Anda di halaman 1dari 32

HYBRID CONTRACT

Burhanudin Harahap, Ph.D


MURAKKABAH

‫«هنى رسول هللا ص ىل هللا علي ه وسمّل عن‬


»‫صفقتني يف صفقة واحدة‬
Artinya: ”Nabi SAW melarang dua shafqah dalam
satu shafqah” (HR Ahmad, Al-Musnad, I/398).

Hadis ini juga dijadikan dasar untuk melarang


konsep ta’aluq, yaitu satu akad yang
pelaksanaannya tergantung dengan akad yang lain
MURAKKABAH

‫ َهَنى َع ْن َبْي َع َتِنْي يِف َبْي َع ٍة‬


 Nabi saw. telah melarang adanya dua jual-beli dalam
satu jual-beli (HR at-Tirmidzi, hadis sahih).

‫يِف‬ ‫ا‬ ‫َط‬ ‫َال‬ ، ‫ٌف‬‫َل‬ ‫ُّل‬ ‫ِحَي‬ ‫َال‬ 


‫َس َو َبْي ٌع َو ْرَش ِن َبْي ٍع‬
 Tidak halal menggabungkan salaf (jual-beli salam/pesan)
dan jual-beli; tak halal pula adanya dua syarat dalam
satu jual-beli (HR Abu Dawud, hadis hasan sahih).
Bai’ataini fi bai’ah (dua pembelian dalam satu
pembelian). Dalam konteks ini, maksud dari
bay’atayn fi bay’ah adalah melakukan dua akad
dalam satu transaksi, akad yang pertama adalah
akad jual beli budak, sedangkan yang kedua adalah
akad jual-beli rumah. Namun, masing-masing
dinyatakan sebagai ketentuan yang mengikat satu
sama lain, sehingga terjadilah dua transaksi
tersebut include dalam satu aqad.
 Dari dalalah yang ada, baik yang menggunakan
lafadz naha (melarang), maupun lâ tahillu/yahillu
(tidak dihalalkan) menunjukkan, bahwa hukum
muamalah yang disebutkan dalam hadits tersebut
jelas haram. Sebab, ada lafadz dengan jelas
menunjukkan keharamannya, seperti lâ
tahillu/yahillu. Ini mengenai dalil dan hukum yang
berkaitan dengan dua transaksi dalam satu akad,
serta manath hukumnya
MURAKKABAH

 ‫ َع ْن َأْر َبِع ِخ َص اٍل يِف‬:‫َهَنا يِن َر ُس ْو ُل هللا صىل هللا عليه وسمل‬
‫ َو َبْي ٍع َم ا َل َسْي‬،‫ َو ْرَش َط ِنْي يِف َبْي ٍع‬،‫اْلَبْي ِع َع ْن َس َلٍف َو َبْي ٍع‬
‫ َو ِر ْبٍح َم ا َلْم َتْض َم ْن‬، ‫ِع ْنَد َك‬
 Nabi saw. telah melarang aku dari empat macam jual-
beli yaitu: (1) menggabungkan salaf (jual-beli
salam/pesan) dan jual-beli; (2) dua syarat dalam satu
jual-beli; (3) menjual apa yang tidak ada pada dirimu;
(4) mengambil laba dari apa yang tak kamu jamin
Akad harus dilakukan terhadap salah satu
dari dua perkara: zat (barang atau benda) atau
jasa (manfaat). Misalnya, akad syirkah dan
jual beli adalah akad yang dilakukan terhadap
zat (barang atau benda), sedangkan akad
ijarah adah akad yang dilakukan terhadap jasa
(manfaat). Selain terhadap dua hal ini, maka
akad tersebut statusnya bathil.
HYBRID CONTRACT
BA’U GABUNGAN JUAL
AKAD WAFAQ BELI
BARU DUA MACAM JUAL BELI
TAWARRUQ
NAMA ADA FIHAK KETIGA

BARU BAIU WAFA WAL


ISTIGHLAL IJARAH
AKAD BA’U
BARU TAKJIRY
WADI’AH
NAMA MUDHARABA
HYBRI
D
LAMA
TIDAK
H
CAMPUR KAFALAH
TIDAK WA IJARAH
MELAHIRK WAKALAH
AN AKAD WA
MURABAHAH
BARU
QARD WA
MUTA IJARAH
NAQIDHAH JAUL BELI
DENGAN
PINJAMAN
1. AKAD BARU NAMA BARU
al-bai’u al-wafaq
Percampuran (gabungan) 2 akad jual
beli yang melahirkan nama baru.
Akad ini merupakan multiakad
(hybrid), tetapi dalam proses sejarah
menjadi 1 akad, dengan nama baru
yaitu bay wafa’
HYBRID CONTRACT: TAWARRUQ
Dari kata "warraqoh" yang artinya lembaran
uang. Disebut demikian karena pembeli yang
merupakan pihak pertama sebenarnya tidak
menginginkan barang tapi uang.
percampuran 2 akad jual beli. Jual Beli 1 dengan
pihak pertama, Jual Beli kedua dengan pihak
ketiga
contoh seseorang membeli barang dari seorang
penjual dengan harga kredit, lalu dia menjual
barang tersebut secara kontan kepada pihak
ketiga.
BAI’ ISTIGHLAL
Percampuran 3 akad, yaitu 2 akad jual beli dan
ijarah, sehingga bercampur 3 akad. 3 in 1
Misal nasabah menjual asetnya (rumah, perkebunan,
atau mobil), ke bank syariah dengan harga yang
telah disepakati, misalnya Rp200 juta. Nasabah
berjanji akan membeli kembali aset tersebut paling
lama dua tahun yang akan datang dengan harga
yang sama. Nasabah mendapatkan uang tunai dan
untuk sementara aset menjadi milik bank.
Selanjutnya, bank menyewakan aset itu kepada
nasabah itu kembali
2. AKAD BARU NAMA LAMA

Mujtami’ah/mukhtalitah . akad baru, tetapi


menyebut nama akad yang lama, seperti sewa beli
(bay’ at-takjiry) Lease and purchase. Contoh lain
ialah mudharabah musytarakah pada life insurance
dan deposito bank syariah
 Contoh lainnya yang cukup menarik ialah
menggabungkan wadiah dan mudharabah pada GIRO,
yang biasa disebut Tabungan dan Giro Aotomatic
Transfer Mudharabah dan Wadiah. Nasabah mempunyai
2 rekening, yakni tabungan dan giro sekaligus.(2
rekening dlm 1 produk).Setiap rekening dapat pindah
secara otomatis jika salah rek membutuhkan
3. AKAD TIDAK BERCAMPUR DAN TIDAK
MELAHIRKAN AKAD BARU
yaitu penggabungan dua akad atau lebih yang
akadnya tidak bercampur dan tidak melahirkan nama
akad baru. nama akad dasarnya tetap ada dan eksis dan
dipraktekkan dalam suatu transaksi. Contohnya :
1. Kontrak akad pembiayaan take over pada alternatif 1
dan 4 pada fatwa DSN MUI No 31/2000
2. Kafalah wal ijarah pada kartu kredit. (1) Bank
menjamin nasabah untuk berbelanja (2) pemberian
utang oleh bank untuk dapat ditagih (3) bank
menyewakan infrastruktur.
3. Wa’ad untuk wakalah murabahah, ijarah, musyarakah,
dll pada pembiayaan rekening koran or line facility
MURAKKABAH/HYBRID CONTRACT
5. Murabahah wal wakalah pd pembiayaan murabahah
basithah.
6.Wakalah bil ujrah pada L/C, RTGS, General
Insurance, Factoring,
7.Kafalah wal Ijarah pada LC, Bank Garansi,
pembiayaan multi jasa / multi guna, kartu kredit.
8.Mudharabah wal murabahah/ijarah/istisna pada
pembiayaan terhadap karyawan koperasi instansi.
9. Hiwalah bil Ujrah pada factoring.
10. Rahn wal ijarah pada REPO SBI dan SBSN
11.Qardh, Rahn dan Ijarah pada produk gadai emas di
4. AKAD MUTANAQIDHAH/SALING BERLAWANAN

yaitu menggabungkan dua akan atau lebih


yang saling bertentangan. Akad ini dilarang
syariah. misal
1. menggabungkan akad jual beli dan
pinjaman (bay’ wa salaf).
2. menggabungkan qardh wal ijarah dalam
satu akad.
3. menggabungkan qardh dg janji hadiah
HYBRID CONTRACT BARU
Misalnya ba'i taqshid (jual beli kredit).bisa digunakan
untuk model pembiayaan take-over. Ini merupakan
istilah baru, dari ba'i ajal.Bedanya ba'i ajal membayar
angsuran 2-3 kali setahun, sedangkan ba'i taqshid bisa
per bulan

Produk lain yang juga sesuai dengan kebutuhan


masyarakat Indonesia dan bisa dikembangkan perbankan
syariah antara lain produk murabahah komoditas,
pembiayaan perkebunan sawit dengan metode Margin
During Contruction, bay' wafa' dan bay' istighlal untuk
usaha mikro, hedging dengan forward dan swap,
HYBRID CONTRACT BARU

1. Ijarah al mumtahiyah bi at-tamlik


kepemilikan suatu manfaat atas
suatu barang yang jelas dalam tempo
waktu yang jelas, diikuti dengan adanya
pemberian kepemilikan suatu barang
yang bersifat khusus dengan adanya
ganti yang jelas
HYBRID CONTRACT BARU
1. Ijarah al mumtahiyah bi at-tamlik
sewa yang dapat beralih menjadi
perpindahan kepemilikan
a. termasuk ijarah al-maal
b. termasuk murakabbah, yaitu
menggabungkan akad ijarah dan
akad jual beli
c. tidak murakabbah jika akadnya
dipisahkan
HYBRID CONTRACT BARU
1. Ijarah al mumtahiyah bi at-tamlik
d. bukan murakabbah karena janji
akan ada pemindahan
kepemilian barang yang disewa
bukan merupakan bentuk akad.
e. Malikiyah; Ijarah dapat digabung
dengan jual beli, karena tidak
ada pertentangan dari dua akad
tsb.
HYBRID CONTRACT BARU
1. Ijarah al mumtahiyah bi at-tamlik
f. konferensi fiqih internasional di
kuwait tahun 1987 mengakui
keabsahan ijarah al mumtahiyah bi
at-tamlik yang diakhiri dengan
hibah.
g. ketetapan ulama fiqih dunia 1988
no. 44 sebagai solusi dari
persoalan adalah boleh
HYBRID CONTRACT BARU
2. Musyarakah Mutanaqisah/
Descreasing Participation adalah
kombinasi antara Musyarakah dengan
Ijarah (perkongsian dengan sewwa).
Dalam kontrak ini kedua belah pihak
yang berkongsi menyertakan modalnya
masing- masing. Dalam syariah tidak
ada halangan bagi anggota untuk
menyewa barang milik perkongsian
HYBRID CONTRACT BARU
3. al-qard wa ijarah.
a. gabungan antara akad pinjam
meminjam da ijarah
b. Pihak perbankan mendasarkan
produk ini kepada fatwa DSN MUI
No. 29/DSN-MUI/VI/2002, 26
Juni 2002 tentang pembiayaan
pengurusan haji oleh LKS
HYBRID CONTRACT BARU
2. al-qard wa ijarah.
c. Dalam pengurusan haji bagi nasabah,
LKS dapat memperoleh imbalan jasa
(ujrah) dengan prinsip al-Ijarah. .
d. LKS dapat membantu menalangi
pembayaran BPIH nasabah dengan
prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-
no 19/DSN-MUI/IV/2001.
HYBRID CONTRACT
e. Jasapengurusan haji yang dilakukan
LKS tidak boleh dipersyaratkan dengan
pemberian talangan haji.
f. Besar imbalan jasa al-Ijarah tidak boleh
didasarkan pada jumlah talangan al-
Qardh yang diberikan LKS kepada
nasabah (FATWA DEWAN SYARI’AH
NASIONAL NO: 29/DSN-MUI/VI/2002
L/C IMPORT SYARIAH
Adalah surat pernyataan akan membayar
kepada pihak exportir yang diterbitkan oleh
bank Islam untuk kepentingan importir dengan
pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan
prinsip syariah

Akad untuk L/C impor


1. Dengan wakalah bil ujrah jika importir siap
dana
2. Dengan wakalah bil ujrah wa qard jika
L/C IMPORT SYARIAH
3. Dengan murabahah bank selaku pembeli
mewakilkan kepada importir dan kemudian
menjual kepada importir dengan murabahah
4. Dengan salam atau istishna’ wa murabahah.
Bank melakukan salam atau istishna, dengan
mewakilkan kepada importirdan kemudian
menjual dengan murabahah kepada importir
5.Dengan wakalah bil ujrah wa mudharabah
atau musyarakah yaitu kedua-duanya
menyertakan modal untuk impor barang .
L/C EXPORT SYARIAH
Adalah surat pernyataan untuk
membayar kepada exportir yang
dibayar oleh bank untuk memberikan
fasilitas untuk kegiatan expor dengan
pemenuhan syarat tertentu yang
sesuai dengan syariah.
L/C EXPORT SYARIAH
Akad L/C export Syariah
1. Wakalah bil ujra
 Bank ngurus dokumen export
 Bank menagih kepada bank penerbit
L/C
 Dibayarken kepada exportir setelah
dikurangi ujrah
L/C EXPORT SYARIAH
Akad L/C export Syariah
1. Wakalah bil ujrah wa qard
 Bank ngurus dokumen export
 Bank menagih bank penerbit L/C
 Bank memberikan daana talangan (qard)
kepada nasabah exportir sebesar harga
barang export
L/C EXPORT SYARIAH
Akad L/C export Syariah
1. Wakalah bil ujra wa mudharabah/
musyarakah
 Bankmemberikan kepada exportir
semua dana untuk proses produksi
barang expor yang dipesan importir
 Bank ngurus dokumen export
 Bank menagih kepada bank penerbit
L/C
L/C EXPORT SYARIAH
Akad L/C export Syariah
1. Bai’u wa wakalah
 Bank membeli barang dari exportir
 Bank menjual kepada importir yang
diwakili exportir
 Bank membayar exportir setelah
pengiriman barang kpd importir
 Pembayaran oleh bank penerbit L/C saat
dokumen diterima atau saat jatuh tempo.
Sekian,
semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai