FLEKSIBEL dan
VARIANS BIAYA
Kelompok 6
• Alfina Andriani (202030098)
• Divanisa Mutiara Mega (202030134)
• Indah Sri Wahyuni Saputri (202030132)
• Aida Nasar Ibrahim (202030156)
• Maria Margareta (202030024)
• Rachmad Zuldjibran (202231008)
• Gastiadirrijal Galiono Ghitif (202030091)
ANGGARAN STATIS DAN ANGGARAN
FLEKSIBEL
Anggaran Statis atau static budget adalah jenis Anggaran Fleksibel adalah sebuah anggaran yang
anggaran yang mengantisipasi jumlah tetap dalam menyesuaikan pendapatan dan biaya yang mengalami
penjualan, pendapatan, dan pengeluaran. perubahan dalam pencapaian output. Dengan
Anggaran statis dapat tetap tidak berubah, atau tetap, perubahan output (unit yang diproduksi dan terjual
dalam catatan keuangan perusahaan terlepas dari pada perusahaan
fluktuasi volume pendapatan. Menggunakan static manufaktur, dsb.) pendapatan dan biaya perusahaan
budget dapat memungkinkan perusahaan untuk juga berubah dari yang dianggarkan. Anggaran
mengalokasikan uang ke sumber daya yang mereka fleksibel memampukan manajemen untuk
harapkan tetap sama selama periode yang ditentukan. menganalisis hasil operasi dan perubahan pada
kondisi operasi secara detail, membantu untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
Komponen Anggaran Statis dan Anggaran
01 02 Fleksibel 03 04
Pendapatan Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya
Semivariabel
05 06 07 08
Biaya Produksi Pengeluaran Biaya Operasional Pengeluaran
Total Modal Lainnya Non-operasional
09
Pengeluaran
Lainnya
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
1) Anggaran Penjualan
Mega Company
Anggaran Pengeluaran
Perode tahun berakhir Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
2) Anggaran produksi
Mega Company
Anggaran Produksi
Perode tahun berakhir Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
3) Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Mega Company
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Perode tahun berakhir 31 Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
4) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Mega Company
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Perode tahun berakhir 31 Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
5) Anggaran Overhead
Mega Company
Anggaran Overhead
Perode tahun berakhir Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
6) Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
Mega Company
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
Perode tahun berakhir 31 Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
7) Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Mega Company
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Perode tahun berakhir 31 Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
A. Anggaran Statis.
8) Anggaran Harga Pokok Penjualan
Mega Company
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Perode tahun berakhir 31 Desember 2022
Contoh Anggaran Statis dan Anggaran
Fleksibel
B. Anggaran Fleksibel.
Perbedaan Anggaran
Statis dan Anggaran
Fleksibel
VARIANS
a) Varians Anggaran b) Memahami Varians Anggaran
Varians anggaran adalah ukuran periodik Ada tiga penyebab utama varians anggaran,
yang digunakan oleh diantaranya:
1. Kesalahan pembuat anggaran dapat
pemerintah, perusahaan, atau individu terjadi pada saat penyusunan
untuk mengukur perbedaan antara angka anggaran.
yang dianggarkan dan angka aktual untuk 2. Perubahan kondisi bisnis, termasuk
kategori akuntansi tertentu. perubahan perekonomian secara
keseluruhan atau perdagangan global, dapat
menyebabkan perbedaan
anggaran.
3. Varians anggaran juga akan terjadi ketika
tim manajemen berkinerja
melebihi atau di bawah ekspektasi.
c) Varians dalam Anggaran Statis dan Anggaran Fleksibel
Rumusnya:
3. VOLUME PENJUALAN
Volume penjualan adalah suatu hal yang mengacu pada jumlah produk atau
layanan yang terjual oleh suatu perusahaan atau bisnis dalam periode
waktu Tertentu. Ini adalah konsep kunci dalam manajemen bisnis dan
keuangan yang digunakan untuk mengukur aktivitas penjualan suatu
entitas. Dalam artian, volume penjualan adalah faktor penting yang
digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan.
1) Evaluasi Kinerja.
2) Perencanaan Anggaran.
3) Pengambilan Keputusan.
4) Pengendalian Biaya.
b) Perhitungan Harga Pokok Produk