Anda di halaman 1dari 14

MEMBIASAKAN

BERPIKIR KRITIS DAN


KREATIF
Oleh : Ratih Hidayah, M.Pd
ELEMEN BERPIKIR KRITIS
PELAJAR YANG BERNALAR KRITIS

• Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
ELEMEN-ELEMEN DARI BERNALAR KRITIS
• Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
• Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran
• Merefleksi pemikiran dan proses berpikir, serta
• Mengambil Keputusan
MEMPEROLEH DAN MEMPROSES
INFORMASI DAN GAGASAN

• Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data


kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar,
mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi
gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut.
MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI
PENALARAN

Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika
dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta
evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
MEREFLEKSI DAN MENGEVALUASI
PEMIKIRANNYA SENDIRI

Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya


sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses
berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS GENARASI
ABAD 21
• Menjelaskan : Kemampuan anak untuk menjelasakan sesuatu atau mengemukakan idenya terhadap suatu objek,
peristiwa, ataupun pengalamannya sendiri
• Evaluasi : Kemampuan untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandangnya.
• Memprediksi : Kemampuan untuk melakukan prediksi apa yang akan terjadi berdasarkan apa yang sudah diketahui
sebelumnya.
• Berkarya : Ketika dilibatkan dalam suatu topik, anak melakukan eksperimen dengan mengeksplorasi pengetahuannya.
• Mengembangkan Hipotesis : Meluangkan waktu untuk membentuk hipotesis selama bermain adalah latihan berpikir
kritis yang membantu mengembangkan keterampilan.
• Penyelesaian Masalah Sederhana : Kemampuan anak untuk menemukan solusi atas masalah yang ditemuinya dalam
kehidupan sehari-hari.
TIPS STIMULASI BERPIKIR KRITIS

• Dorong anak untuk menjelaskan sesuatu :


Bicaralah dengan anak tentang suatu hal yang terjadi dan dorong mereka untuk memanfaatkan pengetahuannya dan keterampilan penalaran mereka
untuk memberikan penjelasan, serta alasan untuk membuat kesimpulan tentang hal tersebut.
• Dorong anak untuk dapat melakukan evaluasi :
Dorong anak untuk mengemukakan pendapat mereka sendiri tentang berbagai objek, peristiwa ataupun pengalaman, libatkan mereka untuk
mengevaluasinya. Mintalah mereka untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut.
• Beri komentar dan ajukan pertanyaan yang mendorong anak untuk membantu prediksi
Ketika membacakan cerita, orang tua dan guru dapat meminta anak untuk menebak kelanjutan isi cerita sebelumnya menceritakannya dengan utuh,
misalkan tanyakan pada anak "kira-kira apa yang terjadi selanjutnya yah?"
• Dorong anak untuk dapat membangun hipotesis : Dorong dan berikan penguatan pada anak tentang hasil yang dia dapatkan dari kegiatannya.
• Dorong anak untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya: : Ketika anak menemukan masalah, ajukan pertanyaan seperti, "apa ide lain
yang bisa kita coba?"
ELEMEN BERPIKIR KREATIF
MENGHASILKAN GAGASAN YANG
ORISINAL

upaya menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana, seperti
ekspresi pikiran dan/atau perasaan, hingga dengan gagasan yang
kompleks.
MENGHASILKAN KARYA DAN TINDAKAN
YANG ORISINAL

• Menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada


suatu hal. Upaya ini juga berkaitan dengan emosi yang kita rasakan lho,
sampai dengan mempertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai