Anda di halaman 1dari 18

KERATOSIS

OBTURANS
PENDAHULUAN

 Definisi : Akumulasi deskuamasi lapisan epidermis keratin pada Osseus


KAE yang menyebabkan infeksi akut sekunder
 Merupakan sebuah dermatitis yang ditandai dengan peningkatan
vaskularisasi kulit di KAE
 Insidensi :
 Usia muda (5-20 tahun), uni/bilateral
 Riwayat bornkiektasis atau sinusistis (77% remaja, 20% dewasa)
 Etiologi dan pathogenesis: belum jelas
Migrasi abnormal Etiopatogenesis
Tumpukan
Migrasi lebih
keratin
epitel skuamosa keratin menumpuk di
(epitel Kulit KAE) lanjut
menyumbat liang telinga
Etiopatogenesis
 Menurut Meyer, Paparella, dan Shumrick:
 Produksi berlebih sel epitel
 Kegagalan migrasi sel epitel
 Kegagalan self-cleaning mechanism KAE

 Hubungan bronkiektasis & sinusitis dengan keratosis obturans:


 Hipotesis stimulasi reflex kelenjar serum oleh sistem saraf otonom
yang menyebabkan hiperemi dan sumbatan epitel
 Tidak dijelaskan stimulus kelenjar menyebabkan abnormalitas migrasi
epitel
Keadaan Lanjut…
Keratin yang
Epitel skuamosa Sumbatan KAE oleh
Iritasi Kronis dan yang tipis dapat debris- debris padat
menumpuk di pars
Infeksi Menebal dan stenosis
ossea KAE
(likenifikasi) Sekunder
KLASIFIKASI

 Menurut Hawke dan Shanker:


1. Inflamasi kronis  hyperplasia epitel dan terbentuk mater-materi
skuamosa pada KAE
2. Tanpa inflamasi kronis  kelainan migrasi epitel KAE
DIAGNOSIS
1. Klinis:
 Usia <40 tahun
 Nyeri hebat
 Telinga terasa penuh/tersumbat
 Penurunan pendengaran bilateral

2. Otoskopi:
 KAE edema dan kemerahan
 MT intak, eritema, edema
 Tumpukan keratin mengandung
serum kecoklatan
DIAGNOSIS
1. Audiometri Nada Murni  Menentukan derajat ketulian
2. CT scan Kepala  Menilai adanya destruksi tulang atau tidak

Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS BANDING
KERATOSIS OBTURANS KOLESTEATOMA
Umur Usia muda Usia tua
Telinga yang
Bilateral Unilateral
terkena
Nyeri Hebat Tumpul
Gangguan
CHL bilateral Biasanya tidak ada
pendengaran
Otore +/- +
KAE terisi penuh dengan plak keratin, Massa terbatas pada
Otoskopi
melebar, dan hiperemis dinding bawah KAE
Erosi tulang - +
PENATALAKSANAAN

 Prinsip : Pengangkatan epitel yang terdeskuamasi


 Cuci telinga rutin selama 1-3 bulan, dalam fase akut dapat diberikan kassa
yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid
 Tetes telinga alkohol atau gliserin dalam hidrogen peroksida 3% 3x
seminggu
 Dapat diberikan antiinflamasi topikal

 Jika terjadi rekurensi  kanaloplasti


KOMPLIKASI

Keratosis yang membesar 


menekan dinding posterior
KAE  reabsorpsi tulang 
automastoidektomi
KOLESTEATOMA
EKSTERNA
GAMBARAN UMUM

 Definisi : invasi (umumnya di inferior dan posterior KAE) jaringan


epitel skuamosa ke dalam tulang liang telinga yang bersifat lokal.
 Etiopatogenesis
Masih belum jelas
Hipotesis terjadinya proses reaktif akibat osteitis. Epitel gagal
bermigrasi ke arah lateral  debris keratin yang terperangkap akan
menumpuk di liang telinga dan membentuk kantong
Kolesteatoma iatrogenik pasca operasi disebabkan oleh terjebaknya
epitel berkeratin di bawah graft atau flap kulit
KLASIFIKASI
 Klasifikasi Tos :  Klasifikasi Owen :
1. Kolesteatoma eksterna 1. Kolesteatoma eksterna
primer primer
2. Kolesteatoma eksterna 2. Kolesteatoma eksterna
sekunder (pasca operasi, sekunder (pasca operasi,
infeksi, trauma) infeksi, radioterapi, trauma)
3. Berhubungan dengan atresia
liang telinga
STADIUM
 Stadium dapat ditentukan dengan pemeriksaan HRCT tulang temporal
1. Stadium I : hiperplasi dan hiperemi epitel liang telinga, peningkatan
kecepatan apoptosis
2. Stadium II : inflamasi lokal dan periosteitis, akumulasi debris keratin.
Tidak ada destruksi tulang
3. Stadium III : destruksi tulang
4. Stadium IV : destruksi spontan dari struktur yang berdekatan
DIAGNOSIS
 Anamnesis : nyeri telinga unilateral, otore, buntu dan kurang
pendengaran.
 Pada pemeriksaan didapatkan kolesteatoma, sekret dan pada
umumnya membran timpani normal.
 Temuan pada HRCT tergantung stadiumnya.
TERAPI
 Terapi konservatif
 Pembersihan debris keratin berkala
 Terapi lokal dengan salisilat atau antibiotik dan kortison selama 1
minggu, dapat diulang setiap 3 bulan
 Terapi operatif
 Perluasan ke telinga tengah atau mastoid, bila ada komplikasi, dan
gagal terapi konservatif
 Berupa kuretase, kanaloplasti, atau mastoidektomi
KOMPLIKASI
 Sesuai dengan perluasa destruksi

Anda mungkin juga menyukai