DIABETES MELLITUS
Oleh :
Ns. Rondhianto, M.Kep
• Maka diperkirakan :
- Urban : 12 juta orang
- Rural : 8,1 juta orang
DEFINISI
• Menurut ADA (2010) :
• Diabetes Mellitus (DM) adl suatu penyakit dgn karakteristik
hiperglikemia yg tjd akibat kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya.
2) DM tipe 2
a. Dulu dikenal sbg “NIDDM”
b. Byk tjd pad orang dewasa dgn obesitas
c. Resistensi insulin defisiensi relatif tjd defek insulin progresif
d. Penderita : OHO/insulin, modifikasi gaya hidup
…..lanjutan
3) DM Gestasional
a. DM pada masa kehamilan (2-5 %)
b. Trimester 2 atau 3
c. Sekresi hormon oleh plasenta m’hambat kerja insulin
DM TIPE 2
DM Gestasional
Olahraga <<< Pola makan Obat-obatan
RESISTENSI INSULIN
Inkretin Kerja insulin t’GG
Defisiensi Insulin Relatif
Lipolisis :
Asam lemak>>>
Stress oksidatif :
IL- 1, NF-K >> Anaerob metabolsime
DM TIPE 1
DM TIPE Lain
Autoimun atau idiopatik Kerusakan
Sel Beta Pankreas 1. Defek genetik fungsi sel beta
2. Defek genetik kerja insulin
3. Peny. eksokrin pankreas
4. Endokrinopati
Defisiensi Insulin Absolut
5. Obat-obatan (glukokortikoid
& preparat estrogen)
6. Zat kimia dan Infeksi
7. sidroma genetik lain
Peningkatan KGD
• Mekanisme kompensasi :
• KH utk sel <<< sekresi kortikropin o/ Adenohipofisis glukokortikoid
(kortisol) dari korteks adrenal >>> merubah as lemak dan as amino
menjadi Alanin asam piruvat glukosa glikogen
Keterangan
Poliuria
• Jika KGD > 180 mg/dl (ambang ginjal)
• Gula akan keluar bersama urin.
• Agar urin yg keluar tdk terlalu pekat tubuh menarik air sebanyak mungkin ke dalam
urin volume urin >>> sering kencing
Polidipsi
• Urine >>> tubuh kurang cairan - hipotalamus pusat rasa haus keinginan minum
>>>>
Polifagia
• Input gula ke sel <<< sel kekurangan energi merasa kurang tenaga Timbullah
keinginan selalu makan.
Keluhan lain
• Gg. Saraf tepi : kesemutan
• Pandangan kabur – katarak
• Kelainan kulit ; gatal (t.u kemaluan dan lipatan kulit
• Penurunan ereksi (gg mikrovaskuler)
• Keputihan
• Gigi mudah goyah, infeksi, gusi bengkak
• Terlinga berdengung
• Rambut tipis dan mudah rontok
• Sering batuk dan lama
• Perut kembung, mual, konstipasi atau diare
• Hipertensi --- decompensasi kordis
• Peny. Liver
• ISK dan gg ginjal gagal ginjal
Diagnosis
• Diagnosis dengan gula darah bukan glukosuria
• Penyebab :
a. OHO jenis sulfonilurea (klorpropamida , glibenklamida)
b. Diet kurang
c. Olahraga >>>
d. Sakit
e. Inj. Insluin yg tdk tepat
• Tanda :
• Hiperglikemik berat tdk disertai ketotik
• Diuresis >>>
• Gg keseimbangan cairan dan elektrolit (mual, kejang dll)
Pathway HNK dan KAD Stress
Kortikotropin >>>
(adenohipofisis)
Glukagon >>>
(Korteks adrenal)
Hiperglikemia
Diuresis Osmotik
Lipolisis >>>
Dehidrasi
Ketoasidosis
Koma
WHO (1994)
Pencegahan :
• Primer (mencegah DM pada populasi beresiko)
• Sekunder (mencegah komplikasi pada penderita)
• Tersier (mencegah progresi komplikasi agar tdk bertambah
parah dan kecacatan)
Penanganan pd penderita DM
7-an :
• Mencegah komplikasi metabolik akut dan menurunkan angka
kesakitan dan angka kematian
Pengkajian
• Anamnesa : keluhan utama, RPS, RPD, RPK, dll
• Pengkajian fisik :
1) Head to toe
2) Fokus pada :
a. Kaji BBI (TB dan BB)
b. Kenali bentuk dan gg kaki diabetes
c. Kaji status neurologis
d. Kaji status vaskuler (TD) dan pulsasi nadi (palpasi/stetoskop)
e. Kontrol gula darah
f. Gg lain :
- Kardiopulmonal
- Ginjal
- Mulut, dll
Contoh anamnesis ??
• Gejala ???
• Hasil pemeriksaan sebelumnya ( Hb A1C)
• Pola makan , status nutrisi, riwayat perubahan berat badan
• Riwayat tumbang pd klien anak/dewasa muda
• Pengobatan sebelumnya ???
• Pengobatan yang sedang dijalani
• Riwayat komplikasi akut
• Riwayat infeksi sebelumnya
• Gejala dan riwayat pengobatan komplikasi kronik
• Pengobatan lain ???
• Faktor risiko:
a. Merokok
b. Hipertensi
c. Riwayat penyakit jantung koroner
d. Oobesitas
e. Riwayat penyakit keluarga (termasuk penyakit DM dan endokrin lain)
• Ket :
Normal : BB ideal ± 10 %
Kurus : < BBI - 10 %
Gemuk : > BBI + 10 %
• Kebutuhan kalori :
Normal x 30 kkal
Kurus x 40 kkal
Gemuk x 10-20 kkal
Jadwal makan
• Buat menjadi 5-6 x dengan interval waktu tiap 3
jam.
• Makanan sejumlah kalori terhitung dibagi dalam
3 porsi besar :
- Makan pagi (20%)
- Kudapan (10-15 %)
- Makan siang (25%)
- Kudapan (10-15%)
- Makan sore (25%)
Jenis makanan
Karbohidrat
• 45-65% total asupan energi.
• KH harus lebih dari 30 g/hari, t.u berserat tinggi
• Gula dalam bumbu diperbolehkan (dpt makan =
keluarga)
• Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan
energi.
• Pemanis alternatif dpt digunakan (jgn melebihi
batas aman konsumsi harian (AcceptedDaily Intake)
Lemak
• 20-25% kebutuhan kalori (tdk boleh > 30%)
• Konsumsi kolesterol < 300 mg/hari.
• Batasi bahan makanan yg mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara
lain : daging berlemak dan susu penuh (whole milk).
Protein
• 10 – 20% total asupan energi.
• Sumber yg baik : seafood (ikan, udang, cumi, dll), daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe.
• Jika tjd nefropati : asupan protein : 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari
kebutuhan energi
Natrium
• Tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 g (1 sendok
teh) garam dapur.
• Jika hipertensi : < 2400 mg garam dapur.
• Sumber : garam dapur, vetsin, soda, dan bahan pengawet
seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
Serat
• Konsumsi serat adalah ± 25 g/1000 kkal/hari.
• Sumber : kacang-kacangan,buah, sayuran serta sumber
karbohidrat yang tinggi serat (Vit, mineral, serat dan bahan lain
yang baik untuk kesehatan)
Pemanis alternatif
• Ada 2 jenis :
1) Bergizi : gula alkohol (isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol dan
xylitol.) dan fruktosa
• Penggunaan :
1) Pemanis bergizi perlu diperhitungkan kandungan kalorinya
2) Fruktosa tidak dianjurkan karena efek samping pada lemak darah
3) Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman
(Accepted Daily Intake / ADI )
Contoh diet DM 1900 kkal
Waktu Bahan Makanan Penukar Urt Menu
06.30 Nasi 1½p 1 gls Nasi
Telur ayam 1p 1 btr Telur dadar
Tempe 1p 2 ptg sdg Oseng-oseng tempe
Sayuran A S Sop oyong + tomat
Minyak 2p 1 sdm
09.30 Buah 1p 1 ptg sdg Pepaya
12.30 Nasi 2p 1 ½ gls Nasi
Ikan 1p 1 ptg sdg Pepes ikan
Tempe 1p 2 ptg sdg Tempe goreng
Sayuran B 1p 1 gls Lalapan kacang panjang + kol
Buah 1p ¼ buah sdg Nanas
Minyak 2p 1 sdm
15.30 Buah 1p 1 buah Pisang
18.30 Nasi 2p 1 ½ gls Nasi
Ayam tanpa kulit 1p 1 ptg sdg Ayam bakar bumbu kecap
Tahu 1p 1 bh bs Tahu bacem
Sayuran B 1p 1 gls Stup buncis + wortel
Minyak 1p 1 sdm
21.30 Buah 1p 1 ptg sdg Pepaya
Nilai Gizi Energi 1912 kkal
Protein 60 g (12,5 % energi total)
Lemak 48 g (22,5 % energi total)
Karbohidrat 299 g (62,5 % energi total)
Kolesterol 303 mg
Serat 37 g
Aktivitas fisik
• Aktivitas fisik sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu,
30 menit)
• Fungsi :
1) Menjaga kebugaran
2) Menurunkan BB
3) Memperbaiki sensitivitas insulin
KGD terkendali
2) Rhytmical (berirama)
• Olahraga yg dipilih harus berirama, sehingga otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, seperti :
jalan kaki, berlari, berenang, bersepeda, dll.
• Sebaliknya olahraga seperti golf, tenis, bulu tangkis tidak memenuhi syarat ini karena banyak berhenti,
namun tetap bermanfaat sebagai olahraga selingan.
3) Interval (berselang)
• Latihan dilakukan secara berselang-seling antara gerak lambat dan gerak cepat. Contohnya: lari dapat
diselingi jalan (jangan berhenti), jalan cepat diselingi jalan lambat.
•
4) Progressive (meningkat)
• Latihan dilakukan secara bertahap dan meningkat sesuai dengan kemampuan individu dari ringan,
sedang hingga berat dengan durasi 30-60 menit.
5) Endurance (ketahanan)
• Latihan ditujukan pada latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan pernafasan dan jantung.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan olahraga sepeti jalan kaki, jogging, berenang, bersepeda.
Terapi Farmakologis
• OHO :
1) Insulin secretagogeus (pemicu sekresi insulin) : Sulfonilurea dan Glinid
2) Insulin sensitizer (penambah sensitivitas terhadap insulin) : Tiazolidindion, non
Tiazolidindion, Biguanide (metformin)
3) Intestinal enzyme inhibitor : alfa glucosidase inhibitor (acarbose)
4) Incretin-Enhancers : DPP-4 Inhibitor
5) Fixed dose combination types, Contohnya adalah Glucovance, Avandaryl, Avandamet,
Amaryl-M, Janumet, ACT Oplusmet).
• Insulin, pd keadaan :
a. Penurunan BB yg cepat
b. Hiperglikemia dengan KAD atau HNK
c. Hiperglikemia dengan asidosis laktat,
d. Kegagalan kombinasi OHO dosis hampir maksimal
e. Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
f. DM gestasional uncontrolled dgn diet plan
g. GG. ginjal atau hati yang berat
h. Alergi atau kontraindikasi OHO
Implementasi Keperawatan
• Edukasi --- support psikologis
• Diet
• Aktivitas fisik
• Senam kaki diabetik
• Perawatan kaki diabetik
• Merapikan kuku kaki
• Perawatan luka diabetik
• Kolaborasi OHO dan insulin
Status vaskuler
• Lakukan pemeriksaan ankle brankhial indeks (ABI)
• Masalah pada tungkai bawah yang berakibat menurunnya perfusi jaringan pd bag distal
tungkai
Status neurologis
• Neuropati perifer pd kaki menyebabkan tjdnya kerusakan saraf sensoris dan autonom
• 1 tahun sekali :
1) General cek up
2) Mikroalbuminuria
3) Kreatinin
4) Albumin / globulin dan ALT
5) Kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida
6) EKG
7) Foto sinar-X dada
8) Funduskopi
Penilaian hasil terapi
• Glukosa darah : lihat hasil Gula puasa dan t.u 2 jam pp bandingkan dgn
nilai normal