Anda di halaman 1dari 22

Karya Inovasiku dalam Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


Sistem Monitoring dan Komunikasi Penderita TB
Berbasis Whatsapp & SMS di Puskesmas Batu jangkih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
 TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium Tuberkulosa masalah kesehatan masy.
 Munculnya pandemic HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan
TB
 Data prevalenci TB
1. Periode Prevalence Suspek TB nasional sebesar 2.728 per 100.000
penduduk
2. NTB prevalensi TB sebesar 0,927 dan suspek TB sebesar 2,877%
3. Di Lombok Tengah tahun 2011 prevalence TB sebesar 153 per
100.000 penduduk, dengan prevalence TB tertinggi di wilayah
Puskesmas Darek 540 per 100.000 penduduk.
4. Puskesmas Batu Jangkih sebesar 40 per 100.000 penduduk.
Data TB Puskesmas Batu Jangkih tahun 2016 presentase
angka defaultnya 12,5%.
Menjadi sumber penularan k/ kurangnya pemahaman
penderita penderita dan keluarganya tentang TB
Dan kondisi geografis wilayah kerja PKM Batujangkih yg
termasuk daerah terpencil
Adanya permasalahan monitoring penanganan TB dan
kebutuhan informasi bagi pemahaman TB pada
masyarakat
Perkembangan telekomunikasi & aplikasi mobile serta
internet
peluang dibuatnya jejaring komunikasi berbasis
internet dan teknologi smartphone.
memanfaatkan kemajuan teknologi berupa aplikasi
WhatsApp sebagai sarana untuk dapat meningkatkan
komunikasi dan Informasi antara petugas dengan
penderita TB
WhatsApp merupakan salah satu sarana media sosial
berbasis chatting terpopuler saat ini
Media SMS untuk meningkatkan kepatuhan minum
obat TB.
B. Tujuan
 Tujuan Khusus
1. Memberikan rekomendasi inovasi pemanfaatan teknologi
informasi dalam melakukan monitoring (pemantauan) dan
komunikasi penderita TB atau PMO di Puskesmas Batu Jangkih.
2. Membantu Dokter dan Perawat di Puskesmas Batu Jangkih
dalam memberikan pelayanan dan pengobatan penderita TB atau
PMO di Puskesmas Batu Jangkih.
 Tujuan Umum
Diharapkan dapat diterapkan di semua fasyankes untuk menunjang
pencapaian program TB dengan melibatkan masyarakat secara aktif
dalam program pengendalian tuberculosis, dan dalam rangka
pemecahan masalah di masyarakat yang berhubungan dengan TB.
BAB II
ISI
TB seperti fenomena gunung es
Kurangnya pemahaman dan kepedulian
Tantangan selama pengobatan, membutuhkan waktu
yang lama, yaitu lama pengobatan 6-8 bulan,
kemiskinan, kegagalan menjalani program TB,
perubahan demografi, pasien tidak memahami
pentingnya aturan penyakit TB, pekerjaan, biaya
transportasi menuju tempat layanan kesehatan, dan
lain sebagainya
munculnya resistensi OAT
Penemuan Kasus
PENEMUAN KASUS TB PARU PKM BATU JANGKIH TAHUN 2016

70 63

60

50

40

30

20 15
10
7 8
10 4
1

0
Suspek BTA (+) RO (+) Pengobatan Pengobatan Default Meninggal
Lengkap
Dari grafik diatas, prevelance TB Paru sebanyak
326/100.000 penduduk, angka kesembuhannya 85,7%,
dan angka default di Triwulan IV 2016 12,5%
Karya Inovasi
Sistem Monitoring Dan Komunikasi Penderita TB
Berbasis Whatsapp & SMS Di Puskesmas Batu
Jangkih
Rancangan Inovasi Sistem Monitoring Dan Komunikasi Penderita
Tb Berbasis Whatsapp Di Puskesmas Batu Jangkih

Komponen manusia
pasien, keluarga pasien, PMO, perawat , dokter, admin
Komponen proses
proses kerja sistem informasi & komunikasi
Komponen teknologi
perangkat teknologi pendukung Hardware
Software
Network

Komponen kinerja atau penjamin mutu


indikator yg harus di capai
standar yg harus dipenuhi
proses pengelolaan/perbaikan berkelanjutan
1. Komponen Manusia
2. Komponen Proses
3. Komponen Teknologi
4. Sistem Monitoring
Mengikuti siklus PDCA
Plan Do Check Action
a. Indikator fase pembuatan dan sosialisasi
b. Indikator fase penggunaan
c. Indikator dukungan manfaat teknologi (outcome)
Sistem Monitoring & Komunikasi Penderita
TB berbasis SMS di PKM Batu Jangkih
Untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pasien
TB Paru. SMS merupakan salah satu bentuk intervensi
keperawatan komunitas, di mana perawat
(penanggung jawab TB) mengirimkan SMS kepada
penderita TB Paru. SMS berisi pesan pengingat
minum obat, dikirim 1 - 2 kali seminggu, dengan
frekuensi yang disesuaikan dengan jadwal minum
obat penderita TB Paru
Hasil
PENEMUAN KASUS TB PARU PKM BATU JANGKIH TRIWULAN I TAHUN 2017
6

0 0 0

Suspek BTA (+) RO (+) Pengobatan Pengobatan Default Meninggal


Lengkap
Berbagai solusi inovatif seperti yang dipaparkan di
atas, dapat mencegah ketidakpatuhan pasien
tuberculosis dalam menjalani pengobatan. Inovasi
untuk mengingatkan pasien menjalani pengobatannya
mulai dari hari minum obat, pemeriksaan ulang, dan
kata-kata motivasi dapat menunjukkan perhatian dan
dukungan terhadap pasien untuk mencapai
kesembuhan.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
1. masalah komunikasi & keterbatasan informasi dlm proses
monitoring dan pengendalian pengobatan TB pendekatan
teknologi informasi dan komunikasi
2. sistem monitoring dan komunikasi penderita TB berbasisi WA dapat
membantu:
Dokter analisa status dan kondisi pengobatan pasien
penderita TB
Perawat(programer TB) memonitor kedisiplinan
penggunaan & pemakaian obat Penderita TB
Pasien/keluarga pasien mengakses layanan puskesmas dan
sharing informasi sepitar TB baik
dari dokter, perawat(programer TB) maupun antar anggota
Saran
Komunikasi dan sharing informasi membutuhkan
suasana keterbukaan dan kepedulian
Puskesmas perlu melakukan investasi dan
pemenuhan perangkat pendukung
pemda dapat memperluas inovasi ini ke puskesmas yg
lain dan antar puskesmas
BAB. IV
Penutup
Semoga karya inovasi yang diakukan dapat
bermanfaat untuk semua aspek baik ditingkat
pelayanan kesehatan maupun di masyarakat, agar
supaya permasalahan terhadap proses pengobatan
penderita TB yaitu adanya penderita lost to follow up
dapat di kurangi atau nol (tidak ada penderita TB yang
mangkir).
Dan menjadi jalan pemberian informasi kepada
semua pihak tentang penyakit TB dan bahayanya di
masyarakat.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai