Anda di halaman 1dari 62

HUBUNGAN NILAI HEMATOKRIT, JUMLAH

TROMBOSIT, DAN JUMLAH LEUKOSIT


DENGAN DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM
BERDARAH DENGUE ANAK DI RSUP. DR. M.
DJAMIL PADANG

Pembimbing 1 : Ibu Dra. Dian Pertiwi, MS


Pembimbing 2 : Bapak dr. Hendra Permana, SpS(K) ,M. Biomed
Nurul Navela Efiariza
1810313053
DAFTAR ISI

TINJAUAN
01 PENDAHULUAN
02 PUSTAKA

03 KERANGKA 04 METODE
KONSEPTUAL PENELITIAN
DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
DAFTAR ISI

05 HASIL
PENELITIAN
06 PEMBAHASAN

07 PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumatera Barat
Pada tahun 2018
 40,93 per
100.000 penduduk
Indonesia negara ke dua
Menurut data WHO Asia Pada tahun
kasus DBD terbanyak
Pasifik menyumbang 75 2019 IR 41,6 per
diantara 30 negara wilayah
persen kasus DBD di dunia 100.000
endemis.
antara tahun 2004-2010 Pada tahun 2020
Pada tahun 2017  68.407

kasus, dengan jumlah
IR 20,3 per
kematian sebanyak 493
100.000 penduduk
orang,
Pada tahun 2018  65.602
kasus, dengan jumlah
Padang
kematian sebanyak 467
orang
Pada tahun 2019
Pada tahunn 2019 
 430 kasus
137.761
dengan tidak ada
kasus, dengan jumlah
jumlah kematian
Jumlah kasus DBD di kematian 917 orang,
Pada tahun 2020
Indonesia mengalami Pada tahun 2020 
menjadi 292 kasus,
fluktuasi setiap tahunnya 108.303 kasus, dengan
terdapat 1 kasus
jumlah kematian 747
kematian
orang
kriteria derajat klinik DBD
tidak memberikan rerata nilai Anak-anak lebih rentan
hematokrit, jumlah trombosit terkena penyakit DBD
dan jumlah leukosit untuk
setiap derajat klinisnya
Perbedaan hasil
penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya

Sehingga
perlu
dilakukan perbedaan
penelitian faktor imunitas yang
permeabilitas dimiliki anak-
pembuluh anak dan orang
darah dewasa.
Rumusan Masalah

“Apakah terdapat hubungan antara rerata nilai


hematokrit, jumlah trombosit dan jumlah leukosit
terhadap derajat klinis pasien DBD anak di RSUP
Dr. M. Djamil Padang?”
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara rerata nilai hematokrit, jumlah
trombosit dan jumlah leukosit dari pemeriksaan hitung darah
lengkap terhadap derajat klinis pasien Demam Berdarah
Dengue.
Tujuan Khusus
• Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik pasien demam berdarah dengue
anak (usia, jenis kelamin, derajat klinis DBD) di RSUP DR. M Djamil Padang.
• Mengetahui distribusi frekuensi nilai hematokrit, jumlah trombosit, dan
jumlah leukosit pasien demam berdarah dengue anak saat masuk RSUP Dr. M.
Djamil Padang.
• Mengetahui hubungan nilai hematokrit, jumlah trombosit dan jumlah leukosit
dengan derajat klinis pasien Demam Berdarah Dengue anak di RSUP DR. M
Djamil Padang
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Menambah kemampuan peneliti dalam menulis
Menumbuhkan minat untuk mengembangkan kompetensi

Bagi masyarakat
Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengeani
pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan
derajat klinis Demam Berdarah Dengue.
Bagi Ilmu Pengetahuan

 Memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi literatur sebagai


sumber informasi.
 Menetapkan pemeriksaan laboratorium yang paling berhubungan
dengan derajat klinis Demam Berdarah Dengue.
 Dapat menjadi landasan pada penelitian mengenai DBD di masa
mendatang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Demam Berdarah Dengue

Definisi Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu


penyakit demam berat yang disebabkan oleh
virus dengue, dengan keluhan yang dirasakan
pasien biasanya nyeri otot, dan atau nyeri sendi,
yang ditandai oleh perubahan permeabilitias
kapiler, kelainan hemostasis, serta pada DBD
kasus berat, disertai sindrom syok kehilangan
protein.
Etiologi Demam Berdarah
Dengue

Penyebab dari DBD adalah virus dengue


dengan ukuran (50 nm) yang mempunyai RNA
rantai tunggal sebagai genom. Virus ini
memiliki 4 macam serotype, diantaranya
Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
Patogenesis Demam Berdarah Dengue
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis dari DBD


dapat muncul dengan
gejala yang bervariasi
karena DBD merupakan
suatu penyakit sistemik.
Dimulai dari masa inkubasi,
fase demam, fase kritis, dan
fase penyembuhan.
Derajat Klinik

DD Derajat Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2 / lebih tanda: sakit kepala, Leukopenia, trombositopenia, tanpa


nyeri retro-orbital, myalgia, atralgia kebocoran plasma, serologi dengue (+)

DBD I Demam dan tanda perdarahan (uji tourniquet Trombositopenia (<100.000 /μL) bukti ada
positif) kebocoran plasma, serologi dengue (+)
DBD II Gejala di atas ditambah perdarahan spontan Trombositopenia (<100.000 /μL) bukti ada
kebocoran plasma, serologi dengue (+)

DBD III Gejala di atas ditambah kegagalan sirkulasi Trombositopenia (<100.000 /μL) bukti ada
(kulit dingin dan lembab, nadi lemah, tekanan kebocoran plasma, serologi dengue (+)
nadi ≤20mmHg, hipotensi, serta gelisah)
DBD IV Gejala di atas ditambah syok berat disertai Trombositopenia (<100.000 /μL) bukti ada
dengan tekanan darah dan nadi tidak terukur kebocoran plasma, serologi dengue (+)
Diagnosis

Diagnosis kerja DBD ditegakkan Pemeriksaan • Penurunan jumlah trombosit


≤100.000/mm3 yang biasanya
berdasarkan dua derajat klinis Jumlah Trombosit ditemukan pada hari ke 3-7 sakit
dan trombositopenia atau
hanya dengan peningkatan nilai
hematokrit

• Penurunan jumlah leukosit ≤4000/mm3


Pemeriksaan yang biasanya ditemukan menjelang
Jumlah Leukosit fase kritis.

• Peningkatan permeabilitas kapiler


Pemeriksaan Nilai yang menyebabkan kebocoran
Hematokrit plasma, sehingga menimbulkan
Peningkatan hematokrit 20% dari nilai
Tatalaksana

Grup A Grup B Grup C

1. Syok terkompensasi :
Terapi cairan intravena - Resusitasi dengan larutan
edukasi perihal istirahat atau dilakukan jika pasien tidak kristaloid isotonik
tirah baring, asupan cairan oral mampu mentoleransi asupan - pengecekan nilai hematokrit
yang cukup, dan pemberian cairan secara oral dalam jumlah setelah bolus cairan pertama jika
parasetamol. KIE tentang yang cukup, terapi ini diawali pasien masih tidak stabil
warning sign secara jelas dengan pemberian larutan NaCl - Perdarahan  transfusi darah
0,9% atau Ringer’s lactate 2. Syok hipotensif
harus diberikan kepada pasien - Pemberian larutan kristaloid
dengan kecepatan tetesan
dan keluarga, pasien harus maintenance. Untuk monitoring isotonik intravena
segera dibawa ke RS jika seperti pola suhu, balans cairan - Perbaikan  berikan cairan
muncul warning sign selama kristaloid atau koloid
(cairan masuk dan cairan
perawatan di rumah - tidak terjadi perbaikan  evaluasi
keluar), produksi urine, dan
nilai hematokrit sebelum
warning signs perlu dilakukan memberikan bolus cairan
- perdarahan  transfuse PCR
KomplikasiDemam
Berdarah Dengue

Ensefalopati Dengue

Kelainan Ginjal

Oedema Paru
KERANGKA TEORI
KERANGKA TEORI
BAB 3
KERANGKA
KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual

Hematokrit
meningkat

Demam Berdarah Trombosit Derajat Klinis Demam


Dengue anak menurun Berdarah Dengue

Leukosit
meningkat
3.2 Hipotesis Penelitian
• Terdapat hubungan antara peningkatan rerata
nilai hematokrit dengan derajat klinis pasien
DBD anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
• Terdapat hubungan antara penurunan rerata
jumlah trombosit dengan derajat klinis pasien
DBD anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
• Terdapat hubungan antara peningkatan rerata
jumlah leukosit dengan derajat klinis pasien
DBD anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian
Populasi
Lokasi dan Penelitian
Waktu
Jenis
Penelitian
Penelitian 03
02
01
Populasi yang diambil
pada penelitian ini
adalah seluruh rekam
medis anak yang
Penelitian ini didiagnosis DBD yang
dilakukan di Instalasi datang ke bagian Ilmu
Penelitian analitik Rekam Medis RSUP. Kesehatan Anak RSUP
dengan pendekatan Dr. M. Djamil Padang
Dr. M. Djamil Padang.
Cross Sectional Study, periode 1 Januari 2019 –
Penelitian ini 31 Desember 2020.
yaitu studi yang dilakukan selama
mempelajari bulan Februari 2020 -
hubungan antara Oktober 2021.
variabel independen
secara serentak atau
dalam suatu waktu
dalam suatu populasi.
SAMPEL PENELITIAN

Sampel yang diambil pada Menggunakan rumus slovin


penelitian ini adalah seluruh
pasien anak yang
didiagnosis DBD di bagian
Ilmu Kesehatan Anak RSUP
Dr. M. Djamil Padang yang
memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi.
Kelompok SAMPEL PENELITIAN
Kasus
Kriteria
Inklusi Kriteria
Ekslusi

• Memiliki kelengkapan data yang • Pasien yang menderita penyakit infeksi


mencakup umur pasien dan sesuai lain yang dapat mempengaruhi nilai
dengan variabel penelitian (Nilai hematokrit, jumlah dan atau fungsi dari
hematokrit, jumlah trombosit, trombosit, leukosit, seperti malaria,
jumlah leukosit, dan derajat klinis demam tifoid, campak, rubella,
DBD). tuberculosis milier, diare berat.
• Anak usia 0-18 tahun. • Pasien yang menderita kelainan
hematologis lain yang melibatkan
jumlah serta fungsi trombosit, leukosit,
dan nilai hematokrit seperti Immune
Thrombocytopenic Purpura, Von
Willebrand Disease.
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan


teknik pengambilan
sampel probabilitas yang diartikan bahwa
setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Teknik pengambilan sampel
probabilitas yang digunakan adalah
consecutive sampling yakni semua sampel
diambil hingga jumlah subjek yang dipelukan
terpenuhi.
VARIABEL PENELITIAN

Variabel independen

Variabel bebas dalam penelitian


ini adalah Jumlah trombosit,
Jumlah leukosit, Nilai hematokrit

Variabel dependen

Variabel terikat dari penelitian ini


adalah Derajat klinis DBD
DEFINISI
OPERASIONAL
Jumlah Trombosit

Definisi Jumlah trombosit per mm3 darah.

Alat ukur Rekam medis

Cara ukur Observasi data rekam medis

Hasil Ukur Angka (/mm3)

Skala Ukur Rasio


DEFINISI
OPERASIONAL
Jumlah Leukosit

Definisi Jumlah sel-sel leukosit per mikroliter darah

Alat ukur Rekam medis

Cara ukur Observasi data rekam medis

Hasil Ukur Angka (/mm3)

Skala Ukur Rasio


DEFINISI
OPERASIONAL
Nilai Hematokrit

Besar volume sel eritrosit dalam 100mm 3 darah dan


Definisi dinyatakan dalam persen

Alat ukur Rekam medis

Cara ukur Observasi data rekam medis

Hasil Ukur (%)

Skala Ukur Rasio


DEFINISI
OPERASIONAL
Derajat Klinis DBD
Definisi Kondisi atau derajat yang dialami oleh pasien DBD anak yang telah ditentukan oleh
DPJP yang sesuai dengan ketentuan WHO 2011

Alat ukur Data rekam medik

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil Ukur Derajat I : Demam yang ditandai oleh perdarahan dengan uji tourniquet positif
(berupa bintik-bintik merah), trombositopenia, bukti kebocoran plasma, uji serologi
dengue positif.
Derajat II : Kriteria derajat I diikuti dengan perdarahan spontan berupa perdarahan
dibawah kulit dan atau berupa perdarahan lainnya, seperti perdarahan pada gusi,
epistaksis (mimisan).
Derajat III : Kriteria derajat II ditambah dengan adanya gejala sirkulasi (nadi yang
cepat dan lemah, kulit dingin dan lembab, tekanan nadi menyempit < 20 mmHg,
hipotensi, serta gelisah).
Derajat IV : Kriteria derajat IV diikuti dengan syok berat disertai dengan nadi dan
tekanan darah yang tidak teratur dan tidak terukur.

Skala Ukur Ordinal


INSTRUMEN
PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam


penelitian ini adalah catatan rekam medis
pasien bagian anak RSUP Dr. M. Djamil
Padang yang terdiagnosis DBD periode 1
Januari 2019 – 31 Desember 2020.
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini


menggunakan data sekunder, dimana data ini diambil
langsung dari data rekam medis pasien DBD anak di RSUP
Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2019 – 31
Desember 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi . Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
data nilai hematokrit, jumlah trombosit dan leukosit, serta
derajat klinis dari pasien DBD anak di RSUP Dr. M.
Djamil Padang.
PENGOLAHAN DATA

Editing Entry

Memeriksa Data yang sudah diberi


kelengkapan datanya kode dimasukkan ke
berdasarkan kriteria dalam program
inklusi dan eksklusi. komputer.

Coding Cleaning

Data yang telah masuk ke


Setiap data diberi kode komputer dan data hasil
untuk memudahkan pencatatan dari rekam medis
proses pengolahan data dicocokkan kembali agar tidak
ada kesalahan input data.
ANALISIS DATA

UNIVARIAT BIVARIAT
mengetahui melihat adanya
karakteristik Subjek, hubungan nilai
nilai hematokrit, hematokrit, jumlah
Jumlah trombosit, dan trombosit dan jumlah
jumlah leukosit pasien leukosit dengan derajat
DBD anak saat pertama
klinis demam berdarah
kali masuk RSUP Dr. M.
Djamil Padang. dengue, data dianalisis
dengan menggunakan uji
korelasi spearman
dengan interval
kepercayaan 95%.
Alur Penelitian
Alur Penelitian
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Distribusi Nilai Hematokrit, Jumlah Trombosit dan
Jumlah Leukosit Pasien Demam Berdarah Dengue
Anak Saat Masuk Rumah Sakit
Hubungan Rerata Nilai Hematokrit dengan
Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue Anak
Hubungan Rerata Jumlah Trombosit dengan
Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue Anak
Hubungan Rerata Jumlah Leukosit dengan
Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue Anak
BAB 6
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden

Umur

Penelitian Terkait Teori :


yang sesuai : 1. Permeabilitas yang dimiliki
1. Masihor et.al di oleh anak lebih tinggi
Hasil Penelitian : dibandingkan dewasa -> rentan
2-11 tahun -> 31 Manado (2013) -> terjadinya kebocoran plasma
orang (53,4%) 5-14 tahun -> 37 2. <15 tahun lebih rentan ->
12-18 tahun -> 22 orang dari 56 kebiasaan nyamuk pembawa
orang (37,9%) sampel virus dengue menggigit pada
2. Savitri et.al di siang hari saat anak anak
28 hari – 23 bulan bermain diluar
-> 5 orang (8,6%) Denpasar (2017)
3. Fasilitas umum seperti
-> 6-12 tahun -> sekolah dan tempat bermain->
25 orang dari 73 salah satu tempat penyebaran
sampel virus dengue
Karakteristik Responden

Jenis
Kelamin

Penelitian Terkait
1. Fauziarti di
Padang (2019) ->
Laki-laki -> 44
Hasil Penelitian : orang (51,2%),
1. Laki-laki -> 30 Perempuan -> 42
orang (51,7%) orang (48,8%)
2. Perempuan -> 2. Rosdiana et.al di
28 orang (48,3%) Samarinda (2017) Kesimpulan :
Perempuan -> 54 Penyebaran infeksi dengue di
orang (56,8%) masyarakat tidak dipengaruhi
Laki-laki -> 41 oleh jenis kelamin penderita
orang ( 56,8%)
Karakteristik Responden

Derajat
Klinis DBD

Hasil Penelitian : Penelitian Terkait


1. Derajat I -> 6 yang sesuai :
orang (10,3%) 1. Dara et.al di
2. Derajat II -> 13 Makassar (2012)
orang (22,4%) -> derajat klinis
3. Derajat III -> 32 terbanyak -> Hal ini dapat disebabkan karena,
orang (55,2%) derajat klinis III -> RSUP Dr. M. Djamil Padang
4. Derajat IV -> 7 40 orang (40%) merupakan rumah sakit rujukan
orang (12,1%) tertinggi, sehingga DBD dengan
dari 100 sampel derajat klinis yang tinggi dirujuk untuk
mendapatkan tatalaksana lebih lanjut
Nilai Hematokrit, Jumlah Trombosit dan
Jumlah Leukosit Pasien Demam Berdarah
Dengue Anak Saat masuk RSUP Dr. M. Djamil
Padang

Nilai Hematokrit

Penelitian Terkait yang Teori :


Hasil Penelitian : 1. Nilai hematokrit di bawah normal
1. nilai hematokrit sesuai :
atau normal -> terdapat perdarahan
<35% -> 10 orang 1. Taufik et.al di NTB -> jumlah eritrosit rendah dan
(17,20%) (2007) -> hanya 16% -> memengaruhi nilai hematokrit
hemokonsentrasi 2. menjadi rendah maupun normal.
2. nilai hematokrit 2. Perdarahan terjadi karena kadar
2. Wardhy et.al di
35-49% atau normal trombosit yang rendah atau karena
Padang (2014) -> 44
berjumlah 46 orang pasien DBD (31,9%) ->
terjadi gangguan faktor pembekuan
(79,31%), darah
hemokonsentrasi, 19 3. nilai hematokrit yang beragam
3. hematokrit >49% pasien (13,7%) -> juga disebabkan oleh perbedaan
atau di atas normal hemodilusi hari pemeriksaan hematokrit karena
berjumlah 2 orang 75 pasien (54,4%) -> hari sakit atau fase klinis DBD saat
pasien masuk ke Rumah Sakit tidak
(3,44%). nilai hematokrit normal
sama.
Nilai Hematokrit, Jumlah Trombosit dan
Jumlah Leukosit Pasien Demam Berdarah
Dengue Anak Saat masuk RSUP Dr. M. Djamil
Padang

Jumlah
Trombosit

Penelitian Terkait yang Teori :


sesuai : 1. Trombositopenia -> penekanan
1. Ayu di Medan (2019) - sumsum tulang akibat dari proses
Hasil Penelitian : > 87,5% jumlah infeksi virus secara langsung
1. Trombositopenia ataupun dari mekanisme tidak
trombosit
langsung melalui produksi sitokin
-> 56 orang <150.000/mm3, dan 2 sitokin proinflamasi yang menekan
(96,55%) orang jumlah trombosit sumsum tulang
2. Jumlah Trombosit 150.000-400.000/mm3 2. peningkatan destruksi trombosit
normal berjumlah 46 2. Amrina et.al di Padang dalam darah
(2014) -> semua 3. gangguan fungsi trombosi
orang (79,31%), 4. Terdapatnya kompleks imun
penderita DBD pada permukaan trombosit diduga
mengalami sebagai penyebab agregasi
trombositopenia trombosit -> dimusnahkan oleh
(<150.000/mm3) sistem retikuloendotelial
Nilai Hematokrit, Jumlah Trombosit dan
Jumlah Leukosit Pasien Demam Berdarah
Dengue Anak Saat masuk RSUP Dr. M. Djamil
Padang

Jumlah Leukosit

Teori :
Penelitian Terkait yang 1. Leukopenia -> penekanan
Hasil Penelitian :
sesuai : sumsum tulang akibat dari
1. Leukopenia -> 28
1. Setyawati et.al di proses infeksi virus secara
orang (48,27%
Palu (2017) langsung ataupun dari
2. Jumlah leukosit
Leukopenia -> 32 mekanisme tidak langsung
normal -> 18 orang
orang, leukositosis -> melalui produksi sitokin sitokin
(31,03%)
13 orang, dan 13 2. Leukositosis pada penderita
3. leukositosis -> DBD dapat terjadi karena
orang -> leukosit
12 orang (20,68%). infeksi sekunder atau reaksi
normal
perdarahan.
Hubungan Rerata Nilai Hematokrit dengan
Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue
Anak

Hasil Penelitian :
uji korelasi
spearman -> tidak
terdapat hubungan Penelitian Terkait yang Teori :
antara nilai sesuai : 1. Perdarahan -> jumlah
hematokrit dengan 1. Setyawati di Palu eritrosit rendah ->
derajat klinis DBD, (2017) -> nilai p = mempengaruhi nilai
dengan nilai p = 0,052 -> tidak terdapat hematokrit sehingga bisa
0,817 (p>0,05) dan hubungan antara nilai membuat nilainya menjadi
nilai r = 0,031 -> rendah atau normal.
hematokrit dengan
terdapat kekuatan 2. Rehidrasi yang adekuat
derajat klinis DBD
pada pasien sebelum masuk
hubungan sangat anak, dengan nilai r = RSUP Dr. M Djamil Padang
lemah dengan arah 0,214 -> korelasi juga dapat mempengaruhi
hubungan positif . lemah kearah positif nilai hematokrit
Hubungan Rerata Jumlah Trombosit dengan
Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue
Anak

Hasil Penelitian : Teori :


uji korelasi spearman Penelitian Terkait 1. Trombositopenia -> destruksi
-> terdapat hubungan yang sesuai : trombosit dalam sistem
antara jumlah retikuloendotelial, pemendekan waktu
1. Rosdiana et.al di paruh trombosit, adanya depresi
trombosit dengan Samarinda (2017)
derajat klinis DBD, sumsum tulang, perubahan patologis
-> p = 0,000 dan pada sistem megakariosit, peningkatan
dengan nilai p = 0,000
r = -0,080 pemakaian faktor-faktor pembekuan
(p>0,05) dan nilai r = - dan trombosit dan koagulasi
0,820 -> terdapat 2. Stefan di Jakarta
(2021) -> p = intravaskular.
kekuatan kekuatan 2. Trombositopenia menjadi salah satu
korelasi sangat kuat 0,01dan faktor prognostik yang kuat dalam
kearah negatif . r = -0,578 imunopatogenesis dengue
Hubungan Rerata Jumlah Leukosit dengan
Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue
Anak

Hasil Penelitian : Teori :


uji korelasi Penelitian Terkait yang 1. Leukopenia -> depresi
spearman -> sesuai : sumsum tulang akibat proses
terdapat hubungan 1. Bima di Semarang infeksi virus secara langsung
antara jumlah maupun melalui mekanisma
(2012) -> p = 0,037, r tidak langsung produksi sitokin
leukosit dengan = 0,274 proinflamasi yang menekan
derajat klinis DBD, 2. Rosdiana di sumsum tulang.
dengan nilai Samarinda (2017) -> 2. Leukositosis pada penderita
p = 0,037 (p<0,05) peningkatan rerata DBD dapat terjadi karena infeksi
dan r = 0,274 -> jumlah leukosit dalam sekunder atau reaksi
terdapat kekuatan perdarahan.
rentang batas normal, 3. Jumlah leukosit bervariasi
korelasi lemah terhadap derajat -> Perbedaan hari sakit pasien
kearah positif . klinisnya saat melakukan pemeriksaan
laboratorium
BAB 7
PENUTUP
KESIMPULAN

1. Kelompok usia terbanyak pada pasien DBD anak


berada pada rentang usia 2-11 tahun dengan jenis
kelamin Laki-laki. Derajat Klinis terbanyak yang
ditemukan yaitu derajat klinis III.
2. Pasien DBD anak sebagian besar memiliki nilai
hematokrit yang normal, jumlah trombosit yang
menurun, dan jumlah leukosit yang menurun.
3. Tidak terdapat hubungan antara nilai hematokrit
dengan derajat klinis pasien demam berdarah dengue
anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
4. Terdapat hubungan antara jumlah trombosit dengan
derajat klinis pasien demam berdarah dengue anak di
RSUP Dr. M. Djamil Padang.
5. Terdapat hubungan antara jumlah leukosit dengan
derajat klinis pasien demam berdarah dengue anak di
RSUP Dr. M. Djamil Padang.
SARAN

1. Bagi tenaga kesehatan, memberikan edukasi kepada pasien atau


keluarga pasien mengenai pentingnya menjaga kesehatan diri
dan lingkungan, serta pentingnya melakukan pemeriksaan dini
pada saat awal demam agar mendapatkan penanganan yang
lebih cepat, sehingga menurunkan risiko terjadinya komplikasi.
2. Bagi instalasi rekam medik rumah sakit, disarankan untuk lebih
memperhatikan kelengkapan data rekam medik..
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan metode yang berbeda seperti case control
maupun studi cohort, peneliti juga perlu melakukan penelitian
dengan mengambil hasil dari pemeriksaan laboratorium pada
rekam medis tidak hanya pada satu kali pemeriksaan saja, serta
perlu menambahkan variabel lain .
Lampiran
Rancangan Jadwal Kegiatan

Lampiran 1
Lampiran 2
Rancangan Anggaran Biaya
Penelitian
Terima Kasih
Ibu Dra. Dian Pertiwi, MS
Bapak dr. Hendra Permana, SpS(K) ,M.
Biomed
Ibu Dr. dr. Efrida, Sp.PK(K), M.Kes
Ibu Prof. Dr. Ety Yerizel, MS
Ibu dr. Rahmi Lestari, Sp.A(K)

Anda mungkin juga menyukai