Anda di halaman 1dari 38

SERBA SERBI

TUGAS WAJIB PERANCANGAN JARINGAN IRIGASI


MUHAMMAD KHALIS ILMI, ST., M.ENG
SYARAT DAN KETENTUAN TUGAS WAJIB PJ
IRIGASI
TUGAS WAJIB PJ IRIGASI
INTRUKSI
(1)
 Mahasiswa yang mengerjakan TW terdiri dari 7-9 orang (lihat pembagian kelompok TW yang sudah dibagi oleh dosen pengampu)
 Mahasiswa mendowload soal TW berupa peta kontur/topografi buta dengan jenis file PDF dan DWG di link materi Kuliah yang ada pada
deskripsi grup whatsapp (Nama Folder: “Tugas Wajib”)
 Mahasiswa bebas memilih akan asistensi menggunakan file PDF atau DWG, bisa di print (untuk asistensi secara offline/luring) atau pun bisa di
scan (untuk asistensi online/daring)
 Mahasiswa meminta soal TW kepada dosen pengampu dengan membawa “SOAL TW PJ IRIGASI DAN PETA KONTUR”, soal yang diberikan
berupa data2/parameter yang dibutuhkan untuk analisisn hidrologi dan berupa pemberian kondisi eksisting pada peta kontur (diberikan letak
perkampungan, jalan, dan bangunan2 lainnya sebagai challenge dalam melayout jaringan irigasi),
 Mahasiswa yang asistensi secara langsung/offline bisa mencetak peta kontur kemudian melayoutnya dengan ukuran kertas A3.
 Mahasiswa yang asistensi secara online/daring bisa mneggunakan media whatsapp dengan mengirim file pdf berupa scanan hasil layout atau bsa
menggunakam media google meet atau zoom
INTRUKSI
(2)
 Untuk penyelesaian BAB I – BAB III, mahasiswa diharuskan untuk tulis tangan lalu mencari referensi untuk mengisi sub bab yang diminta pada sistematika proposal,
mahasiswa juga bisa menggunakan referensi yg di upload pada folder tugas wajib di g. drive kelas.
 Untuk penyelesaian BAB IV – BAB V mahasiswa dibebaskan untuk diketik atau tulis tangan, dan menggunakan bantuan software yang mempermudah dalam proses analisis.
 Mahasiswa wajib memperhatikan timeline pengerjaan tugas wajib, setiap tahapan pengerjaan analisis tugas wajib mempunyai deadline tersendiri.
 Mahasiswa di berikan kebebasan melayout jaringan irigasi dengan menentukan letak petak tersier, membuat trase saluran pembawa dan saluran pembuang, desain saluran,
dan bangunan2 irigasi, dengan menjelaskan secara rinci alasan mendesain layout demikian.
 Pada tahapan analisis hidrologi teman2 sebaiknya mengikuti tahapan seperti pada referensi yang diberikan di g. drive kelas.
 Mahasiswa diharuskan melayout atau mendesain jaringan irigasi sesuai referensi yang telah ditentukan, jika ada referensi lain yang relevan juga diperbolehkan.
 Mahasiswa melakukan penggambaran skema jaringan irigasi dengan mengacu pada layout jaringan irigasi yang telah dibuat (contoh skema jaringan irigasi dapat dilihat
pada materi Kuliah dan contoh pada slide sebelumnya), dengan memberikan kode penamaan yang lengkap beserta legenda)
 Mahasiswa membuat video presentasi yang menjelaskan mengenai tahap pengerjaan Tugas wajib dari analisis hidrologi sampai layout jaringan beserta skema jaringan
irigasinya. Video memiliki durasi maksimum 30 menit yang di upload pada akun youtube masing-masing yang berisikan penjelasan ringkas padat dan jelas hasil
perancangan tugas wajib.
 Mahasiswa diberikan kartu control untuk asistensi.
 Deadline TW PJ irgasi akan diumumkan menjelang UAS PJ irigasi
 Asistensi dilakukan min. 3 kali (bisa secara daring dan luring)
 Hal-hal yang dirasa masih dibingungkan dikonsultasikan saat proses asitensi
BOBOT
PENILAIAN
No. Materi yang dinilai Bobot Nilai Maksimal Nilai (skala 1 s.d 100) Nilai Akhir (Bobot x Nilai)
1 Pengerjaan BAB I-BAB III 10%
2 Pengerjaaan BAB IV-BAB V
Pengerjaan Layout Jaringan Irigasi
- 25%
dan Skema Jaringan Irigasi

Pengerjaan Analisis Hidrologi


- (kebutuhan air irigasi, ketersediaan 30%
air irigasi, water balance)
- Asistensi 10%
PPT dan video presentasi desain
4 15%
layout dan jaringan irigasi
Sistematika Penyusunan Laporan
5 10%
TW
Total 100%
TIME LINE PENGERJAAN TW PJ IRIGASI
Kegiatan Waktu
Launching Tugas Wajib + Pembagian Kelompok 9 April 2023 -14 Mei 2023
Pengambilan Soal Tugas Wajib 9 Mei 2023 - 21 Mei 2023
Pengerjaan BAB I - III 9 Mei 2023 - 4 Juni 2023
Pengerjaan BAB IV - BAB V
9 Mei 2023 - 4 Juni 2023
Pengerjaan Layout Jaringan Irigasi dan Skema Jaringan Irigasi
Pengerjaan Analisis Kebutuhan Air Irigasi 9 Mei 2023 - 4 Juni 2023
Pengerjaan Analisis Ketersediaan Air irigasi 9 Mei 2023 - 4 Juni 2023
Pengerjaan Analisis Water Balance 9 Mei 2023 - 4 Juni 2023
finishing dan ACC laporan 4 Juni 2023

Pengerjaan Video Presentasi Desain/Hasil dan upload video Menyesuaikan

NB: TIME LINE MASIH BISA BERUBAH DISESUAIKAN DENGAN KONDISI


DIKAMPUS
SISTEMATIKA LAPORAN TW PJ IRIGASI
SISTEMATIKA LAPORAN TW PJ IRIGASI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 UMUM
2.2 SISTEM IRIGASI DAN KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI
2.3 KEBUTUHAN AIR IRIGASI
2.3.1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN AIR TANAMAN
2.3.2 KEBUTUHAN AIR TANAMAN
2.3.3 EFISIENSI IRIGASI
2.4 POLA TANAM
2.5 KEBUTUHAN AIR
2.5.1 PENYIAPAN LAHAN
2.5.2 PENGGUNAAN KONSUMTIF
2.5.3 PERKOLASI
2.5.4 PENGGANTIAN LAPISAN AIR
2.6 KETERSEDIAAN AIR (DEBIT ANDALAN)
2.6.1 DEBIT ANDALAN METODE WEIBULL
2.6.2 DEBIT ANDALAN METODE RASIONAL
2.7 PERANCANGAN JARINGAN IRIGASI
2.7.1 DATA YANG DIPERLUKAN
2.7.2 PERANCANGAN JARINGAN UTAMA DAN JARINGAN TERSIER
2.7.3 TAHAP-TAHAP PERANCANGAN
BAB III. METODE PERANCANGAN
3.1 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DALAM BENTUK DIAGRAM ALIR PERANCANGAN
3.2 DATA-DATA PERENCANAAN
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 KEBUTUHAN AIR TANAMAN DI SAWAH (NFR)
4.2 KEBUTUHAN AIR PENGAMBILAN DI INTAKE (DR)
4.3 KETERSEDIAAN AIR IRIGASI (Q80)
4.4 NERACA AIR (WATER BALANCE) IRIGASI
4.5 LAY OUT JARINGAN IRIGASI
4.6 SKEMA JARINGAN IRIGASI
BAB V. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SOAL TUGAS WAJIB DAN PETA KONTUR
LAMPIRAN 2. TABEL-TABEL ANALISIS YANG RELEVAN
SYARAT PENGUMPULAN TW PJ IRIGASI
 SYARAT-SYARAT YANG HARUS SUDAH DIPENUHI:
 Sudah asistensi TW minimal 3 (Tiga) kali (kelompok yang Asistensi dibawah 3 kali, TWnya tidak akan dinilai atau tidak diterima)
 Mahasiswa mengumpulkan hardcopy laporan kelompok (hanya 1 laporan) serta laporan soft copy yang dikumpulkan melalu link pengumpulan TW
 Melampirkan bukti-bukti sudah asistensi, berupa file scan yang dibagung/dijadikan satu dalam bentuk file PDF, dari asistensi ke-1 dst, bukti-bukti yang
dimaksud seperti: Lembar asistensi (kartu kontrol Asistensi) beserta gambar layout atau skema jaringan irigasi yang sudah diperika/dikoreksioleh dosen
pembimbing, baik itu dikoreksi/diasistensi secara offline maupun online.
 Untuk kelompok yang sudah asistensi min. 3 (Tiga) kali tapi belom menyelesaikan sampai tahap BAB V laporan dan membuat video presentasi, harap
segera menyelesaikannya sampai ke tahap pembuatan video presentasi (tanpa asistensi lagi).
 Setiap kelompok wajib mengumpulkan semua output TW PJ Irigasi secara online dan offline, secara online seperti: Laporan TW (file .pdf), video
presentasi desain (link youtube), yang sudah diupload diakun youtube masing2 perwakilan kelompok, dengan mengupload pada LINK PENGUMPULAN
TW PJ IRIGASI (terlampir). Secara offline: Laporan TW yang sudah di ACC oleh dosen pembimbing.
 Pengumpulan OUTPUT TW PJ Irigasi secara online atau offline paling lambat pada H-Seminggu sebelum jadwal pelaksanaan UAS PJ Irigasi.
 Demikian untuk dapat diperhatikan. hal-hal yang masih belum jelas bisa ditanyakan di WAG kelas.
PERENCANAAN LAYOUT JARINGAN IRIGASI
TUGAS WAJIB PJ IRIGASI
YANG HARUS DIAPAHAMI TERLEBIH DAHULU DALAM
MERENCANAKAN LAYOUT JARINGAN IRIGASI
(baca KP-1, KP-03 dan Materi Kuliah)

 Pahami cara membaca peta kontur: membaca elevasi tertinggi-terendah, membedakan sungai atau lembah, bukit atau
gundukan
 Pahami syarat-syarat percetakan petak sawah baru (Petak tersier) (dari segi : luas, bentuk dan letak).

 Tata warna, dan Tata nama perencanaan jaringan irigasi (bangunan-bangunan irigasi serta petak-petak sawah, serta
kondisi eksisting disekitar jaringan irigasi)
 Tata Penggambaran : Jaringan irigasi, bagunan-bangunan irigasi, Petak-petak sawah dan skema jaringan irigasi (pahami
legenda bangunan-bangunan irigasi yang ada di KP-01 dan materi Kuliah)
1. PAHAMI CARA MEMBACA PETA KONTUR: MEMBACA ELEVASI TERTINGGI-
TERENDAH, MEMBEDAKAN SUNGAI ATAU LEMBAH, BUKIT ATAU GUNDUKAN
Garis kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat–tempat yang sangat tinggi dan suatu
permukaan tanah di dalam peta. Garis kontur ini dapat kita bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau
laut. Kerapatan jarak kontur pada suatupeta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah yang curam.
Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta menunjukan bahwa daerah yang
disebut termasuk dalam kategori landau (Srijono, 1981).
Peta Kontur adalah jenis peta yang menggunakan garis kontur untuk menggambarkan ketinggian suatu
tempat di permukaan bumi.

Garis Kontur yang menyerupai huruf


Sungai/
V berurutan menunjukkan
lembah
“sungai/lembah”.

Perbukit Garis Kontur yang menyerupai huruf


an/ U berurutan menunjukkan
Gunduk “Perbukitan/Gundukan/Pegunungan/
an Daerah yang menanjak”.
PAHAMI SYARAT-SYARAT MENCETAK PETAK SAWAH BARU (PETAK
TERSIER) DARI SEGI : LUAS, BENTUK DAN LETAK. (BACA KP-1 DAN
MATERI KULIAH)

 ukuran petak tersier 50 — 75 ha


 ukuran petak kuarter 8 — 15 ha

Batasan luas
 panjang saluran tersier <1500 m
 panjang saluran kuarter < 500 m
 jarak antara saluran kuarter & pembuang
< 300 m

Batas letak
 Sebisa mungkin satu petak berada dalam satu wilayah
administrative
 Batas petak bisa berupa saluran irigasi, saluran drainase,
batas desa, atau bahkan sungai.
Bentuk
 Warna-warna standar akan dipakai untuk memperjelas gaMbar tata letak jaringan irigasi dan pembuang.
 Warna-warna yang dipakai adalah :
 Biru untuk jaringan irigasi. Garis penuh untuk jaringan pembawa yang ada dan garis putus-putus untuk
jaringan yang sedang direncana
 Merah untuk sungai dan jaringan pembuang. Garis penuh untuk jaringan yang sudah ada dan garis putus-
putus untuk Jaringan yang sedang direncana

TATA WARNA  Coklat untuk jaringan jalan


 Kuning untuk daerah yang tidak diairi (dataran tinggi, rawa-rawa)
 Hijau untuk perbatasan kabupaten, kecamatan desa dan kampung
 Merah untuk tata nama bangunan
 Hitam untuk jalan kereta api
 warna bayangan akan dipakai untuk batas-batas petak sekunder, batas-batas petak tersier akan diarsir
dengan warna yang lebih muda dan warna yang sama.

Merah untuk sungai dan


Coklat untuk jaringan jalan
Biru untuk jaringan irigasi jaringan pembuang serta
bangunan-bangunan

Hijau untuk perbatasan


Kuning untuk daerah yang Hitam untuk jalan kereta api
kabupaten, kecamatan desa
tidak diairi
dan kampung
Bendung

TATA
PENGGAMBARAN
TATA
PENGGAMBARAN
TATA
PENGGAMBARAN
 Nama-nama yang diberikan untuk saluran-saluran irigasi dan pembuang, bangunan-
bangunan dan daerah irigasi harus jelas dan logis. Nama yang diberikan harus pendek
dan tidak mempunyai tafsiran ganda (ambigu).
 Nama –nama harus dipilih dan dibuat sedemikian sehingga jika dibuat bangunan baru kita
tidak perlu mengubah semua nama yang sudah ada.
TATA NAMA  Daerah irigasi dapat diberi nama sesuai dengan nama daerah setempat,
atau desa penting di daerah itu yang biasanya terletak dekat dengan jaringan bangunan
utama atau sungai yang airnya diambil untuk keperluan irigasi.
 Contohnya adalah Daerah Irigasi Jatiluhur atau Dl. Cikoncang
 Untuk pemberian nama-nama bangunan utama berlaku peraturan yang sama seperti untuk
daerah irigasi, misalnya bendung elak Cikoncang melayani D.I Cikoncang
 Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani,
contoh: saluran primer Makawa
 Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan
nama desa yang terletak di petak sekunder.
 Petak sekunder akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya.
 Sebagai contoh saluran sekunder Sambak mengambil nama desa Sambak yang terletak di
petak sekunder Sambak.
 Bangunan utama, (bendung, rumah pompa, pengambilan bebasdiberi nama dengan nama
kampung/daerah terdekat daerah irigasi, atau nama sungai yang disadap airnya dengan
nomer kode 0.
 Saluran induk diberi nama sesuai dengan nama sungainya atau nama kampung terdekat
TATA NAMA dengan diberi index 1,2,3 dan seterusnya yang menyatakan ruas salurannya.
 Saluran sekunder diberi nama sesuai dengan nama kampung, desa, kota terdekat.

 Bangunan bagi/sadap diberi nama sesuai dengan nama saluran di hulunya dan diberi
index 1,2,3 dan seterusnya.
 Bangunan silang seperti gorong-gorong, talang, jembatan, siphon, dan lain lain diberi
index 1a, 1b, 2a, 2b dan seterusnya sesuai dengan letak bangunan pada ruas salurannya.
 Didalam petak tersier diberi kotak yang berukuran 4cmx1,5 cm. Dalam kotak ini diberi
kode dari saluran mana petak tersebut mendapat air irigasi. Arah saluran tersier kanan
atau kiri dari bangunan bagi/sadap melihat arah aliran air. (contoh gambar 2.1)
 Apabila ada dua pengambilan atau lebih, maka daerah irigasi tersebut sebaiknya
diberi nama sesuai dengan desa-desa terkenal di daerah-daerah layanan setempat
 Untuk pemberian nama-nama bangunan utama berlaku peraturan yang sama seperti
untuk daerah irigasi, misalnya bendung elak Cikoncang melayani D.I Cikoncang.
 Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah i
rigasi yang dilayani, contoh: saluran primer Makawa.
 Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan
nama desa yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder
TATA NAMA akan diberi nama sesuai dengan nama saluran
sekundernya. Sebagai contoh saluran
sekunder Sambak mengambil nama desa Sambak
yang terletak di petak sekunder Sambak.
 Sebagai contoh, lihat Gambar 2.2. Bendung Barang
merupakan salah satu dari bangunan-bangunan utama
di sungai Dolok. Bangunan- bangunan tersebut melayani
daerah Makawa dan Lamogo, keduanya diberi nama
sesuai dengan nama-nama desa utama di daerah itu
 Petak tersier diberi nama sesuai bangunan sadap tersier dan jaringan
utama (Gambar 2.3)
Gambar 2.4
Gambar DI Makawa dan Lamogo

Gambar 2.3

Gambar 2.1 Gambar 2.2


Gambar 2.5
ng
h ya
ya iri
ila tera
W ak Terdapat sebuah peta kontur dengan kondisi eksisting seperti gambar disamping, pada peta kontur sudah
t terdapat jalan penghubung antar desa, perkampungan dan beberapa bangunan pelengkap().
SP1 4AKa
4BKa
Skala: NTS
ST4 SK4B
SP1A 4CKa
A ST4B
SK4A SK4C
ST4C
SK 4
1. Lihatlah letak elevasi tertinggi dan terendah pada peta kontur, lihatlah
4AKi sebaran elevasi kontur dari peta topografi agar mempermudah kita untuk 2. Tentukan letak elevasi sawah tertinggi
4BKi 4CKi menentukan posisi elevasi sawah tertinggi dan jaringan saluran (harus lebih rendah dari letak elevasi bangunan
pembawanya. utama/bendung). Misal pada peta disamping
SK1 Kampung kita ambil elv. Sawah tertinggi adalah +104 m,
1 maka diatas +104 m merupakan wilayah yang
3. Tentukan elevasi untuk letak As Bangunan Utama (Bendung) tidak terairi (beri warna kuning).
dengan melihat elevasi tertinggi
SK 5
4. Rencanakan perletakan sawah baru/petak tersier/petak kuarter (jika tidak ada sawah eksisting) dengan mengacu pada syarat
yang telah ditentukan pada KP, lau berikan warna yang lebih muda dari warna yang terdapat pada jaringan irigasi). Ingat, bentuk
SK2 petak usahakan berbentuk bujur sangkar/kotak. Jika sudah terdapat sawah eksisting maka rencanakan letak jaringan saluran
pembawa (saluran primer, sekunder sampai tersier agar dapat menjangkau petak yang akan diairi). Jika Sudah terdapat
perkampungan atau jalan desa maka luas dan letak sawah baru menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
(untuk luas petak tersier, teman2 bebas mengansumsikannya asalkan tetap dianggap sesuai dengan luas yg disyaratkan KP yaitu
SK 6 50-75 ha)

5. Rencanakan trase saluran pembawa dan pembuang beserta bangunan-bangunan irigasi pelengkapnya. Lihat kontur (elevasi
Kampung tinggi – rendah). Beri warna biru untuk trase saluran, dan warna merah untuk bangunan2 pelengkap.

2 Rencanakan trase saluran pembawa dan pembuang dengan memperhatikan topografi/kontur peta (memanfaatkan gravitasi),
sehingga saluran sekunder dan tersier nanti bisa menjangkau petak-petak sawah.
SK3

7. Berikan arah-arah aliran air pada petak-petak


6. Rencanakan bangunan2 pelengkap lainnya, seperti gorong- tersier, untuk mempermudah pembaca memahami
SK 7
gorong, jembatan dan lainnya jika kondisi wilayah membutuhkan. alur pemberian airnya sampai nanti akan terbuang ke
Misalhkan ada saluran yang memotng jalan, maka dibawah jalan sungai.
tersebut diperlukan gorong2, dan seterusnya.

8. Berikan penamaan pada bangunan-bangunan irigasi sesuai aturan pada


KP, berikan pewarnaan pada setiap elemen yang ada pada jaringan irigasi
sesuai aturan pada KP. 9. Buat skema jaringan irigasi

Perihal lainnya dapat didiskusikan saat asistensi,


PERENCANAAN ANALISIS HIDROLOGI
TUGAS WAJIB PJ IRIGASI
YANG HARUS DIPAHAMI TERLEBIH DAHULU DALAM
MERENCANAKAN ANALISIS HIDROLOGI
(baca referensi yang ada di folder Tugas Wajib di google drive dan Materi Kuliah)

 Pahami cara analisis evapotranspirasi potensial/kebutuhan air konsumtif tanaman

 Pahami cara menghitung hujan tahunan

 Pahami analisis curah hujan setengah bulanan dari data hujan masing-masing stasiun hujan

 Pahami cara menghitung curah hujan rerata daerah

 Pahami cara analisis curah hujan efektif

 Pahami cara analisis kebutuhan air irigasi (NFR)

 Pahami cara analisis ketersediaan air irigasi (Q80%)

 Pahami cara plot kebutuhan air irigasi dan ketersediaan air irigasi pada grafik water balance
Data hujan tahunan

No Tahun Hujan SK* DY² SK** I SK** I

1 2 3 4 5 6 7

1 2006 2450,200 333,342 11111,689 0,555 0,555

2 2007 2202,000 418,484 724,916 0,697 0,697

3 2008 1683,700 -14,674 18762,585 -0,024 0,024

4 2009 1362,400 -769,132 56920,687 -1,281 1,281

5 2010 1261,400 -1624,590 73180,839 -2,706 2,706

6 2011 1671,600 -2069,848 19825,469 -3,447 3,447

7 2012 2729,280 -1457,426 37506,071 -2,427 2,427

8 2013 3292,800 -281,484 138283,959 -0,469 0,469


Tabel uji kepanggahan data metode
9 2014 2221,900 -176,442 1103,382 -0,294 0,294
RAPS
10 2015 2293,300 0,000 3113,178 0,000 0,000

Total 21168,58 360532,775

Rata-Rata 2116,858

Hasil akar 600,444


n 10
Sk** maks 0,697 Sk ** maks = maks kolom 6
Sk** min -3,447 Sk ** min = min kolom 6
Q 3,447 Q = maks kolom 7
R 4,144 R = SK** maks - SK** min

Q / (n)(1/2) hit 1,090 < Q / (n)(1/2) tabel 99% = 1,29 OK!!!

R / (n)(1/2) hit 1,310 < R / (n)(1/2) tabel 99% = 1,38 OK!!!


CURAH HUJAN RERATA DAERAH METODE POLYGON THIESSEN

𝐴 1 𝑑1+ 𝐴 2 𝑑2+ 𝐴3 𝑑3
𝑑=
𝐴 1+ 𝐴2+ 𝐴3
curah hujan setengah bulanan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember TAHUNAN
TAHUN
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II (mm/thn)
2006 107 90 116 478 187 217 126 209 103 156 0 38 0 0 0 0 0 0 35 20 86 20 97 283 2.366
2007 102 189 442 308 442 308 284 110 0 16 0 16 0 16 0 0 0 0 4 0 336 17 336 17 2.940
2008 102 189 5 163 112 283 182 7 85 0 13 0 0 0 18 22 13 47 42 64 318 173 88 153 2.077
2009 690 122 248 116 251 135 54 72 35 98 0 0 0 13 0 0 0 105 55 120 55 11 103 74 2.353
2010 398 308 184 19 288 134 178 160 587 500 28 9 62 149 0 57 147 373 187 164 320 115 473 270 5.107
2011 0 0 300 1135 156 129 137 54 148 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0 161 231 345 191 188 3.211
2012 251 171 363 207 578 169 236 66 155 21 0 0 0 0 0 0 0 0 16 29 168 39 155 210 2.833
2013 141 225 79 503 122 74 95 110 90 156 35 61 136 0 0 0 0 0 0 88 131 117 469 246 2.876
2014 99 388 142 4 117 32 95 110 84 126 0 0 0 0 0 0 0 0 29 30 98 126 31 92 1.602
2015 108 59 315 171 315 171 224 315 63 103 26 0 18 0 0 0 0 0 0 0 9 100 31 92 2.121
Rerata 236 153 237 346 288 196 171 97 159 113 6 14 9 25 3 11 23 75 48 80 216 103 206 171 2.984
Max 690 308 442 1135 578 308 284 209 587 500 28 38 62 149 18 57 147 373 187 164 336 345 473 283 5.107
Min 0 0 5 19 112 129 54 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55 11 88 17 2.077
Jumlah
No Bulan Periode
Hari

1 Januari I 15 107,500 101,300 4,727 5,017


2 II 16 180,000 83,800 3,666 7,875
3 Februari I 14 216,000 108,600 5,430 10,800
4 II 14 189,200 96,200 4,810 9,460
5 Maret I 15 218,500 120,900 5,642 10,197
6 II 16 151,750 118,000 5,163 6,639
7 April I 15 157,500 94,500 4,410 7,350
8 II 16 109,750 63,600 2,783 4,802
9 Mei I 15 87,500 57,400 2,679 4,083
10 II 16 100,150 12,800 0,560 4,382
11
12
Juni I
II
15
16
0,000
4,500
Pembagian setengah bulanan berdasarkan
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,197
13
14
Juli I
II
15
16
0,000
0,000
jumlah hari pada setiap bulannya
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
15 Agustus I 15 0,000 0,000 0,000 0,000
16 II 16 0,000 0,000 0,000 0,000
17 September I 15 0,000 0,000 0,000 0,000
18 II 16 0,000 0,000 0,000 0,000
19 Oktober I 15 22,500 0,000 0,000 1,050
20 II 16 47,000 16,000 0,700 2,056
21 November I 15 149,250 79,800 3,724 6,965
22 II 16 107,500 19,400 0,849 4,703
23 Desember I 15 129,000 76,100 3,551 6,020
24 II 16 170,250 88,720 3,882 7,448
Curah Hujan Rencana Curah Hujan Efektif
Jumlah
No Bulan Periode Padi Re=0,7 Palawija Re=0,7
Hari R50 (mm) R80 (mm)
x (R80/Jmlh hari) x (R50/Jmlh hari)
1 Januari I 15 107,500 101,300 4,727 5,017
2 II 16 180,000 83,800 3,666 7,875
3 Februari I 14 216,000 108,600 5,430 10,800
4 II 14 189,200 96,200 4,810 9,460
5 Maret I 15 218,500 120,900 5,642 10,197
6 II 16 151,750 118,000 5,163 6,639
7 April I 15 157,500 94,500 4,410 7,350
8 II 16 109,750 63,600 2,783 4,802
9 Mei I 15 87,500 57,400 2,679 4,083
10 II 16 100,150 12,800 0,560 4,382
11 Juni I 15 0,000 0,000 0,000 0,000
12
13 Juli
II
I
16
15
4,500
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,197
0,000 Curah hujan efektif
14 II 16 0,000 0,000 0,000 0,000
15 Agustus I 15 0,000 0,000 0,000 0,000
16 II 16 0,000 0,000 0,000 0,000
17 September I 15 0,000 0,000 0,000 0,000
18 II 16 0,000 0,000 0,000 0,000
19 Oktober I 15 22,500 0,000 0,000 1,050
20 II 16 47,000 16,000 0,700 2,056
21 November I 15 149,250 79,800 3,724 6,965
22 II 16 107,500 19,400 0,849 4,703
23 Desember I 15 129,000 76,100 3,551 6,020
24 II 16 170,250 88,720 3,882 7,448
Analisis evapotranspirasi
Contoh Data klimatologi

Penguap-an
No Bulan Periode Suhu Rata- Kelemab-an Penyinar-an Kecepatan
rata Udara Matahari Angin

( ͦ C ) (%) (mm/hari) (%) (m/dt)


I 25,66 86,43 5,12 36,67 1,56
1 Jan
II 25,34 88,45 3,02 31,85 1,71
I 25,95 91,18 3,57 34,53 1,47
2 Feb
II 23,53 78,84 5,28 31,85 1,17
I 25,78 85,92 4,75 37,27 1,32
3 Mar
II 26,00 76,60 4,88 49,24 1,36
I 25,44 86,05 5,05 46,80 1,14
4 Apr
II 26,54 86,31 4,89 55,43 1,05
I 26,54 83,56 6,15 60,46 1,13
5 Mei
II 26,46 83,08 5,84 62,44 1,10
I 26,38 86,60 5,69 58,82 1,23
6 Jun
II 26,19 83,99 5,88 60,22 1,12
I 26,22 90,43 5,78 69,06 1,26
7 Jul
II 25,99 74,44 5,86 71,53 1,23
I 26,20 83,55 6,05 70,13 1,56
8 Agust
II 26,31 83,70 6,18 72,69 1,53
I 26,46 78,69 6,32 70,94 1,56
9 Sep
II 26,49 78,14 6,31 76,48 1,60
I 26,60 79,80 6,53 71,04 2,12
10 Okt
II 27,20 79,01 5,78 67,07 1,76
I 26,74 80,54 5,20 53,80 1,37
11 Nop
II 26,55 82,04 4,58 44,71 1,37
I 26,04 84,96 3,59 36,64 1,24
12 Des
II 25,85 86,40 4,40 32,49 1,20
Analisis evapotranspirasi
PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI METODE PENMAN MODIFIKASI FAO
ELEVASI STASIUN KLIMATOLOGI = 209,9 m
ELEVASI RERATA DI = 50,902 m
Albedo = 25%
LS = 8,275
Koefisien, a = 0,2
Koefisien, b = 0,54

DATA KOREKSI DATA ANALISA HASIL


T Rh Rh max n/N U2 Ra Tc n/Nc U2c ea ed d W f(T) f(u) f(ed) f(n/N) Rs Rn c ETo Eto
BULAN PERIODE JUMLAH HARI
c % % % km/jam mm/hari c % m/dt km/hari mbar mbar - - - - - - mm/hari mm/hari - mm/hari mm/bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (21) (22)
I 15 25,66 86,43 91,18 36,67 5,60 16,10 15,954 38,2574 1,27 109,75 18,14 15,68 0,57 0,46 13,89 0,57 0,17 0,44 6,55 5,51 1,08 3,56 53,33
JAN
II 16 25,34 88,45 91,18 31,85 6,15 16,10 16,954 33,4354 1,40 120,57 19,33 17,09 0,61 0,48 14,07 0,60 0,16 0,40 6,13 5,22 1,06 3,40 54,35
I 14 25,95 91,18 91,18 34,53 5,30 16,10 14,954 36,1226 1,20 103,95 17,01 15,51 0,55 0,45 13,71 0,55 0,17 0,43 6,36 5,37 1,07 3,10 43,43
FEB
II 15 23,53 78,84 91,18 31,85 4,20 16,10 15,954 33,4419 0,95 82,24 18,14 14,30 0,57 0,46 13,89 0,49 0,17 0,40 6,13 5,15 1,07 3,64 54,64
I 15 25,78 85,92 91,18 37,27 4,76 15,50 15,954 38,8631 1,08 93,24 18,14 15,58 0,57 0,46 13,89 0,52 0,17 0,45 6,35 5,30 1,07 3,41 51,15
MAR
II 16 26,00 76,60 91,18 49,24 4,90 15,50 16,954 50,8323 1,11 96,14 19,33 14,80 0,61 0,48 14,07 0,53 0,17 0,56 7,35 6,00 1,10 4,52 72,24
I 15 25,44 86,05 91,18 46,80 4,09 14,40 15,954 48,3876 0,93 80,20 18,14 15,61 0,57 0,46 13,89 0,49 0,17 0,54 6,64 5,39 1,08 3,42 51,37
APR
II 15 26,54 86,31 91,18 55,43 3,77 14,40 15,954 57,0243 0,86 73,88 18,14 15,65 0,57 0,46 13,89 0,47 0,17 0,61 7,31 5,88 1,10 3,69 55,29
I 15 26,54 83,56 91,18 60,46 4,07 13,10 15,954 62,0455 0,92 79,88 18,14 15,15 0,57 0,46 13,89 0,49 0,17 0,66 7,01 5,45 1,09 3,61 54,09
MEI
II 16 26,46 83,08 91,18 62,44 3,96 13,10 16,954 64,0312 0,90 77,70 19,33 16,06 0,61 0,48 14,07 0,48 0,16 0,68 7,15 5,57 1,09 3,81 61,00
I 15 26,38 86,60 91,18 58,82 4,42 12,40 15,954 60,4055 1,00 86,69 18,14 15,71 0,57 0,46 13,89 0,50 0,17 0,64 6,52 5,03 1,08 3,23 48,42
JUN
II 15 26,19 83,99 91,18 60,22 4,05 12,40 15,954 61,8065 0,92 79,38 18,14 15,23 0,57 0,46 13,89 0,48 0,17 0,66 6,62 5,07 1,08 3,36 50,45
I 15 26,22 90,43 91,18 69,06 4,55 12,70 15,954 70,6525 1,03 89,16 18,14 16,40 0,57 0,46 13,89 0,51 0,16 0,74 7,39 5,71 1,10 3,43 51,52
JUL
II 16 25,99 74,44 91,18 71,53 4,42 12,70 16,954 73,1198 1,00 86,59 19,33 14,39 0,61 0,48 14,07 0,50 0,17 0,76 7,55 5,69 1,10 4,43 70,87
I 15 26,20 83,55 91,18 70,13 5,63 13,70 15,954 71,7192 1,28 110,31 18,14 15,15 0,57 0,46 13,89 0,57 0,17 0,75 8,05 6,28 1,11 4,25 63,70
AGUST
II 16 26,31 83,70 91,18 72,69 5,52 13,70 16,954 74,2837 1,25 108,20 19,33 16,17 0,61 0,48 14,07 0,56 0,16 0,77 8,24 6,45 1,12 4,47 71,56
I 15 26,46 78,69 91,18 70,94 5,61 14,90 15,954 72,5291 1,27 110,06 18,14 14,27 0,57 0,46 13,89 0,57 0,17 0,75 8,82 6,98 1,13 4,98 74,73
SEP
II 15 26,49 78,14 91,18 76,48 5,75 14,90 15,954 78,0661 1,31 112,76 18,14 14,17 0,57 0,46 13,89 0,57 0,17 0,80 9,26 7,29 1,14 5,25 78,70
I 15 26,60 79,80 91,18 71,04 7,63 15,80 15,954 72,6252 1,73 149,65 18,14 14,47 0,57 0,46 13,89 0,67 0,17 0,75 9,36 7,53 1,14 5,49 82,39
OKT
II 16 27,20 79,01 91,18 67,07 6,35 15,80 16,954 68,6565 1,44 124,42 19,33 15,27 0,61 0,48 14,07 0,61 0,17 0,72 9,02 7,30 1,13 5,41 86,50
I 15 26,74 80,54 91,18 53,80 4,93 16,00 15,954 55,3869 1,12 96,65 18,14 14,61 0,57 0,46 13,89 0,53 0,17 0,60 7,99 6,54 1,11 4,49 67,29
NOP
II 15 26,55 82,04 91,18 44,71 4,92 16,00 15,954 46,3045 1,12 96,54 18,14 14,88 0,57 0,46 13,89 0,53 0,17 0,52 7,20 5,96 1,09 4,04 60,56
I 15 26,04 84,96 91,18 36,64 4,47 16,00 15,954 38,2349 1,01 87,58 18,14 15,41 0,57 0,46 13,89 0,51 0,17 0,44 6,50 5,46 1,08 3,53 52,97
DES
II 16 25,85 86,40 91,18 32,49 4,30 16,00 16,954 34,0801 0,98 84,37 19,33 16,70 0,61 0,48 14,07 0,50 0,16 0,41 6,14 5,21 1,07 3,40 54,44
JUMLAH 626,45 1998,70 2188,29 1302,15 119,37 353,40 388,90 1340,31 27,08 2339,93 442,46 368,25 14,01 11,23 334,47 12,80 4,02 14,46 175,63 141,32 26,30 95,91 1465,00
RATA-RATA 26,10 83,28 91,18 54,26 4,97 14,73 16,20 55,85 1,13 97,50 18,44 15,34 0,58 0,47 13,94 0,53 0,17 0,60 7,32 5,89 1,10 4,00 61,04
Analisis kebutuhan air irigasi
Pola Tanaman = Padi - Padi - Palawija
Daerah Irigasi = Pekatan
Tahun = 2015
Sep Okto Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept
No Uraian Bulan
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I
MT III MT I MT II
PADI PADI
Pola Tanam Satuan LP LP PADI LP
1 PALAWIJA PALAWIJA
Jumlah hari 15 16 15 16 15 16 14 15 14 16 15 16 15 16 15 16 15 16 15 16 15 16 15 16 15
2 Evapotranspirasi (Eto) mm/hari 4,982 5,247 5,493 5,406 4,486 4,037 3,531 3,402
3,555 3,397 3,102 3,643 3,410 4,515 3,425 3,686 3,606 3,813 3,228 3,363 3,435 4,429 4,247 4,473 4,982
3 Evapotranspirasi bebas(Eo) mm/hari 5,480 5,771 6,042 5,947 4,935 4,441 3,884 3,743
3,911 3,736 3,413 4,007 3,751 4,967 3,767 4,054 3,967 4,194 3,551 3,699 3,778 4,872 4,672 4,920 5,480
4 Perkolasi (P) mm/hari 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
5 Kebutuhan air pengganti (M) mm/hari 7,480 7,771 8,042 7,947 6,935 6,441 5,884 5,743
5,911 5,736 5,413 6,007 5,751 6,967 5,767 6,054 5,967 6,194 5,551 5,699 5,778 6,872 6,672 6,920 7,480
6 K = MT/S mm/hari 0,748 0,777 0,965 0,954 0,832 0,773 0,706 0,689
0,709 0,688 0,650 0,721 0,690 0,836 0,692 0,727 0,716 0,743 0,666 0,684 0,693 0,825 0,801 0,830 0,748
7 Kebutuhan Air Penyiapan Lahan (IR) mm/hari 14,203 14,385 11,636 11,529 11,671 11,811 14,203
8 Curah hujan 80%(R80) mm 0,000 0,000 0,000 16,000 79,800 19,400 76,100 88,720 101,300 83,800 108,600 96,200 120,900 118,000 94,500 63,600 57,400 12,800 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
9 Curah hujan 50%(R50) mm 0,000 0,000 22,500 47,000 149,250 107,500 129,000 170,250 107,500 180,000 216,000 189,200 218,500 151,750 157,500 109,750 87,500 100,150 0,000 4,500 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
10 Curah Hujan Efektif Padi (Re) mm/hari 0,000 0,000 0,000 0,700 3,724 0,849 3,551 3,882 4,727 3,666 5,430 4,810 5,642 5,163 4,410 2,783 2,679 0,560 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
11 Curah Hujan Efektif Palawija (Re) mm/hari 0,000 0,000 1,050 2,056 6,965 4,703 6,020 7,448 5,017 7,875 10,800 9,460 10,197 6,639 7,350 4,802 4,083 4,382 0,000 0,197 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
12 Koefisien Tanaman (Kc) jenis unggul
Padi 1,100 1,100 1,100 1,100 1,050 0,950 1,100 1,100 1,100 1,100 1,050 0,950 1,100 1,100 1,100 1,100 1,050 0,950 0,000
Palawija 0,500 0,510 0,660 0,850 0,950 0,500 0,510 0,660 0,850 0,950
13 Penggunaan Lapisan Air (WLR) mm/hari 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665 1,665
14 Penggunaan Konsumtif (Etc) mm/hari
Padi mm/hari 14,203 14,385 6,042 5,947 4,935 4,441 3,708 3,232 11,636 11,529 3,413 4,007 3,751 4,967 3,596 3,501 11,671 11,811 3,551 3,699 3,778 4,872 4,459 4,249 0,000
Palawija mm/hari 2,746 2,757 2,961 3,432 3,355 1,614 1,715 2,267 3,765 4,035
15 Kebutuhan air di sawah (NFR) mm/hari
Padi mm/hari 14,203 14,385 8,042 8,912 4,876 7,257 3,821 1,351 6,909 7,863 5,764 2,862 1,774 3,469 2,851 2,719 8,992 11,251 5,551 7,364 7,443 8,537 8,124 6,249 2,000
Palawija mm/hari 1,696 0,701 0,000 0,000 1,614 1,518 2,267 3,765 4,035
16 Kebutuhan air di sawah (NFR) lt/dt/ha
Padi lt/dt/ha 1,644 1,665 0,931 1,031 0,564 0,840 0,442 0,156 0,800 0,910 0,667 0,331 0,205 0,402 0,330 0,315 1,041 1,302 0,642 0,852 0,861 0,988 0,940 0,723 0,231
Palawija lt/dt/ha 0,196 0,081 0,000 0,000 0,000 0,187 0,176 0,262 0,436 0,467
17 NFR Total lt/dt/ha 1,644 1,665 1,127 1,113 0,564 0,840 0,442 0,156 0,800 0,910 0,667 0,331 0,205 0,402 0,330 0,315 1,041 1,302 0,829 1,028 1,124 1,424 1,407 0,723 0,231
Analisis ketersediaan air irigasi (Q80)

Nov II
Mar II

Mei II
Apr II

Des II
Feb II

Agt II

Sep II

Okt II
Jun II

Nov I
Jan II

Mar I

Mei I
Apr I

Des I
Feb I

Jul II

Agt I

Sep I

Okt I
Jun I
Jan I

Jul I
10% 16.95 10.18 15.03 12.12 8.89 7.35 9.63 8.16 6.78 5.10 4.62 4.74 2.84 2.34 2.22 2.22 2.21 2.92 3.66 2.88 4.05 5.39 18.74 8.23

20% 7.78 8.07 9.21 7.70 6.79 6.12 8.17 6.98 6.56 4.81 4.50 2.52 2.48 2.24 1.90 1.85 2.13 2.26 2.60 2.80 3.18 3.70 5.66 6.89
30% 6.95 7.75 6.88 7.62 5.74 5.01 7.15 5.91 6.07 4.26 3.80 2.46 2.41 2.22 1.81 1.69 1.74 2.19 2.22 2.40 3.00 3.57 4.99 6.08
40% 6.45 6.39 5.78 5.35 5.39 4.36 6.71 5.53 4.87 3.85 2.78 2.44 2.22 1.82 1.80 1.57 1.56 1.96 1.89 2.38 2.62 3.34 3.90 4.95
50% 4.26 4.05 5.76 5.22 5.09 4.34 3.58 3.44 3.31 2.79 2.22 2.24 2.07 0.90 0.90 0.98 1.17 1.92 1.38 1.89 2.57 2.96 3.20 4.44
60% 3.77 3.18 5.47 3.17 4.80 3.84 2.47 2.31 2.24 2.57 1.36 1.28 1.06 0.81 0.64 0.62 0.89 0.74 0.85 0.96 2.31 1.53 3.12 4.00
70% 1.32 2.30 3.53 2.81 4.44 2.68 2.33 2.06 1.48 1.54 1.24 1.25 0.87 0.79 0.51 0.59 0.61 0.53 0.72 0.87 1.44 1.10 1.64 2.63
80% 0.98 1.62 3.17 2.33 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.48 0.34 0.34 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26
90% 0.47 0.56 0.81 1.72 0.56 1.00 0.47 0.85 0.43 1.33 0.32 0.80 0.19 0.36 0.15 0.19 0.13 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Q(30%) 6.95 7.75 6.88 7.62 5.74 5.01 7.15 5.91 6.07 4.26 3.80 2.46 2.41 2.22 1.81 1.69 1.74 2.19 2.22 2.40 3.00 3.57 4.99 6.08
Q(60%) 3.77 3.18 5.47 3.17 4.80 3.84 2.47 2.31 2.24 2.57 1.36 1.28 1.06 0.81 0.64 0.62 0.89 0.74 0.85 0.96 2.31 1.53 3.12 4.00
Q (80%) 0.98 1.62 3.17 2.33 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.48 0.34 0.34 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26

Metode
rasional Metode
Atau
weibull
Neraca air atau water
balance irigasi
TAHAPAN ANALISIS:
1. analisis hujan tahunan (akumulasi hujan harian menjadi 1 tahun) panjang data 10 tahun 3 stasiun hujan (untuk analisis
raps/kepanggahan data)
2. analisis curah hujan setengah bulanan dari data hujan masing-masing stasiun hujan yang dirasa berpengaruh pada daerah
irigasi (untuk analisis curah hujan rerata daerah metode polygon thiessen)
3. analisis curah hujan rerata daerah (setengah bulanan i (jumlah hujan dari tanggal 1-15)) dan setengah bulanan ii (jumlah
hujan dari tanggal 16-30)), dirata-ratakan berdasarkan jumlah stasiun hujan yag dirasa berpengaruh di daerah irigasi
(untuk analisis curah hujan efektif menggunakan metode basic month)
4. analisis curah hujan efektif:
1. merekap data rerata curah hujan setengah bulanan pada bulan januari i dan seterusnya sepanjang tahun data yang
tersedia
2. mengurutkan data rerata hujan setengah bulanan dari data terbesar ke data yang terkecil
3. menghitung probabilitas hujan efektif (menggunakan metode weibul)
4. menghitung nilai hujan rencana probabilitas 50% (R50) dan probabilitas 80% (R80)
5. menghitung nilai curah hujan efektif sesuai jenis tanaman yang direncanakan pada daerah irigasi
5. analisis evapotranspirasi (pilih metode yang digunakan)
6. analisi kebutuhan air irigasi
1. analisis kebutuhan air tanaman padi
2. analisis kebutuhan air tanaman palawija
3. rekapitulasi hasil perhitungan kebutuhan air tanaman sepanjang tahun data yang digunakan
7. analisis ketersediaan air irigasi
1. analisis debit andalan per setengah bulanan dengan menggunakan metode rasional (Q80%)
8. grafik waterbalance
Rencanakanlah:

1. kebutuhan air tanaman di sawah (NFR)


OUTPUT TUGAS 2. kebutuhan air pengambilan di intake (DR)
WAJIB 3. ketersediaan air irigasi (Q80)
4. neraca air (water balance) irigasi
5. lay out jaringan irigasi
6. skema jaringan irigasi

Output tugas wajib:


 Laporan TW
 PPT dan video presentasi Tugas Wajib
REFERENSI

(baca referensi yang ada di folder Tugas Wajib di google drive, KP 01-03
serta Materi Kuliah)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TUGAS WAJIB PJ IRIGASI
TERIMAKASIH..
SILAHKAN JIKA ADA YANG INGIN DIDISKUSIKAN DISAMPAIKAN DI GRUP WHATSAPP
KELAS YA..

Anda mungkin juga menyukai