Anda di halaman 1dari 29

MEDAN MAGNET

BUMI

STASIUN GEOFISIKA BANJARNEGARA


1 Teori Medan Magnet

2 Sumber Utama Medan Magnet Bumi

OUTLINE 3 Pengaruh External terhadap Medan Magnet Bumi

4 Pengaruh Internal terhadap Medan Magnet Bumi

5 Suspetabilitas dan Rentabilitas Batuan

6 Pengolahan K Indeks
TEORI MEDAN MAGNET

• Hukum Biot-Savart : Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-
garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet
ditentukan dengan kaidah tangan kanan

03
TEORI MEDAN MAGNET

Analogi dengan Teori


Teori Geomagnet Teori Dinamo
Efek Termolistik

Sir William Gilbert : Joseph Larmor : Analogi dengan teori termolistrik, inti bumi terdiri dari lapisan inti
Bumi adalah sebuah magnet raksasa dengan Teori Dinamo menjelaskan dalam yang berbentuk padatan dan lapisan inti luar yang berupa
sebuah kutub magnet utara dan sebuah bahwa di dalam perut bumi cairan mempunyai temperatur yang berbeda. Pada bumi terdapat
kutub magnet Selatan. Kemagnetan bumi terdapat besi dalam wujud aliran fluida berasal dari cairan material bumi dan terdapat
(geomagnetism) terjadi karena adanya arus cair yang bertindak sebagai material berupa padatan yang berbeda konduktivitasnya.
listrik di dalam inti bumi yang berbentuk cair objek yang sangat konduktif,
dan mudah bergerak. Pergerakan bumi disebut sebagai dinamo Menurut prinsip termolistrik, jika terdapat dua lempeng berbeda
menimbulkan pergerakan relatif dari ion-ion (dynamo). Cairan panas ini konduktivitasnya saling didekatkan dan antar kedua bagian
di dalam materi. Ion-ion yang bergerak itu mengalir di dalam bumi bertemu dengan temperatur yang berbeda mengakibatkan muncul
menimbulkan arus listrik dalam inti bumi dan karena perputaran bumi arus elektron. Maka terjadilah tenaga kelistrikan yang berasal
arus yang berputar menimbulkan medan sejak terbentuknya tata surya gerakan elektron-elektron melalui suatu beda potensial sehingga
magnet disekitarnya di sekelilingnya akan terbentuk medan magnet.

03
SUMBER UTAMA MEDAN MAGNET BUMI

Sumber Medan Magnet Bumi


• Medan magnet bumi adalah medan yang diakibatkan oleh
kekuatan medan kutub magnet bumi yang tumbuh karena
perputaran bumi pada porosnya dan oleh adanya pengaruh
matrilineal (besi) pada inti bumi. Medan magnet utama
disebabkan oleh pengaruh rotasi bumi itu sendiri sehingga
material magnetis di inti bumi seperti FeO1, Fe2O3, MgO, CaO
dan SiO2 akan termagnetisasi akibat perputaran bumi pada
porosnya (arus konveksi) dalam inti bumi sehingga medan
magnet bumi tidak tetap, tetapi selalu mengalami perubahan
setiap waktu.

04
SUMBER UTAMA MEDAN MAGNET BUMI

Komponen Medan Magnet Bumi

05
PENGAMATAN MEDAN MAGNET BUMI DI INDONESIA

• Tahun 1866 oleh Koninklijk Magnetisch en Meteorologisch Observatorium, pada pemerintahan


kolonial Belanda, di Jakarta;
• Tahun 1964 di Tangerang oleh BMKG (dulu BMG);
• Tahun 1980 di Tuntungan, Medan
• Tahun 1990 di Tondano, Manado
• Tahun 2006, Kupang dan Pelabuhanratu
• Tahun 2011 di Jayapura.

05
PENGARUH EXTERNAL TERHADAP MEDAN MAGNET BUMI

Variasi Harian Badai Magnet Sudden Impulse Solar Flare Effects (SFE)

• Variasi medan magnet yang Badai magnet terjadi SI diidentifikasikan sebagai SFE disebabkan oleh
teratur akibat dari rotasi karena adanya aktivitas permulaan badai magnetik peningkatan mendadak
dan/atau orbit gerakan bumi, matahari terutama saat yang mendadak, sudden dalam radiasi UV
matahari dan bulan. munculnya bintik storm commencement (SSC), matahari atau X-ray yang
• Yang paling menonjol adalah matahari (sunspot) yang merupakan perubahan mengionisasi atmosfer
variasi diurnal atau variasi medan magnet yang cepat lapisan atas dan
harian matahari dengan secara bolak-balik, beberapa meningkatkan arus listrik
amplitudo 10- 100 nT atau puluhan nT

07
06
PENGARUH INTERNAL TERHADAP MEDAN MAGNET BUMI

KULIT BUMI

 Menimbulkan anomali magnet lokal karena


komposisi batuan yang kompleks
 Nilai kemagnetannya lebih kecil (hanya radius
beberapa ratus km) dibandingkan dengan keadaan
keseluruhan bumi
 Sifat batuannya kompleks
 Kemagnetannya kecil disebabkan oleh magnetisasi
remanen
Misalnya, batuan vulkanik (beku) bisa
termagnetisasi oleh medan magnet bumi saat
pendinginan
 Sebagian dapat disebabkan oleh magnetisasi
induksi pada medan magnet bumi sekarang

07
07
PENGARUH INTERNAL TERHADAP MEDAN MAGNET BUMI

BEBERAPA CONTOH KEMAGNETAN YANG CUKUP BESAR DI KULIT


BUMI
 Suatu anomali lokal yang sangat kuat telah ditemukan di dekat Kursk, 400 km selatan Moskow
dengan panjang 250 km, dan terdiri dari dua strip paralel dari timur laut ke barat daya.
Komponen horizontal besarnya bervariasi dari 20 000 - 80 000 nT dan intensitas vertikal dari 40
000 -180 000 nT, deklinasi bervariasi dari 100o Bujut Barat (BB) ke 60o Bujur Timur (BT)

 Anomali kuat yang lain terdapat di Kiruna, Swedia, di mana nilai maksimum komponen vertikal
mencapai 360 000 nT. Bijih batuan di Kiruna adalah hampir magnetit murni.

 Anomali berbahaya terjadi di Jussaro di Teluk Finlandia, di mana anomali magnet ini lebih dari 60
000 nT dan dimana gangguan deklinasi telah menyebabkan tabrakan kapal.

07
07
PENGARUH INTERNAL TERHADAP MEDAN MAGNET BUMI

2. Variasi Lateral Konduktivitas Kulit Bumi


• Konduktivitas Bumi & Dielektrik Konstan
• Konduktivitas dan dielektrik konstan bumi sangat
bervariasi di lokasi yang berbeda.
• Nilai konstanta dielektrik yang tinggi cenderung
ditemukan di daerah-daerah dengan konduktivitas
tinggi (resistansi rendah) dan sebaliknya.
• Daerah pegunungan; daerah dengan tanah kering,
berpasir atau berbatu; kota-kota dengan bangunan
besar , dan daerah hutan semua cenderung memiliki
konduktivitas rendah.
• Daerah datar dengan lempung basah cenderung
memiliki konduktivitas tertinggi

07
07
PENGARUH INTERNAL TERHADAP MEDAN MAGNET BUMI

SUSEPTIBILITAS (susceptibility) adalah tingkat suatu benda magnetik untuk mampu dimagnetisasi
ditentukan oleh suseptibilitas atau kerentanan kemagnetan k, yang dituliskan sebagai

dimana I = intensitas kemagnetan


k= suseptibilitas material
H= kuat medan magnet

Harga (k) negatif dan kecil


Diamagnetik
Ex : bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam, grafit, marmer

Harga (k) positif dan kecil


Paramagnetik
Ex : aluminium, magnesium, wolfram, platina

Harga (k) positif dan besar yaitu sekitar 106 kali dari diamagnetik/paramagnetik
Ferromagnetik
Ex : besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

Indeks Dst (Disturbance storm time)


Adalah indeks aktivitas magnetik yang berasal dari jaringan observatorium geomagnetik dekat
khatulistiwa yang mengukur intensitas elektrojet (kekuatan arus cincin di sekitar Bumi yang disebabkan
oleh proton matahari dan elektron).
Indeks Dst dihitung dari data variasi magnetic komponen H per jam

https://wdc.kugi.kyoto-u.ac.jp/dst_realtime/202307/index.html

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

K-Indeks adalah indeks yang menggambarkan kondisi geomagnetik lokal yang tercatat di
observatorium magnet bumi. Nilai K-indeks diperoleh dalam periode 3 jam berupa bilangan bulat dari
0 hingga 9

Contoh skala K Indeks di Observatorium Magnet Bumi Tuntungan

Nilai K=0-2 menunjukkan periode aktivitas magnetik yang tenang


Nilai K=3-5 menunjukkan periode aktivitas magnetik menengah
Nilai K=6-9 menunjukkan periode aktivitas magnetik kuat hingga sangat kuat

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

A-Indeks didefinisikan sebagai nilai maksimum yang


terjadi dalam rentang waktu 24 jam , dimana diperoleh
dengan menghitung rata-rata dari 8-titik amplitude (a-
indeks)
A-Indeks adalah konversi linier dari K-Indeks dalam
periode 3 jam.

Kriteria badai magnetik ditentukan berdasarkan A-


Indeks sebagai berikut

Contoh: Nilai Indeks K dalam satu hari adalah 3, 4, 6, 5, 3, 2, 2, 1


Maka Indeks-A = (15 + 27 + 80 + 48 + 15 + 7 + 7 + 4)/8
= 25.375

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

Kp-Indeks adalah nilai rata-rata K-indeks dari


beberapa wilayah di Indonesia yang
menginformasikan tingkat gangguan medan magnet
Bumi setiap 3 jam di wilayah Indonesia.

Ap-indeks adalah nilai rata-rata A-indeks dari


beberapa wilayah di Indonesia yang
menginformasikan tingkat gangguan medan magnet
bumi secara regional dalam rentang satu hari.

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

CONTOH

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

CONTOH

07
07
PENGHITUNGAN INDEKS BADAI (INDEKS DST DAN INDEKS-K)

LATIHAN

07
07
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BASELINE

Diketahui Azimut TT= 204º 24’ 39”

Deklinasi = Meridian + Mean


Delta Azimuth (Azimuth TT –
Bacaan TT)

Inklinasi = ((180-NU) + (360-SD)


+ (ND-180) + SU)/4*(-1)

07
07
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BASELINE

07
07
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BASELINE

07
07
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BASELINE

07
07
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BASELINE

Tugas : Hitunglah Deklinasi dan Inklinasi data berikut:


Diketahui Azimut TT= 204º 24’ 39”

07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
TERIMA KASIH

STASIUN GEOFISIKA BANJARNEGARA

Anda mungkin juga menyukai