KECIL
Kelompok 9
LATAR BELAKANG
Dinasti-dinasti kecil merupakan bagian dari dinasti Abbasiyah, karena dinasti-dinasti itu
terbentuk ketika dinasti Abbasiyah pada masa kemunduran dan mereka masih mengakui
Abbasiyah sebagai pusat kekhalifahannya. Saat dinasti-dinasti kecil sebagian besar
berasal dari Arab memecah wilayah kekuasaan Khalifah dari Barat, proses yang sama
telah terjadi di Timur terutama dilakukan oleh orang Turki dan Persia. Kemunculan
dinasti-dinasti kecil paling sedikit mempunyai dua pola. Pertama, pemimpin lokal
melakukan suatu pemberontakan yang berhasil dan menegakkan kemerdekaan penuh.
Kedua, seseorang yang ditunjuk menjadi gubernur oleh khalifah menjadi sedemikian
kuatnya sehingga ia tidak dapat digantikan dan menunjuk anaknya sebagai pengganti.
DINASTI AGHLABIYYAH (800-909M)
Pembentukan
• Salah satu Dinasti Islam di Afrika Utara yang berkuasa selama kurang lebih 100 tahun
• Dinasti Aghlabiyyah didirikan oleh Ibrahim Ibnu Aghlab ibnu Salim, seorang pejabat
Khurusan dalam militer Abbasiyah
• Ibrahim bin Aghlab berhasil memadamkan gejolak Kharijiyyah Berber diwilayah
mereka
• Penyarahan kekuasaan Khalifah Harun al-Rasyid kepada Ibrahim ibnu Aghlab atas
Provinsi Ifriqiyyah (Tunisia), dalam rangka menghadapi Dinasti idrisiyah (berpaham
Syi'ah yang memberontak pada Abbasiyah) yang semakin kuat
• Ibrahim diberikan otonomi penuh untuk mengatur wilayah tersebut meski harus
membayar pajak tahunan ke Baghdad sebesar 40.000 dinar
DINASTI AGHLABIYYAH (800-909 M)
Secara periodik, Dinasti Aghlabiyyah ini dipimpin oleh 11 orang Amir yaitu :
1. Ibrahim I ibnu Aghlab (184-197 H/800-812 M),
2. Abdullah I (197-201 H/812-817 M),
3. Ziyadatullah ibnu Ibrahim (201-223 H/817-838 M),
4. Abu Igal ibnu Ibrahim (223-226 H/838-841 M),
5. Abu Al-Abbas Muhammad (226-242 H/841-856 M),
6. Abu Ibrahim Ahmad (242-249 H/856-863 M),
7. Ziyadatullah II ibnu Ahmad (249-250 H/863-864 M),
8. Abul Gharaniq Muhammad II ibnu Ahmad (250-261 H/864-875 M,
9. Ibrahim II ibnu Ahmad (261-289 H/875-902 M),
10. Abu Al-Abbas Abdullah II (289-290 H/902-903 M), dan
11. Abu Mudhar Ziyadatullah III (290-296 H/903-909M)
DINASTI AGHLABIYYAH (800-909 M)
Dinasti ini mengalami kemunduran tepatnya pada akhir abad ke-9, faktor penyebabnya adalah
(1) hilangnya hakíkat kedaulatan di mana ikatan-ikatan solidaritas sosilal semakín luntur.
Kedaulatan pada hakikatnya hanya dimiliki oleh mereka yang sanggup menguasai rakyat,
memungut iuran negara,dan mengirimkan angkatan bersenjata, (2) amir terakhir tenggelam
dalam kermewahan (berfoya-foya) dan seluruh pembesamnya tertarik pada Syiah, (3)
propaganda Syi'i Abu 'Abdullah, perintis Fathimiyyalh, Ubaidilah al-Mahdi, memiliki pengaruh
yang kuat di kalangan Berber Ketama, yang akhirnya menimbulkan pemberontakan militer. Pada
tahun 909, kekutan militer Fathimiyah berhasil menggulingkan penguasa Aghlabiyyahterakhir,
Ziyadatullah III, diusir ke Mesir.
DINASTI FATHIMIYYAH (909-1171 M)
Pembentukan
• Didirikan oleh Sa’id bin Husain al Salamiyah yang bergelar Ubaidillah al Mahdi.
• Dinasti Fatimiyyah adalah dinasti islam beraliran syi’ah yang berdiri di Tunisia
• Dinasti ini dinisbatkan kepada Fatimah Zahra putri Nabi Muhammad SAW dan
sekaligus istri Ali bin Abi Thalib
• Ubaidullah al-Mahdi memproklamirkan diri sebagai khalifah dinasti fathimiyyah
• Ubaidillah al Mahdi berpindah dari Suria ke Afrika Utara karena propaganda Syiah di
daerah ini mendapat sambutan baik, terutama dari suku Barber Ketama. Dengan
dukungan suku ini, Ubaidillah al Mahdi menumbangkan gurbernur Aglabiyah
Rustamiyah Kharaji di Tahart, dan Idrisiyah Fez dijadikan sebagai bawahan
• Dinasti fathimiyyah menguasai Mesir
DINASTI FATHIMIYYAH (909-1171 M)
Selama berkuasa, dinasti ini dipimpin
oleh 14 orang khalifah berikut ini. 10. Al-Amir (495-524 H/u01-130 M)
1. Ubaidillah al-Mahdi (297-322 11. Al-Hafiz sebagai Wali (524-525
H/909-924 M) H/1130-1131 M) dan sebagai
2. Al-Qaim (322-334 H/924-946 M) Khalifah (525-544 H/1131-1149 M),
3. Al-Mansur (334-341 H/946-953 M) 12. Az-Zafir (544-549 H/1149-1154 M)
4. Al-Muizz (341-365 H/953-975 M) 13. Al-Faiz (549-555 H/1154-1160 M),
5. Al-Aziz (365-386 H/975-996 M) dan
6. Al-Hakim (386-411 H/996-1021 M) 14. Al-Adid (555-567 H/1160-171 M).
7. Az-Zahir (411-427 H/1021-1036 M)
8. Al-Mustansir (427-487 H/1036-
1094 M)
9. Al-Musta'li (487-495 H/1094-1101
M)
DINASTI FATHIMIYYAH (909-1171 M)
Kemajuan Peradaban Islam
Dari segi politik juga Dinasti Fatimiyah membentuk wazir-wazir (wazir tanfiz dan wazir tafwid). Wazir
ini dibentuk pada masa Aziz billah pada bulan Ramadhan tahun 367H/979 M. Disamping itu daulat
fatimiyah juga membentuk dewan-dewan dalam pemerintahannya diantaranya, dewan majlis, dewan
nazar, dewan tahkik (sekretaris), dewan barid (pos), dewan tartib (keamanan), dewan kharraj (pajak) dan
lain-lainnya. Menteri-menteri wazir kekhalifahan dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok militer
dan sipil. Yang dibidangi oleh kelompok militer diantaranya: urusan tentara; perang; pengawal rumah
tangga khalifah dan semua permasalahan yang menyangkut keamanan. Yang termasuk kelompok sipil
diantaranya: Qadi, Ketua dakwah, Inspektur pasar, Bendaharawan Negara, Wakil kepala urusan rumah
tangga Khalifah dan Qori. Ketentaraan dibagi ke dalam tiga kelompok:
1. Amir-amir yang berdiri dari pejabat-pejabat tinggi dan pengawal Khalifah.
2. Para Opsir Jaga (satpam).
3. Resimen yang bertugas sebagai Hafizah Juyudsiah dan Sudaniyah
DINASTI FATHIMIYYAH (909-1171 M)
Kemajuan Peradaban Islam
• Ekonomi dan Perdagangan
Pada musim dingin, (Bulan Desember sampai Bulan Maret) dengan aliran-aliran
dari selokan Sungai Nil, pada musim ini mereka biasa menanam gandum, kapas,
dan pohon rami. Jika Musim panas, (Bulan April sampai Bulan Juli) karena air Sungai Nil
mulai surut, maka mereka mengairi sawah ladang dengan mengangkat air dengan alat. Pada
musim ini mereka menanam padi, tebu, semangka, anggur, jeruk, dan lain-lain.
Di bidang perdagangan mereka melakukan perdagangan dengan mengunjungi beberapa
daerah seperti Asia, Eropa, dan daerah-daerah sekitar laut tengah. Pada masa Dinasti
Fatimiyah mereka menjadikan Kota
Fustat sebagai kota perdagangan, dari sini semua barang akan dikirim baik dari dalam
maupun dari luar Mesir.
DINASTI FATHIMIYYAH (909-1171 M)
Kemajuan Peradaban Islam
Pembentukan
Pembentukan
Dinasti Mamalik adalah dinasti yang dibentuk para budak dari berbagai macam suku
bangsa dan ras, dengan bentuk pemerintahan oligarki di suatu negara yang bukan tumpah
darah mereka, Mamalik terdiri dari berbagai ras dan suku yang tergabung dalam oligarki
militer. Melalui kudeta tahun 1250 M, Dinasti Mamalik berkuasa menggantikan Dinasti
Ayyubiyah. Pemerintahan Dinasti Mamalik dikuasai oleh Mamluk Bahri, sejak tahun 648
H / 1250 M sampai tahun 792 H/ 1350 M, dan Mamluk Burji dari tahun 784 H/ 1382 M
sampai 922 H/ 1517 M.
DINASTI MAMALIK (1250-1517 M)
Kemajuan Peradaban Islam
5. Azh-Zhahir Ruknuddin Baybars I Al-Bundukdari
Dinasti Mamluk berhasil menjaga kestabilan politik (658-676H/1260-1277 M)
danekonomi di wilayah Mesir dan Suriah selama hampir 6. As-Said Nashiruddin Barakah (atau Berke) Khan
300 tahun. Dinasti Mamluk berhasil membangun jalan-jalan (676-678H/1277-1280 M)
raya, jembatan, kanal-kanalirigasi, dan fasilitas-fasilitas 7. Al-Adil Badruddin Salamisy (678 H/1280 M)
publik lainnya. Dinasti Mamluk berhasil menghasilkankarya 8. A-Manshur Saifuddin Qala'un Al-Alf (678-689
seni dan arsitektur yang indah. Dinasti Mamluk berhasil H//1280-1290 M),
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk 9. A-Asyraf Shalahuddin Khalil (689-693 H/290-
perkembangan ilmu pengetahuan, sepertimatematika, 1294 M).
astronomi, dan kedokteran. 10. An-Nashir Nashiruddin Muhammad (693-694
H/1294-1295 M) memerintah pertama kali
Mamluk Burji ini dipimpin oleh 27 Sultan berikut : 11. Al-Adil Zaynuddin Kitbugha (694-696 H/295-
1. Syajar Ad-Durr (648 H/ 1250 M) 1297 M),
2. Al-Muizz Izzuddin Aybak (648-655 H/250-1257M) 12. Al-Manshur Husamuddin Lajin (696-698
3. Al-Manshur Nuruddin Ali (655-657 H/1257-1259 M) H/1297-1299 M),
4. Al-Muzhaffar Saifuddin Qutuz (657-658 H/1259-260
M)
DINASTI MAMALIK (1250-1517 M)
Kemajuan Peradaban Islam
13. An-Nashir Nashiruddin Muhammad (698-708 H/1299- 22. An-Nashir Muhammad (901-903 H/1496-1498
1309 M) memerintah pertama kali M)
14. Al-Muzaffar Ruknuddin Baybars II Al-Jasyankir (708- 23. Azh-Zhahir Qanshuh (903-905 H/1498-1500 M)
709 H/1309-1309 M) 24. Al-Asyraf Janbalat (905-906 H/ 1500-1501 M)
15. An-Nashir Nashiruddin Muhammad (709-741 H/1309- 25. 25. Al-Adil Saifuddin Tuman Bay (906 H/1501
1340 M),memerintah pertama kali M)
16. Al-Manshur Saifuddin Abu Bakar (741-742 H/1340- 26. 26. Al-Asyraf Qanshuh Al-Ghawri (906-922
1341M) H/1501-1516 M)
17. Al-Asyraf 'Ala'uddin Kujuk (742-743 H/1341-1342 M) 27. 27. Al-Asyraf Tuman Bay (922-922 H/1516-1516
18. An-Nashir Syihabuddin Ahmad (743-743H/1342- M).
1342M)
19. Azh-Zhahir Saifuddin Bilbay (872 H/ 1467 M)
20. Azh-Zhahir Timurbugha (872-873 H/ 1467-1468 M)
21. Al-Asyraf Saifuddin Qait Bay (873-901 H/1468-1496
M).
DINASTI MAMALIK (1250-1517 M)
Kemajuan yang dicapai pada bidang kebudayaan adalah didirikannya Masid al-Azhar,
yang berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan pusat pengembangan ilmu
pengetahuan, yang dimanfaatkan oleh kelompok Syi'ah maupun Sunni. Untuk memajukan
ilmu pengetahuan, khalifah mengundang para ahli di antaranya ahli matematika
kenamaan, Ibnu Haytam al-Basrí untuk mengunjungi Kairo. Selain itu, muncul ahli
sejarah seperti Ibnu Zulak, al-Musabbihi, al-Kuda'i, dan penulis kitab al-Dirayat, al-
Shabushi; pustakawan al-Muhallabi; dan ahli geografi, ibnu al-Makmun al-Bata'ihi.
Meskipun Khalifah Dinasti Fathimiyyah beraliran Syïah Ismailiyyah, namun mayoritas
rakyatnya tetap Sunni dan menilkmati sebagian besar kebebasan keagamaan mereka.
DINASTI MAMALIK (1250-1517 M)