Anda di halaman 1dari 21

PENYAKIT

DIABETES MELITUS
FAKTOR RISIKO DAN
PENCEGAHANNYA

9/3/20XX 1
KELOMPOK 4
Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Nisrina Salsabila Imel Aletha Dinar Fedia


Denastikma Putrii Kristi Monita Kirananova Citra Kirana Febriyanti
Yuliana
DEFINISI

Menurut WHO

Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan

peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang seiring waktu

menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal,

dan saraf.

Diabetes Melitus (DM) ditandai oleh Hiperglikemia disebabkan penurunan

penurunan sensitivitas insulin yang menyebabkan kadar glukosa darah:


≥ 200 mg/dl gula darah sewaktu & ≥ 126 mg/dl kadar gula darah puasa.
KLASIFIKASI
1 2 3 4

DIABETES DIABETES DIABETES MELITUS DIABETES MELITUS


MELITUS TIPE-1 MELITUS TIPE-2 TIPE GESTASIONAL TIPE LAIN

• Merupakan kondisi tubuh tidak dapat • Merupakan kondisi paling umum Diabetes Mellitus Gestasional (GDM = Diabetes mellitus tipe lainnya
menghasilkan insulin (hormon yang berkaitan dengan gaya hidup dan Gestational Diabetes Mellitus) adalah disebabkan oleh berbagai macam
diperlukan untuk mengatur kadar faktor risiko seperti obesitas, keadaan intoleransi glukosa yang timbul penyebab lainnya seperti defek genetik
gula darah). keturunan, dan aktivitas fisik yang selama masa kehamilan, dan biasanya fungsi sel beta, defek genetik pada kerja
• Muncul pada usia muda yaitu masa kurang. berlangsung hanya sementara atau insulin, penyakit eksokrin pankreas,
kanak-kanak atau remaja. • Pada diabetes ini, tubuh masih dapat temporer. endokrinopati, karena obat atau zat
• Disebabkan oleh kerusakan pada sel- menghasilkan insulin, tetapi tidak kimia, infeksi, sebab imunologi yang
sel pankreas yang memproduksi bekerja dengan efisien (resistensi jarang, dan sindrom genetik lain yang
insulin. insulin) sehingga tidak menghasilkan berkaitan dengan DM.
• Memerlukan pengobatan insulin cukup insulin
seumur hidup.
GEJALA UMUM DIABETES MELITUS
Akut Konik

• Poliphagia (banyak makan) • Kesemutan


• Polidipsia (banyak minum), • Kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum
• Poliuria (banyak kencing/sering kencing di • Rasa kebas di kulit, kram
malam hari), • Kelelahan
• Nafsu makan bertambah namu berat badan turun • Mudah mengantuk
dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu) • Pandangan mulai kabur
• Mudah lelah. • Gigi mudah goyah dan mudah lepas
• Kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa
terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi
keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau
dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg.
DM TIPE 1
PERJALANAN PENYAKIT DIABETES TIPE 1

Pankreas tidak berfungsi baik Gangguan Metabolisme protein dan Ketoasidosis


lemak
• Sebab: Sel-sel beta Pulau Langerkhas tidak • Sebab: Pemecahan pemecahan lemak dan
mampu mengekskresi insulin • Sebab: Pemecahan glukosa dalam peningkatan produksi senyawa keton
• Akibat: Peningkatan kadar gula darah saat bentuk glikogen (glikogenolisis) dan terganggu oleh glikogenolisis dan
berpuasa dan setelah makan pembentukan glukosa baru glukoneogenesis berlebih
• Gejala: Glukosuria (glukosa dalam urin), (glukoneogenesis) secara berlebih • Akibat: Mengganggu keseimbangan asam-
menyebabkan peningkatan frekuensi buang • Akibat: Penurunan berat badan dan basa
air kecil (poliuria) dan merasa sangat haus peningkatan selera makan (polifagia) • Gejala: mual, muntah, nyeri perut,
(polidipsia). pernapasan yang cepat, menyebabkan koma
bahkan kematian
Gejala DM Tipe 1 pada Anak Cara Mengendalikan DM Tipe 1 pada Anak
• Cepat marah & prestasi sekolah menurun 1. Ajarkan anak tentang DM Tipe 1
• Mengompol • Motivasi anak dan keluarga agar patuh berobat
• Gatal pada kemaluan • Berikan keterampulan penanganan DM Tipe 1
• Penurunan berat badan 2. Atur pola makan sehat & sesuai kebutuhan
• Mudah haus dan sering merasa lapar 3. Gunakan insulin setiap hari seumur hidup
• Infeksi kulit berulang 4. Segera cek gula darah sewaktu secara rutin
DM TIPE 2
PERJALANAN PENYAKIT DIABETES TIPE 2
Ada dua permasalahan utama dalam diabetes melitus Tipe II, yaitu resistensi terhadap insulin dan gangguan dalam
produksi insulin.

Resistensi insulin Gangguan produksi insulin

Insulin tidak dapat berinteraksi dengan reseptornya Walaupun terdapat gangguan produksi insulin, namun
dengan baik, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke masih ada dalam jumlah yang cukup untuk mencegah
dalam sel dengan maksimal pemecahan lemak dan produksi senyawa keton sehingga
pada DM 2 jarang terjadi ketoasidosis
Untuk mengatasinya diperlukan peningkatan jumlah Terjadi sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik
insulin Namun, jika sel-sel beta pankreas tidak yaitu kondisi dehidrasi berat
mampu memenuhi kebutuhan ini, kadar glukosa akan
terus meningkat
Berdasarkan uji toleransi glukosa oral, pasien DM
Tipe 2 dapat dibagi menjadi 4 kelompok:

1. Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya normal


2. Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya abnormal, disebut
juga Diabetes Kimia (Chemical Diabetes)
3. Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa minimal
(kadar glukosa plasma puasa < 140 mg/dl)
4. Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa tinggi (kadar
glukosa plasma puasa > 140 mg/dl).
GEJALA PENDERITA DM TIPE 2
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, gejala timbul secara perlahan sampai menjadi gangguan yang jelas antara lain :

• Sering buang air kecil


• Terus menerus merasa lapar dan haus
• Kelelahan yang berkepanjangan tanpa diketahui penyebab lain secara pasti
• Mudah sakit yang berkepanjangan

Diabetes mellitus tipe 2 terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun, meskipun saat ini prevalensinya pada remaja dan
anak-anak semakin tinggi. Secara umum gejala DM yang telah kronis yaitu :

• Gangguan penglihatan, berupa pandangan yang kabur sehingga penderita sering ganti kacamata
• Gatal-gatal dan bisul, biasanya dirasakan pada lipatan kulit seperti ketiak, payudara, dan alat kelamin
• Gangguan saraf tepi (perifer) berupa kesemutan, terutama pada kaki dan terjadi pada malam hari
• Rasa tebal pada kulit, sehingga terkadang si penderita lupa memakai alas kaki
• Gangguan fungsi seksual
• Keputihan pada penderita wanita, akibat daya tahan yang turun
DM
GESTASIONAL
APA SAJA
FAKTOR
RISIKO
PENYAKIT
DIABETES MELITUS ?

FAKTOR RISIKO FAKTOR RISIKO


YANG BISA DIRUBAH YANG TIDAK BISA DIRUBAH
FAKTOR YANG BISA DIUBAH

• Obesitas : Berdasarkan IMT ≥25kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada
laki-laki.
• Kurangnya aktivitas fisik,
• Hipertensi dan Dislipidemi (kadar lemak dalam darah tidak normal) disebabkan diet tidak sehat
dan tidak seimbang,
• Riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT 140-199 mg/dL)/Gula Darah Puasa Terganggu
(GDPT < 140mg/dL).

9/3/20XX Presentation Title 16


FAKTOR YANG TIDAK DIUBAH
Menurut American Diabetes Association (ADA) bahwa DM berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi riwayat keluarga
(DM (first degree relative), umur ≥45 tahun), etnik, riwayat melahirkan bayi (dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat pernah
menderita DM gestasional dan riwayat lahir dengan beratbadan rendah < 2,5 kg) kehamilan dengan gula darah tinggi yang disebabkan oleh :

• Konsumsi Karbohidrat: Sebagian besar karbohidrat yang dikonsumsi terdapat dalam bentuk polisakarida yang tidak dapat diserap
secara langsung
• Aktifitas Fisik: Terjadi hiperglikemia karena kadar glukosa dalam tubuh meningkat dari kadar normal melebihi kemampuan tubuh
untuk menyimpannya disertai dengan aktifitas fisik yang kurang
• Penggunaan Obat : Obat memiliki efek samping terhadap proses metabolisme (Obat steroid dan obat anti psikotik)
• Stress : Hormon kortisol akan menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah dan meningkatkan katabolisme asam amino di hati
dan merangsang enzim-enzim kunci pada proses gluconeogenesis. Stress dapat merangsang kelenjar adrenal untuk menyekresikan
epinefrin yang menyebabkan glikogenolisis di hati dan otot dengan menstimulasi enzim fosforilase
• Alkohol : Metabolisme alkohol (etanol) melibatkan enzim alkohol dhidrogenase (ADH) yang terutama terdapat di hati yang
menyebabkan hipoglikemia
FAKTOR LAIN

• Penderita polycystic ovarysindrome (PCOS),


• Penderita sindrom metabolik memiliki riwatyat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa
darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya
• Memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler seperti stroke, PJK, atau peripheral Arterial Diseases
(PAD),
• Kebiasaan merokok,
• Konsumsi kopi dan kafein

9/3/20XX Presentation Title 18


SRATEGI PENCEGAHAN
Attention!
Indonesia berada di peringkat keenam dengan jumlah kematian akibat diabetes di Indonesia mencapai 236 ribu pada 2021.
Pada 2021, IDF menyebut ada 537 juta orang dewasa (usia 20 - 79 tahun) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di
seluruh dunia, 4 dari 5 orang penderita diabetes tinggal di negara berpendapatan rendah atau menengah. Menurut
KEMENKES RI ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah DM yaitu :

• Mempertahankan berat badan ideal


• Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan intensitas sedang setiap hari untuk
mengendalikan berat badan.
• Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh.
• Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari mengkonsumsi alcohol
• Kelola stress
• Tes gluksoa darah dan kadar HbA1c secara teratur.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai