TATALAKSANA
KEGAWATDARURATAN BAYI BARU LAHIR
PERUBAHAN WAKTU
• Pernapasan Detik
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa Menit
• Kontrol temperatur Menit
• Ginjal Jam - Hari
• Saluran Pencernaan Jam - Hari
6
ADAPTATION:
CARDIORESPIRATORY
Intrauterine Extrauterine
Uterine contraction
Birth
Intermitten hypoxia
7
ADAPTATION: RESPIRATION
AAP-AHA, 201
8
ADAPTATION:
CARDIOVASCULA
R
AAP-AHA, 2
TRANSISI PERNAPASAN
Saat lahir
• Napas pertama: 70-110 cmH2O vs 5-10 cmH2O untuk
pernapasan normal
• Penggantian cairan dengan udara di paru-paru
• Penutupan duktus arteriosus
- Fungsional dan kemudian penutupan anatomis
- Tekanan sistemik dan pulmonal awal sama
TRANSISI PERNAPASAN
Terisi Cairan Terisi Udara
Janin
• Dari 8 minggu sampai kelahiran
• Organ dewasa mendukung kehidupan eksternal
Sirkulasi
• Sirkuit posterior-plasenta melalui tali pusar
• Peredaran shunt bypass
Hati : Duktus venosus ke vena kava inferior
Paru-paru :
< Foramen ovale, antara atria kanan & kiri
< Ductus arteriosus menghubungkan arteri
pulmonalis ke aorta
TRANSISI SIRKULASI
• By pass 1 :
• Ductus venosus
• By pass 2 :
• Foramen
Ovale
• By pass 3 :
• Ductus
Arteriosus
TRANSISI SIRKULASI
SIRKULASI JANIN
Resistensi paru yang tinggi
Resistensi rendah dalam aliran darah sistemik
KANAN KE KIRI
Foramen Ovale
(Tekanan atrium kiri rendah karena darah kembali paru-paru rendah dan
tekanan atrium kanan tinggi karena volume darah yang besar dari
plasenta)
Duktus arteriosus
(Resistensi pulmonal yang tinggi, fungsi darah sistemik janin rendah dan
fungsi prostaglandin)
TRANSISI SIRKULASI
P Kehilangan darah
E berlebihan atau
R Kegagalan dalam
hipoksia / iskemia
I meningkatkan Hipotensi sistemik
mengakibatkan
O tekanan darah
kontraktilitas jantung
D sistemik
dan bradikardia yang
E buruk
T
R
A
N Penyempitan
S arteriole paru- Hipertensi
I Konsentrasi
paru yang pulmonal
S oksigen rendah
berkelanjutan persisten
I
KONSEKUENSI TRANSISI TERPUTUS
1. Takipnea
2. Sianosis
3. Depresi pernapasan (apnea / terengah-engah)
4. Bradycardia
5. Hipotensi
6. tonus otot rendah
RINGKASAN
1. Perubahan pernapasan dan sirkulasi adalah komponen kunci masa
transisi pada bayi baru lahir.
2. Hambatan masa transisi pada bayi baru lahir termasuk penundaan
pembuangan cairan paru-paru, kegagalan peningkatan tekanan darah
sistemik, dan kegagalan dilatasi arterioles paru-paru.
3. Resusitasi, Stabilisasi dan Transportasi Pada Bayi Baru Lahir
ALUR RESUSITASI
PERSIAPAN RESUSITASI
A. ALUR RESUSiTASI
ALUR RESUSITASI NEONATUS - IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2022
BAYI LAHIR
Usia Target SpO₂
(nyalakan alat penghitung waktu/APGAR)
Preduktal RAWAT BERSAMA IBU
TIDAK
1 menit 60-65% PREMATUR? 1. Inisiasi menyusu dini
Jaga kehangatan dan napas
2 menit 65-70% BERNAPAS IREGULER/
3 menit 70-75% 2. Pantau napas, LDJ, SpO2
MENANGIS LEMAH?
4 menit 75-80%
5 menit
TONUS OTOT LEMAH?
80-85%
10 menit 85-95%
YA TIDAK
≥15 menit 90-95%
1.
Sianosis tanpa Oksigen
YA
LANGKAH AWAL: distres napas, atau YA aliran bebas
Hangatkan*, posisikan kepala (bersihkan target SpO₂ (Pertimbangkan
60 Detik
jalan napas jika perlu), keringkan & stimulasi, tidak tercapai CPAP jika prematur)
PERTAHANKAN SUHU PADA SETIAP LANGKAH
posisikan kembali
APNEA/ TIDAK
MEGAP-MEGAP NAPAS SPONTAN
atau dan Bila tidak ada
VTP** perbaikan
LDJ <100/menit Nilai usaha napas & LDJ LDJ ≥ 100/menit Retraksi,merintih,
pertimbangkan
Monitor SpO₂ Pasang monitor SpO₂ preduktal atau takipnea
Pasang monitor EKG (bila ada) penyakit jantung
kongenital
YA
LDJ ≥ 100/menit
LDJ
CPAP**
LDJ <100 /menit
TPAE 7 cmH₂O dengan FiO₂ sesuai
target SpO₂ Monitor SpO₂
VTP EFEKTIF
Jika tidak ada pengembangan
dada lakukan
Langkah Koreksi SRIBTA
Retraksi,merintih, TIDAK
atau takipnea
LDJ ≥ 60/menit YA
LDJ
LDJ < 60/menit
Gagal CPAP
VTP + KOMPRESI DADA (1:3) TPAE 8 cmH₂O masih dengan
distres napas berat, SpO₂ tidak
- Selama 60 detik
- Sudah diintubasi/dipasang LMA tercapai dengan FiO₂>40%
- Naikkan FiO₂ 100%
ResNeo ID
Buka mulut , Tekanan, Alternatif jalan napas
≥ 35 minggu : 21%
TPAE : Tekanan Puncak Akhir Ekspirasi
< 35 minggu : 21-30% VTP: Ventilasi Tekanan Positif
B. PERSIAPAN RESUSITASI
PERSIAPAN TIM RESUSITASI
Orang ketiga =
asisten peralatan, obat dan cairan
• Posisi : Sebelah kanan bayi baru lahir
• tugas utama : penyiapan alat,
penyiapan
Apabila penolong hanya 2 orang maka tugas obat dan cairan, mengukur suhu,
orang ketiga dilakuukan oleh orang kedua pemasangan monitor suhu
PENGENALAN FAKTOR RISIKO
Faktor risiko pada ibu sebelum Faktor risiko janin sebelum Faktor risiko ibu pada waktu
persalinan: persalinan: persalinan (intrapartum):
•Ketuban pecah dini ≥ 18 jam •Kehamilan multiple •Pola denyut jantung yang
•Prematur meragukan pada
•Perdarahan pada trimester 2
•Lebih bulan (pada usia kehamilan kardiotokografi.
dan 3 •Presentasi abnormal.
>41 minggu)
•Hipertensi dalam kehamilan •Prolaps tali pusat.
•Besar masa kehamilan (large for
•Hipertensi kronik •Persalinan/kala 2
gestational age)
•Penyalahgunaan obat •Pertumbuhan janin terhambat memanjang.
•Konsumsi obat (seperti litium, •Penyakit hemolitik aloimune
•Persalinan yang sangat
magnesium, penghambat cepat.
(misalnya anti-D, anti-Kell,
adrenergik dan narkotika) •Perdarahan antepartum
terutama jika terdapat
•Diabetes mellitus (misal solusio plasenta,
anemia/hidrops fetalis. plasenta previa, vasa previa)
•Penyakit kronik (anemia, •Polihidramnion dan •Ketuban bercampur
penyakit jantung bawaan oligohidramnion. meconium.
sianotik) •Gerakan janin berkurang sebelum •Pemberian obat narkotika
•Deman persalinan. untuk mengurangi rasa nyeri
•Infeksi •Kelainan kongenital yang ibu dalam 4 jam proses
•Korioamnionitis mempengaruhi pernapasan, fungsi persalinan.
•Kematian janin sebelumnya kardiovaskular, atau proses •Kelahiran dengan forseps.
transisi lainnya. •Kelahiran dengan vakum.
•Tidak pernah melakukan
•Infeksi intrauteri. •Penerapan anastesi umum
pemeriksaan antenatal •Hidrops fetalis. pada ibu.
•Presentasi bokong. •Seksio sesaria emerjensi.
•Distosia bahu.
PERSIAPAN LINGKUNGAN RESUSITASI
1. Ruangan Resusitasi:
• Hangat
• Ukuran ruangan cukup untuk tim melakukan resusitasi
• Cukup terang
• Letak ruangan yang berdekatan dengan ruang bersalin
2.Tempat Resusitasi
• Permukaan datar
• Ketinggian meja 90 cm dengan alas kain kering dan bersih
• Dilengkapi pemancar panas
• Tidak dibawah pendingin ruangan
PERSIAPAN ALAT RESUSITASI
PENCEGAHAN INFEKSI SAAT MELAKUKAN RESUSITASI
Posisi ini menunjukkan posisi Kesalahan pada posisi ini Pada posisi ini tampak
yang baik untuk membuka adalah kepala bayi terlalu kepala bayi terlalu ekstensi
jalan napas secara optimal, kurang ekstensi atau terlalu sehingga jalan napas
yaitu setengah ekstensi. fleksi tertutup
HATI – HATI MELAKUKAN PENGISAPAN
• Vagal Reflex
• Spasme laring
• Trauma jaringan lunak
• Bradikardi
• Prolong cyanosis & delay the onset of spontaneous breathing
BREATHING
PENGGUNAAN CPAP
VENTILASI DENGAN CPAP
Konsentrasi oksigen selalu dimulai dari 21% peningkatan target saturasi dengan
melihat usia bayi, ≥ 35 minggu : 21% , < 35 minggu : 21-30%
Kasus CPAP
Kasus CPAP
Apnea/Megap-megap atau LDJ
<100
Kasus VTP
Efektivitas melakukan ventilasi tekanan positif :
1.Peningkatan frekuensi denyut jantung di atas 100 x/menit
2.Pengembangan dinding dada dan perut atas setiap inflasi
3.Perbaikan oksigenasi
Kasus VTP Lanjutan
OBSERVASI PERNAPASAN DAN LAJU DENYUT JANTUNG
SETELAH 30 DETIK
PERBAIKAN SATURASI OKSIGEN
• Penilaian terbaik saturasi oksigen menggunakan pulse oxymetri, bukan
penilaian visual
• Hasil penelitian survival rate meningkat pada bayi baru lahir yang
diresusitasi dengan udara ruangan dibandingkan dengan menggunakan 100%
oksigen
• Upaya yang baik terlihat ketika usaha napas baik dan laju denyut jantung 100x /
menit, kemudian tunggu 5- 10 menit sampai bayi terlihat pink
• Apabila tidak ada usaha bernapas dan laju denyut jantung turun maka berikan
VTP dengan 100& oksigen tapi segera berikan segera dengan konsentrasi
oksigen yang rendah
Rasio
Oksigen
CIRCULATION
• Teknik ibu jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan ujung ibu
jari, jari – jari yang lain melingkari dada.
• Teknik dua jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan ujung dua
jari (jari tengah dan jari telunjuk), tangan yang satunya digunakan untuk
menopang di punggung bayi.
MELAKUKAN KOMPRESI DADA TERKOORDINASI VTP
DRUGS /
AIRWAY BREATHING CIRCULATION
FLUID
KOORDINASI
Setiap anggota tim harus bekerja
harmonis, koordinasi baik, komunikasi
dengan bahasa yang sama dan
memikirikan rencana tindakan yang sama
PENILAIAN BERULANG
KERJA TIM • Anggota tim harus selalu mengevaluasi
kondisi secara cepat selama resusitasi dan
menentukan tindakan selanjutnya yang
sesuai
Action Decision
TERIMA
KASIH