unsur Ekstradisi 05 Ekstradisi Dalam Hukum Nasional


Indonesia

06 Kewenangan Kejari Berkaitan


03 Asas – Asas Ekstradisi
Dengan Perkara Ekstradisi
Definisi
Ekstradisi
Apa itu ekstradisi?
Ekstradisi adalah penyerahan pelaku tindak pidana
yang melarikan diri ke luar wilayah territorial Negara
lain dari tempat dimana pelaku tersebut melakukan
kejahatan dan tindak pidana tersebut dapat dituntut
pidanannya oleh Negara tempat kejahatan itu
dilakukan.
Unsur – unsur Ekstradisi
• Negara Peminta
• Negara Diminta Unsur Subjek

Orang yang diminta atau


Unsur Objek pelaku kejahatan

Adanya permintaan, serta


dilakukan secara formal. Unsur Prosedur

Mengadili orang yang diminta


Unsur Tujuan atau untuk pelaksanaan hukuman
terhadapnya.
Asas – Asas Ekstradisi

Berikut asas-asas ekstradisi:

1. Asas Kejahatan Ganda (Double Criminality)


2. Asas Kekhususan (Speciality)
3. Asas Tidak Menyerahkan Pelaku Kejahatan Politik (Mon
Extadite Political Crime)
4. Asas Tidak Menyerahkan Warga Negara Sendiri (No
Ekstradition of National)
5. Asas Ne Bis In Idem atau Non Bis In Idem
6. Asas Daluarsa (Lapse of Time)
7. Kejahatan yang diancam dengan hukuman mati
Sumber Hukum Internasional Dalam Ekstradisi

Perjanjian Internasional Peraturan Perundang-Undangan


perjanjian internasional memiliki Undang-undang esktradisi dijabarkan di
jaminan kepastian hukum dalam peraturan perundang-undangan

Kebiasaan Internasional Doktrin


Lebiasaan internasional memperkuat Pendapat seorang ilmuan hukum yang
pengaturan mengenai ekstraadisi mempunyai otoritas dan kredibilitas dapat
dijadikan rujukan
Ekstradisi Dalam Hukum Nasional Indonesia

● Undang-Undang No. 1 Tahun 1979 Tentang Ekstradisi


memuat prosedur dari pihak negara Indonesia yang
menjadi negara peminta maupun negara diminta.

● Tahap-tahap yang diatur tersebut memiliki beberapa


kelemahan pokok yang membuat proses pengekstradisian
pelaku kejahatan mengalami persoalan dalam hal
penerapannya.

● Proses pengekstradisian dapat terhambat yaitu dari


persyaratan materil yang terlalu panjang, prosedur dan
mekanisme yang terlalu panjang dan birokratis, syarat dan
biaya yang sangat besar
Kewenangan Kejaksaan Republik Indonesia
Berkaitan Dengan Perkara Ekstradisi
A. Permintaan Ekstradisi dari Pemerintah Republik Indonesia

1) Pendampingan
2) Tahap Pencarian Buronan Pelaku Kejahatan
3) Tahap Pengajuan Permintaan Resmi Ekstradisi
4) Tahap Pelaksanaan Ekstradisi

B. Permintaan Ekstradisi kepada Pemerintah Republik Indonesia

1) Pendampingan
2) Tahap Penahanan Pelaku Kejahatan
3) Tahap Pra Persidangan
4) Tahap Persidangan
5) Tahap Eksekusi dan Pelaksanaan Ekstradisi
Simpulan
• ekstradisi adalah penyerahan oleh suatu negara kepada negara yang meminta penyerahan seseorang yang disangka
atau dipidana karena melakukan suatu kejahatan di luar wilayah negara yang meminta penyerahan tersebut, karena
berwenang untuk mengadili atau memidananya (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979)
• asas-asas ekstratradisi yaitu : Asas Kejahatan Ganda (Double Criminality), Asas Kekhususan (Speciality), Asas
Tidak Menyerahkan Pelaku Kejahatan Politik (Mon Extadite Political Crime), Asas Tidak Menyerahkan Warga
Negara Sendiri (No. Ekstradition of National), Asas Ne Bis In Idem atau Non Bis In Idem, Asas Daluarsa (Lapse of
Time).
• Meskipun Indonesia memiliki ketentuan tentang ekstradisi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1979 tentang Ekstradisi, namun proses penanganan perkara ekstradlsi belum diatur secara jelas.
• Dalam penanganan perkara ekstradisi, selain aturan yang jelas, laporan terkait proses penanganan ekstradisi melalui
koordinasi dengan Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri, Kejaksaan Agung juga merupakan hal yang perlu
dilaksanakan.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai