Anda di halaman 1dari 49

Hidrokarbon dan Minyak

Bumi
Penggolongan Senyawa Berdasarkan Asalnya

Berasal dari
Senyawa Organik makhluk hidup

Senyawa Berasal dari alam


diluar makhluk
Anorganik hidup
• Frederich Wohler,
Tahun
mensintesis urea tanpa ginjal
1828
manusia
Sejak • Penggolongan berdasarkan
saat itu, sifat dan struktur senyawa
HIDROKARBON DAN MINYAK
Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Perbedaan Senyawa Organik Senyawa Anorganik

Kestabilan terhadap Mudah terurai/ berubah


Stabil
pemanasan struktur

Ada yang sangat tinggi


Titik lebur dan titik
Umumnya relatif rendah tetapi ada yang sangat
didih
rendah
Mudah larut dalam Mudah larut dalam pelarut
Kelarutan
pelarut nonpolar polar

Kurang reaktif dan Reaktif dan umumnya


Kereaktifan
bereaksi dengan lambat bereaksi dengan cepat

Mempunyai rantai atom Tidak mempunyai rantai


Struktur
karbon atom karbon

HIDROKARBON DAN MINYAK


Identifikasi Senyawa Karbon
Uji pembakaran sampel senyawa karbon
Reaksi : Sampel + oksidator → CO2(g) + H2O(l)

HIDROKARBON DAN MINYAK


Identifikasi Senyawa Karbon

Membuktikan CO2
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)
Air kapur Keruh

Membuktikan H2O
Kertas kobalt biru + H2O(l)  kertas kobalt
merah muda

HIDROKARBON DAN MINYAK


Atom
Karbo
n

Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p2


Periode : 2
Golongan : IVA
HIDROKARBON DAN MINYAK
Keistimewaan Atom Karbon

Karbon mempunyai 4 ev

Atom karbon relatif kecil

Atom karbon dapat membentuk


rantai karbon

HIDROKARBON DAN MINYAK


Kedudukan Atom Karbon
Atom C primer

Atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon lainnya

Atom C sekunder

Atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon lainnya

Atom C tersier

Atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon lainnya

Atom C kuarterner

Atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon lainnya


Alifatik
Bentuk
Alisiklik
rantai
Aromatik
Hidrokarbon
Senyawa yang
Alkana
tersusun dari
atom C dan H Jenis ikatan Alkena

Alkuna
HIDROKARBON DAN MINYAK
Berbagai Macam Bentuk Ikatan dan
Bentuk Rantai Karbon dalam Senyawa
Hidrokarbon

HIDROKARBON DAN MINYAK


Penggolongan Hidrokarbon
berdasarkan Jenis Ikatan
Hidrokarbo
n

Jenuh Tak Jenuh

Alkana Alkena Alkuna

HIDROKARBON DAN MINYAK


Senyawa hidrokarbon
Alkana jenuh

Ikatan tunggal (-C-C-)

Rumus umum :
CnH2n+2
n = jumlah atom karbon
HIDROKARBON DAN MINYAK
Deret Suatu kelompok senyawa
Homolog karbon dengan rumus umum
yang sama dan sifat yang mirip

HIDROKARBON DAN MINYAK


Sifat Deret Homolog
Mempunyai sifat kimia yang mirip

Mempunyai rumus umum yang sama

Perbedaan Mr antara 2 suku berurutannya sebesar 14

Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

HIDROKARBON DAN MINYAK


Tata
1
Memilih rantai
induk terpanjang nama
alkana
Memberikan
2 penomoran

Memberi nama Cabang = Alkil


3 cabang-cabangnya CnH2n+1

HIDROKARBON DAN MINYAK


4 Melengkapi penamaan
Nama cabang ditulis Tulis nama cabang
dan diikuti nama rantai dengan awalan angka
induk tempat cabang terkait

Jika terdapat cabang Diantara angka dan


yang berbeda, cabang angka diberikan (,) dan
diurutkan menurut diantara angka dan
abjad huruf diberikan (-)

HIDROKARBON DAN MINYAK


Contoh Penamaan Alkana :

HIDROKARBON DAN MINYAK


Isomeri alkana
Senyawa karbon yang
Isomer
mempunyai rumus molekul
struktur/ sama tetapi mempunyai
rantai rumus struktur berbeda

Contoh :

HIDROKARBON DAN MINYAK


Perhatikan
Tabel
Berikut !

Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun


alkana, semakin banyak jumlah isomernya
HIDROKARBON DAN MINYAK
Sifat-Sifat Alkana
Parafin/ kurang reaktif
Semakin panjang rantai karbon, semakin berkurang
kereaktifannya

Pada suhu kamar (25oC) :


C1 - C4 : berwujud gas
C5 – C17 : berwujud cair
C18 – Cn : berwujud padat
Kelarutan dalam air
Semua hidrokarbon sukar larut dalam air dan lebih
mudah larut dalam pelarut yang nonpolar seperti CCl 4
Titik Didih dan Titik Lebur
• Titik didih dan titik lebur relatif rendah
• Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang
rantai karbon suatu alkana, semakin tinggi titik didih
dan leburnya
• Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan
rantai karbon lurus mempunyai titik didih dan titik
lebur lebih tinggi daripada isomer dengan rantai karbon
bercabang
• Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya,
semakin rendah titik didih dan titik leburnya
HIDROKARBON DAN MINYAK
Contoh Isomer pada Alkana

HIDROKARBON DAN MINYAK


Bahan
bakar

Sumber Bahan baku


sintesis Pelarut
Alkana : senyawa

Kegunaan
Komponen alkana
utama dari gas Bahan baku Sumber
alam dan industri hidrogen
minyak bumi
Pelumas

HIDROKARBON DAN MINYAK


Reaksi-Reaksi Alkana
1. Pembakaran dengan gas O2 2. Reaksi substitusi
- Pembakaran sempurna Reaksi penggantian atom H
(pembakaran dengan oleh atom atau gugus lain
jumlah oksigen yang Contoh :
cukup) menghasilkan CO2 CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
dan H2O
3. Perengkahan/cracking
- Pembakaran tak sempurna
Reaksi pemutusan rantai
menghasilkan CO dan H2O
karbon menjadi potongan-
atau jelaga (partikel potongan yang lebih pendek
karbon)
Contoh :
Contoh :
C14H30 → C7H16 + C7H14
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
Senyawa hidrokarbon tak
Alkena jenuh

Ikatan rangkap dua


(–C=C–)

Rumus umum :
CnH2n
n = jumlah atom karbon
HIDROKARBON DAN MINYAK
CONTOH
SENYAW
A
ALKENA

HIDROKARBON DAN MINYAK


Tata Nama Alkena
Memilih Memberikan Memberikan
rantai induk penomoran nama cabang

Posisi ikatan rangkap ditunjukkan


dengan awalan angka yaitu nomor
Memberikan
dari atom karbon berikatan rangkap
penamaan
yang paling dekat dengan ujung
(nomor terkecil)

HIDROKARBON DAN MINYAK


Perhatikan Penamaan
Berikut !

HIDROKARBON DAN MINYAK


Isomeri Isomer Struktur
Alkena

Isomer Posisi
Senyawa-senyawa yang berbeda dalam posisi ikatan
rangkap tetapi mempunyai rumus molekul sama

HIDROKARBON DAN MINYAK


Senyawa-senyawa yang berbeda
Isomer dalam penempatan gugus-gugus
disekitar ikatan rangkap tetapi
Geometri mempunyai rumus molekul
sama

Cis :
Gugus terletak pada
sisi yang sama

Trans :
Gugus terletak secara
berseberangan
HIDROKARBON DAN MINYAK
Senyawa hidrokarbon tak
Alkuna jenuh
Ikatan rangkap tiga
(–C≡C-)

Rumus umum :
CnH2n-2
n = jumlah atom karbon
HIDROKARBON DAN MINYAK
Tata Nama Alkuna
Aturan penamaan sama seperti alkena tetapi
akhiran -ena diganti dengan -una

Contoh :

HIDROKARBON DAN MINYAK


Titik Didih dan Titik Lebur
Alkena dan Alkuna

HIDROKARBON DAN MINYAK


Reaksi-Reaksi Alkena dan
Alkuna
Alkena dan alkuna lebih
reaktif dibandingkan dengan
alkana akibat adanya ikatan 1. Pembakaran
rangkap dengan gas O2

2. Reaksi polimerisasi
Reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer)
Contoh :
nCH2=CH2 → (-CH2-CH2-)n
HIDROKARBON DAN MINYAK
3. Adisi (penjenuhan)
Reaksi penjenuhan ikatan rangkap
Contoh :
a) Adisi hidrogen
CH2=CH2 + H2 → CH3-CH3
b) Adisi klorin
CH2=CH-CH3 + Cl2 → CH2Cl-CHCl-CH3
c) Adisi HCl
CH2=CH2-CH3 + HCl → CH3-CHCl-CH3
Aturan Markovnikov :
“Jika atom karbon yang berikatan rangkap mengikat
jumlah atom hidrogen yang berbeda, atom X akan terikat
pada atom karbon yang sedikit mengikat hidrogen”
Kegunaan Alkena dan Alkuna

Teflon
Plastik (Polipropena) (Tetrafluoroetena)

Las Karbit (Etuna)


HIDROKARBON DAN MINYAK
Minyak Bumi
Pembentuka Pengolahan
Komposisi
n minyak minyak
minyak bumi
bumi buimi

Asap buang
Bensin kendaraan
bermotor

HIDROKARBON DAN MINYAK


Komposisi Minyak Bumi

HIDROKARBON DAN MINYAK


Proses Terjadinya Minyak
Bumi
Teori Dupleks
Dalam jutaan tahun, suhu tinggi,
Jasad renik hewan/tumbuhan yang
dan tekanan oleh lapisan
telah mati terbawa air sungai
diatasnya, jasad renik menjadi
bersama lumpur mengendap di
bintik-bintik dan gelembung
dasar laut
minyak/ gas

Bintik minyak dan gas bergerak ke


Lumpur yang bercampur dengan
tempat bertekanan rendah dan
jasad renik berubah menjadi
terakumulasi pada daerah
batuan sedimen yang berpori
perangkp berupa batuan kedap

HIDROKARBON DAN MINYAK


Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal
tanker / dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki/ kilang
minyak

Lokasi kilang minyak


di Indonesia :
Aceh, Sumut, pulau
Jawa, Riau,
Kalimantan, dan Irian
HIDROKARBON DAN MINYAK
Jaya
Tahap Destilasi
Pertama Bertingkat

Pengolahan Perengkahan
Minyak
Bumi
Ekstraksi
Tahap
Kedua
Kristalisasi

Treating
HIDROKARBON DAN MINYAK
Destilasi
Bertingkat

Suatu teknik
pemisahan
berdasarkan
perbedaan titik
didih

HIDROKARBON DAN MINYAK


Fraksi Minyak Bumi (Komponen
Hasil Pemisahan)

HIDROKARBON DAN MINYAK


Bensi Bahan bakar minyak untuk
n kendaraan bermotor

HIDROKARBON DAN MINYAK


Mutu Bensin
Mutu bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan
(knocking) yang ditimbulkan dan dinyatakan dengan
bilangan oktan

Ketukan :
Perilaku yang kurang baik dari Bilangan oktan :
bahan bakar, yaitu keadaan saat Bilangan yang
pembakaran terjadi terlalu dini menyatakan kualitas
sebelum piston berada pada bahan bakar.
posisi yang tepat

HIDROKARBON DAN MINYAK


Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan
dua senyawa pembanding yaitu : isooktana dan
n-heptana

“Semakin besar bilangan oktan, semakin baik


kualitas bahan bakar”

HIDROKARBON DAN MINYAK


Makna
Bilangan
Oktan Bensin
Premium memiliki bilangan oktan 88
artinya kualitas bensin premium setara
dengan kualitas campuran 88 % isooktana
dan 12 % n-heptana

HIDROKARBON DAN MINYAK


Meningkatkan bilangan oktan

Reformin
g Proses pengubahan alkana rantai
lurus menjadi bercabang dengan
menambahkan zat anti ketukan

Zat anti ketukan :


TEL (tetraethyl lead)
MTBE (methyl tertiery buthyl ether)

HIDROKARBON DAN MINYAK


Asap Buang Kendaraan Bermotor

Gas buang Kerugian


CO2 Pemanasan global
Menimbulkan ras sakit pada mata, saluran
CO pernafasan, dan paru-paru
Oksida belerang Merusak jaringan dan menimbulkan rasa
(SO2 dan SO3) sakit, hujan asam
Oksida nitrogen Bahan pencemar, fenomena asbut (asap-
(NO dan NO2) kabut)
Partikel timah Sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah,
hitam dan depresi, kerusakan otak, ginjal, dan hati

HIDROKARBON DAN MINYAK

Anda mungkin juga menyukai