Anda di halaman 1dari 24

KODE ETIK

MPD. SURVEIOR AKREDITASI


PUSKESMAS & KLINIK

2 DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN

JAKARTA, 30 NOVEMBER 2023


HASIL BELAJAR
Setelah
mengikuti mata
pelatihan ini,
peserta mampu
memahami dan
bisa
menjelaskan
kode etik
surveior ketika
melakukan
survei
akreditasi di
Puskesmas dan
Klinik.
INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti mata pelatihan


ini, peserta DAPAT
MENJELASKAN:
1. Konsep etika.
2. Kode etik surveior akreditasi
Puskesmas dan Klinik.
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK REFERENSI

1. Konsep etika a. Pengertian kode etik o Kepmenkes


Nomor
b. Penerapan kode etik HK.01.07/MENKES
/156/2023
tentang Kode Etik
2. Kode etik surveior a. Kode etik surveior
dan Kode Perilaku
akreditasi Puskesmas akreditasi Puskesmas
ASN di
dan Klinik dan Klinik
Lingkungan
b. Hal-hal yang boleh dan Kemenkes.
tidak boleh dilakukan
oleh surveior o Petunjuk Teknis
Survei Akreditasi
Puskesmas, Klinik,
Labkes, UTD dan
TPMD/TPMDG.
o K. Bertens, Etika,
Gramedia, 2007.
?
Menurut Anda
apa yang tidak
boleh dilakukan
oleh para surveior
saat melalukan
survei akreditasi
o Dalam buku Etika tulisan dari K. Bertens,
istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani
kuno, yakni ethos (bentuk kata tunggal)
atau ta etha (bentuk kata jamak).
o Ethos berarti tempat tinggal, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir.

o Ta etha berarti adat kebiasaan.

o Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa


dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
o Kata yang dekat dengan etika adalah
moral.
o Istilah “moral” berasal dari bahasa
Latin, yakni mos (bentuk kata
tunggal) atau mores (bentuk kata
jamak).

o Moral juga berarti kebiasaan, adat.

o Jadi, kedua kata yaitu “etika” dan


“moral” memiliki etimologi yang sama.
o Etika dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1998):
1. ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan
akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan
salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
o Kode etik adalah pedoman sikap, tingkah laku
dan perbuatan (Peraturan Pemerintah Nomor 42
Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil).

o Kode etik ASN di lingkungan Kementerian


Kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/156/2023
tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Aparatur
Sipil Negara di Lingkungan Kementerian
Kesehatan.
Misalnya:
CONTOH KODE ETIK ASN
Misalnya: suka
melaksanakan Misalnya:
menolong
tugas dengan menjaga
orang lain
kualitas terbaik rahasia jabatan
dan negara

Misalnya: tidak
menyalah-
gunakan
kewenangan
jabatan

Misalnya:
Misalnya: ramah, Misalnya: terbuka
bertindak
cekatan, solutif, dalam bekerja sama
proaktif
dan dapat untuk menghasilkan
diandalkan nilai tambah
Bersikap ramah, santun
dan terbuka

Bersikap jujur dan


tidak memihak
Wajib
Dilaksa-
nakan Sadar akan kedudukan,
hak & kewajibannya
Surveior sebagai surveior yang
merupakan wakil dari
LPA
Dapat memberikan
solusi/penyelesaian,
bila ditemukan tidak
sesuaian standar

Memegang teguh
rahasia yang berkaitan
Wajib dengan tugasnya
Dilaksa-
nakan
Surveior Menjaga kondisi
kesehatan &
menghilangkan kebiasaan
tidak sehat
Patuh terhadap
ketentuan setempat, baik
di Puskesmas maupun
Klinik

Menjaga penampilan
dalam hal berpakaian
pada saat pelaksanaan
Wajib survei

Dilaksa- Mengikuti dan memahami


nakan perkembangan IPTEK, dalam
bidang keahliannya terutama
Surveior dalam bidang pelayanan
kesehatan, peningkatan mutu,
praktik klinis, manajemen dan
instrumen akreditasi
Bekerja sesuai
pedoman & kode etik
yang ditetapkan

Tidak menggunakan
tim/LPA/Kemente-
Wajib rian Kesehatan untuk
kepentingan pribadi
Dilaksa- atau golongan tertentu
nakan atau melakukan
promosi diri dengan
Surveior tujuan memperoleh
imbalan
Bersikap tidak
bersahabat

Menyatakan kelulusan
atau ketidaklulusan
Yang Tidak
Boleh
Dilakukan Meminta fasilitas di
luar bidang akreditasi,
Surveior baik untuk kepentingan
pribadi maupun
keluarga
Menyalahkan tanpa
dasar dan tidak
memberi solusi

Merokok dan minum-


minuman keras selama
Yang Tidak kegiatan survei
Boleh
Dilakukan Mamakai baju tidak
Surveior resmi/tidak sopan/ baju
casual/jeans pada saat
survei
Menawarkan diri untuk
menjadi pembimbing

Meminta/menerima
Yang Tidak uang/oleh-oleh/ barang

Boleh
Dilakukan
Surveior Mempersingkat waktu
survei
Meninggalkan
Puskesmas dan Klinik
di saat survei

Memberikan komentar
negatif terhadap
pembimbing atau
Yang Tidak surveior lain
Boleh
Dilakukan Mengirimkan laporan
survei yang tidak sesuai
Surveior dengan fakta dan analisis
yang ditemukan di
lapangan
Tergabung dalam lebih
dari 1 (satu) Lembaga
Penyelenggara
Akreditasi

Yang Tidak
Boleh
Dilakukan
Surveior
Cegah adanya CONFLICT OF INTEREST
dengan tidak menerima penugasan sebagai
surveior bila:

o Pernah bekerja di Puskesmas maupun Klinik


yang akan dilaksanakan survei akreditasi.

o Pernah mempunyai kerja sama dengan


Puskesmas dan Klinik yang akan
dilaksanakan survei akreditasi.

o Mempunyai kekerabatan dengan


Puskesmas dan Klinik yang akan
dilaksanakan survei akreditasi.
SANKSI terhadap pelanggaran etik:

TEGURAN
LISAN PEMBER-
HENTIAN
SEBAGAI
TEGURAN SURVEIOR
TERTULIS
KITA TELAH MEMPELAJARI
1. Pengertian kode etik dan
bagaimana penerapan kode etik
surveior akreditasi Puskesmas dan
Klinik.

2. Hal-hal yang wajib dilakukan oleh


surveior akreditasi Puskesmas dan
Klinik.

3. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan


oleh surveior akreditasi Puskesmas
dan Klinik.
Jadilah surveior
akreditasi Puskesmas dan
Klinik yang berpegang
teguh pada KODE
ETIK !!

Anda mungkin juga menyukai