Anda di halaman 1dari 5

Rekayasa Lingkungan Thermal Larutan Nutrisi

pada Budidaya Tanaman Tomat secara


Hidroponik

Y. Aris Purwanto
Herry Suhardiyanto
Chusnul Arif
Yudi Chadirin

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Pendahuluan
• Tomat (Lycopersicum esculentum Mil) merupakan
komoditas pertanian yang memiliki nilai jual tinggi.
• Saat ini budidaya tomat mulai banyak dilakukan di dalam
rumah kaca (greenhouse)
• Budidaya hidroponik dalam rumah kaca memungkinkan
dilakukan rekayasa lingkungan mikro tanaman, seperti
suhu, kelembaban, dan kualitas larutan nutrisi
• Untuk mengurangi pengaruh panas di dalam rumah
kaca, perlu dilakukan pengendalian suhu melalui
rekayasa termal
• Tingginya beban panas dalam rumah kaca yang
diakibatkan sinar matahari
• Untuk menghemat energi pendinginan adalah dengan
cara mendinginkan suhu pada daerah yang terbatas
yaitu pada daerah perakaran atau disebut sebagai zone
cooling.
• Pendinginan terbatas atau zone cooling dilaporkan dapat
mendinginkan suhu udara di sekitar tanaman dengan
input energi yang minimum (Kojima and Suhardiyanto,
1991; Suhardiyanto and Matsuoka, 1992)
• Penurunan suhu pada daerah perakaran dapat
dilakukan dengan cara mendinginkan larutan nutrisi yang
dialirkan ke tanaman
• Karakteristik pertumbuhan tanaman tomat adalah, suhu
bulanan rata-rata yang sesuai untuk pertumbuhan antara
21-24˚C, sedangkan suhu malam yang sesuai bagi
pembentukan bunga dan buah antara 15-20˚C.
• Untuk pertumbuhan dan hasil yang baik, tomat
memerlukan penyinaran matahari sepanjang hari
(Thompson dan Kelly, 1979).
• Pembuahan lebih cepat pada suhu tinggi, tapi hasilnya
akan lebih bagus pada suhu rendah.
• Pada suhu rendah pertumbuhan lebih lambat, karena
kandungan gula berkurang pada saat respirasi, sehingga
terjadi akumulasi gula pada daun dan buah.
TUJUAN

 Mengembangkan model pindah panas untuk


Pendugaan sebaran suhu daerah perakaran
sepanjang bedeng tanaman
 Mempelajari pengaruh pendinginan
siang/malam (day/night cooling temperature)
larutan nutrisi pada kualitas buah tomat
 Merancang sistem monitoring parameter
lingkungan mikro yang berpengaruh pada
larutan nutrisi menggunakan Field Server (FS)
 Melakukan identifikasi antara parameter
lingkungan mikro pendinginan dan kualitas
buah tomat dengan metode Jaringan Syaraf
Tiruan (JST)

Anda mungkin juga menyukai