3 - Kalimat Efektif
3 - Kalimat Efektif
EFEKTIF
HENNY RACHDIATI
DEFINISI
a. Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.
(Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah. / Menurut
berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah.)
a. Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial yang selalu ingin
berinteraksi.
• Kata-kata lain yang sejenis dengan itu antara lain menyolok, menyuci, menyontoh,
menyiptakan, menyintai, menyambuk, menyaplok, menyekik, menyampakkan,
menyampuri, menyelupkan dan lain-lain, padahal seharusnya mencolok, mencuci,
mencontoh, menciptakan, mencambuk, mencaplok, mencekik, mencampakkan,
mencampuri, mencelupkan.
Henny Rachdiati Your Logo or Name Here 8
Contoh Kesalahan Umum
b. Film ini menceritakan perseteruan antara dua kelompok yang saling menjatuhkan,
yaitu perseteruan antara kelompok Syaiful dan kelompok Dadang yang saling
menjatuhkan.
(Film ini menceritakan perseteruan antara kelompok Syaiful dan kelompok Dadang yang
saling menjatuhkan.)
Henny Rachdiati Your Logo or Name Here 15
Contoh Kesalahan Umum
11. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
b. Siapa yang dapat memastikan kalau kehidupan anak pasti lebih baik
daripada orang tuanya?
(Siapa yang dapat memastikan bahwa kehidupan anak pasti lebih baik daripada
orang tuanya?)
Henny Rachdiati Your Logo or Name Here 16
Syarat-syarat Kalimat Efektif
!. Kesepadanan
• Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek
(S), predikat (P), objek (O), keterangan (K).
3. Kehematan
• Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi
kaidah tata bahasa.
Contoh:
• Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
• Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
• Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur
dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh;
• Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif) Untuk
menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
Contoh:
• Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
• Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
• Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
7. Ketegasan
• Untuk membentuk penegasan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
7. Ketegasan (lanjutan)
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
• Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini
dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
• Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
(ketegasan)
7. Ketegasan (lanjutan)
Contoh:
7. Ketegasan (lanjutan)
Contoh:
7. Ketegasan (lanjutan)
Contoh: