Anda di halaman 1dari 36

TEKNIK OPERASI

COLOSTOMY
dr. Citra roshian
dr. Immanuel Hendro

Pembimbing: Dr.Bustanul A, Sp.B (K) BA


PENDAHULUAN

 Stoma adalah hubungan antara usus dan dunia luar


dengan menempelkan usus tersebut pada dinding
abdomen.
 Lorenz Heister (1757)  eksteriorisasi pada usus pasien
trauma
 Benyamin Bell (1783)  modifikasi eksteriorisasi dengan
membuat double barrel ostomy
Sejarah

 Alexis Littre (1658-1726) membuat stoma sebagai


terapi anus imperforata
 Pillore : cecostomy sebagai terapi pada obstruksi
ca recti.
 Dubois (1783) : iliac colostomy
 Duret : lumbar colostomy
 Jean Zulema Amusat (1796-1856) : father of
lumbar colostomy
 Maydl (1888) : loop stoma
 Baum (1879) : ileostomy dilanjutkan oleh John
Young Brown
Indikasi stoma pada anak :
1. Kelainan kongenital : Atresia esofagus,
atresia ileum / kolon, malformasi anorektal
letak tinggi, penyakit Hirschsprung
2. Infeksi : NEC, kolitis fulminant, fistula
rektovaginal (aquired), perforasi usus
dengan KU yang buruk
3. Tumor : tumor pada kolon, teratoma
interna, rhabdomyosarcoma dinding buli-
buli.
4. Trauma : trauma multipel, trauma rektum
5. Lain-lain : striktur esofagus, cerebral palsy
Anatomy
Pembuatan Stoma

 Persiapan pre-operatif :
- Informed consent
- Konseling
- Menentukan lokasi stoma pre operatif
Kolostomi pada anak

Tipe kolostomi yang umum dilakukan pada anak :


1. Loop colostomy
masih ada kontinuitas kolon
dapat terjadi spill-over faeces ke stoma distal.

2. Divided colostomy
Kolon terpisah secara total. Tidak terjadi spill-over faeces

3. End colostomy
Stoma pada kolon proksimal. End colostomy hanya
dilakukan bila bagian distal kolon terbuka ke anus
TIPE STOMA PROSEDUR OPERASI

•End stoma

•Loop stoma

•Devided stoma S
Separated stoma Loop colostomy
Ostomi pada anak

End colostomy
Penempatan kolostomi

 MAR
Kolon desenden distal/ kolon sigmoid proksimal (high sigmoid
colostomy)

Separated stoma (double barrel divided colostomy) 


mencegah spill-over faeces dari stoma proksimal ke distal.
Divided colostomy (MAR)
Penempatan kolostomi

 Hirschsprung’s
Disease
Loop colostomy, double barrel
colostomy, end colostomy.

End colostomy  bila dilatasi


kolon berlebihan
End & Loop colostomy ( HD)
TEKNIK OPERASI

 Dilakukan tindakan a dan antiseptik

 Insisi cutis subcutis pada bagian segitiga


lateral dan medial dieksisi

 Aponeurosis m. obliquus eksternus diincisi


transverse.

 M. obliquus internus dan m. transversus


dipotong dengan menggunakan cauter
searah incisi aponeurosis.
TEKNIK OPERASI
 Peritoneum diidentifikasi  dibuka tajam.

 Dilakukan eksplorasi rongga abdomen 


identifikasi kolon sigmoid (pada bayi wanita perlu
dilakukan identifikasi uterus dan ovarium)

 Kolon sigmoid paling proksimal di luksir ke luar 


ditempatkan daerah proksimal di lateral dan
bagian distal di medial, mesokolon dipotong
dengan meligasi beberapa pembuluh darah
tetapi dengan mempertahankan pembuluh darah
marginalnya.
Operation technique
 Identification the sigmoid
colon and pelvic
peritoneal reflection once
the abdominal cavity is
opened
TEKNIK OPERASI
 Lapisan peritoneum, otot dan fascia dilewatkan ke
celah mesokolon lalu dijahit.
 Dinding kolon dijahit ke lapisan peritoneum, otot dan
fascia sekeliling dinding kolon secara interrupted.
 Kulit dilewatkan di bawah kolon pada celah mesokolon
lalu dijahit
 Tension on the mesentery
should be avoided

 Ideally, stomas are brought


out through separate skin
incisions

 In older children and


adolescents, stomas should
be brought through the
rectus abdominus muscle to
prevent parastomal hernias
TEKNIK OPERASI
 Kolon dipotong dengan menggunakan
cauter secara longitudinal
 Ujung-ujung kolon dijahitkan ke kulit
dengan silk secara interrupted.
 Dilakukan irigasi pada segmen distal
dengan NaCl hangat
 Stoma ditutup dengan stoma bag
 Operasi selesai.
Maturasi kolostomi
Retracted Stoma
Prolaps Stoma
 Retraksi dan stenosis :
 Insisi abdomen jangan terlalu kecil
 Kolon yang keluar tidak terlalu pendek

 Fistula
Jangan membuat simpul terlalu ketat
→iskemik→nekrosis
STOMA CARE

 Stoma proksimal lebih sulit


perawatannya dibanding stoma yang
lebih distal
 Cegah iritasi peri stoma
 Pemakaian skin barier
 Stoma bag yang cocok , pemasangan
bag yang tepat
 Sebelum meninggalkan RS orang tua Px
harus diberi semangat dan diajari cara
perawatan stoma.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai