Anda di halaman 1dari 50

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


HASIL TANAMAN SAYURAN
20 September 2023
 Pertumbuhan tanaman dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi
dari genotipe x lingkungan = ƒ (faktor pertumbuhan internal
x faktor pertumbuhan external).

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil


tanaman sayuran adalah :
1. Faktor Internal
2. Faktor eksternal.
 Tujuan budidaya tanaman sayuran adalah memaksimalkan laju
pertumbuhan dan hasil panen

Upaya/cara

 manipulasi genetik dan lingkungan.

P = ƒ(G+E)
1. Faktor Internal/ faktor genetik
 Potensi genetik yang dimiliki oleh tanaman merupakan
faktor bersifat menurun dan dikendalikan oleh gen.
Hanya dapat diperbaiki melalui pemuliaan tanaman.
 Peran pemulia sangat penting untuk merakit kultivar-
kultivar tanaman sayuran yang memiliki sifat-sifat
unggul.
 Peningkatan produktivitas tanaman umumnya
merupakan tujuan yang paling sering dilakukan pemulia
dalam merakit suatu kultivar, karena peningkatan
produktivitas berpotensi menguntungkan secara
ekonomi.
 upaya peningkatan kualitas tanaman sayuran adalah
perakitan kultivar yang memiliki kualitas tinggi seperti
perbaikan terhadap warna, rasa, aroma, daya simpan,
kandungan protein, dll.
 Perbaikan kualitas juga berarti perbaikan ke arah
preferensi konsumen (market client).
 Sebagai contoh, pemulia tanaman sayuran telah
berhasil melipatgandakan kandungan beta-karoten
pada beberapa kultivar tanaman wortel, sehingga
kultivar tersebut merupakan sumber provitamin A yang
lebih baik.
 Varietas Cabai Rawit Bonita (Pemulia Tanaman dari IPB)
 Kualitas : sangat pedas
 Keunggulan : produktivitas tinggi dan beradaptasi di
dataran rendah
 Pemuliaan juga untuk merakit tanaman yang
tahan terhadap cekaman lingkungan dan
perluasan adaptasi tanaman.

 Dengan banyaknya varietas sayuran yang


telah dilepas oleh pemerintah, maka banyak
pilihan varietas untuk dibudidayakan dengan
mempertimbangkan kecocokan agroklimat,
produksi tinggi dan disukai konsumen.
2. Faktor Eksternal

 Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal


dari luar tanaman.

 Jika genotipe dapat diubah melalui pemuliaan


tanaman, maka faktor eksternal dapat diubah
dengan cara memanipulasi iklim mikro
(lingkungan di sekitar tanaman).
 Faktor eksternal dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
2. 1. Iklim
2. 2. Tanah.
2. 3. Faktor biotik.
 2. 1. Iklim
 Setiap jenis tanaman sayuran untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan optimal memerlukan syarat
tumbuh tertentu
 Iklim merupakan salah satu syarat tumbuh yang
harus diperhatikan ketika ingin membudidayakan
tanaman sayuran Varietas dat.tg atau
dat.rendah.
 Unsur-unsur iklim utama yang mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran, antara lain:
cahaya matahari dan temperatur/suhu, curah hujan.
2. 2. Tanah
 Tanah merupakan media utama tempat tumbuh
tanaman yang menyediakan berbagai kebutuhan
tanaman, seperti unsur hara, air dan udara.
 Sebagai salah satu sumber daya utama dalam
bidang pertanian, tanah yang ideal untuk usaha
pertanian adalah tanah dengan sifat fisika, kimia,
dan biologi yang baik.
 Ada tiga sifat tanah yang berpengaruh terhadap
produktivitasnya, yaitu sifat fisik, kimia dan
biologi.

 Aspek fisik tanah (tekstur dan struktur tanah)


 Aspek kimia (unsur hara dan pH tanah)
 Aspek biologi tanah (bahan organik dan biota
tanah).
Aspek Fisik Tanah
a. Tekstur tanah

 Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel


penyusun tanah yang dinyatakan sebagai
perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi
pasir, debu dan liat.
 Tekstur tanah dapat berfungsi menentukan tata
air di dalam tanah, yaitu berupa penetrasi,
kecepatan infiltrasi, serta kemampuan mengikat
air.
 Tanah yang didominasi pasir akan banyak
mempunyai pori-pori makro dan disebut lebih
porous.
 tanah yang didominasi debu akan banyak pori-pori
sedang dan tanah agak porous,
 sedangkan tanah yang didominasi oleh liat akan
banyak mempunyai pori-pori mikro dan tanah tidak
porous.
 Makin porous tanah, akan makin mudah akar untuk
berpenetrasi dan makin mudah air dan udara untuk
bersirkulasi (drainase dan aerasi tanah baik, air dan udara
tersedia banyak untuk tanaman). Namun, makin mudah
juga air dan unsur hara hilang dari tanah.

 Makin tidak porous tanah akan semakin sulit akar untuk


berpenetrasi dan semakin sulit air dan udara tanah
bersirkulasi (drainase dan aerasi buruk: air dan udara
tersedia sedikit bagi tanaman).
b. Struktur Tanah

 Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari


butir-butir tanah. Gumpalan struktur tanah ini
terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat
terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan
organik.
 Perbaikan dan stabilitas struktur tanah dapat
dilakukan antara lain dengan pengolahan tanah
dan pemberian bahan organik, seperti pupuk
kandang, pupuk hijau dan kompos.
 Tanah dengan struktur baik (granuler, remah)
mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara
lebih mudah tersedia dan tanah mudah diolah.
 Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya
membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan
dengan rapat. Dengan demikian pori-pori tanah
banyak terbentuk.
Gambar 1. Bentuk struktur tanah
Dari keempat komponen penyusun tanah,
jumlah bahan organik tidak besar,
berkisar antara 3-5% (Gambar 3).

Namun, kontribusi
bahan organik
terhadap sifat-sifat
tanah sangat besar dan
pada gilirannya
terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman.

Gambar 3. Komponen penyusun bahan organik tanah


Aspek kimia tanah
a. Reaksi tanah (pH tanah)

 Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasamam


atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan
pH.
 Nilai pH tanah dapat digunakan sebagai
indikator kesuburan kimia tanah, karena dapat
mencerminkan ketersediaan hara di dalam
tanah.
Berdasarkan pola ketersediaan
unsur hara pada Gambar 4
menunjukkan bahwa pH
optimum untuk ketersediaan
unsur hara tanah pada pH
sekitar 7,0, karena pada pH ini
semua unsur hara makro
tersedia secara maksimum,
sedangkan unsur hara mikro
tidak maksimum kecuali Mo,
sehingga kecil kemungkinan
terjadinya toksisitas unsur hara
mikro.

Gambar 4. Hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara di


dalam tanah
 Mengingat pentingnya pH tanah, maka dalam budidaya
tanaman sayuran, pH tanah merupakan salah satu
persyaratan yang perlu dipenuhi agar tanaman sayuran
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
 Hampir semua jenis tanaman sayuran menghendaki
tanah mendekati pH netral. Oleh karena itu, pengukuran
pH menjadi langkah pertama saat pengolahan tanah.
 Mengubah pH tanah dapat dilakukan dengan
memberikan amelioran. Tanah yang terlalu masam
dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur
ke dalam tanah, sedang tanah yang terlalu alkalis dapat
diturunkan pH-nya dengan penambahan sulfur atau
bahan bersulfur.
Tabel 1. Kisaran pH Optimum untuk Beberapa Tanaman
Sayuran

Kentang 5,0 – 6,5


Wortel 5,5 – 6,8
Mentimun 5,5 – 7,0
Kembang Kol 6,0 – 7,0
Tomat 5,5 – 7,0
Bawang Merah 5,6 – 6,5
Brokoli 6.0 – 7,0
Selada 5,5 – 6,5
Kubis 5,5 – 6,5
Buncis 5,5 – 6,5
Cabai 6,0 – 7,0
Sawi 6,0 – 7,0
b. Unsur hara

 Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


tanaman adalah unsur hara.
 Ada 16 unsur hara yang termasuk unsur hara esensial.
 Ketersediaan dan suplai unsur hara yang seimbang
adalah aspek yang sangat penting pada budidaya
tanaman sayuran, karena:
1) tanaman membutuhkan unsur hara esensial
dalam jumlah yang
cukup untuk menunjang
pertumbuhan dan hasil yang maksimal;
2) penambahan hanya satu unsur hara saja, misal unsur
N, akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan unsur
hara lain. Apabila unsur lain tidak ditambahkan,
kemungkinan tanaman akan mengalami defisiensi
unsur hara tertentu (Hukum Minimum Leibieg)
sehingga akan menghambat pertumbuhan
tanaman;

3) terjadi kompetisi antar ion dalam penyerapan unsur


hara. Unsur yang dominan akan menekan unsur lain
yang bermuatan sama. Misal, jika konsentrasi K tinggi
akan menekan penyerapan unsur Mg.
Aspek biologi tanah
Bahan Organik Tanah dan Biota Tanah

 Bahan organik tanah adalah kumpulan beragam


senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa
humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa
anorganik hasil mineralisasi.
 Organisme, yang secara kolektif disebut biota tanah,
yang sangat bergantung pada bahan organik di dalam
tanah sebagai sumber nutrisinya.
 Biota yang hidup di dalam tanah ada yang bermanfaat
dan ada yang merugikan.
 Biota tanah yang bermanfaat, seperti biota tanah yang
terlibat dalam dekomposisi bahan organik, biota yang
mampu memfiksasi N baik yang bersimbiosis dengan
tanaman legume, seperti Rhizobium sp, ataupun yang
hidup bebas di tanah seperti Azotobacter sp maupun biota
yang mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara
tanah seperti unsur P dari golongan mikoriza, dan
sebagainya.
 Sedangkan biota tanah yang mengganggu pertumbuhan
tanaman, misalnya tikus, nematoda parasit, dan Fusarium
(patogen penyebab penyakit layu tanaman sayuran).
 Biota tanah dan bahan organik tanah penting untuk
pertanian karena, bahan organik dan biota tanah
adalah penentu utama kesuburan tanah, menyebabkan
perubahan menguntungkan dalam struktur tanah dan
menentukan ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
 Dengan mengelola bahan organik tanah, maka populasi
dan aktivitas biota tanah juga akan tanah meningkat,
sehingga tanah yang miskin akan menjadi tanah yang
subur dan sehat.
2. 3. Faktor Biotik

 Faktor biotik adalah faktor lingkungan yang terdiri atas


makhluk hidup. Faktor biotik yang berpengaruh penting
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman adalah hama,
penyakit, dan gulma kesemuanya disebut dengan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
 Kehilangan hasil panen pada tanaman sayuran akibat
serangan hama sekitar 46-100%, sedangkan oleh penyakit
berkisar antara 5-90%.
 Pengendalian OPT pada tanaman sayuran dilakukan
secara terpadu.
2. 4. Faktor Pembatas Pertumbuhan Tanaman Sayuran

 Berbagai faktor eksternal yang dapat menjadi faktor


pembatas pertumbuhan tanaman sayuran adalah:
a. organisme pengganggu tanaman merupakan kelompok
pertama yang secara langsung mengganggu dan
menghambat pertumbuhan yang pada gilirannya
berdampak pada berkurangnya hasil tanaman.
 b.Kelompok kedua berupa nutrien, kepadatan tanaman,
varietas, pengelolaan air dan tanah, dapat menambah
penghambatan pada pertumbuhan dan menurunkan
tingkat hasil tanaman (Gambar 5).
Gambar 5. Sejumlah faktor pembatas produksi tanaman
sayuran
 Pengendalian pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran
harus direncanakan sejak awal agar tujuan yang
dikehendaki dapat dicapai.

 Hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan sebelum


budidaya tanaman sayuran, antara lain:
1) Pemilihan jenis tanaman dan varietas.
2) Pemilihan lahan yang berkesesuaian dengan
tanaman yang akan dibudidayakan.
3) Penentuan pola tanam dan sistem budidaya.
4) Jenis dan tingkat manajemen pertanaman agar
dapat mewujudkan pertumbuhan dan hasil
yang diharapkan.
 Kunci utama adalah : perencanaan yang baik, pemantauan yang
cermat, dan penyesuaian strategi sesuai dengan perubahan kondisi
lingkungan dan pasar.
sekian
PENJELASAN TUGAS KELOMPOK

1. Peserta kuliah dibagi menjadi 8 kelompok


2. Pembagian kelompok berdasarkan absensi.
3. Tugas kelompok : membuat makalah terkait dengan
judul yang ada.
4. Pemilihan judul silahkan diundi.
TUGAS KELOMPOK

"Penerapan Teknologi Produksi Tanaman Sayuran untuk Meningkatkan


Produktivitas Pertanian”
 Deskripsi Tugas:
 Tugas kelompok ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis
berbagai teknologi produksi tanaman sayuran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
 Setiap kelompok akan fokus pada aspek tertentu dari teknologi
produksi tanaman sayuran dan memberikan pemahaman yang
mendalam tentang topik tersebut.
Kelompok 1: Jenis Tanaman Sayuran Unggulan

 Mempelajari jenis-jenis tanaman sayuran unggulan


dalam pertanian.
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
pemilihan jenis tanaman sayuran.
 Menganalisis teknik budidaya khusus untuk jenis
tanaman sayuran tertentu.
Kelompok 2: Penggunaan Benih Unggul

 Membahas pentingnya pemilihan benih yang


berkualitas.
 Menggambarkan proses pemilihan dan penggunaan
benih unggul.
 Menganalisis peran benih dalam produktivitas
pertanian.
Kelompok 3: Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit

 Menjelaskan teknik pengendalian hama dan penyakit


pada tanaman sayuran.
 Mengidentifikasi hama dan penyakit umum pada
tanaman sayuran.
 Mempelajari penggunaan pestisida dan metode
pengendalian organik.
Kelompok 4: Pemupukan dan Nutrisi Tanaman

 Menganalisis pentingnya pemupukan dalam


produksi tanaman sayuran.
 Mengidentifikasi jenis-jenis pupuk yang digunakan
dalam pertanian sayuran.
 Menjelaskan cara mengatur nutrisi tanaman untuk
hasil yang optimal.
Kelompok 5: Irigasi dan Pengelolaan Air

 Memahami peran irigasi dalam produksi tanaman


sayuran.
 Membahas teknik irigasi yang efisien.
 Menggambarkan praktik pengelolaan air yang
berkelanjutan.
Kelompok 6: Teknologi Pertanian Terkini

• Mengidentifikasi teknologi pertanian terkini yang dapat


meningkatkan produktivitas.
 Menjelaskan aplikasi teknologi digital dalam pertanian
sayuran.
 Menganalisis keuntungan dan tantangan menggunakan
teknologi terkini.
 Kelompok 7: Praktik Budidaya Organik

 Memahami konsep budidaya organik.


 Menganalisis keuntungan dan tantangan budidaya
organik tanaman sayuran.
 Menjelaskan teknik budidaya organik yang dapat
digunakan.
Kelompok 8: Perencanaan Produksi dan Manajemen
Risiko

 Mempelajari perencanaan produksi dalam pertanian


sayuran.
 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
produktivitas dan keuntungan.
 Menjelaskan strategi manajemen risiko dalam
pertanian sayuran.
 Presentasi Kelompok:
 Setiap kelompok akan membuat presentasi singkat (sekitar 15-20
menit) dan melaporkan temuan kelompok dalam bentuk tugas
tertulis.
 Pastikan untuk memasukkan data, grafik, dan sumber yang relevan
dalam presentasi dan laporan tugas.
Diskusi Bersama:
Setelah presentasi kelompok, ada sesi diskusi bersama
untuk membandingkan teknologi, keuntungan, dan
tantangan yang muncul dalam berbagai aspek teknologi
produksi tanaman sayuran.
Ketentuan :
Makalah terdiri dari :
1. Bagian pembuka : - halaman judul
- kata pengantar
- daftar isi
- daftar tabel
- daftar gambar
2. Bagian isi : I. Pendahuluan
1. 1. Latar Belakang
1. 2. Tujuan
II. ISI
3. Bagian Penutup : Kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 Daftar Pustaka:
 Sertakan daftar pustaka yang Anda gunakan
untuk menulis tugas ini, seperti buku, artikel
ilmiah, dan sumber online yang relevan,
minimal 10 dengan ketentuan 50 % text
book&sumber online yang relevan , 50 %
artikel ilmiah dari jurnal 10 tahun terkahir.
 Pastikan tugas memiliki detail dan konteks
yang cukup, serta dukungan dengan
penelitian dan contoh yang relevan.
 Format Penulisan :
1. Margin kiri dan atas : 4 cm
2. Margin kanan dan bawah : 3 cm
3. Jenis huruf : Times New Roman
4. Spasi : 1.5
5. Sertakan nomor halaman
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai