Anda di halaman 1dari 15

Peranan

Pemerintah Dalam
Pembinaan
Koperasi
UMI SETYORINI.SE.M.KES.MSA
Pembinaan Pemerintah Terhadap
Koperasi
Pembinaan terhadap Koperasi dilakukan oleh
Pemerintah Gerakan Koperasi dan masyarakat. Perlu
kiranya disini dijelaskan bahwa yang dimaksudkan
dengan pembinaan adalah kegiatan-kegiatan yang
dapat mendorong tingkat pertumbuhan dan
perkembangan serta kemajuan suatu Koperasi agar
pada akhirnya mampu untuk berdiri sendiri.
Pemerintah sebagai Pembina
Di depan memberi contoh (ing ngarso sung tulodo), artinya pemerintahan membina
koperasi dengan jalan memberikan contoh – contoh yang baik tentang tata cara
berkoperasi menjalankan koperasi dana pa yang harus dilaksanakan oleh koperasi.
a. Bimbingan : memberikan contoh yang baik sesuai dengan sendi – sendi dasar
koperasi
b. Pengawasan : mengamankan setiap kegiatan koperasi agar tidak menyimpang dari
rencana dan ketentuan
c. Memberikan fasilitas : untuk membangkitkan kemampuan koperasi agar dapat
bertindak sendiri
• Di tengah membangun kemauan ( ing madya ambangun karso ), artinya
apabila ditengah – tengah untuk dapat mengembangankan kemauan koperasi
harus selalu berusaha untuk maju atas kekuatan sendiri.
a. Penerangan – penerangan, yaitu memberikan keteranganketerangan tentang
Koperasi dan manfaatnya bagi anggota dan masyarakat
b. Pendidikan dan latihan dengan maksud untuk dapat menambah kemmpuan
dan keterampilan para aparaturnya.
c. Penyuluhan-penyuluhan, yaitu memberikan penjelasan – penjelasan tentang
bagaimana mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan
perkoperasian
d. Latihan-latihan, yaitu memberikan latihan kepada aparatur Koperasi agar trampil
mengerjakan sendiri
e. Pendidikan-pendidikan, yaitu untuk menambah pengetahuan para koperator atas
berbagai pengetahuan yang ada sangkut pautnya dengan Koperasi.
• Mendorong diri dari belakang dengan memberikan dorongan dan kekuatan (tut
wuri handayani ) artinya, kegiatan – kegian pemerintah yang berusaha untuk
mendorong tingkat perekmbangan dan kewajiban koperasi.
1. Memberikan perlindung koperasi agar dapat bekerja dengan baik
2. Memberikan fasilitas yang dapat mendorong usaha
3. Memberikan keistimewaan
Penciptaan Iklim Menguntungkan Bagi Pertumbuhan Koperasi

• Suasana (iklim) untuk suburnya pertumbuhan Koperasi diciptakan


dengan cara mengadakan koordinasi-koordinasi yang dilakukan oleh
pemerintah dengan berbagai pihak atau instansi yang memiliki sangkut
paut terkait pertumbuhan Koperasi.
a. Departemen Perdagangan dan Koperasi yang bertugas untuk membina
organisasi.
b. Departemen Pertanian yang mempunyai sangkut paut dengan berbagai
jenis barang yang dipasarkan oleh Koperasi.
c. Departemen Dalam Negeri yang mempunyai sangkut-pautnya dengan
daerah dimana Koperasi melakukan kegiatannya.
d. Bank Pemerintah antara lain: Bank Rakyat Indonesia yang mempunyai
sangkut-paut dengan perkreditan kepada Koperasi.
e. Instansi-instansi lain yang memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan
Koperasi.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen Koperasi
• Untuk memperkokoh organisasi Koperasi, diperlukan pembinaan oleh pemerintah
dengan cara memperkokoh Koperasi Primer. Hal ini disebabkan karena Koperasi
Primer belum memiliki landasan yang kuat bagi perkembangan Koperasi selanjutnya
• Koperasi primer memiliki wilayah kerja yang terlalu kecil, tidak atas perhitungan
potensi ekonominya, melainkan daerah administrasi pemerintahan.
• Kemampuan usaha yang sudah tidak dapat berkembang lagi karena terbatasnya
sumber-sumber bahan yang ada.
• Terbatasnya tenaga kerja yang terampil dan mampu di daerah/ wilayah usaha yang
terbatas.
• Pola manajemen yang tidak memnugkinkan perluasan usaha lebih lanjut.
• Tidak dapat disatukannya wilayah usaha koperasi dengan area pembangunan.
Penyatuan Koperasi-Koperasi yang Kecil
Ada 2 (dua) cara penyatuan Koperas-Koperasi yang kecil-kecil tersebut, yaitu:
1. Merger atau mengembang yaitu Koperasi-Koperasi yang ada dalam satu Wilayah Unit
Desa meleburkan diri, salah satu koperasi yang ada, dengan kata lain, koperasi yang
masih ada tersebut lalu mengembang, sebab arealnya ditambah dengan areal Koperasi
yang membubarkan dirinya pada Koperasi yang bersangkutan.
2. Fungsi atau melebur yaitu beberapa Koperasi yang melebur diri menjadi satu Koperasi
dengan membentuk koperasi baru yang lebih besar.
Manajemen
• Untuk hal tersebut pemerintah mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendirikan pusat pelatihan dan penataran koperasi (PUSLATPENKOP) ditingkat
pusat dan ditiap ibukota Provinsi/Daerah istimewa di seluruh Indonesia didirikan
balai laihan dan penataran koperasi ini merupakan tempat untuk mendidik dan
melatih baik aparatur pemerintah maupun gerakan koperasi untuk menambah
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perkoperasian.
2. Mendatangkan para ahli perkoperasian dari uar negeri (EXPERT) yang mempunyai
keahlian pada berbagai bidang kegiatan koperasi. Untuk itu, para ahli yang datang
tersebut harus berusaha memindahkan keahlianya kepada orang-orang Indonesia.
3. Mengirimkan orang-orang Indonesia, baik dari kalangan pemerintah maupun
gerakan koperasi untuk mempelajari perkoperasian di Luar Negeri.
Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)
• Pada tahun-tahun yang lalu, permodalan Koperasi dirasakan masih
sangat lemah. Setiap ada koperasi yang meminjam dari Bank,
hampir selalu tidak memiliki jaminan atas kredit yang diperlukan
tsb. Akibatnya koperasi tidak dapat berkembang dengan baik. Untuk
mengatasi masalah tsb, Pemerintah pada tahun 1970 membentuk
Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK).
• Tujuan pokok didirikannya lembaga tsb adalah untuk memberikan
jaminan terhadap Koperasi-Koperasi yang memerlukan kredit dari
bank dalam menambah atau memperbesar usahanya.
Gerakan Koperasi
• Pembinaan untuk perkembangan dan pertumbuhan koperasi
selain dalam pemerintahan juga dilakukan oleh Gerakan
Koperasi sendiri.
• Pembinaan oleh Gerakan Koperasi sendiri, dapat dilakukan
oleh Koperasi tingkat atasannya (Pembinaan Koperasi
Primer oleh Pusat Koperasi). Gerakan Koperasi juga
membentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) yang
bertanggung jawab untuk membina kelangsungan hidup
koperasi dan menjaga agar tiap koperasi yang ada
melaksanakan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip
Koperasi
Pelaksanaan Pemerintah Terhadap Pengawasan Koperasi

• Pemerintah mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut :


1. Memberikan Bimbingan dengan maksud untuk menciptakan iklim
dan kondisi seumumnya yang memungkinkan gerakan koperasi
akan tumbuh dan berkembang antara lain dengan jalan pendidikan
dan penyuluhan.
2. Menyelenggarakan pengawasan Untuk mengamankan dan
menyelamatkan kepentingan, baik bagi perkumpulan koperasi itu
sendiri maupun guna kepentingan pihak lain
3. Pemberian Fasilitas
Fasilitas-Fasilitas yang diberikan kepada koperasi dari pemerintah dapat dituangkan
dalam bentuk :
a. Pemberian sesuatu, baik yang berupa uang atau subsidi, sarana ataupun jasa
b. Pemberian “keistimewaan”, baik yang berupa keringanan, ataupun kekuatan dalam
lalu-lintas hukum misalnya:
1) Keringanan bea materai bagi koperasi pertanian
2) Persamaan nilai pembukuan koperasi dengan buku-buku perdagangan yang
ditentukan dalam KUHD
3 ) Hak didahulukan (preferent) terhadap penenan yang dijaminkan bagi pinjaman yang
diperoleh dari koperasi pasar tradisional dan sebagainya.
c. Kebijaksanaan yang tersendiri tentang perkreditan termasuk syarat-syarat kredit
yang
mudah dan ringan untuk memajukan usaha-usaha koperasi, fasilitas-fasilitas
dalam
bidang produksi dan distribusi dan sebagainya
d. Perlindungan Pemerintah Perlindungan yang dimaksudkan yaitu untuk
memberikan
pengaman-pengamanan dan keselamatan kepentingan koperasi, misalnya
terhadap
pengalahgunaan nama koperasi, terhadap usaha-usaha dibidang tata niaga dan
distribusi dengan tujuan untuk memungkinkan berkembangnya koperasi.

Anda mungkin juga menyukai