REPRODUKSI SEL
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah biologi sel tentang
reproduksi sel ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, sarandan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untukpenyempurnaan makalah ini
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi sela tau pembelahan sel adalah suatu proses dimana
material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel,
yaitu pembelahan secara langsung “ ämitosis” dan pembelahan secara tidak
langsung “mitosis”dan “meiosis”. Sel- sel mengalami pembelahan melalui
serangkaian proses yang terjadi berulang kali dari pertumbuhan ke
pembelahan, yang sikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase
utama : G1, S, G2, mitosis dan sitokinesis.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik ?
2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis ?
3. Bagaimana siklus pada sel ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis
3. Untuk mengetahui siklus sel
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel
anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel Tunggal. Pembelahan sel
juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan
diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan. Pada hewan uniseluler car aini digunakan dalam memperbanyak sel somatis
untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya
membantu individu baru. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara
langsung “amitosis” dan pembelahan secara tidak langsung “mitosis dan miosis”.
3
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian.
Bukan merupakan suatu keadaan, tetapi merupakan proses. Proses disini adalah
adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, akan tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
4
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon
terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia. Contoh: Bayi
dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
b. Pengaruh Sosial Kultural
Masing-masing kultur mempunyai pandangan tentang sehat dan diturunkan
dari orang tua ke anak. Contoh: Cina memiliki konsep sehat merupakan
keseimbangan antara Yin dan Yang.
c. Pengalaman Masa Lalu
Seseorang dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri/sakit disfungsi (tidak
berfungsi) yang membantu menentukan definisi seseorang tentang sehat.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi, baik fisik
maupun psikososialnya jika merasa sehat. Faktor lain yang berhubungan
dengan diri sendiri:
1) Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik/secara utuh.
2) Self Esteem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran
dan kemampuan.
B. Konsep Sakit
Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat. Secar sederhana, sakit
merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Tolak ukur
yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit adalah jika terjadi perubahan dari
rata-rata nilai normal yang telah ditetapkan. Ada beberapa definisi mengenai sakit
yang dapat dijadikan acuan yaitu :
2. Menurut Perkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktifitas
jasmani, rohani dan sosial.
6
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam
fungsi tubuh yang menyebabkan berkurangnya kapasitas. Hubungan antara sehat,
sakit dan penyakit padan dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.
1. Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2. Sebagai manisfestasi keberhasilan atau kegagalan dalam beradaptasi dengan
lingkungan.
3. Gangguan kesehatan.
Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena
masingmasing memilki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif
karena 5 merupakan keluhan yang dirasakan seseorang. Perbedaan ini mempunyai
implikasi yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan
sakit. Sebaliknya seseorang yang mengeluh sakit belum tentu menderita suatu
penyakit.
Gangguan-gangguan yang menyebabkan penyakit beraneka ragam. Pada
umumnya gangguan-gangguan itu dapat dibagi dua golongan yaitu, golongan yang
hidup seperti hama penyakit dan golongan yang mati seperti racun. Gangguan juga
dibagi dalam dua golongan, yang menyerang jasmani disebut gangguan jasmani, dan
yang menyerang rohani disebut gangguan rohani. Sering pula terjadi bahwa satu
gangguan menyerang jasmani dan rohani.
Gangguan jasmani yang menyabakan penyakit jasmani, pada umunya
disebabkan karena hal-hal berikut ini :
1. Masuknya hama penyakit ke dalam tubuh, lazim disebut infeksi seperti penyakit
malaria, disentri, dan sebagainya.
2. Salah dalam mengatur makanan seperti pada penyakit avitaminosisi dan lain-
lain.
3. Umumnya gangguan pertumbuhan, khususnya sel-sel yang tumbuhdengan luar
biasa cepatnya disebut penyakit tumor, pekung, atau daging jadi.
4. Serangan yang menimpa tubuh umumnya disebut trauma atau jesas. Misalnya,
serangan benda tajam, tumpul, dan serangan lunak adalah trauma mekanis,
serangan panas dan dingin adalah trauma termis, serangan listrik disebut trauma
elektris.
5. Keracunan atau intosikosis seperti sublimat, candu, dan sebagainya.
6. Cacat bawaan seperti bibir sumbing.
7
7. Penyempitan atau penyumbatan alat yang bersaluran seperti batu dalam saluran
air kencing.
8. Bertambah tua.
9. Alergi.
10. Gangguan faal kelenjar buntu, dan lain-lain
8
c. Biaya kesehatan. Tingginya biaya pengobatan akan menyebabkan
seseorang enggan untuk memanfaatkan layanan kesehatan, karena keadaan
ekonomi yang rendah tidak memungkinkan mereka untuk menjangkau
layanan kesehatan.
d. Sistem layanan kesehatan. Layanan kesehatan terdepan bukan hanya focus
pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, untuk itu layanan kesehatan juga harus berorientasi pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
3. Lingkungan
Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap status kesehatan seseorang.
4. Perilaku
Sehat atau sakitnya seseorang dipengaruhi oleh perilakunya.jika perilaku sehat
dapat dipastikan akan akan sehat hidupnya. Begitu juga sebaliknya. Perilaku
manusia buka sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh banyak
faktor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan, dan sosial ekonomi.
9
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara
melaksanakannya. Banyak orang yang memiliki reaksi emosional yang
berlebihan, yang berlawanan dengan kenyataan yang ada, sampai-sampai
mereka berpikir tentang resiko menderita kanker dan akan menyangkal
adanya gejala dan menolak untuk mencari pengobatan.
e. Faktor spiritual
Terlihat dari bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, mencakup nilai
dna keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan keluarga/teman, dan
kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup.
2. Variabel Eksteral
a. Praktek di keluarga
Cara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanya akan
mempengaruhi cara dalam melaksanakan kesehatan.
b. Faktor sosio-ekonomik
Faktor sosial dan psiko-sosial dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit
dan mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi terhadap
penyakit.
c. Latar belakang budaya
Mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu. Budaya juga
mempengaruhi tempat masuk ke dalam system pelayanan kesehatan dan
mempengatuhi cara melaksanakan kesehatan pribadi.
E. Upaya Kesehatan
Dalam garis besar upaya kesehatan ada 4 macam, yaitu :
1. Upaya peningkatan (upaya promotif)
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajat kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat.
Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan
kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit
menurun. Bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara
memelihara kesehatan.
10
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,
prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha
yang dilakukan, yaitu :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
b. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun
dirumah
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
e. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik
jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Sehat dapat disimpulkan
terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis, dan sosial yang dapat diartikan secara lebih
positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan
seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau
mengartikan sehat. Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan
dalam fungsi tubuh yang menyebabkan berkurangnya kapasitas. Hubungan antara
sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. Azizah, Nurlela. 2008. Pengertian
dan Definisi Sehat. (online) (http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-
dandefinisi.html#sthash.iHECjVBh.dpuf) diakses 03 November 2021.
Azizah, Nurlela. 2008. Pengertian dan Definisi Sehat. (online)
(http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-
dandefinisi.html#sthash.iHECjVBh.dpuf) diakses 03 November 2021.
Soedjoti, Sunanti Z., Konsep sehat, sakit dan penyakit dalam konteks sosial budaya, Depkes.
Surasetja, R. Admiral. 1983. Ilmu Penyakit Dasar. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
13