Bedakan antara NARKOTIKA : UU No.

22 TAHUN 1997
Dan 35 Th 2009 ttg Narkotika

Slide selanjutnya masih mengacu

pada UU narkotika yang lama
 NARKOTIKA : UU No. 22 TAHUN 1997
Barang siapa tanpa hak melawan hukum melakukan:
PENANAM:
Menanam, memelihara, mempunyai dlm persediaan, memiliki, menyimpan atau
menguasai narkotika Gol I dlm bentuk tanaman : Ganja, koka, opium  pidana penjara
10 tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah)

PEMILIKAN :
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III
a.l. heroin/putau, a.l. morfina, a.l. kodein, etil
Memiliki, kokain/crak, petidina, dll morfin (dionina)
menyimpan, untuk opium/candu dll
memiliki atau untuk
Pidana penjara Pidana penjara Pidana penjara
persediaan atau
mak. 10 tahun mak 7 tahun dan mak 5 tahun
menguasai
dan denda mak denda mak dan denda mak
Rp 500.000.000,- Rp 250.000.000,- Rp 100.000.000,-
 PRODUKSI :
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III
Memproduksi, Pidana mati atau Pidana penjara Pidana penjara
mengolah, penjara seumur mak 15 th dan maks. 7 th dan
mengekstrasi, hidup atau pidana denda maks.
mengkonversi, denda maks.
penjara maks. 20 Rp 500.000.000,-
merakit atau Rp 200.000,000,-
th dan denda mak
menyediakan
Rp 1 Milyar

MEMBAWA / MENGIRIM:

GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III

Membawa,
mengirim, Pidana penjara Pidana penjara Pidana penjara
mengangkut atau maks. 15 th dan maks. 10 th dan maks. 7 th dan
mentransito denda maks. denda maks.
denda maks.
Rp 750.000.000 Rp 500.000.000,-
Rp 200.000,000,-
 JUAL / BELI / MENAWARKAN
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III
Mengimpor, Pidana mati atau Pidana penjara Pidana penjara
mengekspor,
penjara seumur maks. 15 th dan maks. 10 th dan
menawarkan utk
hidup atau pidana denda maks. denda maks.
dijual, menyalurkan,
penjara maks. 20 th Rp 750.000.000,-
menjual, membeli, Rp 300.000,000,-
dan denda mak
menyerahkan,
menerima, menjadi Rp 1 Milyar
perantara dlm jual beli
atau menukar

MEMBERIKAN NARKOTIKA KEPADA ORANG LAIN:

GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III

Menggunakan
narkotika thd orang Pidana penjara Pidana penjara Pidana penjara
lain atau maks. 15 th dan maks. 10 th dan maks. 5 th dan
memberikan denda maks. denda maks. denda maks.
narkotika untuk Rp 750.000.000,- Rp 500.000.000,-
Rp 250.000,000,-
digunakan orang
lain
 MENGGUNAKAN NARKOTIKA BAGI DIRI SENDIRI :

GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III

PENYALAHGUNAAN
MENGGUNAKAN Pidana penjara Pidana penjara Pidana penjara
NARKOTIKA BAGI paling lama paling lama paling lama
DIRI SENDIRI : 4 th. 2 th. 1 th.

Orang tua/wali pecandu yg

belum cukup umur wajib
melaporkan kepada pejabat Pidana kurungan paling
Tidak melapor lama 6 bl atau denda
pemerintah utk mendapat-kan
pengobatan dan atau perawatan paling banyak Rp 1 juta
 Pidana kurungan maks. 6
Pecandu yang bulan atau denda maks.
Pencandu narkotika yang Tidak melapor Rp 2 juta
telah cukup umur wajib
melaporkan diri atau
dilaporkan oleh keluarga
kepada pejabat pemerintah
Pidana kurungan maks. 6
Keluarga yang bulan atau denda maks.
tidak melapor Rp 1 juta
 PSIKOTROPIKA : UU No. 5 TAHUN 1997
Barang siapa secara tanpa hak melakukan:

PEMILIKAN :

GOLONGAN I GOLONGAN II, III, IV

Memiliki,
menyimpan, Pidana penjara minim. Pidana penjara maks.
dan/atau 4th, maks. 15 th dan 5 th dan denda
membawa denda minim. maksimal
Rp 150.000.000,- Rp 100.000.000,-
maks. Rp 750.000.000,-
PRODUKSI :
GOLONGAN I GOLONGAN II, III, IV
Memproduksi,
dan/atau Pidana penjara minim. Pidana penjara maks.
menggunakan 4th, maks. 15 th dan denda 15 th dan denda
bahan proses minim. maksimal
produksi Rp 150.000.000,- Rp 200.000.000,-
maks. Rp 750.000.000,-

PENGEDAR :
GOLONGAN I GOLONGAN II, III, IV
Mengedarkan
tidak memenuhi Pidana penjara minim. Pidana penjara maks.
standar an/atau 4th, maks. 15 th dan denda 5 th dan denda
persyaratan (obat minim. maksimal
palsu) Rp 150.000.000,- Rp 100.000.000,-
maks. Rp 750.000.000,-
 KEWAJIBAN MASYARAKAT
Masyarakat wajib melaporkan
kepada pihak berwenang bila Barang siapa tdk melapor  dpt
mengetahui psikotropika yg dipidana penjara maks. 1 th
disalah gunakan dan/atau dan/atau denda maks.
dimiliki secara tdk sah Rp 20.000.000,-

Pidana penjara maks. 3 th

(bagi
dan denda maks. Rp
Menyerahkan/menerima penyerah)
60.000.000,-
psikotropika Gol I, II, III,
dan IV kpd yang tidak
berhak (tanpa resep
dokter) Pidana penjara maks. 3 th
(bagi
dan denda maks. Rp
penerima)
60.000.000,-
 NARKOTIKA PSIKOTROPIKA

PEMUSNAHAN DENGAN BERITA PEMUSNAHAN DENGAN

ACARA BERITA ACARA
MEMEMUAT : MEMEMUAT :

• NAMA JENIS SIFAT DAN JUMLAH
• TEMPAT JAM , HARI TGL BULAN
DAN TAHUN.
• TANDA TANGAN IDENTITAS
LENGKAP
PELAKSANA DAN SAKSI.
• NAMA JENIS SIFAT DAN JUMLAH
• TEMPAT JAM , HARI TGL BULAN
DAN TAHUN.
• TANDA TANGAN IDENTITAS
LENGKAP
PELAKSANA DAN SAKSI.
 PERBEDAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35 /2009

1. PENYIDIK : 1. PENYIDIK :
A. POLRI A. POLRI
B. PPNS TERTENTU B. PENYIDIK BNN
C. PPNS TERTENTU
PASAL 81 :” Penyidik Polri dan Penyidik BNN
berwenang melakukan penyidikan terhadap
lahgun dan edar gelap Narkotika dan Prekursor
narkotika ”
PASAL 82 (1) :” PPNS tertentu sebagaimana
dimaksud dlm UU tentang KUHAP berwenang
melakukan penyidikan thd TP lahgun narkotika
dan prekursor narkotika ”

12
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35 /2009

2. KEWENANGAN PENYIDIK : 2. KEWENANGAN PENYIDIK :
A. POLRI A. POLRI
B. PPNS TERTENTU ( KAP DAN HAN) B. PENYIDIK BNN = POLRI
C. PPNS TERTENTU ( KAP SAJA)

PASAL 82 (2) huruf h :” Menangkap orang yg

diduga melakukan lahgun narkotika dan
prekursor narkotika ”

13
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

3. LAMA PENANGKAPAN : 3. LAMA PENANGKAPAN :
1 X 24 JAM DAN DAPAT DI- 3 X 24 JAM DAN DAPAT DI-
PERPANJANG 2 X 24 JAM PERPANJANG 3 X 24 JAM

PASAL 76 :
Ayat (1) :” Pelaksanaan kewenangan
penangkapan dilakukan paling lama 3X24
jam terhitung sejak surat penangkapan
diterima penyidik ”
Ayat (2) : ” Penangkapan dapat diperpanjang
paling lama 3X24 jam ”

14
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

4. LAMA PENYADAPAN : 3. LAMA PENYADAPAN :
30 HARI 3 BULAN DAN DAPAT DIPERPANJANG
MAX 3 BULAN ATAS IJIN KETUA PN

PASAL 77 :
Ayat (1) :” Penyadapan dilaksanakan setelah
terdapat bukti permulaan yg cukup dan
dilakukan max 3 bulan ”
Ayat (2) : ” Penyadapan hanya dilaksanakan
atas ijin tertulis dari Ketua Pengadilan”
Ayat (3) : ” Penyadapan dapat diperpanjang 1
kali untuk jangka waktu yg sama ”
PASAL 78 :
Ayat (1) :” Dlm keadaan mendesak dan
Penyidik hrs lakukan sadap, sadap dpt
dilakukan tanpa ijin tertulis dari Ketua PN ”
Ayat (2) :” Dlm wkt max 24 jam Penyidik wajib
minta ijin tertulis kpd Ketua PN mengenai
sadap ”

15
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

5. ANCAMAN PIDANA MAX UMUM KECUALI 5. ANCAMAN PIDANA MIN UMUM DAN MAX
UTK GOL I YG DIDAHULUI DGN UMUM KECUALI PENYALAHGUNA
PERMUFAKATAN JAHAT DAN TER
ORGANISIR ADA MIN UMUM DAN MAX
UMUM
Contoh PASAL 111 Ayat (1): ” Setiap org yg
tanpa hak atau melawan hukum menanam,
memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai atau menyediakan narkotika Gol
I dlm btk tanaman dipidana dg pidana
penjara min 4 th dan max 12 th dan denda
min Rp.800 juta max Rp. 8 M ”

16
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA
UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
6. - 6. PEMBERATAN ANCAMAN PIDANA DR
JML BB DIMANA UTK TANAMAN
LEBIH DR 1 KG ATAU LBH DR 5
BATANG ATAU BUKAN TANAMAN
LEBIH DARI 5 GRM ANCAMAN
PIDANA DIPERBERAT DAN
DENDA DITAMBAH 1/3NYA
Contoh PASAL 111 :
Ayat (1) : ” Setiap org yg tanpa hak atau
melawan hukum tanam, pelihara, miliki,
simpan, kuasai atau sediakan narkotika Gol
I dlm btk tanaman dipidana dg pidana
penjara min 4 th dan max 12 th dan denda
min Rp.800 juta max Rp. 8 M ”
Ayat (2) :” Dlm hal perbuatan sebgm ayat (1)
beratnya melebihi 1 KG atau lebih dr 5
batang dipidana seumur hidup atau min 5 th
dan max 20 th dan denda max ditambah dr
ayat (1) 1/3 nya ”

17
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA
UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
7. PREKURSOR YG POTENSIAL DPT 7. DIATUR MENGENAI PREKURSOR
DILAHGUN UTK LAKUKAN TP NARKOTIKA DG ANCAMAN PIDANANYA
NARKOTIKA DITETAPKAN SBG BRG
DIBAWAH WAS PEMERINTAH ( TDK ADA
ANCAMAN PIDANANYA) PASAL 129 :Dipidana penjara min 4 th dan
max 20 th dan denda max Rp 5 M setiap
org yg tanpa hak atau melawan hkm :
Huruf a : ” miliki, simpan, kuasai atau sediakan
prekursor narkotika utk buat narkotika ”
Huruf b :” prod, impor, ekspor, atau salurkan
prekursor narkotika utk pembuatan
narkotika ”
Huruf c : ” tawarkan utk dijual, jual, beli, terima,
jadi perantara dlm jual beli, tukar,atau
serahkan prekursor narkotika utk
pembuatan narkotika ”
Huruf d :” bawa, kirim, angkut, atau transito
prekursor narkotika utk pembuatan
narkotika ”

18
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

8. - 8. ANCAMAN PIDANA BAGI :
A. PENYIDIK POLRI
B. PENYIDIK BNN
C. PPNS

PASAL 140 :
Ayat (1) :” PPNS yg secara melawan hkm tdk
laks ketentuan sebgn psl 88 dan pasal 89
Dipidana penjara min 1 th dan max 10 th
dan denda min Rp 100 juta dan mx Rp 1 M
”
Ayat (2) : ” Penyidik Polri dan Penyidik BNN yg
tdk laks ketentuan sebgm psl 87, 89, 90
ayat (2) dan (3), psl 92 ayat (1), (2),(3) dan
(4) dikenai pidana sebgm ayat (1) ”

19
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

9. - 9. ANCAMAN PIDANA BAGI :
KEPALA KEJAKSAAN

PASAL 141 : ” Kepala Kejaksaan Negeri yg

secara melawan hkm tdk laks ketentuan
sebgm psl 91 ayat (1) Dipidana penjara min
1 th dan max 10 th dan denda min Rp 100
juta dan mx Rp 1 M ”

20
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

10. - 10. ANCAMAN PIDANA BAGI :
PETUGAS LABORATORIUM

PASAL 142 : ” Petugas laboratorium yg

memalsukan hasil pengujian atau secara
melawan hkm tdk laks kewajiban laporkan
hsl pengujiannya kpd penyidik atau PU
Dipidana penjara max 7 th dan denda max
Rp 500 juta ”

21
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

11. SISIH BB UTK KEPENTINGAN :
- PEMBUKTIAN
- PENGEMBANGAN
ILPENG
11. SISIH BB UTK KEPENTINGAN :
- PEMBUKTIAN
- PENGEMBANGAN ILPENG
&
TEKNOLOGI
- DIKLAT
(UTK PENGEMBANGAN ILPENG
DISERAHKAN KPD MENKES/
BADAN POM
UTK KEPENTINGAN DIKLAT
DISERAHKAN KPD KEPALA
BNN/POLRI)
PEMANFAATANNYA HRS SEIJIN
MENKES

22
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

12. - 12. PUTUSAN PIDANA DENDA TDK
DIBAYAR MAKA DIGANTI DGN
PIDANA PENJARA

PASAL 148 :” Apabila putusan pidana denda

sebgm diatur dlm UU ini tdk dibayar oleh
pelaku, pelaku dijatuhi pidana penjara max
2 th sebagai pengganti pidana denda yg tdk
dapat dibayar “

23
DIRECTORATE IV / NARCOTICS
KEPOLISIAN DAERAH AND ORGANIZED CRIMES
JAWA TIMUR
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

13. DIATUR TTG BKNN 13. DIATUR TTG KEDUDUKAN, TUGAS
DAN WEWENANG BNN

24
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA
UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
14. ALAT BUKTI SESUAI KUHAP 14. PERLUASAN ALAT BUKTI

PASAL 86 :
Ayat (1) :” Penyidik dpt peroleh alat bukti selain sebgm
dimaksud dlm UU ttg HAP”
Ayat (2) :” Alat bukti sebgm dimaksud ayat (1) berupa:
a. Info yg diucapkan, dikirimkan, diterima, / disimpan
scr elektronik dg alat optik/ yg serupa dg itu
b. Data rekaman/info yg dpt dilihat, dibaca dan atau
didengar yg dpt dikeluarkan dg atau tanpa bantuan
suatu sarana baik yg tertuang diatas kertas, benda
fisik apapun selain kertas maupun yg terekam scr
elektronik termasuk tetapi tdk terbatas pada :
1. tulisan, suara dan atau gambar
2. peta, ranc, foto atau sejenisnya
3. huruf, tanda, angka, simbol,sandi atau perforasi
yg miliki makna dpt dipahami oleh org yg
mampu membaca / pahami

25
 PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009
TENTANG NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 22/1997 UNDANG-UNDANG NOMOR 35/2009

15. - 15. PSIKOTROPIKA GOL I DAN II DR UU
NO. 5/1997 TTG PSIKOTROPIKA
MASUK GOL I NARKOTIKA DLM UU
INI

PASAL 153 huruf b :” Dengan berlakunya

Undang-undang ini Lampiran
mengenai Psikotropika Gol I dan II
sebgm tercantum dalam Lampiran UU
No. 5 / 1997 ttg Psikotropika yg tlh
dipindahkan menjadi Narkotika Gol I
menurut Undang-undang ini

26
DIRECTORATE IV / NARCOTICS AND ORGANIZED CRIMES