Anda di halaman 1dari 37

Macam-macam Haji,

Tata Cara Jumrah, & Dam


Macam-macam Haji,
Tata Cara Jumrah, & Dam
2023

MACAM – MACAM Haji


Tata Cara Jumrah & Dam
Achmad Fauzi Hamid, S.Ag

Manasik 2023
PENGERTIAN • Qiran maknanya bersamaan dan berbarengan,
• Haji Qiran menurut syariah artinya seseorang
HAJI QIRAN yang melakukan umrah dan haji bersamaan
dengan sekali niat untuk dua ibadah pada
bulan-bulan haji
PENGERTIAN • Ifrad artinya menyendiri,
• Haji Ifrad mmenurut syari’ah adalah seseorang
HAJI IFRAD melaksanakan haji saja tanpa melaksanakan
umrah terlebih dahulu.
PENGERTIAN • Kata Tamattu’ artinya bersenang-senang,
• Haji Tamattau’ menurut syari’ah adalah
HAJI jamaah melaksanan umrah terlebih dahulu di
bulan-bulan haji (syawal, dzul qo’dah dan 10
TAMATTU’ hari pertama di bulan dzulhijjah) kemudian
bertahallul dengan memendekkan rambutnya,
sehingga telah halal baginya.
TATA CARA
TATA CARA
1. Haji Tamattu
2. Haji Qiran
3. Haji Ifrad
TATA CARA • Berihram di miqat
• Berniat umrah dan haji secara bersamaan
HAJI QIRAN ‫لبيك اللهم عمرة و حجا ال رياء فيه وال سمعة‬
• Thawaf qudum
• Sa’i
• Tidak Tahallul
• Tetap Berihram sampai datang waktu
Tahallulnya pada hari raya idul adha
• Menyembelih Hadyu / Dam di hari-hari
tasyriq
TATA CARA • Tanggal 8 Dzulhijjah, berihram dari miqat
• Berniat Haji saja tanpa umrah, dengan lafadz :
HAJI IFRAD ‫لبيك اللهم حجا ال رياء فيه وال سمعة‬
• Tiba di mekkah langsung thawaf qudum dan
sa’I haji
• Tetap dalam keadaan berihram sampai
datang waktu tahallulnya pada hari idul adha.
• Tidak wajib menyembelih hewan (al hadyu)
• Setibanya di Miqat, dianjurkan :
 Mandi Junub
UMRAH  Memakai Kain Ihram (Pratik memakai kain ihram)

TAMATTU’  Berniat Umrah :

‫لبيك اللهم معرة ممتتعا هيا ايل احلج ال رايء فيه وال مسعة‬
“ Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan umrah yang dilanjutkan dengan
haji, tanpa ada riya’ dan sum’ah” Bagi yang sakit, atau mempunyai penghalang yang
berat :

‫اللهم حميل حيث حبستين‬


“ Ya Allah tempatkanlah tahalulku dimana engkaau menahanku”
 Membaca Talbiyah
• Thawaf qudum
• Sa’I
• Tahalul
• Memulai dari Hajar Aswad dengan mengusap memakai tangan kanan lalu menciumnya
disetiap putaran jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan cukup memberi isyarat
tanpa perlu mencium tangan kanan, sambil membaca :

TATA CARA ‫هللا اكبر‬


Atau membaca

TAWAF ‫بسم هللا هللا اكبر‬

• Menggelilingi ka’bah sebanyak 7 kali putaran dengan menjadikan ka’bah di sebelah kiri
sisi badan kita. Satu putran terhitung di mulai dari hajar aswad sampai kembali ke hajar
aswad.
• Laki-laki disunnahkan berlari-lari kecil dipuran 1,2 dan 3 dari Hajar aswaad sampai ruku
yamani.
• Mengusap rukun yamani dengan tangan kanan apabila hal itu dimungkinkan, bila tidak
maka tidak perlu memberi isyarat kepadanya.
• Keika di rukun yamani menuju hajar aswad di sseetiap putaran dianjurkan membaca :
‫ربنا ءاتنا في الدنيا حسنة وفي االخرة حسنة وقنا عذاب النار‬
• Tidak ada bacaan, wirid, atau dzikir tertentu kettika thawaf. Akan tetapi dianjurkan
memperbanyak dzikir kepada Allah.
• Mengerjakan shalat sunnah ba’da thawaf dua rakaat
• Meminum Air zam-zam
• Ketika dekat dengan shafa bacalah QS al Baqara : 158
TATA CARA • Sesudah membaca ayat tersebut dianjurkan membaca :

SA’I • Naik di bukit shafa kemudian menghadap arah ka’bah dan membaca
dzikir tertentu sebanyak 3 kali dan diiringi dengan do’a
• Turun menuju Marwa, jika melewati lampu hijau bagi laki-laki berlari-
lari kecil dengan cepat dan bersungguh-sungguh, dengan membaca ;
• Naik di bukit Marwah kemudian mengahadap arah ka’bah dan
membaca dzikir seperti yang di shafa.
• Dari shafa menuju marwa terhitung satu putaran, dan dari marwa
menuju shafa terhitung satu putaran.
• Di putaran ketujuh sampai di bukit marwah langsung keluar tanpa
menghadap ka’bah dan berdzikir.
• Tahallul untuk umrah tamattu’ bagi laki-laki bukan menggundulnnya tapi hanya
memotong pendek secara merata karena masih akan melakukan tahallul haji.
• Tahallul bagi Wanita dengan memotong ujung rambut sepanjang ruas jari
• Setelah tahallul maka jamaah telah halal dan menunggu waktu haji
TAHALLUL
08 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)
● Mandi Junub dan memakai kain ihram
● Berdiri menghadap kiblat dari tempat tinggal di Mekkah dengan
mengucapkan lafadz :
‫لبيك اللهم حجا اللهم هذه حجة ﻻ رياء فيها وﻻسمعة‬
● Memperbanyak membaca talbiyah
● Setelah matahari terbit, berangkatlah menuju ke Mina sambil
bertalbiyah.
● Selama di Mina, shalatlah pada waktunya dengan cara di qashar.
● Mabit (bermalam) hingga masuk waktu subuh.
09 Dzul Hijjah (Hari Arafah)
● Setelah matahari terbit, bertolaklah dari Mina menuju Padang Arafah, dengan
mengeraskan bacaan Talbiyah
● Pastikan dengan benar bahwa Anda bener-bener wukuf di Arafah dengan melihat
tanda batas wilayah Arafah.
‫الحج عرفة‬
● Mendengarkan khutbah Arafah
● Disunnahkan melakukan shalat dzuhur dan asyar dengan jama’ qashar diwaktu dzuhur
secara berjama’ah, dan lebih baik dikerjakan di Masjid Namirah jika memungkinkan.
● Memperbanyak bacaan talbiyah dan tahlil dan dzikir yang dibaca Rasulullah disaat
Arafah adalah ;
● Memperbanyak do’a
KEUTAMAAN HARI ARAFAH :

● Hari yg paling banyak seorang hamba di bebaskan dari Neraka. ‫ما من‬
‫يوم أكثر ان يعتق هللا فيه عبدا من النار من يوم العرف‬
● Hari yg di mana Allah membanggakan jamaah haji di hadapan para
malaikat.
● Hari dimana Allah memberikan kemuliaan kepada jamaah haji dapat
memberikan syafaat kepada orang2 yg mereka doakan.
● Ayat terakhir turun.
● Di sebut ‫ مشهود‬hari yang disaksikan.
● Sebaik-baik doa adalah doa yg dipanjatkan di hari arafah
MABIT DI MUZDALIFAH

● Setelah matahari terbenam, bertolaklah dengan tenang menuju


Muzdalifah
● Tiba di Muzdalifah mengerjakan shalat maghrib dan isya’ dengan di
jama’ dan di qashar.
● Mabit di Muzdalifah hingga subuh dan mengerjakan shalat subuh di
sana. Mabit hukumnya wajib, maka jamaah tidak boleh meninggalkan
Muzdalifah sebelum mengerjakan shalat subuh.
● Mengambil kerikil di Mina atau di Muzdalifah (tidak wajib)
● Tidur sampai subuh
● Berdoa di Masy’aril Haram
‫فإذا أفضتم من عرفت فذكروا هللا عند المشعر الحرام‬
10 Dzul Hijjah (Hari Idul Adha)
● Setelah shalat subuh di Muzdalifah perbanyaklah do’a sambil
mengahadap kiblat seraya bertahmid, bertakbir dan bertahlil hingga langit
terang.
● Bertolaklah menuju Mina sambil bertalbiyah atau bertakbir
● Melempar Jumratul Aqabah dengan tujuh batu kerikil kecil, sambil
mengucapkan takbir pada tiap-tiap lemparan.
● Menghentikan bacaan talbiyah ketika seselai melempar jumrah aqabah
● Menyembelih Hadyu di Mina di lakukan di hari tasyriq
● Memakan sebagian daging sembelihan anda.
● Jika tidak ada uang untuk membeli hewan tersebut, diwajibkan berpuasa
tiga hari di saat haji dan tujuh hari disaat tiba di kampung halaman.
(QS. Al-baqarah : 196)
● Bertahallul dengan memendekkan atau mengunduli rambut bagi laki-laki dan bagi
wanita hanya boleh menggunting sedikit rambutnya dengan mengumpulkan semua
rambut kepala lantas memotong ujungnya seukuran satu ruas jari.
● Setelah bertahallul maka boleh melepas kain ihram dan mengantikannya dengan baju
yang berjahit
● Menuju mekkah untuk thawaf ifadhah dan di lanjut dengan Sa’i haji
● Jika sudah dikerjakan 4 hal : melempar jumrah aqabah, menyembelih hadyu, tahallul
dan thawaf ifadhah, maka jamaah boleh melakukan hubungan suami istri.
● Apabila tidak memungkinkan untuk mengerjakan thawaf ifadhah dan sa’i haji secara
langsung pada hari itu, boleh di kerjakan di hari-hari tasyiq atau di hari lain selama
masih di bulan dzul hijjah.
● Setelah melakukan thawaf ifadhah dan sa’i haji kembalilah ke Mina untuk Mabit
11 Dzul Hijjah (Hari Tasyriq ke 1)
● Setelah zawal ( matahari tergelincir ) disunnahkan melempar jumrah yang tiga
secara berurutan (ula, wustha dan aqabah)
● Melempar dengan tujuh kerikil kecil disetiap lemparan diawali dengan ucapan
Allahu akbar, cara melempar jumrah :
● Diawali Jumrah ula dengan tujuh lemparan, selesai melempar berdiri menghadap
kiblat dan berdo’a
● Setelah itu menuju jumrah wustha dengan tujuh lemparan, selesai melempar
berdiri menghadap kiblat dan berdo’a dengan doa yang panjang lagi banyak
● Setelah selesai menuju jumrah aqabah dengan tujuh lemparan selesai melempar
tanpa berdo’a
● Di anjurkan dalam setiap melempar jumrah pastikanlah Mina di sebalah kanan dan
Mekkah di sebelah kiri.
● Lalu kembali ke Mina untuk mabit
12 Dzul Hijjah (Hari Tasyiq Ke 2)

● Melempar tiga jamarat seperti apa yang dikerjakan pada tanggal 11


Dzulhijjah dikerjakan pada waktu zawal.
● Jika jamaah berkendak melakuka nafar awal, maka setelah melempar
jumrah aqabah jamaah tidak kembali ke Mina, langsung menuju Mekkah.
(QS. Al-Baqarah : 203)
● Tapi apabila berkeinginan melakukan nafar tsani, maka jamaah harus
kembali ke Mina untuk melakukan mabit
13 Dzulhijjah ( Hari Tasyriq ke 3)

● Mengemasi barang-barang bawaan


● Setelah zawal bejalan menuju jamaraat untuk melakukan lempar jumrah ula,
wustha dan aqabah pelaksanaanya sama dengan melempar jumrah pada
tanggal 11 dan 12 dzulhijjah.
● Setelah selesai melempar jumrah aqabah, jamaah langsung menuju Mekkah.
● Bagi yang belum melakukan thawaf ifadhah dan sa’i haji bisa langsung
dikerjakan
• Melempar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah dikerjakan pada
waktu sebelum zawal (dhuha) sampai terbit fajar dan diboleh
bagi anak-anak, wanita dan orang lemah boleh sebelum
dhuha.
• Melempar jumrah pada hari-hari tasyriq setelah zawal sampai
seblum subuh. Kecuali yang mengambil nafar awal sebelum
tengelam matahari.
Ketentuan • ‫ﻻترمى الجمار في األيام الثالثة حتى تزول الشمس‬

Melempar • Tidaklah dilempar jumrah pada tiga hari (hari tasyriq) hingga
matahari tergelincir (HR. Malik No. 1536)
Jumrah • Dibolehkan bagi jamaah yang udzur untuk melakukan jumrah
aqobah tidak untuk jumrah di hari-hari tasyriq
• Jumhur ulama’ berpendapat bagi jama’ah yang melontar
jumrah sebelum zawal dianggap tidak sah.
• Batu diambil dari mana saja, batu yang diambil untuk nafar
awal sebanyak 49 dan nafar tsani 70 buah.
• Bagi yang nafar Tsani terlembat melemparnya setelah
tenggelam matahari maka terkena DAM.
• Boleh diwakilkan bagi yang udzur karna sulit diharapkan
hingga akhir waktu melempar.
PETA PERJALANAN HAJI
Thawaf Wada’

● Thawaf wada’ hukumnya wajib bagi orang yang melakukan haji


● Thawaf wada’ dilakukan tujuh kali putaran dengan berpakaian
biasa dalam keadaan berwudlu
● Setelah mengerjakan thawaf wada’ boleh meninggalkan kota
Mekkah.
Fidyah dan DAM

● Fidyah karna melanggar larangan ihram


● Fidyah karna meninggalkan wajib haji
● Fidyah Jaza’ atau semisalnya
● Fidyah Damm bagi haji tamattu’ atau qiran
● Fidyah Muhshor
Fidyah Melanggar Larangan Ihram
Larangan ihram yang dilanggar : menyukur atau mencabut
rambut, memotong kuku, memakai wewangian, mencumbu
istri/suami dengan syahwat, memakai pakain berjahit bagi laki-
laki, menutup rambut kepala, memakai sarung tangan dan niqob
bagi wanita.

Cara membayar fidyah/kafarah dengan memilih tiga cara :


● Menyembelih Kambing dan dibagikan ke fakir misikin
mekkah
● Memberi makan enam orang misikin
● Berpuasa selama tiga hari
Fidyah Meninggalkan Wajib Haji

Bentuk fidyah dengan meninggalkan wajib haji adalah DAMM


yaitu menyembelih satu kambing jika tidak mampu maka
dengan puasa tiga hari di waktu haji dan tujuh hari di waktu
sampai di Tanah airnya.
‫من نسي من نسكه شيئ فليهرق دما‬
Barangsiapa yang meninggalkan salah satu dari manasiknya
maka hendaknya ia menyembelihnya (HR. Malik)
Fidyah Jaza’
Fidyah Jaza’ adalah memburuh hewan darat buruan.
Fidyah yang dapat memilih salah satu :
● Menyembeli dan menyembelih hewan semisal dan memberi
makan orang miskin di mekkah
● Membeli makan dengan harga semisal hewan yang
dibunuh,lalu memberi makan orang miskin dimekkah
sebanyak ½ sho’ ( 1,5 Kg / makanan nilainya)
● Berpuasa setiap satu makanan yang diberikan oleh orang
miskin.
Fidyah Dam bagi haji tamattu’ dan
qiron
Bagi Haji tamattu’ dan qiran wajib membayar DAM dengan
menyembelih satu kambing di tanggal 10 dzulhijjah atau pada
hari-hari tasriq.
Jika tidak mampu membayar DAM maka berpuasa tiga hari
diwaktu haji (hari-hari tasriq) dan tujuh hari dikerjakan di Tanah
Air.
Fidyah Muhshor
• Fidyah Muhshor yaitu terhalang tidak bisa
melanjutkan ibadah haji atau umrah dikarenakan
dihadang musuh, kecelakaan, kematian atau karna
terhalang lainnya yang tidak bisa menlanjutkan
hajinya. Orang yang terhalang ini disebut Muhshor,
dan orang tersebut dapat langsung bertahallul
setelah itu membayar DAM dengan menyembelih
satu kambing, dan jika tidak mampu diganti puasa
tiga hari diwaktu haji dan tujuh hari di tanah air.
Jazakumullah khairan katsir

Anda mungkin juga menyukai