Anda di halaman 1dari 16

Hardness

(Kesadahan)
Mengetahui metode/teknologi untuk mendapatkan
hardness yang sesuai dengan spesifikasi sebagai air
umpan boiler (Boiler Feed Water)
Nama Kelompok 1
Rananda Putri Mawardi Tina Melinda
Despite being red, Mars is
062140412452
actually a cold place

Siti Ikhlasul Amalia Sari Putri Mutmainah


Saturn is a gas giant and has Jupiter is the biggest planet in
several rings the Solar System

Adha Triwibowo
Venus is the second planet from
the Sun
01
Pendahuluan
Kesadahan atau yang disebut juga sebagai hardness merupakan sifat air
yang disebabkan oleh ion – ion (kation) logam bervalensi dua. Ion – ion
tersebut mampu berinteraksi dengan sabun membentuk kerak air. Kesadahan
dalam air terutama disebabkan oleh ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
dalam bentuk garam karbonat, juga ion Mn 2+ , Fe2+ serta ion kation lain yang
bervalensi 2.
Berdasarkan jenis anion yang diikat, kesadahan dibagi menjadi dua

Kesadahan Kesadahan
Sementara Tetap
air sadah yang mengandung ion air sadah yang mengadung anion
bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi selain ion bikarbonat, misalnya
air tersebut mengandung senyawa dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-.
kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) karena kesadahannya tidak bisa
atau magnesium bikarbonat dihilangkan hanya dengan cara
(Mg(HCO3)2). dapat dihilangkan pemanasan tetapi dengan cara
dengan pemanasan air mereaksikannya dengan zat kimia
02
Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler

sistem yang terdiri dari beberapa teknologi yang memenuhi


kebutuhan pengolahan air umpan boiler. Mengolah air
umpan boiler sangat penting untuk boiler bertekanan tinggi
dan rendah
Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler yang
efisien dan dirancang dengan baik harus
dapat

01 02 03
Mengolah air umpan boiler
secara efisien dan
menghilangkan kotoran Kontrol kimia boiler internal Maksimalkan penggunaan
berbahaya sebelum memasuki kondensat uap
boiler

04 05 06
Hindari waktu henti
Mengontrol korosi Memperpanjang umur
pabrik dan kegagalan
pemakaian boiler
boiler
Metode Water
Softening
Proses pelunakan air adalah proses yang berfungsi sebagai
penurunan konsentrasi kalsium, magnesium, dan ion lainnya di
dalam kategori air keras (hard water). Proses ini mengurangi
atau menghilangkan kesadahan pada air sehingga didapatkan air
dengan kandungan mineral yang rendah. Water Softening
sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu chemical softening dan
mechanical softening
Chemical Water Softening

External Treatment Internal Softening

proses pelunakan air dimana dalam proses


tersebut terjadi diluar sistem penggunaan, proses pelunakan air yang terjadi di luar sistem
misalnya diluar boiler, di luar siklus air penguunaan, khususnya terjadi di dalam siklus
pendingin. Untuk Cold Process menggunakan boiler Internal Treatment Boiler Bertekanan
Lime Softening, Soda Softening dan Excess Rendah dan Internal treatment untuk boiler
Lime Softening sedangakan untuk Hot Process bertekanan tinggi
Lime-Soda Softening dan Phosphate Softening
.
Mechanical Water Softening

1. Pemanasan
Hanya dapat menghilangkan kesadahan sementara
Reaksi :
2Ca(HCO3)2 (aq) → 2CaCO3 (s) + H2O (l) + 2CO2 (g)↑
Dipanaskan

2Mg(HCO3)2 (aq) → 2MgCO3 (s) + H2O (l) + 2CO2 (g)↑


Dipanaskan

Endapan yang terbentuk dapat dipisahkan dari air


2. Pengendapan Kimia
yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah
larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan
untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
Reaksi yang terjadi :
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) → CaCO3 (s)↓+ 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) → MgCO3 (s)↓ + 2KNO3 (aq)

Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion Ca2+
atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.

Kemudian menggunakan kapur soda (CaO) dengan penambahan CaO akan terbentuk endapan,
endapan tersebut kemudian dipisahkan dari air, Reaksi : Ca(HCO3)2 + CaO → 2CaCO3 (s)↓+ H2O(l)
Pelunakan Osmosis Balik
(Reserve-Osmosis Softening)
Osmosis balik adalah proses pemisahan yang menggunakan tekanan untuk memaksa
pelarut melalui suatu membran semipermeabel sehingga meninggalkan zat terlarut
• Pori-pori membrane : 0,0001 µ (micron) 500 ribu kali (solute) di satu sisi dan diikuti mengalirnya pelarut ke sisi yang lain
lebih kecil dari sehelai rambut
• Kelemahan : kapasitas input 4 l dan output bersih 1 l
• Kelebihan : Hasil saringan yang mengandung mineral
rendah TDS 10 mg/L
• Bahan pendukung membrane RO: Karbon aktif yaitu
menyaring Fe , Resin penukar ion , dan sedimen filter 1
µ

Pada proses pelunakan dengan osmosis balik ini, air sadah yang
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ diberi tekanan dari satu sisi dan
kemudian melewati membrane semipermeable sehingga yang
berhasil lolos melewati membran tersebut adalah air yang telah
terbebas dari kesadahaannya di sisi yang lain.
Distilasi

distilasi atau penyulingan adalah suatu


metode pemisahanbahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan atau dapat
dikatakan berdasarkan perbedaan titik didih

Air sadah yang mengandung konsentrasi mineral tinggi didihkan. Kemudian uap air tersebut
kemudian dikondensasi sehingga menjadi air kembali. Air yang terkondensasi dipisahkan dengan
air sadah yang didihkan. Air yang terkondensasi tersebut sudah terlepas dari kesadahannya karena
mineral – mineral tersebut tidak ikut menguap dan tertinggal di sisi lain.
Resin Pengikat Kation dan Anion
Resin adalah zat yang punya pori yang besar dan bersifat sebagai penukar ion yang berasal dari polysterol,
atau polyakrilat yang berbentuk granular atau bola kecil dimana mempunyai struktur dasar yang bergabung
dengan grup fungsional kationik, non ionik/anionik atau asam

Air melalui suatu saringan yang berisi resin granular (butiran-butiran kecil). Di dalam saringan, dikenal
sebagai pelunak (softener), kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) di dalam air ditukar (exchanged)
dengan natrium (Na+) dari resin granular (butiran-butiran kecil).

Reaksi yang terjadi sebagai berikut :


Proses Kemampuan resin dalam menghilangkan
CaSO4 + 2 R – Na → R2Ca + Na2SO4 kesadahan disebut kapasitas penukaran.
MgSO4 + 2 R – Na → R2Mg + Na2SO4
Regenrasi
R2Ca + NaCl → 2 R – Na + CaCl2
R2Mg + NaCl →2 R – Na + MgCl2
Menggunakan Zeolit
Zeolit memiliki rumus Na2(Al2SiO3O10 . 2H2O) atau K2(Al2SiO3O10 . 2H2O).
Prinsip kerja zeolit hampir sama dengan resin pengikat ion, yakni ion Ca2+ , Mg2+
atau Fe3+ dalam air sadah akan menggantikan Na+ karena ion Na+ lebih lemah
berikatan dengan zeolit daripada Ca2+ , Mg2+ atau Fe3+ sehingga air terbebas dari
kesadahannya. Tidak bisa digunakan pada air keruh. Reaksi yang terjadi :
Proses pertukaran ion
Ca2+ + Na2Z →CaZ + 2 Na+
Regenerasi
CaZ + 2 NaCl →Na2Z + CaCl2
Elektrodaliasis

Pelunakkan dengan cara ini air dilewatkan diantara dua plat


dengan muatan listrik. Metal-metal di dalam air ditarik ke plat
dengan muatan negatif sementara yang non metal ditarik ke plat
dengan muatan positif. Kedua jenis ion ini dapat ditangani
dengan plat. Electrodialysis sering digunakan pada air yang
sangat sadah, dengan kesadahan lebih dari 500 mg/L sebagai
CaCO3.
“Proses pelunakan air atau water softening adalah suatu proses untuk menghilangkan ion Ca 2+ dan
Mg2+ yang menyebabkan kesadahan pada air. Water Softening sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu chemical
softening dan mechanical softening. Chemical softening dibagi kembali menjadi 2 jenis yaitu internal
treatment, dimana prosesnya terjadi di dalam boiler, dan external treatment yang prosesnya terjadi di
luar boiler seperti penambahan kapur untuk menghilangkan kesadahan. Sedangkan, untuk mechanical
softening adalah seperti proses ion exchange dengan menggunakan resin penukar ion, dan
elektrodialisis. Dan didapatkan beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk mencapai spesifikasi
Boiler Water Feed (BWF) pada Keasadahan (Hardness) < 0,2 ppm”

—Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai