Mesucikannya
• Jangankan perihal yang rumit-rumit semisal ushul fiqih, kajian hadist dan sebagainya, perkara
najis pun banyak yang tidak mengerti. Padahal besar sekali kaitannya dengan ibadah utama
kita, SHOLAT.
• Najis (Najasah) menurut bahasa artinya adalah kotoran. Dan menurut Syara' artinya adalah
sesuatu yang bisa mempengaruhi Sahnya Sholat. Seperti air kencing dan najis-najis lain
sebagainya.
Najis itu dapat dibagi menjadi Tiga Bagian :
Yaitu Najis yang berat. Yakni Najis yang timbul dari Najis Anjing dan Babi.
• Babi adalah binatang najis berdasarkan al-Qur`an dan Ijma' para sahabat
Nabi (Ijma'ush Shahabat) (Prof Ali Raghib, Ahkamush Shalat, hal. 33).
َطــُهْو ُر ِإ َّنـاِء َأَح ـِد ُك ـْم ِإَذ اَو َلــَغ ِفــْيـِه اْلـَك ــْلُب َأْن يـَــْغ ـِس ـَلــُه َس ــْبـَع َم ـَّر اٍت َأْو َال ُهَّن َأْو ُأْخ ـَر ا ُهَّن ِبـا لـُّتــَر
اٍب
Jika seekor anjing menjilat bejana salah satu dari pada kamu sekalian, maka
hendaknya kamu menuangkan bejana itu (Mengosongkan isinya) kemudian
membasuhnya 7X ( Diriwayatkan oleh Imam Muslim Al Fiqhu Alal Madzhahibilj
Juz I Hal.16) .
• Jika binatang itu termasuk jenis yang najis (babi dan juga anjing), maka semua
bagian tubuhnya adalah najis, tidak peduli apakah dalam keadaan hidup atau
mati. (Abdurrahman Al-Baghdadi, Babi Halal Babi Haram, hal. 47).
• Imam al-Kasani dalam kitabnya Bada'i'ush Shana'i` fii Tartib asy-Syara'i' (I/74)
mengatakan bahwa babi adalah najis pada zatnya dan babi tidak dapat menjadi
suci jika disamak.
• Cara mensucikannya ialah harus terlebih dahulu dihilangkan wujud benda Najis tersebut.
Kemudian baru dicuci bersih dengan air sampai 7 kali dan permulaan atau
penghabisannya diantara pencucian itu wajib dicuci dengan air yang bercampur dengan
Tanah. Cara ini berdasarkan Sabda Rasul :
َطــُه ْو ُر َطــُهْو ُر ِإ َّنـاِء َأَح ـِد ُك ـْم ِإَذ اَو َلــَغ ِفــْيـِه اْلـَك ــْلُب َأْن يـَــْغ ـِس ـَلــُه َس ــْبـَع َم ـَّر اٍت َأْو َال ُهَّن َأْو ُأْخ ـَر ا ُهَّن ِبـا لـُّتــَر اٍب
"Sucinya tempat (perkakas) mu apabila telah dijilat oleh Anjing, adalah dengan
mencucikan tujuh kali. Permulaan atau penghabisan diantara pencucian itu (harus)
dicuci dengan air yang bercampur dengan Tanah". (H.R. At-Tumudzy)
2. Najis Mukhofafah.
• Ialah najis yang ringan, seperti air kencing Anak Laki-laki yang usianya kurang dari dua
tahun dan belum makan apa-apa, selain air Susu Ibunya.
• Cara membersihkannya, cukup dengan memercikkan air bersih pada benda yang
terkena Najis tersebut sampai bersih betul. Kita perhatikan Hadits dibawah ini :
• "Barangsiapa yang terkena Air kencing Anak Wanita, harus dicuci. Dan jika terkena
Air kencing Anak Laki-laki. Cukuplah dengan memercikkan Air pada nya". (H.R. Abu
Daud dan An-Nasa'iy)
• Tapi tidak untuk kencing anak perempuan, karena status kenajisannya sama dengan
Najis Mutawassithah
3. Najis Mutawassithah
• Cara mensucikannya ialah. Cukup dengan mengalir kan Air pada bekas
Najis tersebut.
Najis Yang dapat dima'afkan antara lain :