Anda di halaman 1dari 32

PERAWATAN NEONATAL

ESENSIAL PADA SAAT


LAHIR
2

MENGAPA PERLU
MEMPELAJARI
RESUSITASI
NEONATUS ???
3

Asfiksia saat lahir


Sekitar 10% bayi baru lahir
merupakan penyebab
membutuhkan bantuan
sekitar 23% dari 4 juta
untuk mulai bernapas, < 1%
kematian neonatus di
membutuhkan tindakan
seluruh dunia tiap tahun.
resusitasi ekstensif.
(Lancet, 2010 ; 375 : 1969-
( WHO, 2011 )
87).
Kegagalan memulai
dan melanjutkan
pernafasan pada
BBL
ASFIKSIA
Bayi tidak bernapas
secara spontan dan
teratur
OKSIGENASI BAYI SEBELUM LAHIR

• Difusi melalui plasenta ibu  janin

• Paru janin tidak berfungsi sebagai


sumber O2
 alveoli berisi cairan
 pembuluh darah alveoli
konstriksi
Periode Transisi Pernapasan dan
Sirkulasi Pada Bayi Baru
Transisi adalah proses perubahan Lahir
fisiologis pada bayi baru lahir yang
dimulai di dalam rahim saat bayi mempersiapkan transisi dari dukungan
plasenta intrauterine ke perawatan diri extrauterine

PERUBAHAN WAKTU
• Pernapasan Detik
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa Menit
• Kontrol temperatur Menit
• Ginjal Jam - Hari
• Saluran Pencernaan Jam - Hari
7

ADAPTATION: RESPIRATION

• Oksigenasi bergantung pada paru-paru

• Tiga perubahan besar :

• Ciran alveoli akan di serap


• arteri dan vena umbilikalis menutup dan dijepit  sirkulasi plasenta

tekanan darah sistemik ↑
• Pembuluh darah paru relaksasi
TRANSISI SIRKULASI

SIRKULASI JANIN SIRKULASI BAYI BARU LAHIR

SIRKULASI BAYI BARU LAHIR


•Perubahan sirkulasi yang sangat besar saat lahir
•Peningkatan aliran darah pulmonal akibat penurunan resistensi paru  ekspansi paru
 kembalinya darah vena
•Resistensi sistemik lebih tinggi dari pada resistensi paru (24 jam)  Fungsi
prostaglandin  Duktus arteriosus menutup
•Arteri umbilikal menyempit dan aliran darah plasenta berhenti.
H KEGAGALAN TRANSISI
A
M
B Kelahiran tanpa proses Oksigen tidak
Paru paru
A aktif  bayi bernapas tersedia untuk
tidak akan
T tidak adekuat sirkulasi darah
terisi udara
A melalui paru - paru
N

P Kehilangan darah
E berlebihan atau
R Kegagalan dalam
hipoksia / iskemia
I meningkatkan Hipotensi sistemik
mengakibatkan
O tekanan darah
kontraktilitas jantung
D sistemik
dan bradikardia yang
E buruk

T
R
A
N Penyempitan
S arteriole paru- Hipertensi
I Konsentrasi
paru yang pulmonal
S oksigen rendah
berkelanjutan persisten
I
PERSIAPAN ALAT RESUSITASI
TUJUAN RESUSITASI

• Ventilasi adekuat
• O2 dan curah jantung cukup menyalurkan
O2 ke otak, jantung dan organ vital
lainnya
13

Alur
Resusitasi Neonatus
PERSIAPAN RESUSITASI

Persiapan Tim Resusitasi

Pengenalan Faktor Risiko Ibu dan Bayi


Baru Lahir

Persiapan Lingkungan Resusitasi

Persiapan Alat Resusitasi

Pencegahan Infeksi Pada Saat


Melakukan Resusitasi
LANGKAH RESUSITASI

Penilaian Awal

Langkah Awal dan Airway

Breathing

Circulation

Drug and Fluid


PENILAIAN AWAL, LANGKAH AWAL & AIRWAY

Apakah bayi baru lahir bernapas atau menangis ?


Apakah bayi baru lahir memiliki tonus otot baik ?

• Memastikan bayi tetap hangat


• Membuka jalan napas bayi dengan mengatur posisi
dan membersihkan jalan napas,
• Mengeringkan bayi dan memberikan stimulasi,
• Mengatur kembali posisi kepala bayi.
BBLR < 35 mg, < 1,5 kg

-Kantong plastik
- topi
( BREATHING )
19
CARA
PENGGUNAAN
SUNGKUP
POSISI PENOLONG
FREKUENSI VENTILASI
RR 40-60X/MENIT
TEKNIK MEMPERBAIKI VENTILASI 23

Tindakan Langkah koreksi


S Sungkup melekat Pastikan perlekatan yang baik antara
erat sungkup dengan wajah
R Reposisi jalan nafas Kepala pada posisi menghidu

I Isap mulut dan Periksa sekresi, isap bila perlu


hidung
B Buka mulut Ventilasi dengan mulut sedikit terbuka
dan angkat dagu ke depan

T Tekanan dinaikkan Naikkan tekanan dalam beberapa


tahap
A Altenatif jalan nafas Pertimbangkan intubasi
CIRCULATION
24
25

CARA MELAKUKAN
KOMPRESI
26

KOMPRESI …..
27

FREKUENSI KOMPRESI
28

(DRUG)
• Berikan epinefrin sambil melanjutkan VTP dan
kompresi dada. Dosis epinefrin (konsentrasi 1 :
10.000) : 0,1-0,3 ml/kg i.v. atau 0,5-1,0 ml/kg per
endotrakeal.
• Bila HR masih < 60 x/menit, semua tindakan yang
dilakukan di blok C dan D dilanjutkan dan diulangi lagi.
• Bila HR > 60 x/menit, kompresi dada dihentikan. VTP
tetap dilanjutkan hingga HR > 100 x/menit dan bayi
mulai bernapas.
29

Thank You
KASUS 1
• Seorang wanita multipara hamil cukup bulan
• mulai memasuki kala 2.
• Tidak lama setelah masuk rumah sakit
ketuban pecah.
• Air ketuban berwarna hijau keruh dan
kental.
• Setelah bayi lahir tonus otot buruk, usaha
nafas minimal.
KASUS 2
• Wanita usia 20 th
• usia kehamilan 37 minggu
• Disertai dengan hipertensi
• Fekuensi denyut jantung menunjukkan
deselerasi lambat, tetapi persalinan
berjalan cepat dan
• lahir seorang bayi laki-laki.
• Bayi apneu dan lemas
KASUS 3
• seorang ibu hamil usia 25 th
• usia kehamilan 32 minggu mulai persalinan
dan TBJ 1400 g.
• Tidak lama setelah masuk rumah sakit
ketuban pecah.
• Air ketuban jernih.
• Setelah bayi lahir tonus otot buruk, apnea.

Anda mungkin juga menyukai