Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI SEL

REPRODUKSI SEL

Disusun Oleh Kelompok II :


Anggota Kelompok : Anggita Fusva
Dalila Arinalia
Dea Veronica
Ilsa Nabila
Iryuansyah Putra
Lia Marsela
Netti Haryanti
Sindi Siska Aisah

Kelas : S1 Alih Program Farmasi


Dosen Mata Kuliah :

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG


PRODI S1 ALIH PROGRAM FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah biologi sel tentang
reproduksi sel ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, sarandan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untukpenyempurnaan makalah ini
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.

Palembang, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reproduksi sela tau pembelahan sel adalah suatu proses dimana
material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel,
yaitu pembelahan secara langsung “ ämitosis” dan pembelahan secara tidak
langsung “mitosis”dan “meiosis”. Sel- sel mengalami pembelahan melalui
serangkaian proses yang terjadi berulang kali dari pertumbuhan ke
pembelahan, yang sikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase
utama : G1, S, G2, mitosis dan sitokinesis.

Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda- beda dalam


melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan
secara cepat, ada pula yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami
pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu,
misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang
sangat cepat untuk melakukan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel
saraf pada jaringan saraf sama sekali tiddak mampu melakukan pembelahan
setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan
pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu
beberapa jam saja dapat menghasilkan ribuan bahkan jutaan sel bakteri. Sama
dengan bakteri, protozoa bersel Tunggal mampu melakukan pembelahan
hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum dan
euglena.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik ?
2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis ?
3. Bagaimana siklus pada sel ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis
3. Untuk mengetahui siklus sel

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel
anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel Tunggal. Pembelahan sel
juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan
diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan. Pada hewan uniseluler car aini digunakan dalam memperbanyak sel somatis
untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya
membantu individu baru. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara
langsung “amitosis” dan pembelahan secara tidak langsung “mitosis dan miosis”.

A. Pembelahan sel pada prokariotik


Pada sel prokariotik, materi genetic tersebar didalam suatu badan serupa inti
yang tidak dikelilingi membrane. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri
dan alga hijau-biru. Proses pembelahan sel pada prokariotik berbeda dengan
pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik proses pembelahan berlangsung
secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic,
pembagian kromosom dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan
pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan
amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom. Contohnya pada bakteri.

1. Konsep Sehat Menurut WHO


Menurut WHO sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik
berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif :
a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
b. Memandang sehat dengan mengidentifisikan lingkungan internal dan
eksternal.

3
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian.
Bukan merupakan suatu keadaan, tetapi merupakan proses. Proses disini adalah
adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, akan tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.

2. Konsep Sehat Menurut Depkes RI


Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal
karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya
terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan
pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.
Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain
bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep
sehat dan sakit ditinjau dari masingmasing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit
merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan
manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun
sosio budaya. UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun
(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari)
seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan
kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit.

3. Konsep Sehat Menurut Perorangan


Pengertian sehat menurut perseorangan dan seseorang tentang sehat sangat
bervariasi. Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit:
a. Status perkembangan

4
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon
terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia. Contoh: Bayi
dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
b. Pengaruh Sosial Kultural
Masing-masing kultur mempunyai pandangan tentang sehat dan diturunkan
dari orang tua ke anak. Contoh: Cina memiliki konsep sehat merupakan
keseimbangan antara Yin dan Yang.
c. Pengalaman Masa Lalu
Seseorang dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri/sakit disfungsi (tidak
berfungsi) yang membantu menentukan definisi seseorang tentang sehat.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi, baik fisik
maupun psikososialnya jika merasa sehat. Faktor lain yang berhubungan
dengan diri sendiri:
1) Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik/secara utuh.
2) Self Esteem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran
dan kemampuan.

4. Definisi Sehat Paune (1983)


Sehat merupakan fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self
care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care Aktions)
secara adekual (self care Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan self
care Aktions perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan menigkatkan fungsi psicososial da piritual.

Sesuai dengan pengertian sehat diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan


terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis, dan sosial yang dapat diartikan secara lebih
positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan
seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau
mengartikan sehat.
Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan di pandang sebagai
disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial
budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan
5
penyakit. Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat
dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai
kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit.
Meskipun terdapat banyak pengertian atau definisi sehat, konsep sehat sakit
adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum.
Apa yang dianggap normal oleh orang lain, atau masing-masing kelompok memiliki
patokan tersendiri dalam mengartikan sehat.

B. Konsep Sakit
Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat. Secar sederhana, sakit
merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Tolak ukur
yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit adalah jika terjadi perubahan dari
rata-rata nilai normal yang telah ditetapkan. Ada beberapa definisi mengenai sakit
yang dapat dijadikan acuan yaitu :

1. Menurut Pemons (1972)


Sakit merupakan gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas,
termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.

2. Menurut Perkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktifitas
jasmani, rohani dan sosial.

3. Menurut Batasan Medis


Ada dua bukti adanya sakit yaitu adanya tanda dan gejala.

4. Oxford Eenglish Dictionary


Sakit adalah suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana
fungsinya terganggu atau menyimpang.

6
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam
fungsi tubuh yang menyebabkan berkurangnya kapasitas. Hubungan antara sehat,
sakit dan penyakit padan dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.
1. Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2. Sebagai manisfestasi keberhasilan atau kegagalan dalam beradaptasi dengan
lingkungan.
3. Gangguan kesehatan.
Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena
masingmasing memilki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif
karena 5 merupakan keluhan yang dirasakan seseorang. Perbedaan ini mempunyai
implikasi yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan
sakit. Sebaliknya seseorang yang mengeluh sakit belum tentu menderita suatu
penyakit.
Gangguan-gangguan yang menyebabkan penyakit beraneka ragam. Pada
umumnya gangguan-gangguan itu dapat dibagi dua golongan yaitu, golongan yang
hidup seperti hama penyakit dan golongan yang mati seperti racun. Gangguan juga
dibagi dalam dua golongan, yang menyerang jasmani disebut gangguan jasmani, dan
yang menyerang rohani disebut gangguan rohani. Sering pula terjadi bahwa satu
gangguan menyerang jasmani dan rohani.
Gangguan jasmani yang menyabakan penyakit jasmani, pada umunya
disebabkan karena hal-hal berikut ini :
1. Masuknya hama penyakit ke dalam tubuh, lazim disebut infeksi seperti penyakit
malaria, disentri, dan sebagainya.
2. Salah dalam mengatur makanan seperti pada penyakit avitaminosisi dan lain-
lain.
3. Umumnya gangguan pertumbuhan, khususnya sel-sel yang tumbuhdengan luar
biasa cepatnya disebut penyakit tumor, pekung, atau daging jadi.
4. Serangan yang menimpa tubuh umumnya disebut trauma atau jesas. Misalnya,
serangan benda tajam, tumpul, dan serangan lunak adalah trauma mekanis,
serangan panas dan dingin adalah trauma termis, serangan listrik disebut trauma
elektris.
5. Keracunan atau intosikosis seperti sublimat, candu, dan sebagainya.
6. Cacat bawaan seperti bibir sumbing.

7
7. Penyempitan atau penyumbatan alat yang bersaluran seperti batu dalam saluran
air kencing.
8. Bertambah tua.
9. Alergi.
10. Gangguan faal kelenjar buntu, dan lain-lain

C. Faktor Penyebab Sakit dan Penyakit


Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyakarat, yaitu herediter (keturunan), layanan kesehatan, lingkungan,
dan perilaku. Dari keempat faktor tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling
mempengaruhi derajat kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul oleh
faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan terakhir keturunan. Uraian faktor – faktor
tersebut adalah :
1. Keturunan
Secara sederhana, penyakit pada manusia dapat dibagi kedalam beberapa kategori,
salah satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor gen. Penyakit ini juga
disebut sebagai penyakit herediter atau keturunan. Contoh penyakit ini antara lain
diabetes mellitus, albino, dan penyakit Wilson.
2. Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Beberapa
aspek layanan kesehatan yang dapat mempengaruhi status kesehatan adalah
sebagai berikut:
a. Tempat layanan kesehatan. Letak geografis tempat layanan kesehatan
sangat mempengaruhi keterjangkauan seseorang terhadap layanan
kesehatan. Jika letak layanan kesehatan terlalu jauh dari pemukiman
masyarakat, apalagi jika transportasi tidak memadai akan menghambat
pertolongan-segera saat seseorang menderita sakit. Akibatnya, kondisi
seseorang akan bertambah parah.
b. Kualitas petugas kesehatan. Petugas kesehatan yang tidak memiliki
kompetensi yang berkualitas, akan membahayakan pasien, karena seorang
pasien akan pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan.

8
c. Biaya kesehatan. Tingginya biaya pengobatan akan menyebabkan
seseorang enggan untuk memanfaatkan layanan kesehatan, karena keadaan
ekonomi yang rendah tidak memungkinkan mereka untuk menjangkau
layanan kesehatan.
d. Sistem layanan kesehatan. Layanan kesehatan terdepan bukan hanya focus
pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, untuk itu layanan kesehatan juga harus berorientasi pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
3. Lingkungan
Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap status kesehatan seseorang.
4. Perilaku
Sehat atau sakitnya seseorang dipengaruhi oleh perilakunya.jika perilaku sehat
dapat dipastikan akan akan sehat hidupnya. Begitu juga sebaliknya. Perilaku
manusia buka sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh banyak
faktor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan, dan sosial ekonomi.

D. Variabel Yang Mempengaruhi Sehat Sakit


1. Variabel Internal
a. Tahap perkembangan
Pola pikir dan pola perilaku seseorang mengalami perubahan sepanjang
hidupnya.
b. Latar belakang intelektual
Keyakinan seseorang terhadap Kesehatan Sebagian terbentuk oleh variable
intelektual, yang terdiri dari pengetahuan (informasi yang salah) tentang
berbagai fungsi tubuh dan penyakit, latar belakang pendidikan, dan
pengalaman di masa lalu.
c. Persepsi tentang fungsi
Cara seseorang merasakan fungsi fisik akan berakibat pada keyakinan
terhadap kesehatan dan cara melaksanakannya.
d. Faktor emosional

9
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara
melaksanakannya. Banyak orang yang memiliki reaksi emosional yang
berlebihan, yang berlawanan dengan kenyataan yang ada, sampai-sampai
mereka berpikir tentang resiko menderita kanker dan akan menyangkal
adanya gejala dan menolak untuk mencari pengobatan.
e. Faktor spiritual
Terlihat dari bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, mencakup nilai
dna keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan keluarga/teman, dan
kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup.

2. Variabel Eksteral
a. Praktek di keluarga
Cara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanya akan
mempengaruhi cara dalam melaksanakan kesehatan.
b. Faktor sosio-ekonomik
Faktor sosial dan psiko-sosial dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit
dan mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi terhadap
penyakit.
c. Latar belakang budaya
Mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu. Budaya juga
mempengaruhi tempat masuk ke dalam system pelayanan kesehatan dan
mempengatuhi cara melaksanakan kesehatan pribadi.

E. Upaya Kesehatan
Dalam garis besar upaya kesehatan ada 4 macam, yaitu :
1. Upaya peningkatan (upaya promotif)
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajat kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat.
Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan
kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit
menurun. Bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara
memelihara kesehatan.

2. Upaya pencegahan (upaya preventif)

10
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,
prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha
yang dilakukan, yaitu :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
b. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun
dirumah
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
e. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.

3. Upaya pengobatan (upaya kuratif)


Upaya kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan. Usaha-usaha yang
dilakukan, yaitu :
a. Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita
TB
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifa
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
f. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.

4. Upaya pemulihan (upaya rehabilitasi)


Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama.Usaha yang dilakukan, yaitu:
11
a. Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang,
kelainan bawaan
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC (latihan
nafas dan batuk), Stroke (fisioterapi).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik
jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Sehat dapat disimpulkan
terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis, dan sosial yang dapat diartikan secara lebih
positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan
seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau
mengartikan sehat. Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan
dalam fungsi tubuh yang menyebabkan berkurangnya kapasitas. Hubungan antara
sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. Azizah, Nurlela. 2008. Pengertian
dan Definisi Sehat. (online) (http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-
dandefinisi.html#sthash.iHECjVBh.dpuf) diakses 03 November 2021.
Azizah, Nurlela. 2008. Pengertian dan Definisi Sehat. (online)
(http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-
dandefinisi.html#sthash.iHECjVBh.dpuf) diakses 03 November 2021.
Soedjoti, Sunanti Z., Konsep sehat, sakit dan penyakit dalam konteks sosial budaya, Depkes.
Surasetja, R. Admiral. 1983. Ilmu Penyakit Dasar. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai