Anda di halaman 1dari 35

Peran Guru/Orangtua dalam

menumbuhkembangkan Berpikir Kritis Anak


Yuni Widiastuti, M.Psi.T
www.rumahmainstream.org

Komunitas Guru Main STrEAM


Waktunyaaa
Apa itu berpikir?
Berpikir adalah

• Proses menggunakan akal budi


untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu.

• Pada saat manusia memberi


makna pada objek yang muncul
di hadapannya.
Apa itu Berpikir Kritis ?

www.menti.com
Apa itu Berpikir Kritis ?

Menghapal,
mengumpulkan
informasi?

Mendebat,
mengecam,
mengkritik
Berpikir Kritis adalah

“Sebuah bentuk cara berpikir tentang sebuah


subjek, isi, atau permasalahan, dimana pemikir
berupaya untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuannya dalam memutuskan sebuah struktur
baru yang memunculkan ide baru tentang apa yang
dipikirkan”

(Paul & Elder, 2002)


Berpikir Kritis adalah

“proses mental, strategi, dan representasi


kemampuan memecahkan sebuah masalah,
membuat keputusan dan belajar sebuah
konsep yang baru”

(Stenberg, 1986)
Hubungkanlah titik hitam dengan garis yang
tersambung terus dan tanpa pengulangan.
Hubungkanlah titik hitam dengan garis yang
tersambung terus dan tanpa pengulangan.

Saat berpikir
melakukan ini, kita
menggunakan Sistem 1
atau Sistem 2?
Triune Brain – 3 in 1 brain
Bagian Otak
Perkembangan Fungsi Otak
Kenapa harus mulai dilatih sejak dini?

• Berpikir kritis diperoleh melalui proses bukan


warisan yang diturunkan oleh orang tuanya.
• Perkembangan otak dan kecerdasan pada masa
emas.
• Kemampuan belajar yang tinggi.
• Masa yang paling optimal untuk memberikan
stimulasi yang tepat.
• Rasa ingin tahu yang tinggi.
Manfaat menumbuhkembangkan
Berpikir Kritis sejak dini

• Membiasakan keterbukaan pada


berbagai informasi sejak dini.
• Salah satu keterampilan abad 21.
• Terbiasa melakukan kegiatan dengan
tujuan dan alasan menagapa mereka
melakukannya.
Keterampilan berpikir kritis
dapat membantu manusia dalam
membuat keputusan yang tepat
berdasarkan usaha yang cermat,
sistematis, logis, serta
mempertimbangkan dari sudut
pandang yang beragam.
Karakteristik Orang yang Berpikir Kritis

Open mindedness

Analytic nature

Systematic by method

Inquisitive

Judicious

Truth seeking ethos

Confident in reasoning
Open mindedness

• Terbuka dan menerima semua ide dan


argumen, bahkan yang mungkin tidak
mereka setujui.
• Menyimpan penilaian atas pesan sampai
mereka memeriksa klaim, logika,
penalaran, dan bukti yang digunakan.
• Terbuka terhadap kemungkinan
mengubah pandangan mereka tentang
suatu masalah ketika logika dan bukti
mendukung hal itu
Analytic nature

• Tertarik untuk memahami apa yang terjadi


dalam sebuah pesan.
• Mengajukan pertanyaan tentang pesan
tersebut, memecahnya menjadi komponen-
komponen individual dan memeriksa masing-
masing secara bergantian.
• membedah komponen itu untuk mencari
logika dan penalaran yang masuk akal
Systematic by method

• Menghindari melompat langsung


membuat kesimpulan.
• meluangkan waktu untuk memeriksa
pesan secara sistematis
Inquisitive

• Selalu penasaran.
• Mengajukan pertanyaan tentang apa
yang terjadi di sekitar mereka dan
dalam sebuah pesan.
• Ingin mengetahui lebih banyak dan
mengambil tindakan untuk mempelajari
lebih lanjut
Judicious

• Berhati-hati dalam bertindak dan


membuat penilaian.
• Bersikap bijaksana dalam tindakan
mereka, artinya mereka tidak hanya
mengikuti arus pemikiran umum karena
terlihat bagus atau semua orang
melakukannya.
Truth seeking ethos

• Selalu melakukan mencari kebenaran


berlandaskan etika.
• Memahami bahwa bahkan orang yang
paling bijaksana pun terkadang salah.
Confident in reasoning

• Percaya pada kekuatan logika dan


penalaran yang masuk akal.
• Memahami bahwa kepentingan terbaik
untuk setiap orang adalah mendorong
dan mengembangkan logika yang sehat.
• Menghargai kekuatan membiarkan
orang lain menarik kesimpulan mereka
sendiri.
Tantangan

Bagaimana dan sejauh mana kita dapat


melatihkan keterampilan berpikir kritis
pada anak?
Peran Orangtua / Guru
• Menumbuhkan dan mengenalkan
karakter yang berhubungan
keterampilan berpikir kritis.
• Pemberian instruksi dalam kegiatan
pembelajaran.
• Mengelola lingkungan pembelajaran
• Pemantauan proses berpikir kritis.
Menumbuhkan dan mengenalkan
karakter yang berhubungan
keterampilan berpikir kritis.

Memberikan kesempatan pada anak untuk


melakukan penyelidikan dan pemeriksaan.

Menghargai pendapat dan usaha anak

Menerima pendapat anak tanpa menghakimi


atau mengkritisi

Berpandangan terbuka
Mengelola lingkungan Pembelajaran

Selalu memberi semangat dan mendorong anak


untuk berpikir kritis

Lebih sering membuat kegiatan dalam bentuk


kelompok

Menanggapi pertanyaan anak

Memberikan pertanyaan terbuka


Pemberian instruksi dalam kegiatan
pembelajaran

Memberi tahu apa yang harus dilakukan dalam


sebuah kegiatan

Memberikan umpan balik

Melakukan demonstrasi di hadapan anak

Mencontohkan cara atau teknik eksperimen


yang akan dilakukan
Pemantauan proses berpikir kritis

Menumbuhkan on task behaviour (perilaku


terkait tugas)

Melakukan pemantauan tanpa suara saat anak


melakukan kegiatan
Pembagian Ruangan

1. PAUD
2. SD
3. SMP
4. SMA
Terima Kasih Yuni Widiastuti
rumahmainstream@gmail.com
08118457676

www.rumahmainstream.org

Anda mungkin juga menyukai