DELIK
DELICT/STRAFBAAR FEIT
1. Istilah & Arti Delik/Strafbaar Feit.
2. Unsur
– Teori Monisme
– Teori Dualisme
3. Jenis/macam
4. Teknik Perumusan Delik dalam UU
– Merumuskan unsur delik
– Kualifikasi unsur delik
5. Gabungan
1. Istilah & Arti Delik/Strafbaar feit.
1. Delik adalah suatu perbuatan atau suatu tindakan
terlarang dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang.
2. Ada dua istilah yang digunakan dalam bahasa
Belanda untuk tindak pidana yaitu: strafbaar feit
dan istilah Delict yang mempunyai makna sama.
• Delict : dapat diterjemahkan dengan delik saja
sedangkan
• Strafbaar feit dalam bahasa Indonesia mempunyai
beberapa arti dan belum diperoleh kata sepakat
antara para sarjana Indonesia mengenai alih
bahasa.
Beberapa istilah lain tentang”delik”:
1.Satochid Kartanegara: Tindak pidana.
2.Moeljatno: Perbuatan pidana.
3.Purnadi Purbacaraka: peristiwa pidana.
4.Simons: Strafbaar feit (peristiwa pidana).
5.van Hamel: Strafwaardig feit (peristiwa yang patut atau
bernilai untuk dipidana).
6. Vos: Strafbaar feit.
7. Hazewinkel-Suringa: Strafbaar feit.
8. Mr. Tresna, E. Utrecht & Wirjono Prodjodikoro:
peristiwa pidana.
9. Suprapto: perbuatan pidana.
10. Subekti & CH. Himawan: tindak pidana.
11. Mr. Tirtaamidjaja: pelanggaran pidana
Beberapa pengertian delik/strafbaar feit:
1.Simons: Strafbaar feit ialah perbuatan melawan hukum
yang berkaitan dengan kesalahan (schuld).
2.van Hamel: perbuatan manusia yang diuraikan oleh
undang-undang, melawan hukum, patut atau bernilai untuk
dipidana (strafwaardig feit) dan dapat dicela karena
kesalahan (en aan schuld te wijten).
3.Vos: kelakuan atau tingkah laku manusia, yang oleh
peraturan perundang-undangan diberikan pidana.
4.Hazewinkel-Suringa: terpilih untuk setiap tingkah laku
yang dilarang disertai ancaman pidana, baik ia terdiri atas
berbuat (doen) maupun atas pengabaian (nalaten).
5.Van Hattum: peristiwa yang menyebabkan seseorang
dapat dipidana (feit ter zake van het welk een persoon)
6. Mr. Karni, Soesilo dan H.J. Van Schravendijk:
perbuatan yang dapat di hukum.
7. Mr. Andi Zainal Abidin Farid: istilah yg paling
tepat adalah “delik” yg berasal dari bahasa Latin
“delictum”, karena:
*) bersifat universal, semua orang di dunia
ini mengenalnya;
*) bersifat ekonomis karena singkat;
*) tdk menimbulkan kejanggalan seperti
“peristiwa pidana”, “perbuatan pidana”
(bukan peristiwa - perbuatan yg dipidana,
tetapi pembuatnya).
*) luas pengertiannya, sehingga meliputi
delik2 yg diwujudkan oleh koorporasi.
2. Unsur Delik
Terjadinya perbedaan pendapat dari para ahli,
tentang perumusan pengertian Strafbaar Feit
(delik/peristiwa pidana) adalah pada dasarnya
dilatar belakangi dari adanya pandangan atau
aliran ilmu hukum pidana yang dianutnya yakni
ALIRAN MONISME dan ALIRAN
DUALISME, yang sering juga disebut aliran
monistis dan aliran dualistis.
A. Aliran Monistis :
• Pandangan aliran monistis tentang delik
adalah menyatukan unsur-unsur delik
tentang unsur perbuatan (unsur obyektif)
dan unsur pembuat (unsur subyektif)