Anda di halaman 1dari 19

PEMBENTUKAN KATA

Disusun oleh:
Tim Dosen Bahasa Indonesia TPB
UNRAM@2016
DOMAIN PEMBICARAAN

Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia terjadi melalui


bermacam proses. Proses tersebut yakni (1) pembubuhan
afiks dalam proses afiksasi, (2) pengulangan dalam proses
reduplikasi, (3) penggabungan dalam proses komposisi, (4)
pemendekan atau penyingkatan dalam proses abreviasi, dan
(5) Perubahan status dalam proses konversi.
Beberapa fenomena lain yang juga termasuk pembentukan
kata dalam bahasa Indonesia adalah neologisme, blending,
dan hipokorisme.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 2


(1) Afiksasi

Afiksasi adalah proses pengimbuhan afiks pada bentuk dasar.


Misalnya, dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk menikah
yang terbentuk dari gabungan kata dasar nikah dan afiks
{me-}.
Berdasarkan posisi pelekatan atau penambahan afiksnya,
afiksasi dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis
tersebut adalah prefiksasi, infiksasi, sufiksasi, konfiksasi, dan
klofiksasi. Masing-masing afiks dalam proses itu disebut
dengan prefiks, infiks, sufiks, konfiks, dan klofiks.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 3


a. Prefiksasi
Prefiksasi merupakan proses penambahan afiks di awal
kata dasar. Afiks-afiks yang terlibat dalam prefiksasi adalah
{me-}, {ber-}, {ter-}, {pe-}, {ke-}, {se-}, dan {di-}.
b. Infiksasi.
Infiksasi merupakan proses penambahan afiks di tengah-
tengah kata dasar. Misalnya, infiks {-el-}, {-em-}, {-er-}.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 4


c. Sufiksasi
Sufiksasi merupakan proses penambahan afiks di akhir
kata dasar. Afiks-afiks yang berupa sufiks adalah {-kan},
{-i}, dan {-an}.
d. Konfiksasi.
Konfiksasi merupakan proses penambahan afiks di awal
dan di akhir kata dasar secara bersamaan. Contoh konfiks
seperti {pe-/-an}, {per-/-an}, {ke-/-an}, {se-/-nya}, dan
{ber-/-an}.
Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 5
e. Klofiksasi atau Kombinasi Afiks
Klofiksasi merupakan proses penambahan afiks di awal
dan di akhir kata dasar. Penambahan afiks di awal dan
diakhir kata dasar pada klofiksasi berbeda dengan konfiksasi
yang dilakukan secara bersamaan. Penambahan afiks pada
klofiksasi dilakukan secara bertahap. Misalnya, pada bentuk
memberangkatkan, sufiks {-kan} lebih dahulu ditambahkan
pada bentuk dasar berangkat. Selanjutnya, dari bentuk dasar
berangkatkan ditambahkan prefiks {me-} menjadi
memberangkatkan. Penambahan afiks dilakukan secara
bertahap.
Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 6
(2) Reduplikasi

Reduplikasi merupakan proses pengulangan kata dasar dan


biasa disebut dengan kata ulang. Reduplikasi terbagi menjadi
tiga macam: (a) reduplikasi penuh, (b) reduplikasi perubahan
bunyi, dan (c) reduplikasi sebagian.
(a) kata-kata
(b) sayur-mayur
(c) tetiba, jejari

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 7


(3) Komposisi

Komposisi merupakan penggabungan sebuah bentuk pada kata


dasar. Penggabungan ini diakibatkan oleh banyaknya konsep
yang tidak mampu tertampung atau terwakili dalam sebuah
kata dasar. Misalnya, orang tua, kamar mandi, dan kereta api.
Hasil pembentukan kata melalui komposisi memiliki ciri-ciri
ketaktersisipan, ketakterluasan, dan ketakterbalikkan.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 8


(4) Abreviasi
Abreviasi adalah pemenggalan dan/atau pemendekan suatu
bagian kata atau gabungan kata sehingga terbentuk kata yang
baru. Pemenggalan dan/atau pemendekan ini bermacam
bentuk. Bentuk-bentuk tersebut seperti (a) singkatan,
(b) penggalan (kliping), (c) akronim, dan (d) kontraksi.
(a) SMA (Sekolah Menengah Atas)
(b) Perpus (perpustakaan)
(c) ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
(d) Tak kan (tidak akan)
Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 9
(5) Konversi

Konversi merupakan perubahan status kategori kelas kata


karena perubahan sintaksis. Misalnya, kata gunting yang
berkategori nomina dapat berubah menjadi verba.
(a) Legok memotong kain itu dengan gunting.
(b) Gunting dulu kertasnya, baru kemudian tempelkan!

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 10


Beberapa Fenomena Pembentukan Kata yang Lain

1. Neologisme
Ungkapan baru yang diciptakan dengan sengaja demi
pembaruan atau untuk memberi ciri pribadi. Kata baru itu
terbentuk karena kreativitas dan produktivitas penutur bahasa
dengan bekal intuisi kebahasaan yang terdapat di dalam
dirinya.
(a) men-jonru
(b) di-munir-kan

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 11


Beberapa Fenomena Pembentukan Kata yang Lain

2. Blending
Kombinasi dari dua bentuk yang berbeda untuk
menghasilkan istilah tunggal yang baru.
(a) infotaintment (information + entertaintment)
(b) modem (modulator + demodulator)
(c) motel (motor + hotel)
(d) kepo (kedai + pojok)

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 12


Beberapa Fenomena Pembentukan Kata yang Lain

3. Hipokorisme
Reduksi sebuah istilah yang panjang menjadi satu suku
kata dengan ditambahkan akhiran i atau y.
(a) kety (ketiak)
(b) nongky (nongkrong)
(c) lepy (laptop)

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 13


PILIHAN KATA
Pilihan kata adalah sebuah hal yang penting dalam
berkomunikasi. Kata dipilih disebabkan oleh banyaknya
wujud kata yang seluruhnya mengandung fitur makna dan
konsep yang relatif sama. Sebagai misal, untuk memberitakan
bahwa seseorang telah meninggal, penutur bahasa Indonesia
dapat menggunakan kata-kata seperti mati, meninggal,
mangkat, wafat, dan semacamnya. Pilihan kata yang
digunakan harus sesuai dengan konteks penggunaannya.
Ada tiga kriteria dalam pemilihan kata agar penutur bahasa
dapat mengungkapkan gagasannya dengan tepat sasaran.
Kriteria itu adalah ketepatan, kecermatan, dan keserasian.
Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 15
(1) Ketepatan

Dalam pemilihan kata yang tepat harus diperhatikan


beberapa hal sebagai berikut.
a. Kata-kata yang bermakna denotatif dan konotatif.
Misalnya, pengadilan atau meja hijau.
b. Kata-kata yang bersinonim.
Misalnya, agung, besar, dan raya.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 16


(1) Kecermatan

Kecermatan dilakukan untuk menghindari kemubaziran.


Beberapa penyebab kemubaziran sebagai berikut.
a. Penggunaan makna jamak yang ganda. Misalnya, para
guru-gurui.
b. Penggunaan kata yang memiliki kemiripan makna.
Misalnya, agar supaya, adalah merupakan.
c. Kata-kata yang tidak perlu. Misalnya, kata daripada
dalam kalimat Maksud daripada kedatangan saya….

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 17


(1) Keserasian

Keserasian berkaitan dengan kemampuan menggunakan


kata-kata sesuai dengan konteksnya yang berkaitan dengan
faktor kebahasaan dan nonkebahasaan.
a. Ia sering berkunjung ke Yogya di mana dulu ia kuliah.
b. Jalan agung/besar/raya.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 18


Beberapa Pilihan Kata yang Tidak Tepat

1. Penggunaan kata kami dan kita.


2. Penggunaan kata bekas dan mantan.
3. Penggunaan kata jam dan pukul.
4. Penggunaan kata dari dan daripada.

Team Teaching Bahasa Indonesia TPB 2016 19

Anda mungkin juga menyukai