Anda di halaman 1dari 11

KENAPA DAN BAGIMANA PAI DIAJARKAN DIPERGURUAN TINGGI

KELOMPOK 1 : FARRAS ABID SULISTYA (10)


: KINANTI PRIYANKA PUTRI (14)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan agama islam dapat didefinisikan
sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama
MENELUSURI KONSEP DAN CARA PEMBELAJARAN
AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI

Jika kita meringkas, ada 2 pandangan kontradiktif dari para


tokoh pendidikan tentang PAI di PT.
Pendapat pertama menyatakan, PAI perlu diajarkan di PT.
Alasannya, negara wajib menjaga keberagaman warganya,
termasuk keberagaman mahasiswa yang sedang belajar di PT.
Pendapat kedua menyatakan, PAI tidak perlu diajarkan di PT.
Alasannya, agama merupakan urusan pribadi. Negara tidak
perlu ikut campur dalam urusan agama
Secara pskologis, ada manusia yang teis dan ada yang
ateis. Artinya, secara konseptual ada manusia yang teis,
ateis, dan setengah teis-ateis. Kelompok teis mengajak
yang lain agar mentaati tuhan. Sebaliknya, kelompok
ateis mengajak agar manusia tidak bertuhan.
Impilkasinya, kelompok teis berusaha
menyelenggarakan pendidikan agama, sedangkan
kelompok ateis menolak bahkan menghalang halangi
pendidikan agama
MENDESKRIPSIKAN TENTANG PERLUNYADAN
BAGAIMANA PAI DIAJARKAN DI PT

Mata kuliah PAI di PT memiliki landasan psikologis,


sosial-budaya, historis, filosofis-ideologis, dan yuridis
kormal yang sangat kuat. Landasan psikologis
penyelenggaraan PAI di PT adalah bahwa manusia itu
makhluk teogenetis/teis (bukan ateis) dan butuh
kepada tuhan, terutama ketika dirinya diuji dengan
himpitan hidup yang sangat berat. PAI berperan
menyadarkan mahasiswa agar selalu butuh tuhan.
BAGAIMANA PAI DIAJARKAN DI PT
Ada 2 pandangan. Yang pertama menekankan pentingnya
substansi materi dan yang kedua mementingka proses
pembelajaran. Pendapat pertama mahasiswa harus dibekali
dengan banyak materi PAI. Dan dosen PAI harus menyuguhkan
meteri secara luas dan mendalam. Pendapat kedua
menyatakan bahwa mahasiswa perlu kaya dengan proses dan
tidak perlu dibekali materi yang banyak. Dosen PAI cukup
menyuguhkan substansi yang paling dasar dan intinya saja.
Pengembangannya diserahkan ke mahasiswa sendiri.
C. METODE PEMBELAJARAN DI PT
1. PENDEKATAN SUBSTANSI AJARAN
A. Pendekatan kajian al quran dan sejarah islam
Ali Syari’ati menegaskan bahwa ada 2 metode
fundemental untul memahami islam secara benar. Pertama,
pengkajian “al quran”. Yaitu pengkajian intisari gagasan-
gagasan dan output ilmu dari orang yang dikenal sebagai
islam. Kedua, pengkajian “sejarah islam”. Yakni pengkajian
tentang perkembangan islam sejak masa Rasulullah
menyampaikan misinya hingga masa sekarang.
B. Pendekatan disiplin ilmu dan kajian
isi / ajaran
Di Indonesia dikenal luas bahwa ajaran islam terdiri atas 3 disiplin,
yaitu akidah, syariat, dan akhlak. Akidah merupakan dimensi islam yang
berhubungan dengan keimanan. Syariat merupakan dimensi islam yang
berhubungan dengan ketentuan hubungan manusia dengan Allah,
saudara seagama, saudara sesama manusia, serta hubungan dengan
alam besar dan kehidupan. Sedangkan akhlak membicarakan baik-
buruknya suatu perbuatan baik secara persial (masing-masing
perbuatan) persial (memilih satu dari dua atau beberapa perbuatan
yang baik-baik.
C. Pendekatan tentang tujuan didatangkannya
syariat islam
Tujuan didatangkannya syariat islam ada ada 5:
1. Menjaga agama
2. Menjaga jiwa
3. Menjaga akal
4. Menjaga keturunan
5. Menjaga harta
2. PENDEKATAN PROSES PEMBELAJARAN AGAMA
A. Studi implementasi “kaidah lima” (qawaid al-khams)
Kaidah-kaidah fiqhiyah, lebih dikenal dengan qawaid al-khams
(lima kaidah induk) mutlak harus dikuasai mahasiswa muslim.
Pertama, Al-umuru bi maqashidiha (segala urusan tergantung
kepada tujuannya). Kedua, Al-yaqinu la yazilu bisy-syak
(keyakinan tidak dapat dihapus dengan keraguan). Ketiga, Al-
masyaqqatu tajlibut-tasyir (kesukaran itu menarik kemudahan).
Keempat, Adh-dharu yuzalu (kemudratan itu harus
dilenyapkan / dihilangkan). Kelima, Al-adhatu muhakkamah
(adat kebiasaan itu ditetapkan sebagai hukum)
B. Metode Tipologi Agama

• Dikembangkan oleh Ali Syari’ati untuk memahami tipe,


profil, watakdan misi agama Islam. Memiliki dua ciri penting,
yaitu: yang pertama mengidentifikasi aspek agama, yang
kedua membandingkan aspek agama tersebut dengan aspek
yang sama di agama lain. Dengan cara ini kita bisa melihat
secara jernih dan objektif ciri khas agama yang di
deskripsikan.

Anda mungkin juga menyukai