OLEH
ASTRI WAHYUNI
20131104
Dosen Pembimbing : Ises Reni, M.Kep
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian
Diabetes Melitus (DM) menurut American Diabetes
01 Association (ADA) adalah suatu penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
DM DM TIPE
DM TIPE I DM TIPE II GESTASIONAL LAIN
Keturunan
Kegemukan
Ras/etnis
h. Kesemutan
• Perubahan pada sistem kardiovaskuler
KOMPLIKASI DM • Penyakit arteri koroner
• Hipertensi
• Stroke (cedera serebrovaskular)
• Penyakit vaskular perifer
• Retinopati diabetik
01
KOMPLIKA
SI AKUT • Perubahan pada sistem saraf perifer dan
otonom
KOMPLIKASI
KRONIS 02
• Hipoglikemi
• Ketoasidosis diabetik (KAD)
Patofisiologi DM TIPE II
PENATALAKSANAAN DM
Penatalaksanaan Medis
Jenis obat-obatan diantaranya
• Sulfonylurea
Bekerja dengan merangsang sel beta
pankreas untuk melepaskan cadangan
insulinnya. Yang termasuk obat jenis
ini adalah glibenklamid, tolbutamid,
klorpropamid.
• Biguanida Penatalaksanaan Keperawatan
• Edukasi
Bekerja menggunakan menghambat
• Penatalaksanaan Ahli Gizi
penyerapan glukosa di usus, misalnya
metformin, glukophage. Prinsip pengaturan makan dalam
• Terapi Insulin penderita diabetes melitus yaitu
makan seimbang dan sesuai
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
masing individu.
KONSEP ASUHAN A. PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
Identitas
• Usia : Biasanya DM Tipe 2
( terjadi pada saat usia
bertambah yaitu resiko
meningkat setelah usia 45 Keluhan utama
thn) Biasanya pada penderita DM
• Jenis kelamin : Biasanya mengeluh lemas dan kelelahan
yang paling banyak walaupun tidak melakukan
menyerang wanita, resistensi aktivitas berat.
insulin timbul karena wanita
kebanyakan suka makan,
terlalu gemuk, dan kurang
olah raga. (Dr. Roy Panusuan
Sibarani, SpPD KEMD, 2017)
RIWAYAT KESEHATAN
Biasanya pasien datang ke RS Klien biasanya ada riwayat Klien biasaya mengalami
dengan keluhan lemas, dan penyakit dahulu dan ada penyakit keturunan yang
terlihat ulkus DM yang belum riwayat penyakit menular dapat menyebabkan
sembuh walaupun sudah diobati, seperti TBC, hepatitis, terjadinya defisiensi insulin
kesemutan / rasa berat, mata mempunyai riwayat hipertensi, misalnya hipertensi, jantung.
kabur. Disamping itu klien juga diabetes gestasional, riwayat
mengeluh poliuri, polidipsi, ISK berulang, penggunaan
anorexsia, mual dan muntah, bb obat seperti (steroid, tiazid,
menurun, diare kadang-kadang dilantin, penoborbital), riwayat
disertai nyeri perut, kram otot, mengkonsumsi
gangguan tidur / istirahat, rasa glukosa/karbohidrat
haus, pusing berlebihan.
Pengkajian Pola Gordon
01 POLA PERSEPSI 02 POLA NUTRISI 03 POLA ELIMINASI 04 POLA AKTIVITAS DAN
LATIHAN
Pada pasien diabetik Akibat produksi insulin tidak Adanya hiperglikemia Biasnya akan terjadi
terjadi perubahan persepsi adekuat atau adanya menyebabkan terjadinya kelemahan, susah
dan tata laksana hidup defisiensi insulin maka diuresis osmotik berjalan/bergerak, kram
sehat karena kurangnya kadar gula darah tidak dapat yangmenyebabkan pasien otot, gangguan istirahat
pengetahuan tentang dipertahankan sehingga sering kencing (poliuri) dan tidur. Adanya luka
dampak diabetic sehingga menimbulkan keluhan sering dan pengeluaran glukosa gangren dan kelemahan
menimbulkan persepsi kencing, banyak makan, pada urine (glukosuria ) otot-otot pada tungkai
yang negatif terhadap banyak minum, berat badan bawah menyebabkan
dirinya dan kecenderungan menurun dan mudah penderita tidak mampu
untuk tidak mematuhi lelah.Keadaan tersebut melaksanakan aktivitas
dapat mengakibatkan
prosedur pengobatan dan
perawatan yang lama terjadinya gangguan nutrisi 05 Pola istirahat tidur sehari-hari
maksimal,
secara
penderita
(Debra Clair, journal danmetabolisme yang dapat mudah mengalami
februari 2011). mempengaruhi status Biasanya Istirahat tidak kelelahan.
kesehatan penderita. efektif Adanya poliuri, nyeri
Nausea,vomitus, berat pada kaki yang luka ,
badan menurun, turgor kulit sehingga klien mengalami
jelek, mual/muntah. kesulitan tidur.
Pola Aktivitas POLA PERAN
09
06 POLA PERSEPSI
SENSORI 07 POLA KONSEP DIRI 08 HUBUNGAN POLA SEKSUALITAS
• Keadaan Umum
Biasanya keadaan penderita tampak lemah atau pucat. Tingkat kesadaran
biasanya baik atau menurun.
• Tanda-tanda Vital
Biasanya dapat terjadi peningkatan tekanan darah jika disertai hipertensi.
Pernapasan mungkin terjadi pernafasann cepat dalam, frekuensi meningkat, nafas
berbau aseton. Denyut nadi reguler atau ireguler, adanya takikardia, denyutan kuat
atau lemah. Suhu tubuh meningkat apabila terjadi infeksi
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
PEMERIKSAAN
KEPALA DAN LEHER • Kepala : biasanya normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital di bagian posterior
• Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.
• Mata : simetris mata, refleks pupil terhadap cahaya, terdapat gangguan penglihatan
apabila sudah mengalami retinopati diabetik.
• Telinga : fungsi pendengaran mungkin menurun.
• Hidung : adanya sekret, pernapasan cuping hidung, ketajaman saraf hidung menurun.
• Mulut : biasanya mukosa bibir kering.
• Leher : biasanya tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening.
PEMERIKSAAN DADA
PEMERIKSAAN DADA I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis tidak teraba, nadi 84
I : Biasanya pada saat inspeksi saluran x/menit, irama reguler.
pernafasan terkadang bentuk dada simetris, P : suara dullnes/redup/pekak, bisa
tidak ada retraksi alat bantu nafas, terkadang terjadi nyeri dada.
ada yang membutuhkan alat bantu nafas A : bunyi jantung normal dan mungkin
oksigen. tidak ada suara tambahan seperti
P : RR : kurang lebih 22 x/menit, gallop rhytme ataupun murmur.
panastesia/paralise otot pernafasan (jika (Wijaya, 2013)
kadar kalium menurun tajam), vokal premitus
antara kanan dan kiri sama
P: terdengar bunyi sonor.
A: tidak ditemukan suara nafas tambahan,
PEMERIKSAAN ABDOMEN
suara nafas vesikuler, mungkin terjadi I : Tidak terlihat adanya pembesaran,
pernafasann cepat dalam, frekuensi simetris kiri kanan, tidak ada luka
meningkat. (Wijaya, 2013) A : suara bising usus yang meningkat.
P: Biasanya Adanya nyeri tekan pada bagian
pankreas, distensi abdomen
P : biasanya terdengar bunyi timpani
• Integumen
Biasanya terdapat lesi atau luka pada kulit yang lama sembuh. Kulit kering, adanya
ulkus di kulit, luka yang tidak kunjung sembuh. Adanya akral dingin, capillarry refill
kurang dari 3 detik, adanya pitting edema.
• Pemeriksaan Ekstremitas
Biasanya Kekuatan otot dan tonus otot melemah. Adanya luka pada kaki atau kaki
diabetik. Kekuatan otot dapat menurun, pergerakan sendi dan tungkai bisa mengalami pada
penurunan.ada perkusi adakah fraktur, dislokasi. (Wijaya, 2013)
• Pemeriksaan Status Mental : Biasanya penderita akan mengalami stres, menolak
kenyataan, dan keputus asaan.
Pemeriksaan penunjang DM Menurut
Purwanto (2016)
Tn.P berumur 63 tahun datang ke IGD RSUD M.Zein Painan diantar oleh keluarganya dengan keluhan
badan terasa lemas, pusing, gula darah tinggi dan juga ada luka dikaki sebelah kanan, luka terasa
nyeri. Tn.P juga mengalami sesak nafas sejak 6 hari yang lalu sebelum masuk RS, sesak dirasakan
meskipun tidak melakukan aktivitas apapun.
Pada saat pengkajian Tn.P mengatakan badanya terasa lemah, letih dan sering merasa haus dan
lapar. Tn.P mengatakan gula darahnya tinggi saat masuk rumah sakit karena jarang control kerumah
sakit. Tn.P mengatakan ada luka dibagian kaki sebelah kanan dank lien merasa tidak nyaman dengan
lukanya. Klien mengatakan juga sering merasa kebas pada bagian tangan dan kaki, sering BAK
sebanyak kurang lebih 10x/hari.
Keluarga mengatakan Tn.P menderita DM lebih kurang 4 tahun yang lalu, pasien pernah dirawat
karena penyakitnya ini yaitu pada saat itu gula darahnya mencapai 560 mg/dl. Gula darahnya naik
turun kira-kira sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu karena Tn.P juga jarang minum obat dan periksa
kesehatan karena masalah biaya. Tn.P dang keluarga mengatakan ada anggota keluarganya yang
menderita penyakit DM yaitu ibu dari Tn.P.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa kesadaran kompos
mentis, TD 130/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan
24x/menit, suhu 370 celcius. Pada kaki sebelah kanan tampak
terdapat luka dengan luas luka 8x4 cm, luka tampak meluas dari
jari kaki sampai ke punggung kaki, tampak pus berwarna
kekuningan, luka tercium bau yang khas, area sekitar luka
tampak kemerahan dan membengkak. Tn.P mengatakan
awalnya kakinya hanya terkena semen 2 bulan yang lalu,
kemudian semakin lama luka semakin membesar dan bernanah,
luka yang diderita tampak masih basah dan Tn.P mengatakan
lukanya lama sembuh.
Tn.P tampak mukosa bibir pucat dan kering, konjugtiva
anemis, tampak gelisah. Tn.P mengeluhkan tidak nafsu makan,
mual dan badan terasa lemah, tampak turgor kulit kurang baik,
tampak kurus, terjadi penurunan berat badan dari 68 kg menjadi
65 kg, nafas bau aseton, bising usus berlebih.
Jenis Pemeriksaan Nilai Hasil Nilai Rujukan Kesimpulan