Anda di halaman 1dari 18

Respon Sel Terhadap

Gangguan / Stres
Kelompok 2

1.Dea Veronica S (482012310007P)


2.Deni Pitriani (482012310008P)
3.Desniar Alyah (482012310009P)
4.Dhea Tari Rezki (482012310010P)
Adaptasi / Respon
Sel Terhadap Atropi
Gangguan 7

Pembahasan Hipertropi
9

Hiperplasia
10

Ischemia
11

Induksi
12
Pendahuluan
 Sel merupakan satuan terkecil makhluk
hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi
lagi).

Secara fungsional, sel berfungsi untuk


menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusunnya berfungsi), kemudian
membentuk organisme.
Adaptasi
Apabila sel mendapat suatu stimulus maka akan terjadi suatu
respons sebagai usaha sel untuk tetap mempertahankan fungsi
kehidupannya, karena itulah sel memiliki kemampuan untuk
melakukan adaptasi.
Sel yang beradaptasi bisa jadi mengalami perubahan struktural
maupun fungsional baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Apabila sel gagal melakukan adaptasi maka sel akan mengalami
kematian sel.
Adaptasi / Respon Sel terhadap
Gangguan
timbul pada saat adanya tekanan fisiologis berlebihan
atau rangsangan yang menyebabkan perubahan keadaan
di tubuh.
Penyusutan ukuran sel akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan dan organ
Atropi
yang tersusun atas sel tersebut menjadi lebih kecil.

Pertambahan ukuran sel sehingga jaringan atau organ yang tersusun atas sel tersebut
Adaptasi Sel ini dapat berupa:
Hipertropi menjadi lebih besar pula

Pertambahan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ sehingga jaringan atau organ
Hiperplasia menjadi lebih besar ukurannya dari normal.

Iskemia adalah suatu keadaan kurangnya aliran darah ke organ tubuh tertentu, yang
Ischemia mengakibatkan organ tersebut kekurangan oksigen.

Merupakan hipertrofi pada reticulum endoplasmic, tempat kemampuan adaptasi sel


Induksi
pada bagian sub seluler
Penyusutan ukuran sel akibat berkurangnya substansi sel

ATROPI sehingga jaringan dan organ yang tersusun atas sel tersebut
menjadi lebih kecil.

Mekanismenya :
bila jumlah sel yg terlibat cukup,
seluruh jaringan dan alat tubuh
berkurang atau mengalami atropi,
maka terjadi penurunan beban kerja
maka kebutuhan oksigen dan nutrisi
juga berkurang. Hal ini menyebabkan
sebagian besar struktur intrasel
menyusut.
Sifat Atrofi
FISIOLOGIK PATOLOGIK UMUM ATAU LOKAL

o aging seluruh bagian o misal keadaan kurus


o penurunan aktifitas
tubuh tampak mengecil kering akibat marasmus
secara bertahap. dan kwashiorkor, endokrin dan pengaruhnya
emasiasi/inanisi
atas target sel dan target
(menderita penyakit berat)
melemahnya fungsi organ.
pencernaanatau atau
hilangnya nafsu makan
Hipertropi
Pertambahan ukuran sel sehingga jaringan atau organ yang tersusun atas sel tersebut
menjadi lebih besar pula.

MEKANISME
o Pada organ yang mengalami hipertrofi, tidak dijumpai sel baru melainkan
hanya selnya saja yang bertambah besar. Sel tersebut menjadi lebih besar
karena sintesis komponen dan struktur sel yang bertambah. Kebutuhan sel
akan oksigen dan nutrisi meningkat menyebabkan pertumbuhan Sebagian
besar struktur intrasel membuat sintesis protein meningkat. Terjadi pada sel-
sel yang tidak dapat beradaptasi terhadap peningkatan beban kerja dengan
cara meningkatkan jumlah sel (hyperplasia) melalui mitosis.

Contoh: hilangnya satu ginjal menyebabkan sel-sel diginjal yang


masih ada mengalami hipertrofi sehingga terjadi peningkatan
ukuran ginjal.

.
Hiperplasia
Pada hyperplasia terjadi
Pertambahan jumlah sel dalam suatu jaringan peningkatan pembelahan sel atau
atau organ sehingga jaringan atau organ
menjadi lebih besar ukurannya dari normal. mitosis. Hal inilah yang
mengakibatkan jumlah sel
bertambah. Hyperplasia patologis
biasanya disebabkan oleh sekresi
hormone yang berlebihan.
a. Hiperplasia Fisiologis
Terjadi setiap bulan pada sel endometrium uterus selama
stadium folikuler pada siklus menstruasi.

b Hiperplasia Patologis
o Terjadi akibat perangsangan hormone yang berlebihan, dijumpai pada
akromegali (suatu penyakit yang ditandai dengan kelebihan hormone
pertumbuhan).

c. Hiperplasi Kompensasi
Terjadi ketika sel jaringan bereproduksi untuk mengganti jumlah sel yang
sebelumnya mengalami penurunan.
Ischemia
oIskemia adalah suatu keadaan kurangnya
aliran darah ke organ tubuh tertentu, yang oPenyebab yang sering terjadi aterosklerosis,
mengakibatkan organ tersebut kekurangan ketika plak yang sebagian besar mengandung
oksigen. lemak menghambat aliran darah. Begitu kondisi
ini terjadi arteri yang terhambat dapat
mengeras dan menyempit.

Kondisi lain yang dapat menimbulkan iskemia


adalah bekuan darah
Tanpa pasokan darah dan oksigen yang cukup, jaringan
atau organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik,
bahkan bisa mengalami kerusakan atau mati.
Sehingga terjadi pada organ vital, seperti otak atau jantung,
maka penderita bisa mengalami kondisi berbahaya, seperti
stroke atau serangan jantung.
Induksi
o jaringan atau organ berasal dari suatu lapisan lembaga tertentu,
namun dalam proses pembentukannya diperlukan dua lapis lembaga
yang berinteraksi, dalam bentuk rangsangan atau disebut induksi.

o Salah satu lapisan lembaga akan berdiferensiasi menjadi suatu


jaringan khusus yang kemudian menjadi organ. Jaringan lembaga
yang lain berperan sebagai penginduksi.
Jaringan inductor ada 2 macam :
o 1.Induktor spesifik, atau inductor Normal o 2.Induktor non spesifik
atau homogen

Adalah terdeferensiasinya suatu jaringan dari


Yaitu jaringan kordal mesoderm yang dapat interaksi dua macam sel/ jaringan di luar
menginduksi ectoderm menjadi system neural. perkembangan normal.

.Hasil induksinya disebut juga induksi specifik. Induktornya disebut inductor abnormal atau
heterogen.

20XX presentation title


Ada dua macam induksi
yaitu:
Homoiogenik (homotipik)  hasil
induksi sama dengan sel jaringan
induktornya.

Heterogenik (heterotipik)  hasil


induksi tidak sama dengan sel jaringan
induktornya.
Click icon to add picture
Contoh :
Regenerasi lensa dari iris mata dapat diketahui adanya
interaksi antara inductor dengan jaringan reaktif/ kompeten.
Pada spesies Salamander, lensa yang baru akan terbentuk dari
iris, setelah lensanya dihilangkan.
Ada indikasi, di dalam ruang optik ada suatu zat yang
menginduksi perkembangan iris menjadi lensa.Apabila iris
dikultur invitro lensa tidak akan terbentuk, sedangkan apabila
iris dimasukkan ke dalam ruang mata, maka iris akan
berdeferensiasi membentuk lensa.
Apabila seluruh bola mata dikultur tanpa lensa, iris akan
membentuk lensa yang hilang.Jadi beberapa zat inductor
terdapat di dalam ruangan optik mata dan menyebabkan iris
kehilangan sifatnya sebagai organ yang telah mencapai
puncak perkembangan dan berubah jadi organ lain.
Factor yang menginduksi regenerasi lensa mungkin datang
dari retina, karena apabila retina di buang bersama lensa,
regenerasi lensa dari iris tidak berlangsung sampai retina
mulai regenerasi.
Pembentukan Mata

Pertumbuhan kearah lateral dari forebrain, optic pit tumbuh dan


membesar → optic vesicle.Optic vesicle membesar sehingga
menyentuh ektoderm → induksi ektoderm sehingga terjadi
pembentukan lensa.Lensa menginduksi O.V → optic cup,
terbentuknya optic cup memicu pembentukan pigmented retina dan
neural retina.Lensa yang terbentuk di permukaan ektoderm akan
memisahkan diri dari permukaan ektoderm, sehingga ektoderm
yang menutup terinduksi untuk membentuk korne
Skema urutan induksi pada pembentukan mata
Terima Kasih

SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai