Anda di halaman 1dari 24

BIODIESEL

Oleh :
Saddam anwar
Zahlul al zikra
Umair
Dedy kartika
Trimansyah
Clara shita A
Rayhan ramadhan H
Definisi Biodiesel
Biodiesel adalah bagian dari
keluarga biofuel dan merupakan
istilah yang digunakan untuk
mendefinisikan bahan bakar
yang digunakan sebagai
pengganti bahan bakar diesel
dan yang dihasilkan dari sumber
biologis: minyak nabati dan /
atau minyak hewani / lemak
(Eric dan Byron, 2007).
Definisi Biodiesel
Biodiesel merupakan monoalkil ester dari asam-asam
lemak rantai panjang yang terkandung dalam minyak
nabati atau lemak hewani untuk digunakan sebagai bahan
bakar mesin diesel.

Biodiesel dapat diperoleh melalui reaksi transesterikasi


trigliserida dan atau reaksi esterifikasi asam lemak bebas
tergantung dari kualitas minyak nabati yang digunakan
sebagai bahan baku.
Bahan Baku Biodiesel
Minyak Nabati Minyak Hewani
• minyak sawit (palm oil) • lemak babi
• minyak kelapa • lemak ayam
• minyak jarak pagar • lemak sapi
• minyak biji kapuk randu
• lemak yang berasal
• minyak biji kanola
dari ikan
• minyak biji nyamplung
• minyak biji kepuh
• minyak biji kesambi
• minyak biji ketapang
Macam Proses Pembuatan
Biodiesel

Esterifikasi

Transeste
rifikasi
Gabungan
(dua
tahap)
ESTERIFIKASI
Esterifikasi adalah proses yang mereaksikan asam lemak
bebas (FFA) dengan alkohol rantai pendek (metanol atau
etanol) menghasilkan metil ester asam lemak (FAME) dan
air. Katalis yang digunakan untuk reaksi esterifikasi adalah
asam, biasanya asam sulfat (H2SO4) atau asam fosfat
(H2PO4).

• Reaksi Esterifikasi
RCOOH + ROH  RCOOR + H2O
(Asam lemak) (Alkohol) (Ester) (Air)
Faktor yang Mempengaruhi
Esterifikasi
• Waktu Reaksi
Jika kesetimbangan reaksi sudah tercapai maka dengan
bertambahnya waktu reaksi tidak akan
menguntungkan karena tidak memperbesar hasil.

• Pengadukan
Pengadukan akan menambah frekuensi tumbukan
antara molekul zat pereaksi dengan zat yang bereaksi
sehingga mempercepat reaksi dan reaksi terjadi
sempurna.
• Katalisator
Katalisator berfungsi untuk mengurangi tenaga
aktivasi pada suatu reaksi sehingga pada suhu
tertentu harga konstanta kecepatan reaksi
semakin besar.

• Suhu Reaksi
Semakin tinggi suhu yang dioperasikan maka
semakin banyak konversi yang dihasilkan
TRANSESTERIFIKASI
Transesterifikasi adalah proses yang mereaksikan
trigliserida dalam minyak nabati atau lemak hewani dengan
alkohol rantai pendek seperti methanol atau etanol (pada
saat ini sebagian besar produksi biodiesel menggunakan
metanol) menghasilkan metil ester asam lemak (Fatty Acids
Methyl Esters / FAME) atau biodiesel dan gliserol (gliserin)
sebagai produk samping.

Katalis yang digunakan pada proses transesterifikasi adalah


basa/alkali, biasanya digunakan natrium hidroksida (NaOH)
atau kalium hidroksida (KOH).
REAKSI
TRANSESTERIFIKASI
Faktor yang Mempengaruhi
Transesterifikasi
• Pengaruh Air dan Asam Lemak Bebas
Minyak nabati yang akan ditransesterifikasi harus
memiliki angka asam yang lebih kecil dari 1. Selain itu,
semua bahan yang akan digunakan harus bebas dari air.

• Pengaruh Perbandingan Molar Alkohol dengan Bahan


Mentah
Semakin banyak jumlah alkohol yang digunakan, maka
konversi yang diperoleh juga akan semakin bertambah.
• Pengaruh Jenis Alkohol
Pada rasio 6:1, metanol akan memberikan perolehan
ester yang tertinggi dibandingkan dengaan
menggunakan etanol atau butanol.

• Pengaruh Jenis Katalis


Katalis basa akan mempercepat reaksi transesterifikasi
bila dibandingkan dengan katalis asam.

• Pengaruh temperatur
Semakin tinggi temperatur, konversi yang diperoleh
akan semakin tinggi untuk waktu yang lebih singkat.
Kelebihan
Biodiesel
Biodiesel tidak beracun.
Biodiesel adalah bahan bakar biodegradable.
Biodiesel lebih aman dipakai dibandingkan dengan diesel
konvensional.
Biodiesel dapat dengan mudah dicampur dengan diesel
konvensional, dan dapat digunakan di sebagian besar
jenis kendaraan saat ini, bahkan dalam bentuk biodiesel
B100 murni.
Biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan
kita pada bahan bakar fosil, dan meningkatkan
keamanan dan kemandirian energi.
KELEBIHAN BIO
Biodiesel dapat diproduksi secara massal di banyak
negara.
Produksi dan penggunaan biodiesel melepaskan
lebih sedikit emisi dibandingkan dengan diesel
konvensional.
Biodiesel memiliki sifat pelumas yang sangat baik
Biodiesel memiliki delay pengapian lebih pendek
dibandingkan dengan diesel konvensional.
Biodiesel tidak memiliki kandungan sulfur, sehingga
tidak memberikan kontribusi terhadap
pembentukan hujan asam.
Kelemahan
Biodiesel
Biodiesel berpotensi menyebabkan kekurangan pangan
dan meningkatnya harga pangan.
 Biodiesel 20 kali lebih rentan terhadap kontaminasi air
dibandingkan dengan diesel konvensional, hal ini bisa
menyebabkan korosi, filter rusak, pitting di piston, dll.
Biodiesel murni memiliki masalah signifikan terhadap
suhu rendah.
Biodiesel secara signifikan lebih mahal dibandingkan
dengan diesel konvensional.
KELEMAHAN BIO

Biodiesel memiliki kandungan energi yang jauh


lebih sedikit dibandingkan dengan diesel
konvensional.
Biodiesel dapat melepaskan oksida nitrogen
yang dapat mengarah pada pembentukan kabut
asap.
 Biodiesel masih berkontribusi terhadap
pemanasan global dan perubahan iklim.
Syarat Mutu Biodiesel
Perbandingan Emisi Biodiesel
dan Solar
Daftar Pustaka
Eric, S and D. Byron. 2007. Alternative Fuels in Fire Debris
Analysis: Biodiesel Basics. Journal Forensic Science,
Vol. 52, No. 2.

Hikmah, M.N dan Zuliyana. 2010. [Skripsi] Pembuatan


Metil Ester (Biodiesel) dari Minyak Dedak dan
Metanol dengan Proses Esterifikasi dan
Transesterifikasi. Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Semarang.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai