DALAM INTEGRASI
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER
Tuti Herawati, SSiT., MPH.
Kepala Bidang Kemas, Dinas Kesehatan Provinsi
NTB
Visi Transformasi Kesehatan Layanan
Primer
(Dukungan Sarpras, Obat, Alkes, dan Tata Kelola
Penguatan dan Manajemen)100% pimpinan Puskesmas telah
1 Pengembangan
Kompetensi Pimpinan
ditingkatkan kompetensinya melalui
pelatihan Manajemen Puskesmas dan
Transformasi Puskesmas
melaporkan kegiatan manajemen
menjawab
Pareto
2 Prasarana, Alat
Kesehatan
standar dan 100% Puskesmas tersedia 40
item obat esensial
dalam mengakses
Kegiatan dengan
daya ungkit
tinggi
4 Puskesmas program di Puskesmas dengan dukungan
jejaring di semua Puskesmas
layanan primer Intervensi Promotif- Minimal 80% keluarga di Indonesia adalah
5 Preventif Berkelanjutan
Berbasis Keluarga
keluarga sehat di setiap provinsi
Pengurangan Beban
6
100% Puskesmas dengan realisasi dana
UKP BOK minimal 95%
Capaian SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota di mencapai 100%
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan
Primer
Layanan Kegiata
kesehata n
n pemberdayaan
• Setiap hari
masyarakat
kerja • Terenc ana
• Layanan dalam dan • Evaluasi
Sarana, prasarana dan Alkes sesuai Ruang:mingguan
untuk aktivitas
luar gedung
standar kader
SDM: 2
kader
SDM: min. 1 perawat dan 1 bidan Kegiatan pemberdayaan:
Paket Layanan terstandar sesuai Unit Kesehatan 1. Perencanaan desa &
siklus hidup: di Pemberdayaan Masyarakat
1. Skrining, edukasi kesehatan Desa/Keluraha Desa
2. Pengobatan terbatas n 2. Manajemen Kader Posyandu
3. Laboratorium dengan PoCT 3. Kunjungan rumah
4. Perenca naan Desa dan pendampingan 4. Pemantauan wilayah setempat
Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) 11
PUSTU BERTANGGUNG JAWAB ATAS HASIL STATUS KESEHATAN
MASYARAKAT DI DESA/KELURAHAN
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja Usia Produktif Lansia
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) , PTM (hipertensi, DM,
kanker, penyakit menular/ infeksi stroke, PPOK), kanker,
Status gizi Ibu Hamil Kehamilan, Status gizi, tumbuh Status gizi, Anemia remaja, Karies (TBC,dll), masalah gizi (anemia,
gigi, Penglihatan pendengaran, obesitas) gangguan mental emosional masalah gizi,
persalinan dan nifas beresiko. kembang, infeksi dan depresi, masalah kebugaran, penglihatan, demensia.
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah masalah layak hamil
kebugaran tingkat kemandirian lansia,
gangguan mental
emosional
PERSYARATAN
POSYANDU
1. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat
2. Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Bupati/Walikota Posyand
Posyand
Posyand
untuk Kelurahan uu Posyand
POSYANDU
uu
3. Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang Kesehatan
dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kepala
Desa/Lurah
4. Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun
5. Memiliki kader yang memenuhi kriteria
6. Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung pelayanan.
1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka
Kegiata posyandu :
a. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan balita
n b. Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui
Posyand pertemuan warga setempat.
u c. Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan
media Posyandu.
d. Melakukan pembagian tugas antar kader.
e. Berkoordinasi dengan petugas Posyandu Prima/Tenaga
Kesehatan Puskesmas, dan petugas terkait.