UKK Neonatologi
Periode Transisi Pernapasan dan Sirkulasi Pada Bayi Baru
Lahir
Transisi adalah proses perubahan fisiologis pada bayi baru lahir
yang dimulai di dalam rahim saat bayi mempersiapkan transisi
dari dukungan plasenta intrauterine ke perawatan diri extrauterine
PERUBAHAN WAKTU
• Pernapasan Detik
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa Menit
• Kontrol temperatur Menit
• Ginjal Jam - Hari
• Saluran Pencernaan Jam - Hari
3
ADAPTATION:
CARDIORESPIRATORY
Intrauterine Extrauterine
Uterine contraction
Birth
Intermitten hypoxia
4
ADAPTATION: RESPIRATION
AAP-AHA, 201
5
ADAPTATION:
CARDIOVASCULA
R
AAP-AHA, 2016
TRANSISI PERNAPASAN
Saat lahir
• Napas pertama: 70-110 cmH2O vs 5-10 cmH2O untuk
pernapasan normal
• Penggantian cairan dengan udara di paru-paru
• Penutupan duktus arteriosus
- Fungsional dan kemudian penutupan anatomis
- Tekanan sistemik dan pulmonal awal sama
TRANSISI PERNAPASAN
Terisi Cairan Terisi Udara
Janin
• Dari 8 minggu sampai kelahiran
• Organ dewasa mendukung kehidupan eksternal
Sirkulasi
• Sirkuit posterior-plasenta melalui tali pusar
• Peredaran shunt bypass
Hati : Duktus venosus ke vena kava inferior
Paru-paru :
< Foramen ovale, antara atria kanan & kiri
< Ductus arteriosus menghubungkan arteri
pulmonalis ke aorta
TRANSISI SIRKULASI
• By pass 1 :
• Ductus venosus
• By pass 2 :
• Foramen
Ovale
• By pass 3 :
• Ductus
Arteriosus
TRANSISI SIRKULASI
SIRKULASI JANIN
Resistensi paru yang tinggi
Resistensi rendah dalam aliran darah sistemik
KANAN KE KIRI
Foramen Ovale
(Tekanan atrium kiri rendah karena darah kembali paru-paru rendah dan
tekanan atrium kanan tinggi karena volume darah yang besar dari
plasenta)
Duktus arteriosus
(Resistensi pulmonal yang tinggi, fungsi darah sistemik janin rendah dan
fungsi prostaglandin)
TRANSISI SIRKULASI
P Kehilangan darah
E berlebihan atau
R Kegagalan dalam
hipoksia / iskemia
I meningkatkan Hipotensi sistemik
mengakibatkan
O tekanan darah
kontraktilitas jantung
D sistemik
dan bradikardia yang
E buruk
T
R
A
N Penyempitan
S arteriole paru- Hipertensi
I Konsentrasi
paru yang pulmonal
S oksigen rendah
berkelanjutan persisten
I
KONSEKUENSI TRANSISI TERPUTUS
1. Takipnea
2. Sianosis
3. Depresi pernapasan (apnea / terengah-engah)
4. Bradycardia
5. Hipotensi
6. tonus otot rendah
RINGKASAN
1. Perubahan pernapasan dan sirkulasi adalah komponen kunci masa
transisi pada bayi baru lahir.
2. Hambatan masa transisi pada bayi baru lahir termasuk penundaan
pembuangan cairan paru-paru, kegagalan peningkatan tekanan darah
sistemik, dan kegagalan dilatasi arterioles paru-paru.
Resusitasi, Stabilisasi dan Transportasi Pada Bayi Baru Lahir
ALUR RESUSITASI
PERSIAPAN RESUSITASI
A. ALUR RESUSiTASI
•Ketuban pecah dini ≥ 18 jam •Kehamilan multiple •Pola denyut jantung yang
•Prematur meragukan pada
•Perdarahan pada trimester 2
•Lebih bulan (pada usia kehamilan kardiotokografi.
dan 3 •Presentasi abnormal.
>41 minggu)
•Hipertensi dalam kehamilan •Prolaps tali pusat.
•Besar masa kehamilan (large for
•Hipertensi kronik •Persalinan/kala 2
gestational age)
•Penyalahgunaan obat •Pertumbuhan janin terhambat memanjang.
•Konsumsi obat (seperti litium, •Penyakit hemolitik aloimune
•Persalinan yang sangat
magnesium, penghambat cepat.
(misalnya anti-D, anti-Kell,
adrenergik dan narkotika) •Perdarahan antepartum
terutama jika terdapat
•Diabetes mellitus (misal solusio plasenta,
anemia/hidrops fetalis.
plasenta previa, vasa previa)
•Penyakit kronik (anemia, •Polihidramnion dan •Ketuban bercampur
penyakit jantung bawaan oligohidramnion. meconium.
sianotik) •Gerakan janin berkurang sebelum •Pemberian obat narkotika
•Deman persalinan. untuk mengurangi rasa nyeri
•Infeksi •Kelainan kongenital yang ibu dalam 4 jam proses
•Korioamnionitis mempengaruhi pernapasan, fungsi persalinan.
•Kematian janin sebelumnya kardiovaskular, atau proses •Kelahiran dengan forseps.
transisi lainnya. •Kelahiran dengan vakum.
•Tidak pernah melakukan
•Infeksi intrauteri. •Penerapan anastesi umum
pemeriksaan antenatal •Hidrops fetalis. pada ibu.
•Presentasi bokong. •Seksio sesaria emerjensi.
•Distosia bahu.
PERSIAPAN LINGKUNGAN RESUSITASI
1. Ruangan Resusitasi:
• Hangat
• Ukuran ruangan cukup untuk tim melakukan resusitasi
• Cukup terang
• Letak ruangan yang berdekatan dengan ruang bersalin
2.Tempat Resusitasi
• Permukaan datar
• Ketinggian meja 90 cm dengan alas kain kering dan bersih
• Dilengkapi pemancar panas
• Tidak dibawah pendingin ruangan
PERSIAPAN ALAT RESUSITASI
PENCEGAHAN INFEKSI SAAT MELAKUKAN RESUSITASI
Posisi ini menunjukkan posisi Kesalahan pada posisi ini Pada posisi ini tampak
yang baik untuk membuka adalah kepala bayi terlalu kepala bayi terlalu ekstensi
jalan napas secara optimal, kurang ekstensi atau terlalu sehingga jalan napas
yaitu setengah ekstensi. fleksi tertutup
HATI – HATI MELAKUKAN PENGISAPAN
• Vagal Reflex
• Spasme laring
• Trauma jaringan lunak
• Bradikardi
• Prolong cyanosis & delay the onset of spontaneous breathing
BREATHING
PENGGUNAAN CPAP
VENTILASI DENGAN CPAP
Rasio
Oksigen
CIRCULATION
• Teknik ibu jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan ujung ibu
jari, jari – jari yang lain melingkari dada.
• Teknik dua jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan ujung dua
jari (jari tengah dan jari telunjuk), tangan yang satunya digunakan untuk
menopang di punggung bayi.
MELAKUKAN KOMPRESI DADA TERKOORDINASI VTP
DRUGS /
AIRWAY BREATHING CIRCULATION
FLUID
KOORDINASI
Setiap anggota tim harus bekerja
harmonis, koordinasi baik, komunikasi
dengan bahasa yang sama dan
memikirikan rencana tindakan yang sama
PENILAIAN BERULANG
KERJA TIM • Anggota tim harus selalu mengevaluasi
kondisi secara cepat selama resusitasi dan
menentukan tindakan selanjutnya yang
sesuai
Action Decision