Anda di halaman 1dari 23

Karakteristik Pati Resisten Jewawut

dengan Kombinasi Metode Kimia-Fisik


STPP (sodium Try) dan Autoclaving-
Cooling

Dosen Penguji
1. Dr. Ir. Satrijo Saloko, Mp.
2. Siska Cicilia, S.TP., M.Sc
3. Moegiratul Amaro, S.TP., M.P., M.Sc
Latar Belakang Tujuan Peneltian Manfaat Penelitian Hipotesis
Logo

Bab 1
BAB 1
Latar
Bab 2 Belakang RS adalah bagian dari pati
yang tidak dapat dicerna
Kandungan gizi yang dimiliki diusus halus manusia.
Bab 3 jewawut yaitu karbohidrat 84,2%;
protein 10,7%; lemak 3,3%; serat
1,4%; dan zat besi 5,3%; selain itu
Bab 4 jewawut juga mengandung
beberapa zat gizi lainnya seperti
Bab 5 vitamin B, dan juga asam amino Metode cross-linking, yaitu metode
essensial, kandungan pati sebesar yang dilakukan dengan cara
55,1%. mereaksikan pati dengan reagen bi
atau polifungsional, sehingga
membentuk ikatan silang pada
molekul pati.
Latar Belakang Tujuan Peneltian Manfaat Penelitian Hipotesis
Logo

Penelitian Miaomiao Shi (2013)


Bab 1 menunjukan bahwa penggunaan
STPP dan STMP (99:1 b/b) dengan
konsentrasi tertingi yaitu 12%
Bab 2 meningkatkan kandungan pati
resisten menjadi 64, sedangkan
penelitian Ashwar dkk., (2017)
Bab 3 menunjukan bahwa penggunakan
Metode autoclaving-cooling
merupakan Metode yang STPP dan STMP meningkatkan
Bab 4 dilakukan dengan mensuspensikan kadar pati resisten pada beras
Penelitian Ashwar dkk
pati dengan rasio penambahan air sebesar 42,32-47,44%.
(2016) menunjukan
kemudian dipanaskan bahwa metode
Bab 5
menggunakan autoklaf pada suhu autoclaving-cooling dapat
tinggi, setelah diautoklaf, suspensi meningkatkan kandungan
pati tersebut disimpan pada suhu pati resisten pada beras
rendah agar terjadi retrogradasi. menjadi 30,31-38,665%.
Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis
Logo
BAB 1
Bab 1
Tujuan
Penelitian
Bab 2

Bab 3
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menelaah peningkatan pati
resisten dari jewawut dengan modifikasi metode cross-linking dan
Bab 4 autoclaving-cooling.

Bab 4
Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis
Logo
BAB 1
Bab 1
Manfaat
Penelitian
2. Memberikan informasi
1. Dapat menelaah dasar tentang
tentang peningkatan pati peningkatan pati resisten
Bab 2 resisten dari jewawut dari jewawut dengan
dengan modifikasi modifikasi metode cross-
Bab 3 metode cross-linking dan linking dan autoclaving-
autoclaving-cooling. cooling.
Bab 4
Bab 5
3. Dapat dijadikan
informasi sebagai acuan
untuk masyarakat dalam
menambah wawasan dan
pengetahuan mereka
mengenai jewawut
Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis
Logo

BAB 1
Bab 1 Hipotesis
Bab 2

Bab 3 Diduga bahwa perlakuan


konsetrasi STTP 12% dengan
proses autoclaving-cooling pada
Bab 4 suhu pemanasan 121°C selama 15
menit (4°C selama 24 jam)
Bab 5 berpengaruh terhadap
peningkatan kadar pati resisten
jewawut.
Logo

BAB 2
Bab 1 Tinjauan
Bab 2 Pustaka
Jewawut Pati

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Modifikasi Pati Resisten


Pati (RS)
Metode dan Rancangan Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Pelaksanaan Parameter
Penelitian Penelitian Penelitian Pengamatan
Logo

BAB 3
Bab 1 Metodologi
Bab 2
Penelitian
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan
dua faktor yaitu faktor pertama ( F1)
K1 K2

konsentrasi STPP dengan 3 konsentrasi dan


A1 A1K1 A1K2
faktor kedua (F2) adalah suhu dan waktu
Bab 3 proses Autolaving-cooling dengan 2 faktor,
dengan perlakuan sebagai berikut: A2 A2K1 A2K2
1. Faktor pertama ( F1) :
Bab 4 A1: Konsentrasi STTP 0%
A3 A3K1 A3K2
A2 : Konsentrasi STPP 6%
A3: Konsentrasi STTP 12%
Bab 5
2. Faktor kedua ( F2 ) :
K1 : T = 111°C, 25 menit
T = 3°C, 20 jam
K2 : T = 121°C, 15 menit
T = 4°C, 24 jam
Metode dan Rancangan Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Pelaksanaan Parameter
Penelitian Penelitian Penelitian Pengamatan
Logo

BAB 3
Bab 1 Metodologi
Bab 2
Penelitian
Bab 3 Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni

2022 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan

Bab 4 untuk proses ekstraksi pati jewawut, pembuatan RS

jewawut, uji kadar air, OHC dan WHC, dan swelling


Bab 5
power, Laboratorium Chem-Mix untuk uji kadar RS,

Laboratorium Pengendalian Mutu untuk uji warna.


Metode dan Rancangan Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Pelaksanaan Parameter
Penelitian Penelitian Penelitian Pengamatan
Logo

BAB 3
Bab 1 Metodologi
Bab 2 Penelitian
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah autoclaf, ayakan, alumunium
Bab 3 foil, baskom, blender (Philips, Belanda), cawan, Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam
colorimeter, desikator, erlenmeyer, kain saring, penelitian ini adalah air, aquades, buffer
kertas saring, kertas label, labu alas bulat, mesin fosfat, enzim amilase, enzim pepsin, HCl,
penggiling, oven (Memmert, Jerman), penangas jewawut (diperoleh dari petani yang berada
Bab 4 air, pH meter (Omega, Amerika Serikat), Plastik di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun,
HDPE, rak tabung reaksi, refrigator (polytron, Kabupaten Lombok Utara), minyak zaitun,
Indonesia), sentrifuse, shaker, spektrometer, NaOH, natrium bisulfat, dan Sodium
Bab 5 tabung reaksi, termometer air, timbangan analitik Tripolifosfat (STPP).
(Kern, Amerika Serikat), tisu, vortex (Heidolph,
Jerman) dan waterbath (Memmert, Jerman).
Metode dan Rancangan Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Pelaksanaan Parameter
Penelitian Penelitian Penelitian Pengamatan
Logo

Bab 1

Metodologi
Penelitian
Bab 2 BAB 3
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Logo

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5
Metode dan Rancangan Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Pelaksanaan Parameter
Penelitian Penelitian Penelitian Pengamatan
Logo

BAB 3
Bab 1 Metodologi
Bab 2 Penelitian Uji Kadar Air
Bab 3
RS

Bab 4 Uji Warna

Bab 5 04 Swelling Power

05 OHC dan WHC


Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2
Pengujian
Kadar Air
Pembahasan
Purata ( % )
10,91
Bab 3 OHC 2,26
WHC 3,05
Bab 4 Swelling Power 7,70
RS 1,46
Bab 5 Warna 65,93 ( Yellow Red )
Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Hasil Analisis Bahan Kadar Air OHC WHC SP RS Warna
Baku
Logo

BAB 4
Bab 1 Hasil dan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Kesimpulan Saran
Logo

BAB 5
Bab 1 Penutup
Perlakuan modifikasi metode cross-
linking dan autoclaving-cooling
Bab 2 memberikan pengaruh yang tidak berbeda
nyata terhadap nilai kadar air, OHC,
WHC, swelling power, pati resisten, dan
Bab 3 warna pati resisten jewawut.

Bab 4

Bab 5 Perlakuan terbaik modifikasi metode cross-linking dan


autoclaving-cooling yaitu pada perlakuan A2K2 (6%
STPP : 121°C 30 menit (4°C, 24 jam)) dengan kadar
air 2,89%; OHC 2,28 g; WHC 5,9 g; Swelling power
6,98 g; pati resisten 3,38 g; dan warna kuning
kemerahan (yellow red).
Kesimpulan Saran
Logo

BAB 5
Bab 1 Penutup
Bab 2

Bab 3 Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan


maka perlu dilakukan penelitian ulang terkait dengan
Bab 4 konsentrasi STPP yang digunakan untuk meningkatkan
kandungan RS.
Bab 5
Logo

Bab 1

Bab 2
Terima
Kasih
Bab 3

Bab 4

Bab 5

Anda mungkin juga menyukai