Suatu struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang
tersusun secara khusus, yang secara periodik berulang dalam tiga dimensi
dalam suatu kisi. Spasi antar sel unit dalam segala arah disebut parameter
kisi.
IKATAN DAN SUSUNAN (LATTICE) KRISTAL
Kedudukan dan pengaturan atom-atom pada susunan kristal (lattice) sangat sistematis.
DEFORMASI ELASTIC SUSUNAN KRISTAL
Keseimbangan jarak atom-atom pada kondisi normal pada suatu susunan kristal berubah Ketika susunan
tersebut diberi tekanan, contohnya oleh muatan gravitasional, muatan panas, atau muatan tektonik.
Deformasi elastis terjadi Ketika deformasi yang dihasilkan terhadap kristal benar-benar elastis, kristal tersebut
tidak menyimpan regangan permanen, dan tidak memiliki bekas terjadinya deformasi.
Perilaku elastis seperti pegas diketahui dalam Modulus Young E, dimana kita ketahuin rasio tekanan adalah
σ terhadap regangan ε:
σ = E.ε
Kristal yang rigid (ideal) mempunyai nilai modulus Young yang tinggi, karena ikatan-ikatan yang kuat
memerlukan tekanan secara relatif lebih besar untuk mencapai nilai regangan yang diberikan.
Dibawah kondisi tekanan hidrostatis, ukuran dan rigiditas (stiffness) material itu adalah besaran bulk
modulus K, yang dikenal juga sebagai incompressibility.
Modulus K ini adalah perubahan tekanan hidrostatis Δσ dibagi oleh perubahan volume ΔV:
Δσ = K . ΔV
Kristal rigid dengan ikatan-ikatan kuat mempunyai nilai incompressibility yang tinggi, karena tekanan yang
relative besar diperlukan untu mencapai pengurangan volume yang diberikan.
BATAS KEMAMPUAN ELASTIS
Jika tegangan Tarik dikenakan pada struktur kristal melebihi batas-regangan elastis kristal, suatu baris
ikatan akan terpotong dan kristal itu akan retak atau membelah.
Miskovsky, 2012
Kemudian, jika besaran shear strain melebihi kapasitas elastisitas struktur kristal tersebut untuk bergeser,
maka akan terjadi retak, atau akan bergeser.
Slip terjadi Ketika atom-taom pada suatu sisi bidang crystallographic tiba-tiba tergeser yang kemudian
berpengaruh dengan atom-atom di sisi bidang yang berseberangan.
SISTIM SLIP DAN KONTROL
KRISTALOGRAFIS
Ketika Slip terjadi pada bidang lemah dan orientasi yang cocok pada bidang crystallographic merupakan
tempat yang sesuai untuk deformasi inelastic.
Karakter kinematic dari suatu system slip dapat dianalogikan pada geseran setumpuk kartu mikroskopis,
mungkin tidak setiap kartu pada tumpukan mengalami deformasi, tapi slip kecil di salah satu helai kartu
dapat mengubah keseluruhan bentuk tumpukan kartu.
Arah crystallographic dimana slip terjadi pada kristal Sebagian besar dikendalikan oleh kekuatan dan jenis
ikatan-ikatan dan oleh susunan geometris atom-atom dan ikatan-ikatan pada struktur (Nicholas & Poirier,
1976).
SISTIM SLIP DAN IKATAN
Tingkat pengembangan belahan dan bidang slip terkait dengan jenis ikatan mineral-mineral (metalik, ion,
atau kovalen) (Lawn & Wilshaw, 1975).
Misalnya, ikatan metalik yang terdiri dari struktur kristal yang rapat ion positif dan dikelilingi oleh ‘lautan’
electron-electron yang ikatannya sangat lemah.
TEORI KEKUATAN KRISTAL
Crystallography dan ikatan kristal sangat mempengaruhi kekuatan kristal secara menyeluruh (yield
strength).
Yield strength: seberapa besar deformasi elastic yang mampu dihadapi kristal sebelum kristal tersebut
terdeformasi (Failure) secara permanen sehingga terjadi retakan atau slip.
Secara teoritis, para ahli dapat memperkirakan batas kemampuan kekuatan kristal ideal dengan hanya
mengetahui jenis, kekuatan ikatan-ikatan, muatan atom dan penguatan jarak atom-atom, serta
kesimetrisan kristalnya.
SUSUNAN STRUKTUR KRISTAL
Pembahasan selama ini adalah dalam kondisi kristal ideal. Pada kenyataannya, kristal dan susunan
kristalnya tidaklah sempurna.
Hal ini mempengaruhi kekuatan mineral dalam menghadapi deformasi.
- Ketidakmurnian (Impurities).
analoginya adalah jenis atom yang tidak umum, namun dapat
menempati ruang normal yang biasanya diduduki oleh unsur yang lain.
CACAT GARIS (LINE DEFECTS)