Anda di halaman 1dari 183

SISTEM INDERA

dr. Dian Novitasari


DEPARTEMEN ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2016
PANCA INDERA

INDERA PENGLIHATAN

INDERA PENDENGARAN

INDERA PERABA

INDERA PENGECAP

INDERA PENGHIDU
INDERA
PENGLIHATAN
ORBITA
Merupakan suatu ruangan bentuk piramid sisi 4.
Bagian – bagian :
- Basis ( Aditus Orbita )
- Apex
- Atap
- Dasar
- Dinding lateral dan dinding medial.
Antara atap dan dinding medial:
- Foramen ethmoidalis anterior
- Foramen ethmoidalis posterior
Untuk lewat vasa ethmoidalis anterior dan posterior.
Antara atap dan dinding lateral terdapat fissura
orbitalis superior .
FISSURA ORBITALIS SUPERIOR dilalui oleh:
- N.. Oculomotorius
- N. Trochlearis
- N. Abduscens
- N. Opthalmius
- N. Frontalis
- N. lacrimalis
- N. Nasociliaris
- Vasa opthalmica, a. lacrimalis
- Arteri meningea media ( kadang2 )
DASAR ORBITA:
Dibentuk oleh:
- Os. Zygomaticus ( antero lateral)/Facies orbitalis os.zygomaticus.
- Os. Maxillae ( bag. tengah)/ facies orbitalis os. maxillae
- Os. Palatini ( bag. Blk )/processus orbitalis os. Palatini.
Dasar orbita membatasi orbita dari sinus maxillaris.
Antara dasar orbita dan dinding lateral:
Terdapat fissura orbitalis inferior.
Fissura orbitalis inferior dilalui oleh:
- N. Maxillaris
- N. Zygomaticus
- Vasa infra orbitalis
- Serabut2 ganlion sfenopalatinum
Dinding lateral:
Tebal, kanan dan kiri membentuk sudut
hampir 90 derajat.
Dibentuk oleh:
- Os. Zygomaticus( didepan)
- Os. Sfenoidale( di belakang )
- Os. Frontalis ( di blk )
Dinding Medial ( Tipis )
Dibentuk oleh (urutan dari depan ke blk):
- Os.maxillare ( processus frontalis )
- Os. Lacrimale
- Os. Ethmoidalis( lamina orbitalis )
- Os. Sfenoidalis.( sebag. Kecil corpus sfenoidalis )
Dinding medial orbita membatasi orbita dengan sinus ethmoidalis,
sinus sfenoidalis dan cavum nasi.
ORGAN DAN BANGUNAN DI SEKITAR MATA
dan HUBUNGANYA dengan ORGAN
PENGLIHATAN
- Pada atap orbita terdapat fossa gladulae
Lacrimalis ( pada bagian antero lateral )
- Dasar orbita membatasi orbita dari sinus
maxillaris.
- Fissura orbitalis inferior( terletak antara dasar
orbita dan dinding lateral orbita )
Dinding medial orbita membatasi orbita
dengan sinus ethmoidalis, sinus sfenoidalis
dan cavum nasi .
Didalam orbita terdapat:
-Peri orbita/ fasia orbitae/ periosteum dinding
orbita
-Fascia bulbi/ capsula tenon ( fascia yang
mengelilingi bulbus oculi.
-Corpus adiposum orbitae ( jaringan lemak)yang
mengisi orbita.
-Bulbus oculi
-Glandula lacrimalis
-N. Opticus
-Otot –otot ekstinsik bola mata dan m.
levatpalpebrae.
-N. III, N. IV, N. VI dan N. Opthalmicus.
 Dinding lateral kanan dan kiri membentuk
sudut 90o.
 Sumbu cavum orbita melalui titik sentral
dari basis dan foramen opticum.Kedua
sumbu kanan dan kiri saling bertemu
didaerah cranial sella tursica (pada
os.sphenoidale)
 Cavum Orbitae dikelilingi oleh Sinus Paranasal
yaitu:
Sinus Frontal…..di cranial
Sinus Maxillaris….di caudal
Sinus Ethmoidale….di medial
Sinus Sphenoidale….di medial
Pertumbuhan cavum orbitae akan sempurna pada
umur 18-20 th.
Volume cavum orbitae: + 30 cc
KORNEA:
Kornea pd org hidup jernih, pd org yg telah
meninggal berubah menjadi keruh.
Kornea transparan dan avasculer.
Batas kornea dan sclera disebut Limbus
kornea
Cahaya yg masuk dalam kornea akan
mengalami pembiasan. Kornea merup.
Salah satu media refrakta.
MEDIA OPTIK/MEDIA REFRAKTA dari depan
ke belakang adalah:
 - Cornea
 - Humor Aquaous
 - Lensa Crystalina
 - Corpus Vitreum
Lapisan kornea dari luar ke dalam:
1. Epitel ( lanjutan epitel conjuctiva bulbi )
2. Membran bowman ( lamina basalis
anterior )
3. Substansia propria
4. Membrana descemet
5. Endotel
Arteri yg memberikan nutrici pada cornea
adalah a. Ciliaris anterior ( tdpt pd limbus
cornea.
Cornea juga mendapat nutrici dari humor
aquous pada COA dg jalan difusi melalui lap.
endotel . Lap. Epitel dan endotel cornea
berfungsi sbg membran permeabel.
Cornea disarafi oleh N. ciliaris..
SCLERA:
Merupakan dinding bulbus oculi yg paling
keras, sehingga penting untuk mempertahan
kan bentuk bulbus oculi.
Permukaan luar sclera berwarna ke putih –
putihan dan tertutup oleh:
- Conjuctiva bulbi
- Capsula tenon
- - jaringan episclera yg banyak mengandung
pemb. darah.
Sclera dipisahkan dari choroidea yang berada
disebelah profundanya.
Didekat limbus cornea, sclera ditembus oleh
vasa ciliaris anterior.
N. Opticus keluar dari bola mata menembus
sclera.
Dekat limbus cornea terdapat saluran yang
disebut SINUS VENOSUS SCLERA.
Dinding dalam sinus venosus sclera dibentuk
oleh jaringan trabeculair disebut Trabecular
meswork dilalui oleh humor aquos.
Sclera disarafi oleh N. Ciliaris

CHOROIDEA:
Choroidea disebut UVEA POSTERIOR.
Lapisan ini sangat tipis dan mengandung
banyak pembuluh darah.
Pembuluh darah pd lapisan choroidea
kebanyakan berasal dari a. Ciliaris brevis dan
pemb. darah baliknya bergabung menjadi 4
vv. Vorticosae yg keluar dari 4 kwadrant
posterior bola mata.

CORPUS CILIARE:
Merupakan lanjutan ke depan tunica choroidea
dan berakhir pada radix iridis.
Terdapat tonjolan panjang ( prosesus ciliaris)
dan tonjolan yang pendek ( plica ciliaris )
Prosesus ciliaris menghasilkan humor aquous.
Pada proseseus ciliaris terbentang zonula zinii
sebagai penggantung lensa critalina.
Pada corpus ciliare terdapat M. Ciliaris untuk
akomodasi.
Perdarahan : dari a. Ciliaris anterior
Persarafan : Parasimpatis yg berasal dari N. III.
IRIS:
Merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan
dan merupakan diafragma yang membagi
bola mata menjadi segmen anterior dan
segmen posterior.
Iris di bagian tengah membentuk celah yang
disebut PUPIL.
Iris membagi camera Oculi menjadi 2 yaitu
COA dan COP.
Terdapat 2 otot :
M. Sphincter pupilae ( berjalan circulair )
Bila kontraksi, pupil mengecil disebut Myosis.
Bila relaksasi, pupil melebar disebut midriasis
M. Dilataor pupilae ( berjalan radiair )
Bila kontraksi, pupil dilatasi ( midriasis )

Fungsi pupil untuk mengatur jumlah sinar yang


masuk ke mata.
Anisokor + lebar pupil kanan dan kiri tidak
sama.
RETINA:
Merupakan membran saraf yang tipis , halus ,
tidak berwarna dan transparan.
Berfungsi sebagai reseptor sinar.
Permukaan luar berhub. dg tunica choroidea,
Permukaan dalam berhub. dg membran
hyaloidea ( pembungkus corpus vitreum )
 OPTIC DISC/DISKUS OPTICUS/ BLIND
SPOT/ BINTIK BUTA
Optic disc adalah titik di retina untuk
keluarnya N.opticus. Tidak sensitif terhadap
sinar.Optic disc ditembus oleh arteri dan
vena centralis retina,dan dikelilingi oleh
suatu peninggian yang disebut Papilla
Nervi Optici . Daerah ini tidak mengandung
fotoreseptor sehingga tidak dapat untuk
melihat.
 Fovea Centralis
Merupakan cekungan sebesar pangkal
jarum yang terletak tepat ditengah retina .
pada fovea centralis lapisan bipolar dan
ganglion tertarik kesamping sehingga
cahaya secara langsung mengenai
fotoreseptor. Disini terdapat banyak sel
kerucut ( mempunyai ketajaman lebih besar
dari pada sel batang ). Fovea centralis
merupakan bagian retina yang untuk
melihat secara tajam.
 Macula Lutea
Adalah daerah sekitar fovea centralis yang
memiliki ketajaman cukup besar dan
mempunyai konsentrasi sel kerucut yang
tinggi tetapi ketajaman macula lutea lebih
rendah dari fovea centralis karena adanya
sel – sel ganglion dan bipolar pada macula
lutea.
 ALAT PELINDUNG:
Dibentuk oleh :-Sclera
-Palpebra
-Gl.Lacrimalis
-Cavum Orbita
 PALPEBRA
Palpebra merupakan penutup aditus orbita
dan juga merupakan pelindung bola mata .
Palpebra terdiri dari bebrapa lapis yaitu:
 -Cutis
 -Subcutis
 -Otot
 -Lapisan submusculer
 -lapisan fibrous (Tarsus)
 Tarsus :merupakan kerangka palpebra.
Otot-otot pada palpebra adalah
 -M.Orbicularis Oculi :berfungsi menutup
fissura palpebra (menutup mata) dan
memeras sacus lacrimalis.
 -M.Levator palpebra: berfungsi membuka
palpebra.
 -M.Tarsalis : berfungsi membuka
palpebra
CONJUNCTIVA
 Merupakan lapisan terdalam dari
palpebra,kearah bola mata menerus dan
berhubungan dengan cornea.Conjunctiva
berupa mucosa tipis transparan.
 Conjuctiva papebra ;melapisi bag.dalam
palpebra.
 Conjunctiva bulbi yang melapisi bola mata.
 Conjuctiva Fornicis:peralihan antara
C.Palpebra dan C.Bulbi.
 Conjuctiva di sarafi oleh N.V (Trigeminus)
 Pada tepi bebas palpebra ada cilia(bulu
mata).
 GLANDULA LACRIMALIS
Lacrima(air mata) dibentuk supaya
melindungi cornea dari kekeringan dan
untuk membersihkan cornea. GL.Lacrimalis
ini terletak pada sudut atas lateral cavum
orbita.
Pengaliran air mata dari glandula lacrimalis
setelah membasahi cornea akan mengalir
ke punctum lacrimalis – canaliculi lacrimalis
– saccus lacrimalis – ductus nasolacrimalis
– meatus nasi inferior.
 PERSARAFAN BOLA MATA OLEH:
-N.Abduscent
-N.Trochlearis
-N.Occulomotorius
-N.Opthalmicus
 N.opthalmicus didekat fissura orbitalis
superior akan bercabang menjadi;
-N.lacrimalis
-N.Frontalis
-N.Nasociliaris
ALAT PENGGERAK BOLA MATA:
Terdiri dari otot-otot ekstrinsik bola mata yaitu:
 -M.recrus Superior disarafi N.III
 -M.Rectus Medialis disarafi N.III
 -M.Rectus Inferior disarafi N.III
 -M.Rectus Lateral disarafi N .VI
 -M..Obliquus Superior disarafi N.IV
 -M.obliquus Inferior disarafi N.III
 Kelumpuhan m. Rectus lateral kanan dan
kiri berakibat Strabismus konvergen
 Kelumpuhan m. rectus medial kanan dan kiri
berakibat strabismus divergen
ANATOMI
TELINGA

Laboratorium Anatomi
FK UNISSULA
SEMARANG
Anatomi telinga
 Telinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang telinga
 Telinga tengah ( auris media) : membran timpani,
kavum timpani, tuba eustakius, prosesus mastoideus
 Telinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis,
utrikulus, sakulus, koklea
Telinga.
• Diferensiasi sel
neuroepitel otak
belakang membentuk
lempeng otikum
• Vesikula otikum
• Celah faring-1 menjadi
saluran telinga luar
• Kantong faring-1
menjadi tuba auditiva
• Tulang pendengaran :
maleus, inkus, stapes
TELINGA LUAR
 Auricula
 Meatus acusticus
externus
 Canalis acusticus
externus
Anatomi telinga
MUSCULI AURICULARE
MUSCULI EXTRINSIC
• M. Auricularis anterior
• M. Auricularis superior
• M. Auricularis posterior

MUSCULI INTRINSIC
• m. Helicis mayor – M. H.minor
• m. Tragicus – m. Antitragicus
• m. Transversus auriculare
• m. Obliqus auriculare
VASKULARISASI
 A. Auricularis posterior cab. A . carotis
eksterna
 Rami auriculare anterior dari a.
Temporalis superfisialis
 Ramus auricularis A. occipitalis
VASKULARISASI
VASKULARISASI
 V. Temporalis
superfisialis bermuara
ke v. Jugularis interna
 V. Auricularis posterior
bermuara ke v. Jugularis
externa
INNERVASI
 N.OCCIPITALIS MINOR

 N.AURICULARIS MAGNUS
(PLEXUS CERVIKALIS)

 RAMI AURICULARE
(N. VAGUS)

 RAMI
AURICULOTEMPORALIS
(N. MANDIBULARIS)
LYMPHE - INNERVASI
 Llnn. Preauriculares dan llnn.
Retroauriculares
CANALIS ACUSTICUS
EXTERNUS
 BENTUK S, 2 BAGIAN :

1. PARS CARTILAGENES
(1/3 BAGIAN LUAR)
 CONCAV ANTERIOR
 TERTUTUP
KULIT,FOLLICLE RAMBUT,
GLANDULA CEBACEA &
CEROMINOUS 
CERUMEN

2. PARS OSEUS
( 2/3 BAGIAN DALAM)
 TERTUTUP KULIT,
TERDAPAT KELENJAR, TAK
TERDAPAT FOLLICLE
RAMBUT
CANALIS ACUSTICUS
EXTERNUS
 25 MM ANTARA CONCHA -
MEMBRANA TYMPANI

PENYEMPITAN :
1. PERALIHAN PARS OSSEUS
 CARTILAGENES
2. DEKAT UJUNG MEDIAL :
ISTHMUS
MEMBRANA TYMPANI
BAGIAN :
 PARS TENSA
 PARS FLACCIDA

STRUKTUR :
1. LAPISAN CUTICULAR
 CONE OF LIGHT
 OTOSCOPI OTOSCOPE
 PARACENTESA
2. LAPISAN FIBROUS
 LUAR  RADIER
 DALAM  CIRCULAR
3. LAPISAN MUCOSA

Innervasi :
Lateral N. V & X
Medial  N. IX
AURIUS MEDIUS
CAVUM TYMPANI
1. EPITYMPANICUM
 ADITUS AD ANTHRUM
 ANTHRUM MASTOIDEA
 CELLULAE MASTOIDEA
2. MESOTYMPANICUM
 MEMBRANA TYMPANI
 CHORDA TYMPANI
3. HYPOTYMPANICUM
 TUBAPHARYNGO -
TYMPANICA
BATAS CAVUM TYMPANI
1. LATERAL :
MEMBRANA TYMPANI
2. SUPERIOR : TEGMEN TYMPANI
3. INFERIOR
4. ANTERIOR :
○ OSTIUM TYMPANICA TUBA
AUDITIVA
○ SEMICANAL M. TENSOR
TYMPANI
5. POSTERIOR:
○ ADITUS AD ANTHRUM
○ EMINENTIA PYRAMIDALIS 
M. STAPEDIUS
6. MEDIAL :
 PROMINENTIA :
- CANALIS FACIALIS
- CANALIS SEMICIRCULARIS
LATERALIS
 FENESTRA VESTIBULI
( OVALIS )
 FENESTRA COCHLEA
( ROTUNDA )
 PROMONTORIUM
ISI CAVUM TYMPANI
1. OSSICULA AUDITUS
○ MALLEUS
○ INCUS
○ STAPES

2. Mm. OSSICULORUM
AUDITUS
○ M. TENSOR
TYMPANI- V3
○ M. STAPEDIUS-
VII

3. CHORDA TYMPANI
INNERVASI CAVUM TYMPANI :

 N. AURICULO TEMPORALIS (N.V)

 N. TYMPANICUS (N.IX)

ARTERIALISASI :

A. AURICULARIS POST  A.
STYLOMASTOIDEUS

B. A. MAXILLARIS  A. TYMPANICA
ANTERIOR
AURIS INTERNUS ( LABYRINTH )
1. LABYRINTHUS OSSEUS
○ PERILYMPHA

2. LABYRINTHUS
MEMBRANACEUS
○ ENDOLYMPHA
LABYRINTHUS OSSEUS
1. CAN. SEMICIRCULARIS
 POST, SUP, LAT
 CRUS COMMUNE
 AMPULA
2. VESTIBULUM
HUBUNGAN ;
 POST. : CAN. SEMICIRC. OSSEUS
 LAT. : FENESTRA VESTIBULI
 ANT. : SCALA VESTIBULI
 MED.: AQUAEDUCTUS VESTIBULI
3. COCHLEA
 MODIOLUS - N.COCHLEARIS
 SCALA TYMPANI
 FENESTRA COCHLEA –
MEMBRANA TYMPANI
SECUNDARIA
  AQUAEDUCTUS COCHLEA
 SCALA VESTIBULI  VESTIBULUM
 HELICOTREMA
COCHLEA
LABYRINTHUS
MEMBRANACEUS
1. DUCTUS SEMICIRCULARIS
 AMPULLA  CRISTA
AMPULLARIS
2. UTRICULUS & SACCULUS
 DUCTUS
UTRICULOSACCULARIS
 DUCTUS ENDOLYMPHATICUS
 SACCUS ENDOLYMPHATICUS
 MACULA UTRICULI
 MACULA SACCULI
 DUCTUS REUNIENS
3. DUCTUS COCHLEARIS
( SCALA MEDIA )
 MEMBRANA VESTIBULARIS
 MEMBRANA BASILARIS
 ORGAN SPIRALE ( CORTI )
N. VESTIBULOCOCHLEAR
( N.VIII )
1. N. VESTIBULARIS
IMPULS
KESEIMBANGAN
○ DUCTUS
SEMICIRCULARIS
○ SACCULUS
○ UTRICULUS
2. N. COCHLEARIS
IMPULS
PENDENGARAN
○ DUCTUS
COCHLEARIS
N. VESTIBULARIS
 SIFAT : SPESIAL SOMATIC AFFERENT
 RESEPTOR :
CRISTA AMPULARIS KESEIMBANGAN
DINAMIS
MACULA UTRICULI & SACCULI 
KESEIMBANGAN STATIS
 CELL BODY : GANGLION
VESTIBULARIS
KONDUKSI N. VESTIBULARIS
 MACULA & CRISTA

 GANGLION VESTIBULARIS

 NUCLEI VESTIBULARIS
○ SUPERIOR (BECHTEREW)
 FLM N. III,IV,VI
○ LATERAL (DEITERS) 
TRACT.
VESTIBULOSPINALIS
SKELETAL MUSCLE
TRUNCUS & EXTREMITAS
○ INFERIOR  FLM 
NUCLEUS N.XI & OTOT
LEHER
○ MEDIAL (SCHWALBE) 
FLM & TRACTUS
RETICULOSPINAL
(OTONOM)  N.X
N. COCHLEARIS
 SIFAT : SPESIAL SOMATIC AFFERENT
 RECEPTOR : ORGAN CORTI 
DUCTUS COCHLEARIS
 CELLBODY GANGLION SPIRALE
KONDUKSI PENDENGARAN
ORGAN CORTI

GANGLION SPIRALE

NUCLEUS COCHLEARIS VENT & DORS

STRIA ACUSTICA & CORPUS TRAPEZOID

NUCLEUS OLIVARY SUPERIOR

LEMNISCUS LATERALIS

NUCLEUS LEMNISCUS LATERALIS

COLLICULUS INFERIOR

BRACHIUM COLLICULUS INFERIOR

CORPUS GENICULATUM MEDIALE

RADIATIO ACUSTICA

GYRUS TEMPORALIS TRANSVERSUS ( HESCHLE /
AREA 41,42 )
TERIMA KASIH
Anatomi Fisiologi Telinga Dalam

 Telinga dalam terletak di dalam pars


petrosus os temporale

 terdiri dari  organ pendengaran dan


organ keseimbangan
TELINGA DALAM
G am bar labirin :
TRANSMISI BUNYI

TELINGA LUAR
 Gelombang bunyi ditangkap oleh daun
telinga dan ditransmisikan ke dalam meatus
auditorius eksternus.
MEMBRANA TYMPANI
 Gelombang bunyi  vibrasi membrane timpani
 Sifat membrane elastic  mudah bergetar bila
tekanan pada kedua sisinya bersifat atmosferik
 Ujung faring tuba eustachius terbuka saat
menelan, bersin, dan menguap  (bila tuba
paten) telinga tengah terus terisi dengan
udara tekanan atmosfer.
 Membrana timpani tidak akan bergetar
dengan baik bila tuba tersumbat dan tekanan
kedua sisi tidak sama.

 Amplitude getaran membrane proporsional


dengan intensitas bunyi

 Membran sangat teredam, yaitu berhenti


bergetar segera setelah bunyi berhenti.
OSIKEL

 Getaran membrane timpani ditangkap oleh


malleus, yang melekat pada permukaan
dalamnya dan ditransmisikan melalui incus
ke stapes.
 Bagian kaki stapes menstransmisikan
vibrasi melalui fenestrum ovale yang
melekat padanya
 membrane timpani 15 – 20 kali lebih besar dari
pada fenestrum ovalem  gaya vibrasi pada
fenestrum lebih besar dari pada gaya pada
membrane timpani

 Muskulus stapedius dan tensor timpani


berkontraksi secara reflektorik sebagai respons
terhadap bunyi yang keras  berkontraksi
menarik osikel  membuat system osikular
lebih kaku  melindungi telinga dalam.
Tulang pendengaran dan gerakannya
KOKLEA
 Vibrasi fenestrum ovale menyebabkan
gelombang tekanan dalam perilimf telinga
dalam

 Gelombang berjalan ke atas pada perilimf


dalam skala vestibule dan ke bawah pada
perilimf di dalam skala timpani
 Ketika gelombang mencapai fenestrum
rotundum pada bagian dasar, membrane
menutup fenestrum tersebut menyebabkan
pembonjolan kecil di dalam telinga tengah.
ORGAN CORTI

 Gerakan membrane basalis, dihasilkan


oleh gelombang yang berjalan naik
turun didalam koklea,  menggerakkan
sel-sel rambut dan mengeksitasinya
mentransmisikan impuls ke saraf
nervus kokhlearis disekitar dasar sel
rambut
 gelombang yang dihasilkan oleh bunyi
berfrekuensi tinggi hanya berjalan
sedikit di dalam koklea sebelum
teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah
berjalan sampai ke apeks koklea
 Amplitudo  kerasnya bunyi
 Frekwensi (jumlah gelombang per satuan
waktu)  tinggi nada
 Pembedaan oleh telinga antara suara
dengan berfrekuensi yang berbeda
agaknya diakibatkan oleh pola getaran
yang berbeda yang dihasilkan
membrane basalis oleh berfrekuensi
yang berbeda
 Nada / frekwensi tinggi resonansinya terjadi
di dekat basis koklea dan nada / frekwensi
rendah merangsang apeks koklea.

HUBUNGAN SENTRAL

 Nerves auditorius pars koklearis


menstranmisikan sensasi pada otak.
 Tempat sensasi tersebut
diinterpretasikan di dalam pars
auditorius Globus temporalis.
 Setiap telinga memiliki hubungan
dengan kedua Globus temporalis, dan
terutama dengan sisi yang berlawanan.
Jaras pendengaran
FISIOLOGI
PENDENGARAN
 Bunyi ditangkap daun telinga  membran
timpani  tulang pendengaran  fenestra
ovale  menggerakkan perilimfe pada skala
vestibuli  melalui membran reissner
mendorong endolimfe menimbulkan gerak
relatif membran basilaris dan membran tektoria
 defleksi stereosilia sel rambut  kanal ion
terbuka  terjadi pertukaran ion  depolarisasi
sel rambut  pelepasan neurotransmiter 
potensial aksi saraf auditorius  nukleus
auditorius  korteks pendengaran di lobus
temporalis
KESEIMBANGAN

 Kanalis semisirkularis, sakulus dan


utrikulus
 Kanalis semisirkularis berperan pada
gerakan kepala berputar  gerakan
endolimfe dalam kanalis semisirkularis
yang merangsang sel-sel rambut
 Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh
perubahan posisi kepala

Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf
nervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars
vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata,
serebelum , dan medulla spinalis.
 Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada
otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas
untuk mempertahankan keseimbangan dan postur
dan mata dapat difiksasi pada objek yang
bergerak.
FISIOLOGI
 Informasi keseimbangan tubuh akan
ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual dan
propioseptik.
 Dari ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor
vestibuler yang punya kontribusi paling besar
( >50% ) disusul kemudian reseptor visual
dan yang paling kecil konstibusinya adalah
propioseptik.
 bila ada gerakan atau perubahan dari
kepala atau tubuh  perpindahan
cairan endolimfe di labirin  hair cells
menekuk
 Tekukan hair sel  menyebabkan
permeabilitas membran sel berubah
sehingga ion Kalsium menerobos masuk
kedalam sel (influx)
 Influx Ca  menyebabkan depolarisasi
dan juga merangsang pelepasan NT
eksitator (glutamat)  saraf aferen
(vestibularis)  pusat-pusat
keseimbangan di otak .
 Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama
di inti vestibularis (menerima impuls aferen dari
propioseptik, visual dan vestibuler)

 Serebellum merupakan pusat integrasi kedua juga


pusat komparasi informasi yang sedang
berlangsung dengan informasi gerakan yang
sudah lewat

 informasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat


memori prefrontal korteks serebri
Gambar jaras vestibular
INDERA PENGHIDU
DEFINISI
peristiwa menghirup
udara dari luar yang
mengandung oksigen serta
menghembuskan udara
yang banyak mengandung
karbondioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar
dari tubuh.
Inspirasi - ekspirasi.
ORGAN PERNAFASAN
nares
nasofaring
orofaring
laringofaring
trakea
bronkus
bronkiolus
paru-paru
I. HIDUNG (NASAL/NASO )
Hidung adalah bangunan berongga yang
terbagi oleh sebuah sekat di tengah
menjadi rongga hidung kiri dan kanan
yaitu septum nasi.
 Lubang masuk ke dalam masing-masing
rongga, disebut nares atau lubang hidung.
Masing-masing rongga hidung di bagi
menjadi bagian vestibulum, yaitu bagian
lebih lebar tepat dibelakang nares
anterior, dan bagian respirasi.
19/12/2023 nn, JANTUNG 143
19/12/2023 nn, JANTUNG 144
Sinus paranasal

19/12/2023 nn, JANTUNG 145


sinus paranasalis
Sinus paranasalis terdiri dari
sinus maksilaris pada rongga
rahang atas
sinus frontalis pada rongga
tulang dahi
sinus sfenoidalis pada rongga
tulang baji dan
sinus etmoidalis pada rongga
tulang tapis.
Di sebelah belakang konka bagian
kiri kanan dan sebelah atas dari
langit-langit terdapat terdapat satu
lubang pembuluh yang
menghubungkan rongga tekak
dengan rongga pendengaran tengah,
Saluran ini disebut tuba auditiva
eustachii yang menghubungkan
telinga tengah dengan faring dan
laring.
19/12/2023 nn, JANTUNG 148
ANATOMI
sistem integumen
Pengantar

Kulit merupakan organ tubuh yang


terletak paling luar dan membatasinya
dari lingkungan hidup manusia.
Kulit merupakan organ yang esensial dan
vital serta merupakan cermin kesehatan
dan kehidupan
Anatomi Kulit
 Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
◦ Lapisan epidermis/ kutikel
 Stratum korneum / lapisan tanduk
 Stratum lusidum
 Stratum granulosum / lapisan keratohialin
 Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle
cell layer
 Stratum basale
◦ Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
 Pars papilare
 Pars retikulare
◦ Lapisan subkutis/ hipodermis
*Lapisan epidermis/ kutikel
◦ STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK
 Lapisan kulit yang paling luar
 Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
 Tidak berinti
 Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat
tanduk
 Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
◦ STRATUM LUSIDUM
 Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
 Lapisan sel terang
 Lapisan sel gepeng tanpa inti
 Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
 Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas
di telapak tangan dan kaki
◦ STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
 Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
 Grainy (lapisan bulir padi)
 Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti
diantaranya.
 Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
◦ STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL
LAYER
 Terdiridari 5-8 lapisan
 Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
 Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda
karena adanya proses mitosis.
 Terdapat sel langerhans
 Lapisan ini memproduksi keratin
 Keratin merupakan protein yang tidak larut air –
menjaga kelembaban kulit
◦ STRATUM BASALE
Lapisan epidermis yang paling dalam,
berkontak dengan dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk
kubus/kolumnar
Terdiri dari sel pembentuk melanin yang
mengandung pigmen.
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif
Lapisan dermis/ korium, kutis vera,
true skin
◦ Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat
elastis, Otot, Saraf
◦ Mendapat suplai darah dan saraf
◦ Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih
tebal daripada epidermis.
◦ Sensori aparatus: sentuhan, tekanan,
temperatur, nyeri.
◦ Terdiri dari 2 bagian :
 Pars Papilare : bagian yang menonjol ke
epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pemb
darah
 Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan
ikat, folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
◦ Lap subkutis/ hipodermis
Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut
panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini
terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening
Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama
tergantung pada lokalisasinya, di
abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm,
kelopak mata dan penis sangat sedikit
dan fungsinya sebagai Isolator panas bagi
tubuh
MELANOCYTES
Mampu memproduksi pigmen coklat,
melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet
(UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton
yang dapat merusak DNA – mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA,
membantu mencegah kanker kulit
STRUKTUR ASESORIS KULIT
◦ Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus/ kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :
 Kelenjar Ekrin
 Kelenjar apokrin
Kelenjar Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di
lapisan dermis, bermuara di permukaan
kulit.
Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh
stres emosional, faktor paanas dan saraf
simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat,
pengaturan suhu tubuh
Terletaklebih dalam, sekresi lebih kental
Banyak terdapat pada axila, areola
mamae, pubis, dan saluran telinga luar
Fungsi belum jelas

Kelenjar apokrin
KELENJAR SEBASEA (KELENJAR
MINYAK)
 Terdapat di seluruh permukaan kulit
kecuali di telapak tangan dan kaki
 Terletak di samping akar rambut,
bermuara pada folikel rambut
 Fungsi : memberi lapisan lemak,
bakteriostatik, menahan evaporasi
 Masa remaja kelenjar sabasea lebih
produktif
RAMBUT
 Terdiri dari akar rambut dan batang
 Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
 Diproduksi oleh folikel rambut
 Siklus pertumbuhan rambut:
Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan
kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
Fase Katogen :fase diantara kedua fase
 Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15
% mengalami fase telogen
KUKU
 Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
 Akar kuku : bagian yang terbenam kulit
jari
 Badan kuku : bagian di atas jaringan
lunak ujung jari
 Tumbuh : 1 mm/minggu
 Fungsi : melindungi jari tangan
FUNGSI KULIT

 Fungsi proteksi
 Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat,
gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
 Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya
lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.

 Fungsi absorbsi
 Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
 Fungsi ekskresi
 Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as
urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi
kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar
lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman
kulit pd pH 5-6,5

 Fungsi persepsi
 Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan
oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap
dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di
dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis
berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan
oleh badan vater paccini di epidermis
Fungsi pengaturan suhu tbh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik.

Fungsi pembtkan pigmen


Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan
basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah
melanosit menentukan warna kulit ras maupun
individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi
oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal
tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai
perlindungan terhadap infeksi secara
mekanis fisiologik

Fungsi pembtkan vit D


Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol
dengan bantuan sinar matahari.
INDERA PENGECAP
Proses Pencernaan

 Ingesti: pergerakan makanan


 Digesti : penyederhanaan bentuk makanan
 Absorpsi : penyerapan pada usus halus
 Eliminasi : pembuangan zat-zat sisa

173
Anatomi

174
Cavum Oris
 Merupakan sebuah rongga yang dibatasi
bibir, pipi, palatum, lidah pada bagian
dasar dan bersambung dengan faring
pada bagian posterior.
 Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput
lendir & sel-sel epitel.
 Pada cavum oris terdapat gigi, lidah &
kelenjar saliva.

175
 Palatum terdiri dari palatum keras pada
bagian anterior dibentuk oleh tulang
maxila dan palatum lunak pada bagian
posterior.
 Bagian tengah membentuk sebuah
prosesus seperti kerucut yang disebut
uvula.
 Pada bagian belakang lengkungan
(fauces) memuat tonsil.

177
179
Terimakasih.................

Anda mungkin juga menyukai