Karir
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kelompok
1.
02
Daffa Jahfal Azis (20262011004)
2. Guntur Muhammad Rizky (20262011039)
3. Rendi Saetapi (20262011022)
4. Rivaldi Septian Agusti (20262011023)
5. Yholanda Ribka Andira (20262011062)
Pengertian Karir
Banyak orang berpendapat bahwa “karir merupakan promosi dalam suatu organisasi”. Ditinjau dari satu perspektif
bahwa karir adalah urutan-urutan posisi yang diduduki selama masa hidupnya dalam bekerja. Meskipun begitu, ditinjau
dari perspektif lain karir terdiri dari perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang beranjak
berubah menjadi semakin tua, dan ini sering dikenal dengan karir yang subjektif.
Karier adalah semua jabatan/pekerjaan yang dimiliki/dipegang selama kehidupan kerja seseorang.
Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan
sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Menurut kol. Susilo
Martoto, “perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota
organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya”
Sistem Karir
01 02 03
Karyawan bertanggung Keahlian karyawan Perencanaan karir dibuat
jawab terhadap karirnya didasarkan pada usaha secara sadar dan sukarela
sendiri keahlian sendiri
04 05
Menggunakan continuous Sukses dijabarkan dengan baik oleh
improvement untuk diri karyawan sendiri
menumbuhkan pribadinya
Keberhasilan karir seseorang dipengaruhi oleh :
01 04
Pendidikan Formalnya Prestasi kerjanya
02 05
Pengalaman Kerjanya Adanya lowongan
jabatan
03 06
Sikap atasannya Produktivitas kerjanya
Perspektif Organisasi Dalam Perencanaan Karir
01 03
Mengidentifikasikan Mengukur potensi
kebutuhan staffing individual dan kebutuhan
organisasi di masa pelatihan
mendatang
02 05 04
Rencana jenjang karir Mengaudit dan
mengembangkansistem Mencocokan kebutuhan
karir untuk organisasi organisasi dengan
kemempuan individual
Aktivitas Perencanaan
Karir
Perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama, yaitu perencanaan
karir organisasional (organizational career planning) dan
perencanaan karir individual (individual career planning).
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan
sumber daya manusia dan sejumlah aktivitas karir, dan lebih
menitik beratkan pada jenjang atau jalur karir. Perencanaan karir
individual berbeda secara filosofis dan prosedural dari perencanaan
karir organisasional. Jenis perencanaan karir ini terfokus pada
individu dan keinginan, keahlian, dan hasrat mereka. Dan paling
penting, perencanaan karir individu meliputi latihan diagnostik dan
prosedur untuk membantu orang tersebut menentukan “siapa saya”
dari segi potensi dan kemampuannya.
Aktivitas Perencanaan Karir
Tanggung Jawab Karyawan
PT uniliver sangat mempertimbangkan setiap sumber daya manusia yang akan berkarir bergabung
bersama PT Unilever. Di sini terbukti dengan setiap tahunnya PT Unilever sengaja merekrut
orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik. PT Unilever juga memiliki program
manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program latihan kerja atau LATKER. Program
latihan kerja PT Uniliver sengaja dibentuk untuk meminimalisir tidak meratanya sumber daya
manusia dalam perusahaan.
Setelah PT Unilever berhasil merekrut beberapa orang yang akan berkarir bersama Uniliver,
orang-orang tersebut akan diberikan program latihan kerja. Program latihan kerja yang dibentuk
PT Uniliver dibagi dalam 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah kegiatan menempatkan calon tenaga
kerja pada tempat kerja yang sebenarnya. Di tempat tersebut, calon tenaga kerja akan dilatih cara
bekerja yang benar langsung pada target tetapi dengan didampingi pembimbing yang sudah sangat
kompeten. Kegiatan kedua yaitu ceramah seperti perkuliahan mengenai seluk beluk berkarir di PT
Unilever.
Keberhasilan program latihan kerja ini juga dinilai dari bagaimana pembimbing menilai
kemampuan adaptasi calon tenaga kerja dalam mengikuti budaya bekerja di PT Unilever. Pada
intinya, teknik manajemen SDM PT Unilever terbagi menjadi tiga hal yaitu:
1. Pengadaan yaitu proses rekrutmen dan orientasi seperti program latihan kerja yang telah
dijelaskan di atas.
2. Penggunaan yaitu proses sinkronisasi antara kemampuan sumberdaya manusia dengan tugas
apa yang akan menjadi tanggung jawabnya.
3. Pemeliharaan yaitu bagaimana PT Unilever menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
sehingga karyawan juga dapat merasa puas bekerja bersama PT Unilever.
Keberhasilan PT Unilever dalam menomorsatukan manajemen SDM terbukti dari berhasilnya PT
Unilever meraih penghargaan dari Jepang untuk pelaksana Pruduktive Total Maintenance dan
berhasl terpilih sebagai salah satu dari 20 perusahaan terbaik di Dunia.
Pengembangan Karir
PT Unilever Indonesia, Tbk
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian
utama di PT Unilever Indonesia, Tbk. Pandangan perusahaan terhadap karyawan terwujud dalam
visi perusahaan: “mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan”. Agar perusahaan
dapat terus tumbuh, karyawan pun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan.
Harus diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan.
Agar dapat mencapai hasil terbaik, strategi perusahaan harus berdasarkan pada dinamika antara
organisasi dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan perusahaan dalam
menghadapi persaingan.
1. Keragaman, Perusahaan bangga dengan keragaman dalam organisasi, bukan saja dari segi
gender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang social ekonomi, pendidikan, usia,
agama dan jabatan sewaktu bergabung. perusahaan sadar akan perlunya keragaman pikiran dan
hati yang mandiri dan berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis.
2. Memupuk kepemimpinan, Perusahaan mengidentifikasi individu-individu dengan potensi dan
hasil kerja terbaik, kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang
kerja serta pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan
program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profile, perusahaan menyusun
rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing. Untuk mencapai tujuan,
perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong
orang keluar dari “zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang
terbaik.
Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan tentang
cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar dan
pembinaan yang sesuai untuk mereka. Perusahaan meyakini bahwa investasi yang mereka
tanamkan untuk mengembangkan pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana
tercermin dari proses suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi.
3. Membangun budaya wirausaha, semua karyawan perusahaan harus berpikir dan bertindak
seperti wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Perusahaan
menginginkan mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu
bergairah untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan
menyelenggarakan program seperti Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap
karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan cara kerja baru.
4. Prinsip bisnis unilever, prinsip bisnis unilever yang merupakan pedoman etika bisnis,
perusahaan sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat
dijalankan dengan benar. Perusahaan terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk
mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap
prinsip itu mungkin berlainan.
Analisa Kinerja
PT Unilever Indonesia, Tbk
Di Unilever, kesempatan untuk memperoleh posisi yang lebih baik dengan gaji yang lebih baik
akan sangat tergantung pada performa kerja masing-masing karyawan. Unilever memiliki
sistem reward yang sangat fair. Ini bercermin dari sistem reward yang diberikan kepada orang-
orang yang memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Sementara orang
yang underperformed (low-performer) akan memperoleh reward yang juga rendah. Sistem ini
membuat setiap manajer di Unilever berusaha memberikan performa terbaiknya untuk mencapai
target perusahaan. Dengan mendorong karyawan untuk terus menerus mengembangkan diri serta
mempertahankan work-life balance, perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan
SDM-SDM yang handal dan berkualitas, yang berperan utama dalam pengembangan bisnis.
Kesimpulan
Dalam manajemen SDM, perencanaan dan pengembangan karir adalah termasuk sebagai bagian
program pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah untuk memelihara
karyawan dengan cara mengembangkannya, sesuai dengan kompetensi, bakat, dan kemampuannya
agar bisa berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.
PT Unilever Indonesia, Tbk mendesain perencanaan dan pengembangan karir yang sistematis dan
terencana terhadap para manajer mereka, baik yang senior maupun junior. Didukung oleh portfolio
produk yang luas, mereka lantas cukup leluasa untuk melakukan rotasi diantara manajernya untuk
berpindah dari satu produk (brand) ke lini produk lainnya. Dan disinilah mereka kemudian mampu
menempa para manajer mereka secara optimal melalui pergerakan karir yang dinamis, baik secara
vertikal maupun horizontal. Yang lebih elok, mereka tampaknya juga mampu menciptakan proses
mentoring secara natural, dimana para manajer yang telah senior secara konstan terus menerus
melakukan transfer pengetahuan kepada para juniornya.
Thanks!
Best Regard,
Kelompok 02