Anda di halaman 1dari 24

KOLESTEATOMA

PEMBIMBING : DR.BAMBANG SUPRAYOGI, M.SI.MED, SP. THT-KL


PENYUSUN : SWASTIKA SANTILA RUDANI AKE (1965050091)
ANATOMI TELINGA
Kavum Tympani
Atap : tegmen tympani
Dasar : vena jugularis (bulbus jugularis)
Lateral : membran tympani
Medial : kanalis semisirkularis, kanalis fasialis, oval window, round window, promontorium
Anterior : tuba eustachius
Posterior : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis

3 bagian :

1. Epitimpanum/attic/
resesus epitimpanikum

2. Messo tympanum

3. Hipotimpanum/ resesus
hipotimpanikum
DEFINIS KOLESTEATOMA

• Suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin).


Deskuamasi terbentuk terus, lalu menumpuk sehingga kolesteatoma bertambah besar.
• Nama lain :
• Keratoma
• Squamous epiteliosis
• Kolesteatosis
• Epidermoid kolesteatoma
• Kista epidermoid
• Epidermosis
KOLESTEATOMA
Telinga Tengah

KELAINAN YANG TERJADI AKIBAT


INVASI LOKAL SEL EPITEL
Gambaran secara umum : adanya kantong epitel
SQUAMOSAL & AKUMULASI
skuamosa yang terisi debris keratin dalam telinga
DEBRIS KERATIN DLM LIANG
tengah.
TELIANG LUAR (CAE) DENGAN
EROSI TULANG SEBAGIAN DARI
CAE

KOLESTEATOMA
Externa
ETIOPATOGENESIS & KLASIFIKASI
KOLESTEATOMA EKSTERNA

• Hipotesis :
terjadinya kolesteatoma eksterna primer
berasal dari proses reaktif akibat osteitis,
trauma local atau kegagalan migrasi
epitel
• Debris epitel skuamos, sel keratik
terjebak/gagal migarsi ke lateral 
terperangkap dan menumpuk di CAE
STADIUM
St.1
• Hiperplasi & hyperemia epitel kulit liang
telinga

KOLESTEATOMA • Peningkatan kecepatan apoptosis

EKSTERNA
St. • Inflamasi lokal
• Epitel hiperproliferasi & periosteitis

2
• Akumulasi debris keratin
• Tanpa destruksi tulang

St.3 • Destruksi & sekuestrasi tulang CAE

St.4 • Destruksi spontan dari struktur yang


berdekatan dengan CAE

Naim R, Linthicum F, Shen T, Bran G, Hormann K. Classification of the external auditory canal cholesteatoma. Laryngoscope 2005; 115 :445-60
GEJALA KLINIS
KOLESTEATOMA EKSTERNA

TERAPI Kolesteatoma eksterna :


• Konservatif :
• Pembersihan debris keratin berkala
• Salisilat lokal / Antibiotik + kortison 1
minggu (dapat diulang tiap 3 bulan)

• Operatif
• Kuratase, kanaloplasty, atau masteidektomi
Kolesteatoma eksterna
Stadium Terapi
I Terbatas pada CAE Perawatn local atau kanalplasti

II Invasi MT dan telinga tengah Kanalplasti + Timpanoplasti


III Defek pada dinding CAE & mengenai Kanalplasti + Mastoidektomi ±
sel-sel mastoid timpanoplasti ± rekonstruksi dinding
CAE

IV Meluas sampai keluar tulang temporal Membersihkan kolesteatoma dengan


berbagai pendekatan

Shin SH, Shim JH, Lee HK. Clasisification of external auditory canal cholesteatoma by computed tomography. Clinical Experimental Otorhinolaryngology 2010;3(1):24-6
• Kurang pendengaran
• CHL, SNHL (ringan  berat)

• Paralisis Facialis
• Akut  Infeksi
KOMPLIKASI
KOLESTEATOMA EKSTERNA • Kronik  penyebaran kolesteatoma

• Fistula Labirin
Curiga pada penderita SNHL atau
vertigo
KOLESTEATOMA TELINGA TENGAH
KLASIFIKASI

Kongenital
(Masa embrionik)

2 jenis Primer Teori


(tanpa perforasi MT) invaginasi
Akuisital Teori migrasi
(setelah lahir)

Sekunder
(perforasi MT) Teori metaplasi
Teori
Implantasi
KOLESTEATOMA KONGENITAL

Diagnosis :
• Tidak ada riw. Infeksi (otitis
media)
• Tidak ada riwayat oklusi tuba
• MT utuh
• Berupa massa putih dibelakang
MT
KOLESTEATOMA TELINGA TENGAH
PATOGENESIS

Teori Teori
Teori Migrasi Teori Metaplasi
Invaginasi Implantasi
Operasi, blust injury,
Gangguan tuba Iritasi infeksi berlangsung lama pemasangan pipa ventilasi,
Epitel liang telinga miringotomi
atau
pinggir perforasi MT
Metaplasi mukosa kavum Implantasi epitel secara
Tek. Nagetive telinga tengah
timpani iatrogenic ke telinga tengah

Masuk ke telinga tengah


Invaginasi m.tympani pars
Kolesteatoma Kolesteatoma
flaksida

Kolesteatoma
Kolesteatoma
PATOFISIOLOGI
Infeksi kuman :
Proteus & Mediator inflamasi &
kolesteatoma Pseudomonas Respon imun lokal sitokinin : IL-1, IL-6,
aeroginosa TNF-α, TGF
h
ol e
m
sa
ia
ks
rea teri
n k
ka b a
ent u ska n
m b su
Pe mbu
pe

Hiperproliferatif, Stimulasi sel


Nekrosis tulang Desak organ sekitar destrukif, keratinosit matriks
berangiogenesis kolesteatoma

Komplikasi :
- labirinitis
-meningitis
-abses otak
ANAMNESIS

Otorrhea
K.Aquisita Primer : tanpa nyeri Gangguan Obstruksi
• Tidak ada riwayat OM yang pendengaran nasal
• Ada riwayat oklusi tuba berulang/terus
• Perforasi MT pars menerus
flasida
Riwayat otitis
Tinnitus Vertigo
media kronik

Riwayat
pembedahan
otologi
Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan •

Otorrhea dan jaringan granulasi yang tidak responsif terhadap antimikroba
Perforasi membran tympani (90%)

Otologi
• CAE penuh berisi pus mukopurulen dan jaringan granulasi
• Retraksi membran tympani pada pars flaksida

Audiometri • tuli konduktif

Tes Penala • Dicocokkan dengan audiometri


Pemeriksaan Penunjang

 Rontgen konvensional posisi Schuller & stenvers


 CT scan tanpa kontras
 Densitas kolesteatoma hampir sama dengan LCS
 Defek yang dapat dideteksi :
Fistula labirin
Erosi pada tegmen tympani
Keterlibatan tulang-tulang pendengaran
Anomali atau invasi ke saluran tuba
Pemeriksaan Pencitraan

 MRI
 Digunakan apabila diperkirakan dapat melibatkan jaringan lunak sekitarnya
 Dapat mendeteksi :
Invasi duramater
Abses epidural atau subdural
Herniasi otak ke rongga mastoid
Peradangan pada labirin membran atau saraf fasialis
Penatalaksanaan
 Terapi Medis
 Pembersih telinga
 Hidrogen peroksida 3%, asam asetat 1-2%, povidon iodine 5%
 Antimikroba topikal
 Golongan quinolon
 Antimikroba sistemik
 Disesuaikan dengan kuman penyebab
 Pseudomonas : ampisilin-sulbaktam, kotrimoksazol, ciprofloxacin
 Kuman anaerob : metronidazol, klindamisin, kloramfenikol
 Sukar ditentukan : kotrimoksazol, amoksisilin-klavulanat
Penatalaksanaan
 Terapi Pembedahan, indikasi :
 Destruksi tulang meluas ke telinga tengah
 Erosi tulang pendengaran
 Kelumpuhan saraf fasialis
 Fistel labirin
 Otore berkepanjangan
TERAPI PEMBEDAHAN
Prosedur Hasil akhir Keuntungan setelah Kerugian setelah
pembedahan pembedahan
Timpanoplasty (canal Liang telinga dengan Risiko rendah untuk Berisiko kekambuhan
wall up with MT otorea kolesteatom pasr flasid
mastoidektomy)
Atticotomy Liang telinga dengan Risiko menengah untuk Berisiko kekambuhan
MT & defek pada otorea pas flasid
epitimpani
Modifikasi Liang telinagn dengan Risiko kecil untuk Risiko yang signifikan
mastoidektomy radikal MT risiko kekambuhan untuk kejadian otorea
(canal wall down) kolesteatom pasr flasid
Mastoidektomy radikal Liang telinga tanpa MT Risiko kecil untuk Risiko yang signifikan
(canal wall down) risiko kekambuhan untuk kejadian otorea &
kolesteatom pars flasid ggn pendengaran
& pard tensa
KOMPLIKASI

• Komplikasi lambat
• Komplikasi segera
• Kolesteatoma rekuren
• Parese nervus fasialis
• Reperforasi
• Kerusakan korda timpani
• Tuli saraf • Stenosis liang telinga
luar
• Gangguan keseimbangan
• Fistula labirin • Displasia atau
• Infeksi pasca-operasi lepasnya prostesis
tulang pendengaran
PROGNOSIS

• Hampir selalu dapat dieliminasi


• Canal wall down menjanjikan tingkat rekurensi yang sangat rendah
(5% kasus)
• Merupakan penyebab umum relatif tuli konduktif permanen
Perjalanan Penyakit
Otitis Media
Non Supuratif Supuratif
(OM serosa/ OM efusi)
Akut Kronis Akut Kronis
(Barotrauma) (OM Serosa Kronik) (OMA) (OMSK)

Okulusi Aman Bahaya

Hiperemis • Tulang
• Mukasa
• Perforasi
• Perforasi Central
• Margin/Atik
Tdk ada
Supurasi Kolesteatoma
• Ada
Kolesteatoma

Perforasi

Resolusi

OM Supuratif subakut OMSK


(<2bln) (>2bln)

Anda mungkin juga menyukai