#. 3 Kode Etik Surveior Akreditasi Puskesmas Dan Klinik
#. 3 Kode Etik Surveior Akreditasi Puskesmas Dan Klinik
Misalnya: tidak
menyalah-
gunakan
kewenangan
jabatan
Misalnya:
Misalnya: ramah, Misalnya: terbuka
bertindak
cekatan, solutif, dalam bekerja sama
proaktif
dan dapat untuk menghasilkan
diandalkan nilai tambah
Bersikap ramah, santun
dan terbuka
Memegang teguh
rahasia yang berkaitan
Wajib dengan tugasnya
Dilaksa-
nakan
Surveior Menjaga kondisi
kesehatan &
menghilangkan kebiasaan
tidak sehat
Patuh terhadap
ketentuan setempat, baik
di Puskesmas maupun
Klinik
Menjaga penampilan
dalam hal berpakaian
pada saat pelaksanaan
Wajib survei
Tidak menggunakan
tim/LPA/Kemente-
Wajib rian Kesehatan untuk
kepentingan pribadi
Dilaksa- atau golongan tertentu
nakan atau melakukan
promosi diri dengan
Surveior tujuan memperoleh
imbalan
Bersikap tidak
bersahabat
Menyatakan kelulusan
atau ketidaklulusan
Yang Tidak
Boleh
Dilakukan Meminta fasilitas di
luar bidang akreditasi,
Surveior baik untuk kepentingan
pribadi maupun
keluarga
Menyalahkan tanpa
dasar dan tidak
memberi solusi
Meminta/menerima
Yang Tidak uang/oleh-oleh/ barang
Boleh
Dilakukan
Surveior Mempersingkat waktu
survei
Meninggalkan
Puskesmas dan Klinik
di saat survei
Memberikan komentar
negatif terhadap
pembimbing atau
Yang Tidak surveior lain
Boleh
Dilakukan Mengirimkan laporan
survei yang tidak sesuai
Surveior dengan fakta dan analisis
yang ditemukan di
lapangan
Tergabung dalam lebih
dari 1 (satu) Lembaga
Penyelenggara
Akreditasi
Yang Tidak
Boleh
Dilakukan
Surveior
Cegah adanya CONFLICT OF INTEREST
dengan tidak menerima penugasan sebagai
surveior bila:
TEGURAN
LISAN PEMBER-
HENTIAN
SEBAGAI
TEGURAN SURVEIOR
TERTULIS
KITA TELAH MEMPELAJARI
1. Pengertian kode etik dan
bagaimana penerapan kode etik
surveior akreditasi Puskesmas dan
Klinik.