Anda di halaman 1dari 14

HUKUM PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA DAN


DAERAH
"PERTANGGUNGJAWABA
N KEUANGAN DAERAH"
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Fernando Pahlawan Bua Mone


Ambrosius Payong Adi
Rambu M.L BatoGodo
Revony Lede Rihi Peter M.Mulin
Rahmat Korebima
Samuel Y.P. Mairuhu
Rendi A.Riy Intan K.Banunaek
Imanuel Lere Bole
Ronaldo Wato
David
APA ITU KEUANGAN DAERAH ?
Menurut peraturan pemerintah Republik indonesia nomor 105
tahun 2000, keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang dapat dinilai dengn uang termasuk didaamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah tersebut,dalam kerangka anggaran pendaptan dan belanja
daerah.Anaggran Pendapatan Dan Belanja Daerah(APBD)
adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yamg ditetapkan
berdasarkan peraturan daerah tentang APBD.
Sistem Pelaporan dan pertanggungjawaban APBD
 Pelaporan Keuangan Daerah
1. Laporan Realisasi Semester Pertama Anggaran Pendapatan dan
Belanja
Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanja
SKPD sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan tersebut
disertai dengan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya. Laporan disiapkan oleh PPK-SKPD
dan disampaikan kepada pejabat pengguna anggaran untuk ditetapkan sebagai laporan realisasi
semester pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD serta prognosis untuk 6 (enam) bulan
berikutnya paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran berkenaan
berakhir.
Pejabat pengguna anggaran menyampaikan laporan tersebut kepada PPKD sebagai dasar
penyusunan laporan realisasi semester pertama APBD paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir. Selanjutnya PPKD menyusun laporan
realisasi semester pertama APBD dengan cara menggabungkan seluruh laporan realisasi semester
pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD paling lambat minggu kedua bulan Juli dan
disampaikan kepada sekretaris daerah.
Laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya
disampaikan kepada kepala daerah paling lambat minggu ketiga bulan Juli tahun anggaran
berkenaan untuk ditetapkan sebagai laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk
6 (enam) bulan berikutnya. Selanjutnya laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis
untuk 6 (enam) bulan berikutnya disampaikan kepada DPRD paling lambat akhir bulan.
2. Laporan Tahunan
PPK-SKPD menyiapkan laporan keuangan SKPD tahun anggaran berkenaan dan disampaikan
kepada kepala SKPD untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran SKPD. Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada PPKD sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Laporan keuangan SKPD disampaikan
kepada kepala daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Laporan keuangan tersebut disusun oleh pejabat pengguna anggaran sebagai hasil
pelaksanaan anggaran yang berada di SKPD yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan
keuangan SKPD tersebut terdiri dari: laporan realisasi anggaran; neraca; dan catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan SKPD dilampiri dengan surat pernyataan kepala SKPD
bahwa pengelolaan APBD yang menjadi tanggung jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan
sistem pengendalian intern yang memadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dengan cara menggabungkan
laporan-laporan keuangan SKPD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun
anggaran berkenaan. Laporan keuangan pemerintah daerah disampaikan kepada kepala
daerah melalui sekretaris daerah dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD. Laporan keuangan tersebut terdiri dari: laporan realisasi anggaran; neraca; laporan arus
kas; dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan pemerintah daerah dilampiri
dengan surat pernyataan kepala daerah yang menyatakan pengelolaan APBD yang menjadi
tanggung jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Laporan keuangan disampaikan oleh kepala daerah kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
untuk dilakukan pemeriksaan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Setelah disampaikan laporan hasil audit, Kepala daerah memberikan tanggapan dan
melakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan hasil
pemeriksaan BPK
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
1. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggung
jawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah
uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Hal ini dilaksanakan dengan
menutup Buku Kas Umum setiap bulan dengan sepengetahuan dan
persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Selanjutnya
Bendahara Pengeluaran menyusun laporan pertanggungjawaban
penggunaan uang persediaan. Dalam hal laporan pertanggungjawaban
telah sesuai, pengguna anggaran menerbitkan surat pengesahan laporan
pertanggungjawaban. Untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada
akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan
Desember disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember.
Disamping pertanggungjawaban secara administratif, Bendahara
Pengeluaran pada SKPD juga wajib mempertanggungjawabkan secara
fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran
kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Penyampaian pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan setelah
diterbitkan surat pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran oleh
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.
2. Penetapan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD paling lambat 6
(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD memuat laporan
keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, serta dilampiri dengan laporan kinerja
yang telah diperiksa BPK dan ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan daerah. Persetujuan bersama terhadap rancangan
peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD oleh DPRD paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak rancangan peraturan
daerah diterima.
3. Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Rancangan peraturan daerah provinsi tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan rancangan
peraturan gubernur tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan oleh gubernur paling lama 3 (tiga) hari kerja
disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi. Hasil evaluasi disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri kepada
Gubernur paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.
Apabila Menteri Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan
rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, gubernur menetapkan rancangan peraturan daerah dan rancangan peraturan gubernur menjadi
peraturan daerah dan peraturan gubernur.
Rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan
rancangan peraturan bupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota
paling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi. Hasil evaluasi disampaikan oleh gubernur kepada bupati/walikota
paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan peraturan daerah kabupaten/kota dan rancangan peraturan
bupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Apabila gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan
peraturan bupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, bupati/walikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi peraturan daerah dan peraturan
bupati/walikota
Prinsip umum dalam proses pelaporan dan
pertanggungjawaban

1. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah meliputi kebijakan akuntansi pelaporan keuangan dan kebijakan
akuntansi akun. Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan memuat penjelasan atas unsur-unsur laporan
keuangan yang berfungsi sebagai panduan dalam penyajian pelaporan keuangan. Kebijakan akuntansi akun
mengatur definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian, dan atau pengungkapan transaksi atau peristiwa sesuai
dengan SAP.
2. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan
identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo, dan
penyajian laporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi SKPKD dan sistem akuntansi SKPD. Penyajian
laporan keuangan paling sedikit meliputi: a) laporan realisasi anggaran; b) laporan perubahan saldo anggaran
lebih; c) neraca;d) laporan operasional; e) laporan arus kas; f) laporan perubahan ekuitas; dan g) catatan atas
laporan keuangan.
3. BAS untuk Daerah merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan kodefikasi akun yang
menggambarkan struktur APBD dan laporan keuangan secara lengkap guna mewujudkan statistik keuangan
dan laporan keuangan secara nasional yang selaras dan terkonsolidasi antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah, yang meliputi penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.
SISTEM PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

1. Kepala SKPD menyusun Laporan Keuangan SKPD yang memuat antara lain: a) laporan realisasi anggaran; b) neraca; c) laporan
operasional; d) laporan perubahan ekuitas; dan e) catatan atas laporan keuangan.
2. Kepala SKPD menyampaikan laporan keuangan SKPD kepada Kepala Daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
3. Kepala SKPKD selaku PPKD menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berdasarkan pada laporan Keuangan SKPD yang
paling sedikit meliputi: a) laporan realisasi anggaran; b) laporan pembahan saldo anggaran lebih; c) neraca; d) laporan operasional;e)
laporan arus kas; f) laporan perubahan ekuitas; dan g) catatan atas laporan keuangan.
4. Kepala PPKD menyampaikan Laporan Keuangan Pemda kepada Kepala Daerah melalui Sekda paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
5. Sekda menyampaikan Laporan Keuangan Pemda kepada Kepala Daerah.
6. Kepala Daerah memerintahkan Aparat Pengawas Internal Pemerintahan untuk melakukan reviw. 35 BAB 04 PROSES
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.
7. Laporan keuangan Pemerintah Daerah dilakukan reviu oleh aparat pengawas internal pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebelum disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk dilakukan pemeriksaan.
8. Laporan keuangan Pemerintah Daerah disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
9. BPK melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan dan diselesaikan selambatlambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima laporan
keuangan dari Pemerintah Daerah.
10. BPK menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kepala Daerah dan Kepala Daerah memberikan tanggapan dan melakukan penyesuaian
terhadap laporan hasil pemeriksaan BPK.
11. Kepala Daerah menyampaikan rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD dengan dilampiri
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan serta ikhtisar laporan kinerja dan laporan keuangan BUMD paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
12. Rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dibahas Kepala Daerah bersama DPRD untuk mendapat
persetujuan bersama. Persetujuan bersama rancangan Perda tersebut dilakukan paling lambat 7 (tujuh) bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Atas dasar persetujuan tersebut, Kepala Daerah menyiapkan Rancangan Perkada tentang penjabaran dan pertanggungjawaban
APBD.
13. Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Perda Provinsi/Kabupaten/Kota tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah
disetujui bersama DPRD dan dan rancangan Perkada Provinsi/Kabupaten/Kota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD kepada Mendagri/Gubernur paling lambat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal persetujuan rancangan Perda.
14. Menteri/Gubernur melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Provinsi/ Kabupaten/Kota tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD dan rancangan Perkada Provinsi/Kabupaten/Kota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD untuk menguji
kesesuaian dengan Perda provinsi/kabupaten/ kota tentang APBD, Perda provinsi/kabupaten/kota tentang perubahan APBD, Perkada
provinsi/kabupaten/kota tentang penjabaran APBD, Perkada provinsi/ kabupaten/kota tentang penjabaran perubahan APBD, dan/atau
temuan laporan hasil pemeriksaan BPK.
15. Menteri/Gubernur menyampaikan hasil evaluasi pada Gubernur/Bupati/Walikota paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak
rancangan Perda dan Perkada diterima. Jika Menteri/Gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangan perda sudah sesuai dengan ketentuan,
dan telah menindaklanjuti temuan laporan hasil pemeriksaan BPK, Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan Ranperda menjadi Perda. 36
BUKU PINTAR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.
16. Jika hasil evaluasi menyatakan bahwa Ranperda bertentangan dengan ketentuan dan/atau tidak menindaklanjuti temuan BPK, maka
Kepala Daerah dan DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari sejak hasil evaluasi di terima.
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN APBD

Bagaimanakah sebenarnya alur/mekanisme pertanggungjawaban APBD dibuat dan dilaksanakan, akan diuraikan
sebagai berikut:
1. Ditingkat Daerah, adalah:
a. Kepala Satuan Kerja perangkat daerah membuat laporan Keuangan pelaksanaan APBD meliputi laporan realisasi
anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah.
b. Bendahara umum daerah membuat laporan Arus Kas Pemerintah Daerah.
c. Gubernur/Bupati/Walikota menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan daerah.
d. Laporan disampaikan Gubernur/Bupati/Walikota selaku wakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan daerah
kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selambatlambatnya 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir.
e. Kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang memberikan pernyataan
bahwa pengelolaan APBD telah diselenggarakan berdasarkan system pengendalian intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan standart akuntansi pemerintah.
2. Ditingkat BPK, adalah:
a. BPK melakukan pemeriksaan keuangan, kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.sesuai
standart pemeriksaan, dengan membuat laporan hasil pemeriksaan setelah dilakukan pemeriksaan
dan laporan interim pemeriksaan dalam hal pemeriksaan belum selesai dilakukan secara keseluruhan
dengan tujuan pengamanan dan/atau pencegahan bertambahnya kerugian.
b. Jika laporan telah diaudit oleh akuntan public, maka dwajib dilaporkan kepada BPK.
c. Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah memuat opini, disampaikan kepada
DPRD selambat-lambatnya 2 bulan setelah menerima laporan keuangan dari pemerintah daerah.
d. Laporan hasil pemeriksaan atas kinerja memuat temuan, kesimpulan dan rekomendasi; disampaikan
kepada DPRD sesuai dengan kewenangan.
e. laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu memuat kesimpulan disampaikan kepada DPRD.
f. Tanggapan pemerintah yang bertanggung jawab atas temuan, kesimpulan dan rekomendasi
pemeriksa dimuat atau dilampirkan pada laporan hasil pemeriksaan.
g. Badan Pengawas Keuangan (BPK) dalam melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan APBD
selanjutnya membuat ikhtisar hasil pemeriksaan dan melaporkan kepada lembaga perwakilan.
Laporan hasil pemeriksaan tersebut bersifat terbuka untuk umum, artinya laporan tersebut bisa
diakses masyarakat luas kecuali jika ada rahasia Negara yang tidak bisa disiarkan terbuka.
3. Ditingkat Lembaga Perwakilan yakni DPRD, adalah sebagai berikut:
a. Lembaga perwakilan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan melakukan
pembahasan sesuai dengan kewenangannya.
b. DPRD meminta penjelasan kepada BPK dalam rangka menindaklanjuti hasil
pemeriksaan.
c. DPRD dapat meminta BPK untuk melakukan pemeriksaan lanjutan yang dapat berupa
semua hal yang diawasi yakni keuangan, kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
d. DPRD dapat meminta pemerintah untuk melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
ORANG JAHAT LAHIR DARI ORANG BAIK YANG
DITANYA SAAT PRESENTASI. SEKIAN PRESENTASI
KAMI, SEMOGA TIDAK ADA YANG BERTANYA !!!

MAKAN SOTO BARENG MANTAN,


SAMBIL NONTON KARTUN KERISNA,
TERIMAH KASIH SUDAH MENDENGARKAN,
PERESENTASI KAMI YANG SUNGGUH
MEMPESONA.

Anda mungkin juga menyukai