4. PATOFISIOLOGI
PADA PENYAKIT
ENDOKRIN
D3 - Farmasi (Smt 3) 1
GAMBARAN UMUM
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem
saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi
aktivitas tubuh
Pengendalian endokrin diperantarai oleh
pembawa pesan kimia (hormon) yang dilepas
oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh,
diabsorpsi ke dalam aliran darah, dibawa melalui
sistem sirkulasi menuju jar (sel) target.
Hormon mempengaruhi sel target melalui
reseptor hormon : protein yang mengikat hormon.
Respon hormonal biasanya lebih lambat, durasi
lebih lama, distribusi lebih luas dari pada otot
& kelenjar terhadap stimulus sistem saraf
D3 - Farmasi (Smt 3) 2
KARAKTERISTIK KEL ENDOKRIN
Kel endokrin tidak memiliki duktus hormon
langsung ke cairan jar di sekitar sel-selnya.
Kel endokrin mensekresi lebih dari satu jenis
hormon (kecuali kelenjar Paratiroid)
dalam tubuh manusia telah diidentifikasi
40-50 jenis hormon.
Konsentrasi hormon dalam darah rendah
(dibanding zat lainnya seperti glukosa,
kolesterol)
Kel endokrin memiliki pembuluh darah yang
baik
D3 - Farmasi (Smt 3) 3
JENIS HORMON
HORMON ENDOKRIN
Hormon yang disekresi oleh organ / jar utama
yang termasuk bagian sistem endokrin
NEUROHORMON
Disintesis dalam sel-sel saraf neurosekresi.
Zat ini berfungsi & disekresi seperti hormon, tetapi
bekerja dalam jarak yang lebih pendek.
PROSTAGLANDIN
Zat seperti hormon, derivat asam Lemah.
Berfungsi antara lain efek terhadap tekanan darah,
kontraksi otot polos, pembekuan darah,
pencernakan, reproduksi dan respon inflamasi
D3 - Farmasi (Smt 3) 4
KELENJAR
ENDOKRIN
1. Kel Hipofise
2. Kel Tiroid
3. 4 Kel Paratiroid
4. 2 Kel Adrenal
5. Pulau Langerhans
pd pankreas
6. 2 Ovarium
7. 2 Testis
8. Kel Pineal
9. Kel Timus
D3 - Farmasi (Smt 3) 5
PENYAKIT KELENJAR PANKREAS
DIABETES MELITUS
KH Monosakarida, diabsobsi di duodenum
dan jejenum pembuluh darah
Pengaturan kadar gula di Hati :
Glukoneogenesis, Glikogenesis, Glikogenolisis.
Pengaturan ini diatur oleh Hormon : Glukagon,
Insulin, epinefrin, glukokortikoid, hormon
pertumbuhan.
Kadar gula serum puasa normal 70-110 mg/dl.
Hiperglikemi > 100 mg/dl, Hipoglikemi <70
mg/dl.
Kadar 160-180 mg/dl Glucosuria.
D3 - Farmasi (Smt 3) 6
KELENJAR PANKREAS
D3 - Farmasi (Smt 3) 7
Definisi DM
DM adalah gangguan metabolisme karbohidrat,
dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat.
Diabetes ditandai dengan hiperglikemi puasa
dan postprandial, aterosklerosis, vaskular
mikroangiopati dan neuropati.
Kadar gula darah yang melebihi nilai ambang
ginjal, gula dapat dikeluarkan melalui urine atau
Glukosuria, yang normalnya glukosa diabsorpsi
kembali dan tidak dikeluarkan melalui urine
D3 - Farmasi (Smt 3) 8
ETIOLOGI DM
Penyebab bermacam-macam, tapi
akhirnya mengarah pada insufisiensi
insulin.
Determinan genetik berperan penting
pada mayoritas penderita DM.
DM tipe I, penyakit autoimun secara
genetik merusak sel pankreas yg
memproduksi insulin.
DM tipe II, mempunyai pola familial yang
kuat. D3 - Farmasi (Smt 3) 9
Klasifikasi DM
(ADA = American Diabetes Association)
1. Diabetes Melitus
a) Tipe 1
1) Autoimun
2) Idiopatik
b) Tipe 2
2. Diabetes Melitus Kehamilan (GDM)
3. Tipe Spesifik Lain
a. Cacat genetik fungsi sel beta : MODY
b. Cacat genetik kerja insulin : Sindrom resistensi insulin berat
c. Endokrinopati : Sindrom Cushing, akromegali
d. Penyakit eksokrin pankreas
Obat/induksi secara kimia
Infeksi
4. Gangguan toleransi glukosa (IGT)
5. Gangguan Glukosa Puasan (IFG)
D3 - Farmasi (Smt 3) 10
Klasifikasi DM
(WHO= World Health Organization)
D3 - Farmasi (Smt 3) 13
Penatalaksanaan DM
Rencana Diet
Latihan fisik dan pengaturan aktivitas
fisik.
Obat Antiglikemik oral.
Terapi insulin.
Pengawasan glukosa di rumah.
Pengawasan tentang DM dan perawatan
diri.
D3 - Farmasi (Smt 3) 14
Komplikasi DM
Komplikasi Metabolik Akut
DM Tipe 1 : Koetoasidosis Diabetik (DKA)
Insulin sangat menurun hiperglikemi, glukosuria
berat, penurunan lipogenesis, peningkatan lipolisis,
peningkatan oksidasi asam lemak bebas dgn
terbentu benda keton (aseton, asetoasetan,
3hidroksi butirat)
Komplikasi Metabolik Kronik
D3 - Farmasi (Smt 3) 16
PENYAKIT KELENJAR TIROID
HIPER/HIPO-TIROIDISME
Kelenjar tirois td 2 lobus yg dihubungkan
istmus.
Kel td nodula yang tersusun dari follike
sebagai tempat sintesis hormon tiroid.
2 hormon utama : tiroksin/tetrayodotironin
(4 atom Y) dan triyodotironin (3 atom Y), yg
diproduksioleh sel parafollikel atau sel C.
Yodida Oksida Yodida) Mono&Di
yodotironin Triyodotironin Tiroksin.
D3 - Farmasi (Smt 3) 17
PENYAKIT KELENJAR TIROID
HIPER/HIPO-TIROIDISME
D3 - Farmasi (Smt 3) 18
Penyakit Kel TIROID
1. Hipertiroidisme (Pembentukan hormon tiroid
yang berlebihan).
2. Hipotiroidisme ( Defisiensi produksi hormon
tiroid)
3. Goiter, Pembesaran tiroid tanpa bukti
adanya pembentukan hormon tiroid
abnormal.
4. Penyakit sistemik yang mempengaruhi
hormon tiroid Sindrom Sakit Eutiroid atau
Penyakit Non Tiroid.
D3 - Farmasi (Smt 3) 19
HIPOTIROIDISME
Tipe berdasarkan lokasi timbulnya masalah:
1. Primer : akibat kerusakan kel. Tiroid.
D3 - Farmasi (Smt 3) 22
Manifestasi Klinis Kretinisme
Terjadi sejak tahir atau beberapa bulan pertama
kehidupan.
Ikterus fisiologik yang menetap.
Tangisan parau, Konstipasi, Somnolen
Kesulitan makan
Gangguan perkembangan : pendek, profil kasar, lidah
menjulur keluar, hidung lebar dan rata, mata yg
jaraknya jauh, rambut jarang, kulit kering, perut
menonjol, hernia umbilikalis.
Radio rangka: lambat pertumbuhan tulang dan gigi,
disgenetis epifisis.
Redartasi mental.
D3 - Farmasi (Smt 3) 23
Manifestasi Klinis Kretinisme
D3 - Farmasi (Smt 3) 24
Diagnosis Hipotiroidisme
Kadar tiroksin dan triyodotironin rendah.
BMR rendah.
Peningkatan kolesterol serum.
Kadar TSH : tinggi atau rendah.
Pengobatan Hipotiroidisme
Tiroksin mulai dosis rendah (50 g/hari)
Dosin maksimal 150 g/hari
D3 - Farmasi (Smt 3) 25
HIPERTIROID = TIROTOKSIKOSIS
Difinisi : sebagai respon jaringan-jaringan
tubuh terhadap pengaruh metabolik
hormon tiroid yang berlebihan.
Dibagi 2:
1. Penyakit Graves.
2. Goiter noduler toksik.
D3 - Farmasi (Smt 3) 26
PENYAKIT GRAVES
Biasa terjadi pada usia 30-40 tahun
Perempuan > Pria
Predisposisi Familial.
Terdapat 2 macam :
1. Tiroidal.
2. Ekstratiroidal.
D3 - Farmasi (Smt 3) 27
Manifestasi Klinik
Manifestasi hipermetabolisme : lelah, tidak tahan
panas, keringat semakin banyak bila panas, BB
menurun, nafsu makan meningkat, kelemahan dan
atropi otot.
Manifestasi aktivitas simpatis yang berlebihan:
gemetar, palpitasi, takikardi, diare
Manifestasi ektratiroidal: oftalmopati (mata
melotot/eksoftalmos, fisura palpebra melebar,
kedipan berkurang, lid lag/keterlambatan kelopak
mata mengikuti gerakan, kegagalan konvergensi),
infiltrasi kulit lokal biasanya di tungkai bawah
D3 - Farmasi (Smt 3) 28
Penyakit Graves
D3 - Farmasi (Smt 3) 29
Pengobatan
Pengobatan jangka panjang obat antitiroid:
propiltiourasil atau metimazol (obat
penyekat pelepasan tiroksin).
Penyekat Beta : propanolol.
Pembedahan: tiroidektomi.
Pengobatan Yodium Radio Aktif (RAI).
D3 - Farmasi (Smt 3) 30
KELENJAR ADRENAL
Kontek adrenal mensintesis dan mensekresi 4
jenis hormon adrenokorikal yaitu
1. Hormon glukokortikoid atau kortisol/kortison.
3. Andogen
4. Estrogen.
Peningkatan kortison Sindrom Cushing.
D3 - Farmasi (Smt 3) 31
EFEK HORMON GLUKOKORTIKOID
Metabolisme protein: Katabolik & Anti anabolik
protein
Metabolisme karbohidrat: merangsang
glukoneogenesis hiperglikemi
Elektrolit : retensi natrium dan pembuangan kalium
edema, hipokalemi, alkalosis metabolik.
Mengganggu pembentukan antibodi humoral.
Sekresi asam lambung dan pepsin meningkat.
Fungsi otak : emosi tdk stabil, euforia, imsomia,
depresi singkat.
Peningkatan eritropoiesis.,
D3 - Farmasi (Smt 3) 32
CUSHING SINDROM
Penyebab :
1. pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam
dosis farmakologis.
2. Sekresi kortisol yg berlebihan akibat rangsangan
ACTH berlebehian.
3. Patologi adrenal memproduksi kortisol abnormal.
KLASIFIKASI
1. Dependen ACTH
2. Independen ACTH.
D3 - Farmasi (Smt 3) 33
Manifestasi Klinis Cushing Sindrom
Striae abdomen.
Otot Atropi.
Ekimosis multiple pada ekstremitas atas dan
bawah.
Muka bulat, dagu berlipat, bibir atas menonjol,
fosa supraklavikularis terisi tanpa lekukan.
Jerawat di dada.
Edema pretibia.
Lab: Kadar kortisol dan kadar ACTH darah
CT Scan Kelenjar Hipofisis
D3 - Farmasi (Smt 3) 34
Manifestasi Klinis Cushing Sindrom
D3 - Farmasi (Smt 3) 35
Pengobatan Cushing Sindrom
Pengobatan Farmakologi
1. Obat yang mampu menyekat: ketokonazol,
aminoglutetimid.
2. Obat merusak sel kortek adrenal : Mitotane.
D3 - Farmasi (Smt 3) 36
KELENJAR HIPOFISIS
D3 - Farmasi (Smt 3) 37
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis td 2 lobos
Lobus posterior (Neurohipofisis) sbg kelanjutan
hipofisis 2 hormon : Vasopresin dan Hormon
Anti Diuretik (ADH).
Lobus anterior (Adenohipofisis) Sekresi 7
hormon: AdrenoCorticoTropic Hormone (ACTH)
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH), Thyroid
Stimulating Hormone (TSH, Thyrotropin), Follicle
Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing
Hormone (LH), Growth Hormone (GH), Prolactin
(PRL)
D3 - Farmasi (Smt 3) 38
GIGANTISME & AKROMEGALI
D3 - Farmasi (Smt 3) 39
Gigantisme & Akromegali
Disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan.
Penyebab : Tumor Hipofisis atau Kelainan
Hipotalamus.
Kelebihan GH selama masa anak dan remaja,
sebelum pertumbuhan somatis, selesai disebut
Gigantiste terjadi pertumbuhan tulang
longitudinal
Setelah pertumbuhan somatis disebut Akromegali
terjadi penebalan tulang dan jaringan lunak,
sehingga tangan dan kaki membesar.
D3 - Farmasi (Smt 3) 40
Akromegali.
D3 - Farmasi (Smt 3) 41
D3 - Farmasi (Smt 3) 42