CATATAN :
Tengangan ijin kayu akan berbeda bila arah serat dan arah
gayanya bebeda
Tidak seperti bahan beton dan baja yang mempunyai ijin
relative tetap
Untuk kayu yang sama, tegangan ijin akan berbeda bila:
1. Mutu Kayu
2. Sifat Pembebanan
3. Keadaan Kelenggasan
Lampiran dan rumus tersebut diatas hanya berlaku untuk kayu mutu A
sedangkan untuk kayu mutu B, tegangan ijin harus dikalihkan dengan
factor α ¾.
Catatan :
Untuk kayu mutu B angka tegangan ijin dalam tabel harus digandakan 0,75
Syarat kayu mutu A dan mutu B dapat dibaca pada PKKI halaman 1-2
tergantung ijin kayu dalam daftar harus dikalikan dengan koevisien ( Y ) jika
beban yang bekerja sbb :
Beban tepat ( Y ) yang dipakai = 1
Beban sementara ( Y ) yang dipakai = 1,25
Beban kejut ( Y ) yang dipakai = 2
Tegangan ijin kayu dalam daftar harus dikalikan dengan koevesien ( β ) jika
kondisi bangunan tersebut :
Bangunan terlindung ( β ) yang dipakai = 1
Contoh : kuda kuda dan tiang rumah
Bangunan tidak terlindung tapi cepat mengering ( β ) yang dipakai = 5/6
Contoh : jembatan, perencah dsb
Bangunan tidak terlindung dan selalu lembab ( β ) yang dipakai = 2/3
Contoh : terowongan, turap dll
Contoh soal :
Sebuah batang tarik dari sebuah batang rangka jembatan mendukung beban tarik aksial sementara P = 10
ton. Kayu yang digunakan adalah kayu besi ( kelas kuat I ). Bila pada batang Tarik tersebut terdapat
sambungan baut, berapakah dimensi yang diperlukan juka B di asumsikan 12m cm.
Penyelesain :