Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR DAYA IKAT

KONSTITUSI

Muhammad Muman Manarul Hidayah, Muhammad Fahmi Sidqi, Rd Aldi Muhammad


Faktor Daya Ikat Jalur Pendekatan Aspek Hukum

Menurut K.C. Wheare, kalau berangkat dari aliran positivisme hukum, maka
konstitusi itu mengikat, karena ia ditetapkan oleh badan yang berwenang
membentuk hukum, dan konstitusi itu dibuat untuk dan atas nama rakyat

Di dalam teori-teori ilmu hukum, dapat dibedakan tiga macam hal mengenai
berlakunya hukum sebagai kaidah :

• kaidah hukum berlaku secara yuridis


• kaidah hukum berlaku secara sosiologis
• kaidah hukum berlaku secara filosofis
Faktor Daya Ikat Jalur Pendekatan Aspek Politik

Hukum adalah produk politik yang telah menjadikan badan konstituante


(lembaga lain yang ditunjuk) sebagai badan perumus dan pembuat konstitusi
suatu negara, kemudian peran itu dilanjutkan oleh lembaga legislatif sebagai
pembuat undang-undang. Proses yang dilakukan oleh kedua badan ini
merupakan kristalisasi dan proses politik. Politik hukum adalah pernyataan
kehendak dari pemerintah negara mengenai hukum yang berlaku di
wilayahnya dan ke arah mana hukum itu akan dikembangkan.
Faktor Daya Ikat Jalur Pendekatan Aspek Moral

Moral merupakan sebuah pengaturan yang mengatur perbuatan manusia sebagai manusia
berdasarkan dari baik buruknya yang dilihat dari hubungannya dengan tujuan akhir
hidup manusia berdasarkan hukum kodrati.

Moral dalam pelaksanaannya tidak dapat dilakukan dengan paksaan, kita harus
mematuhinya dengan kesadaran diri secara mutlak dan penuh. Tidak ada tawar menawar
dalam moral, namun dalam moral tidak dikenal dengan adanya apparat ataupun hal lain
yang menuntut kita sebagai manusia untuk melakukan apa yang diharuskan oleh moral.
Yang dituntut oleh moral bukan hanya perbuatan lahir tapi juga sikap dari batin manusia.
Konstitusi tidak boleh bertentangann dengan nilai-nilai universal dari etika moral.
•.
Oleh karena itu dilihat dari filosofi konstitusional, apabila aturan konstitusi
bertentangan dengan etika moral, maka seharusnya konstitusi
dikesampingkan.
KESIMPULAN
• Konstitusi merupakan seperangkat peraturan dan ketentuan yang
menyangkut ketatanegaraan didalam suatu negara. konstitusi adalah hukum
dalam menjalankan pemerintahan suatu negara setiap peraturan
perundang-undangan merujuk pada konstitusi sebagai acuannya. Hukum
harus sesuai dengan ideologi bangsa sekaligus pelindung bagi rakyat dalam
sebuah negara.

• Hukum merupakan produk politik, sehingga setiap produk hukum


merupakan kristalisasi pemikiran atau proses politik. Jadi, pendekatan
politik menghasilkan hukum yang merupakan produk politik yang dibuat
oleh badan konstituante sebagai badan perumus dan pembuat konstitusi
suatu negara dan dilanjutkan oleh lembaga legislatif sebagai pembuat
undang-undang dan disetujui oleh Presiden sebagai kepala negara.
• Kontitusi ditetapkan berdasarkan nilai-nilai moral dan bahkan merupakan
landasan fundamental yang tetunya tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai universal dan etika-moral.
Konstitusi bukan hanya terkait peraturan berbentuk tertulis layaknya
undang-undang saja, Melainkan juga dapat berupa norma-norma dan nilai
luhur tidak tertulis yang dijadikan oleh suatu Negara atau wilayah tertentu
sebagai peraturan mengikat bagi mereka layaknya norma adat dan budaya.
Esensi Tujuan moral adalah untuk mengatur hidup manusia sebagai manusia,
tanpa pandang bulu, tanpa pandang suku, agama dan tidak mengenal ras.
Sedangkan daya berlakunya moral terikat pada tempat dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai