Anda di halaman 1dari 13

KODE ETIK SURVEIOR KARS

DR.Dr.Sutoto,M.Kes

KARS
CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes
DR.Dr Sutoto,M.Kes adalah adalah Ketua Eksekutif
KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh
Indonesia),
Disamping itu juga sebagai Board Member of ASQua
(Asia Society for Quality in Health Care),
Regional Advisory Council dari JCI (Joint Commission
Internasioanl) sejak 2013, Dewan Pembina MKEK IDI
Pusat.
Pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Rumah
sakit seluruh Indonesia Periode tahun 2009-2012 dan
2012-2015, Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta,
Direktur Utama RS Kanker Dharmais Pusat Kanker
Nasional, serta Plt Dirjen Pelayanan Medis
Kementerian Kesehatan R.I thn 2010
KARS
KODE ETIK
Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku.

Tujuan kode etik :


Agar profesional dalam memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau
konsumennya . Adanya kode etik akan
melindungi profesi dari perbuatan yang tidak
profesional.
ETIKA SURVEIOR
Dalam melaksanakan tugas surrvei, surveior wajib senantiasa
mengacu pada kode etik surveior dan ketentuan tentang disiplin
surveior.
Setiap ada indikasi pelanggaran etik dan atau disiplin, dibentuk
Panitia Ad Hoc Etik dan Disiplin oleh Ketua
Panitia Ad Hoc Etik dan Disiplin wajib memberikan penilaian ada
atau tidaknya pelanggaran etik dan atau disiplin, serta memberi
rekomendasi terhadap hasil temuannya kepada Ketua
Sanksi terhadap pelanggaran etik dan atau disiplin dapat berupa
teguran lisan, atau teguran tertulis, atau pemberhentian sebagai
surveior.
Kode etik dan ketentuan tentang disiplin surveior ditetapkan
oleh ketua eksekutif
Kode Etik Surveior
1. Bersikap ramah, santun dan terbuka.
2. Bersikap jujur dan tidak memihak
3. Sadar akan kedudukannya, hak dan kewajibannya
sebagai wakil KARS.
4. Menampilkan diri sebagai penasehat dan
pembimbing.
5. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan
tugasnya.
6. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan
kebiasaan tidak sehat.
7. Patuh terhadap ketentuan setempat di rumah sakit
8. Menjaga penampilan di rumah sakit dalam hal
berpakaian
9. Menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK,
dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang
pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek
klinis, manajemen RS dan instrumen akreditasi.
10. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang
ditetapkan oleh KARS.
11. Tidak menggunakan KARS untuk kepentingan
pribadi atau golongan tertentu atau melakukan
promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan
DO NOT DO LIST
1. Menerima uang dari Rumah sakit yang di survei (bila
menerima cendera mata nilainya tak boleh lebih dari satu
juta rupiah.
2. Berwajah sangar, supaya kelihatan berwibawa
3. Menyatakan kelulusan atau ketidak lulusan selama survei
4. Menakut-nakuti seolah olah RS tak lulus saat exit conference
5. Membentak bentak staf RS karena berbagai sebab (misal staf
RS lambat dalam menyiapkan dokumen dll)
6. Meminta fasilitas diluar bidang akreditasi
7. Meminta Fasilitas RS untuk mengajak keluarga
8. Meminta fasilitas hotel, restoran dan transportasi yang
berlebihan diluar kemampuan RS
Lanjutan.. Do not do list
8. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi
9. Merokok ( semua surveior harus memberikan contoh larangan merokok
) selama kegiatan survei
10. Minum minuman keras
11. Memakai baju sexy/seronok /tidak sopan (Bagi wanita)
12. Memakai baju casual, Jean pada saat penilaian (Bagi Pria )
13. Menawarkan diri sebagai pembimbing diluar ketentuan KARS
14. Meminta oleh-oleh
15. Memangkas jumlah hari survei
16. Meninggalkan RS disaat jam kerja
17. Menjanjikan kelulusan
18. Meminta Fasilitas yang tidak dimungkinkan oleh RS
19. Memberikan komentar negatif terhadap surveior ATAU pembimbing lain
Do list
1. Berwajah gembira, agar tak ada ketakutan dari staf RS
2. Bersikap komunikatif
3. Memberi motivasi kepada RS agar tetap bersemangat dalam
upaya meningkatkan mutu
4. Bersikap sabar walau staf RS terasa lambat dalam menyiapkan
dokumen
5. Memberi solusi atas kekurangan dan kekeliruan dokumen
6. Berpakaian Rapi (pada saat survei: berdasi bagi laki laki/ wanita
sopan dan pantas)
7. Melaksanakan akreditasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan
8. Kelulusan RS akan ditetapkan oleh KARS
INDEPENDENSI KARS
Pengambilan Keputusan kelulusan rumah sakit
dalam akreditasi tidak dapat dipengaruhi oleh
pemerintah atau pihak manapun

KARS dapat menerima bantuan dari berbagai


pihak sepanjang tidak mempengaruh
pengambilan keputusan kelulusan RS dalam
akreditasi
PENCEGAHAN KONFLIK KEPENTINGAN
1. Surveior tidak bekerja/pernah bekerja pada RS
yang di survei sebagai manajer senior.
2. Surveior tidak mempunyai hubungan keluarga
dengan direksi RS yang di survei
3. Surveior tidak bekerja di RS yang diduga sebagai
competitor dari RS yang di survey
4. Surveior pembimbing/survei simulasi tidak boleh
menjadi surveyor di RS yang dibimbing
Monitoring & Evaluasi

Monitoring:
Pengaduan:
Masyarakat,
Sesama surveor
Pengaduan RS/staf RS saat survei
Isian kuesioner untuk direktur
Evaluasi: Dewan Etika Surveior
terima kasih ..
KARS

Anda mungkin juga menyukai